Eleeya duduk di sofa sembari menunggu Yohan yang sedang sibuk mengambil bir yang ia simpan di lemari es. Raut mukanya sudah jauh lebih tenang sekarang, tubuhnya juga sudah bersih dari berbagai noda darah, ia juga sudah mengganti pakaiannya.
Tak lama Yohan pun datang dengan lima botol bir di tangannya. Dengan raut penuh senyuman ia meletakkan bir itu di atas meja dan duduk di samping Eleeya. Eleeya terlihat kikuk karena ia sadar bahwa dirinya sangat payah dalam hal minum alkohol.
Bagaimana kalau aku mabuk dan tak sengaja membuat kesalahan? Apa aku juga akan di habisi dan dikubur di belakang sana? gumamnya dalam hati.
Yohan menuangkan bir ke gelas Eleeya dan dirinya, dia juga sudah menyiapkan snack sebagai makanan pedamping, entah kenapa moodnya lumayan bagus hari ini, senyum pun selalu menghiasi wajah tampannya.
"Oh, ini terlalu sunyi. Bagaimana kalau aku putar satu lagu?" ujar Yohan sembari mengeluarkan ponselnya dan memutar lagu yang paling ia sukai, Queen.
"Ah, baterainya hampir habis," ucapnya sembari mengeluarkan charger lalu menyambungkan ke ponselnya.
Hah, lagu ini kembali terdengar. Sesungguhnya Eleeya jadi punya trauma ketika mendengar lagu ini akibat Yohan. Yohan meneguk habis bir di dalam gelasnya lalu menuangkannya kembali, ia lalu melirik ke gelas Eleeya, terlihat bir itu tidak berkurang sedikit pun. Eleeya bahkan tidak menyentuh nya, hal itu mungkin membuat Yohan jadi sedikit kesal.
"Kita sepakat untuk sama-sama minum, kalau kau hanya diam begitu, maka cuma aku saja yang minum," ujar Yohan dingin.
Eleeya terperanjat, tanpa berkata apapun ia langsung menggerakan tangannya untuk mengambil gelas berisi bir yang telah di hidangkan di hadapannya. Dengan agak gemetar ia mengambil gelas itu, namun hal mengejutkan terjadi, secara tiba-tiba listrik pun padam, semua jadi gelap gulita dan hening karena lagu yang di putar pun ikut berhenti.
"Tch, sialan." Yohan berdecak kesal.
Hal itu sangat membuat Eleeya terkejut, dia tidak bisa melihat apapun dan itu membuatnya sedikit panik, nafasnya sesak ketika berada dalam ruangan yang sangat gelap, hingga Yohan menghidupkan api dari pematik rokoknya. Seketika ia merasa lega dengan bantuan cahaya kecil yang berasal dari api itu.
"Nah pegang ini! Aku akan pergi mengecek sebentar," ujar Yohan sembari memberikan pematiknya ke Eleeya.
"Jangan pergi terlalu lama, aku takut!" ujar Eleeya dengan raut wajahnya yang murung.
Walau samar tapi terlihat kalau Yohan sedang tersenyum.
"Aku hanya sebentar. Lagipula pesta kita baru saja dimulai, kan!" jawab Yohan, lalu kemudian ia pun beranjak pergi dan hilang dalam kegelapan. Tinggal lah Eleeya yang sedang duduk mematung dengan bantuan api dari pematik itu sebagai cahaya bantuan.
...****************...
Ini sudah dua puluh menit Yohan pergi dan belum juga kembali, listrik pun belum juga menyala. "Kenapa dia lama sekali?" gumam Eleeya.
Eleeya mengatur nafasnya, sejujurnya dia sangat takut sendirian di tengah kegelapan seperti itu. Di ruang tengah itu ia duduk sambil menunggu Yohan, hingga akhirnya ia mendengar suara langkah kaki seseorang. Ia cukup lega karena Yohan sudah kembali pikirnya. Eleeya menoleh dan mencoba mengarahkan cahaya api itu ke sumber suara tapi anehnya tak ada siapa-siapa disana.
"Apa aku salah dengar?" gumamnya kecil.
Sekali lagi ia mendengar suara langkah kaki, kali ini bukan berjalan namun seakan terdengar tengah berlari, Eleeya kembali menoleh ke asal suara dan lagi-lagi tidak ada siapa-siapa.
"Y-yohan? Apa itu kau?" ucap Eleeya. Tak ada sahutan sama sekali. Hal ini membuat kepanikan dalam diri Eleeya mencuat keluar, jantungnya berdegup sangat kencang, keringat dinginnya pun sedikit demi sedikit mengalir di tubuh halusnya.
"Eleeyaaaa!" rintih seorang perempuan.
Eleeya tersentak hingga api itu hampir membakar rambut gelombangnya, matanya menatap tajam ke arah suara rintihan itu. Alangkah terkejutnya Eleeya ketika mendapati wanita yang tengah bersimbah darah dengan banyak bekas luka tusukan didadanya tengah merangkak sedang menuju ke arahnya, dengan wajah yang menyeramkan wanita itu menyeringai ke arah Eleeya.
"KYAAAAAAAAAAA!" Eleeya menjerit histeris sambil menutup telinga dan kedua matanya. Pematik api yang ia pegang telah ia buang ke sembarang arah dan beruntung apinya padam, jadi itu tak dapat membakar apapun. Bersamaan dengan itu, listrik di rumah itu pun kembali menyala. Semua jadi terang dan lagu Queen pun kembali berputar. Menyadari bahwa suasana sudah terang, dengan gemetar Eleeya membuka kedua matanya perlahan, ia melirik ke arah sampingnya, dan tidak ada apa-apa. Eleeya masih menutupi kedua telinganya sambil menangis, ia sangat ketakutan dan Yohan masih belum kembali.
"Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa ini terjadi padaku?" gumamnya terus menerus sambil menangis. Hingga seseorang memegang pundaknya dari belakang, dan itu berhasil membuat ia terperanjat dan berteriak histeris.
"Pergi! Jangan dekati aku! Pergi..pergi!" teriak Eleeya.
"Hei, hei tenang lah, ini aku!" ujar Yohan yang nampak bingung dengan ekspresi Eleeya saat itu.
Mendengar suara Yohan, Eleeya pun membuka kedua matanya, ia pun menatap Yohan dengan tatapan penuh dengan ketakutan, lalu langsung memeluk pria itu.
"Tenang lah, aku sudah disini," ucap Yohan sambil mengelus punggung Eleeya.
Entah karena lega Yohan telah kembali atau setelah mendengar kata-kata dari Yohan, perasaan takut luar biasa yang baru saja ia alami kini berangsur-angsur hilang, terlihat Yohan menatapnya dengan tatapan yang bingung. Lalu, ia pun menghapus air mata yang membuat wajah gadis itu terlihat berantakan. Yohan melepaskan pelukan Eleeya, dan dengan perlahan menyandarkannya di sofa, ia lalu mengambil gelas Eleeya yang masih penuh dengan bir dan memberikan kepada Eleeya. "Minumlah! Aku jamin kau akan lebih tenang," awar Yohan menyuguhkan segelas bir itu pada Eleeya.
Dengan tatapan yang sendu, Eleeya akhirnya mengambil gelas itu dan meneguk isinya hingga habis. "Bagaimana? Enak bukan?" ujar Yohan menyeringai sambil mengisi kembali gelas Eleeya yang kosong. Eleeya tak menyangka bahwa rasa alkohol itu seenak ini, baru satu gelas dan itu membuat dirinya beserta pikirannya menjadi lebih baik, dengan cepat Eleeya kembali meneguk minuman yang dituangkan Yohan itu sampai habis.
Setengah jam setelahnya, terlihat wajah Eleeya yang tertunduk dengan merah yang merona di kedua pipinya, itu menandakan bahwa ia sangat mabuk berat saat itu. Yohan yang menyandarkan dirinya di sofa hanya menatap gadis yang tengah meracau tak jelas itu sambil tersenyum. Terlihat Eleeya tengah berusaha untuk berdiri dan tumbang, tapi Yohan sudah lebih dulu memapahnya agar ia tak terjatuh ke lantai. Yohan mencoba untuk membawa Eleeya kekamarnya karena ia tahu bahwa gadis itu sudah sangat mabuk, tapi ketika berusaha memapah gadis itu, Eleeya dengan sangat agresif malah mendorong Yohan ke sofa dan memeluk perut sixpack pria itu.
"Tch! Apa yang kau lakukan hah?" ujar Yohan sambil menutupi mukanya dengan tangan kanannya.
Gadis yang tengah mabuk itu menggerayangi tubuh Yohan dan berhenti di bawah sana, itu membuat Yohan sedikit terkejut dan menatap gadis itu.
"Woah apa ini ular python?" ujar Eleeya sambil terkekeh hingga kedua matanya menghilang.
"Ular python katanya" gumam Yohan.
"Oh tidak ini bukan python, ini anaconda." Gadis itu berucap dengan mata yang berbinar.
Yohan masih saja memandangi gadis yang tengah meracau tak jelas itu, ia menutup kedua matanya dan mengigigit bibir bawahnya ketika Eleeya dengan sengaja memegang-megang keperkasaannya di bawah sana.
"Ah, ini jelas keduanya!" racau Eleeya.
Pipi Yohan pun bersemu merah setelah mendengar pernyataan dari Eleeya, dia pun kembali menutupi seluruh wajahnya menggunakan tangannya. "Tch sial! Kau yang memulai ini El maka jangan salah kan aku!" ujar Yohan berdiri dan mengendong Eleeya menuju kamarnya.
FYI:
setau author ya, Phyton: ular terpanjang di dunia dan Anaconda: ular terbesar di dunia, dan Yohan itu keduanya, panjang dan besar wkwk
u know what i mean, yakan :D
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Wahono Ayahnya Eka S
aduh awal bacanya asik banget,lama² kok enek ya kalo baca pas adegan pembunuhan nya..asli aku masih penasaran banget,tapi ahhh kaya nya stop d sini,gak sanggup lagi bacanya..merinding akuuuj
2022-01-06
1
🌸💫Dhaniatree🔥🌻
🤣🤣🤣🤣 mau dong ular nya hahhaha
2021-12-04
1
Ulfa
like like like
semangat kak
2021-11-01
1