Sesampainya di rumah Sonya melihat bibinya yang sudah menunggunya didepan rumah.
"Sonya kamu baru pulang??" Tanyanya.
"Iya bi,tadi aku mampir bentar ke rumah temen" Jawab Sonya.
"Cepetan sana makan tadi bibi udah masakin kamu tuh entar keburu dingin lagi" Ujarnya.
"Iya bi makasih...Owhhh ya bi ngomong ngomong kakakku kemana?? Kok dari tadi aku belum liat dia??" Tanya Sonya melihat kanan dan kirinya.
"Kakakmu udah pulang dari tadi tapi bibi juga gak tau sekarang dia kemana" Jawabnya ikut menengok ke kanan dan kiri.
"Bibi nyariin kakakku juga ?? " Tanya Sonya yang melihat bibinya masih pada pergerakannya.
"Gak cuman kakakmu yang ngilang . Pamanmu ini juga dia tadi pergi bawa motornya ayah mu. Tapi sampai sekarang belum juga balik " Jawab Bibi.
"Paling bentar lagi juga balik.Bibi sabar aja. Ya udah aku naik dulu ya bi" Ujar Sonya seraya masuk kedalam rumah.
Dia pun bergegas berganti pakaian dan segera turun untuk makan.
𝐃𝐢 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧
"Bi sepi kan rumahku?? Akhir akhir ini yaa kaya gini ...Semenjak ibuku gak ada, aku sering sendirian di rumah kaya gini hh" Ucap Sonya sambil mengambil nasi didepannya.
"Kan ada bibi sekarang" Jawab bibi duduk di depannya dengan senyum melingkar di bibirnya.
"Iya sekarang ada bibi, tapi besok gimana??" Tanya Sonya yang mengetahui bahwa bibi tinggal dirumahnya hanya sepekan.
"Ya udah kamu mau gak ikut bibi ke AS?? Kamu kalau mau tinggal disana aja sama bibi" Ujar nya.
"Ayah kayaknya gak bakal ngizinin deh bi .Lagian kita baru pindah kesini pekan kemarin" Jawab Sonya mulai menyeruput sup ayam.
"Ya udah liburan besok ketempat bibi aja ke AS"Ucap bibi lagi.
"Ok ..Entar aku coba tanya ke ayah ya " Jawab Sonya.
Setelah menyelesaikan makan siangnya bibi mengajak Sonya untuk pergi berbelanja di swalayan yang letaknya tak jauh dari rumah.
𝐃𝐢𝐬𝐞𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐥𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧
"Sonya dulu aku sama ibumu sering banget jalan jalan kaya gini selain bisa liat pemandangan sana sini kita juga bisa sekalian menyapa tetangga kita jadi dulu itu tetangga udah berasa keluarga kita sendiri " Ujar bibi sambil tersenyum mengingat masa lalunya.
"Emang dulu kaya gitu bi ??Pantesan dulu ibu hobi banget jalan-jalan .Tapi kalau aku gak minat sih sama jalan-jalan pegel dirumah ada sepeda ada motor kenapa harus jalan kaki coba " Ucap Sonya membantah bibinya.
"Emang anak jaman sekarang. Kamu ini harus banyakin olahraga" Ujar bibinya sambil tertawa.
Setelah lama berjalan kaki akhirnya mereka telah sampai didepan swalayan .Sonya dan bibinya pun segera membeli barang barang yang mereka perlukan.
****
Sesampainya di rumah jarum jam telah menunjukkan pukul 15.15 dan langit terlihat mendung dengan gumpalan awan hitam yang pekat benar saja tak lama kemudian hujan pun turun dengan derasnya.Kakaknya dan pamannya bahkan belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Bi ini pada kemana sih udah hujan kaya gini belum ada yang pulang "Ucap Sonya seraya memandangi teras rumahnya.
"Bibi juga gak tau Sonya pamanmu tadi pagi cuman bilang mau ketemuan sama temen SMA-nya gak taunya sampai sekarang belum juga balik" Jawab bibi.
Mereka pun kembali masuk kedalam rumah.
Tak lama kemudian terdengar suara orang teriak teriak dari depan rumah dan terlihat paman dan kakaknya sedang berusaha mendorong motornya yang sepertinya mogok karena kehabisan bensin ditengah jalan,
Setelah mereka selesai memarkirkan motor di garasi mereka pun segera masuk ke rumah dan bergegas untuk mandi tapi belum aja mulai mandi terdengar suara keributan disana.
"Paman..Tadi aku udah bilang kan kalau bensinnya bakal habis aku suruh beli bensin gak mau!!" Teriak David pada pamannya.
"David ....Kan paman gak bawa uang tadi ya masak suruh minjem ,mending kehabisan bensin daripada minjem " Jawab pamannya tak mau kalah.
"Ya ampun paman cuman minjem 10.000 doang besok bisa dikembaliin " Ucap David tak mau kalah dengan pamannya.
"Kamu tau gak motto paman apa?? Hiduplah tanpa mempunyai hutang kepada siapapun. Jadi sebisa mungkin paman gak akan minjam uang walaupun nominalnya cuman 1"
"Tapi kan paman..... "
"Udah.. Udah... Kalian mau sampai kapan kaya gini.Mau sampai masuk angin??!! " Teriak bibi memutuskan pembicaraan mereka.
"Iyaa" Jawab mereka serempak.
"Iyaaa?? Ya udah lanjutin sana teriak teriak nya tapi kalau kalian masuk angin nanti urus sendiri.Suara hujan aja kalah sama suara kalian " Ucap Bibi merasa jengkel dengan tingkah mereka berdua.
"Bukan gitu sayang, maksudnya iya itu iyaa kita gak bakal teriak teriak lagi " Kata paman ngeles.
Merekapun bergegas mandi, keburu bibi tambah marah marah lagi.
Sonya yang menyaksikan kejadian itu pun senyum senyum sendiri.
𝘚𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴.Batinnya.Senyum senyum sendiri.
𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧....
06:30 pagi
"Sonya..!!! "
"Sonya..!!! "
Terdengar teriakan seseorang dari balik pintu kamar yang membuat tidur sang pemilik kamar itu terusik.
Tok... Tok... Tok....
"Sonya bangun !!!"
"Jangan sampai terlambat ke sekolah! "
Terdengar lagi suara ketukan pintu dan teriakan yang ternyata adalah kakaknya.
"iya ,.. Kak!" jawab Sonya sambil membuka mata.
Dia melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 06:30 .
Dengan malas dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke sekolah kemudian dia segera turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama kakaknya, paman dan bibinya tanpa ayahnya. Ya tanpa ayahnya. Memang belakangan ini ayah mereka jarang ada di rumah sehingga mereka jarang memiliki waktu bersama bahkan sekedar untuk makan bersama.
𝘔𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢
𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩.......
𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘺𝘢𝘩𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪???
𝘈𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬...
Batin Sonya menggelengkan kepalanya tak mengerti.
Seketika lamunan Sonya buyar karena suara kakaknya.
"Hello Sonya.. What are you doing??? " Teriak David didepan telinga adiknya.
"Kak,..Bisa nggak sih kalau ngomong jangan didepan telinga, berisik tau" Ucap Sonya sambil memegangi telinganya.
"Sudah.. Sudah.. Jangan berantem terus . Kita mau makan atau mau debat" Kata bibi menengahi mereka berdua.
Sedangkan paman yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil.
Setelah itu mereka pun makan dengan tenang.
Ketika jam menunjukkan pukul 07.00 mereka segera berangkat ke sekolah dan tak lupa mereka berpamitan dengan paman dan bibinya.
Seusai berpamitan dengan paman dan bibi mereka pun berangkat ke sekolah menggunakan mobil David , yang mana mobil itu adalah hadiah ulang tahunnya ke 17 dari ayah dan ibu , mobil itu baru datang kemarin karena baru dipindahkan dari rumah lama mereka.
Ditengah perjalanan David bertanya kepada Sonya.
"Eh Sonya gimana sekolah barumu?? " Tanya David.
"Kenapa tiba-tiba tanya sekolah, ya kayak biasanya aja " jawab Sonya santai mengarahkan pandangannya ke jalan.
"Cuma mau tanya aja di sekolahmu ada semacam bullying gitu gak?? " Tanyanya lagi.
Sonya terlihat berpikir sebentar.
"Kakak tenang aja sekalipun di sekolahku ada kaya gitu ,adikmu ini bisa mengatasinya .Jangan khawatir" Jawab Sonya sambil menepuk-nepuk bahunya.
"Ya baguslah kalau begitu, nanti kalau pulang kakak yang jemput yaa" Ucap David lagi.
"Hmm.. " Jawab Sonya, menganggukkan kepalanya.
Setelah mengobrol beberapa saat tidak terasa mereka telah sampai didepan sekolah Sonya , Sonya pun segera turun dari mobil dan berjalan menuju kelas tapi entah kenapa dia merasa bahwa semua tatapan mata mengarah kepadanya meskipun tidak nyaman dia tidak menghiraukannya dan terus berjalan.
Ditengah perjalanan Sonya berpapasan dengan Lisa dan dia menanyakan kepadanya.
"Sonya... Sonya.. Tadi kamu berangkat sekolah dianter siapa?? "
"Kakakku, emang kenapa?? " Tanya Sonya.
"Gak cuman tanya doang. Masalahnya jarang jarang ada anak yang berangkat sekolah dianter pakai mobil. Kan kamu tahu ini bukan sekolahan elite" Jawab Lisa.Sembari berjalan beriringan.
"Owhhh... " Sonya mengangguk pelan.
Tak lama kemudian bel sekolah berbunyi
Ketika Sonya berjalan menuju tempat duduknya,tiba-tiba seseorang menghadang jalannya dan ternyata orang itu adalah Yona cs begitulah mereka sebutannya( Yona, Mona, Denny).
Sonya menatap mereka bertiga bergantian.
"Minggir " Ucap Sonya dengan malas.
"Berani beraninya kamu kaya gitu sama aku, kamu gak tau siapa aku??" Tanyanya sambil berkacak pinggang didepannya.
"Siapa kamu..Aku gak peduli, Minggir bisa nggak!" Ucap Sonya lagi.
"Kamu tau gak siapa donatur terbesar disekolah ini??" tanya Denny cowok dengan pipi gembul itu kepada Sonya.
"Terus urusannya dengan aku apa???" Tanya Sonya cuek.
"Donatur terbesar disekolah ini itu...... "
Ucapan denny terpotong karena seorang guru masuk ke kelas mereka.
Yona pun berkata kepada Sonya.
"Urusan kita belum selesai " Ucapnya seraya kembali ke tempat duduknya..
"Terus kenapa??Aku gak peduli. Urusan apa lagi?? Urusan gak jelas" Ucap Sonya sembari berjalan dengan santai menuju tempat duduknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments