Chapter 19 : Alkohol

Eleeya duduk di sofa sembari menunggu Yohan yang sedang sibuk mengambil bir yang ia simpan di lemari es. Raut mukanya sudah jauh lebih tenang sekarang, tubuhnya juga sudah bersih dari berbagai noda darah, ia juga sudah mengganti pakaiannya.

Tak lama Yohan pun datang dengan lima botol bir di tangannya. Dengan raut penuh senyuman ia meletakkan bir itu di atas meja dan duduk di samping Eleeya. Eleeya terlihat kikuk karena ia sadar bahwa dirinya sangat payah dalam hal minum alkohol.

Bagaimana kalau aku mabuk dan tak sengaja membuat kesalahan? Apa aku juga akan di habisi dan dikubur di belakang sana? gumamnya dalam hati.

Yohan menuangkan bir ke gelas Eleeya dan dirinya, dia juga sudah menyiapkan snack sebagai makanan pedamping, entah kenapa moodnya lumayan bagus hari ini, senyum pun selalu menghiasi wajah tampannya.

"Oh, ini terlalu sunyi. Bagaimana kalau aku putar satu lagu?" ujar Yohan sembari mengeluarkan ponselnya dan memutar lagu yang paling ia sukai, Queen.

"Ah, baterainya hampir habis," ucapnya sembari mengeluarkan charger lalu menyambungkan ke ponselnya.

Hah, lagu ini kembali terdengar. Sesungguhnya Eleeya jadi punya trauma ketika mendengar lagu ini akibat Yohan. Yohan meneguk habis bir di dalam gelasnya lalu menuangkannya kembali, ia lalu melirik ke gelas Eleeya, terlihat bir itu tidak berkurang sedikit pun. Eleeya bahkan tidak menyentuh nya, hal itu mungkin membuat Yohan jadi sedikit kesal.

"Kita sepakat untuk sama-sama minum, kalau kau hanya diam begitu, maka cuma aku saja yang minum," ujar Yohan dingin.

Eleeya terperanjat, tanpa berkata apapun ia langsung menggerakan tangannya untuk mengambil gelas berisi bir yang telah di hidangkan di hadapannya. Dengan agak gemetar ia mengambil gelas itu, namun hal mengejutkan terjadi, secara tiba-tiba listrik pun padam, semua jadi gelap gulita dan hening karena lagu yang di putar pun ikut berhenti.

"Tch, sialan." Yohan berdecak kesal.

Hal itu sangat membuat Eleeya terkejut, dia tidak bisa melihat apapun dan itu membuatnya sedikit panik, nafasnya sesak ketika berada dalam ruangan yang sangat gelap, hingga Yohan menghidupkan api dari pematik rokoknya. Seketika ia merasa lega dengan bantuan cahaya kecil yang berasal dari api itu.

"Nah pegang ini! Aku akan pergi mengecek sebentar," ujar Yohan sembari memberikan pematiknya ke Eleeya.

"Jangan pergi terlalu lama, aku takut!" ujar Eleeya dengan raut wajahnya yang murung.

Walau samar tapi terlihat kalau Yohan sedang tersenyum.

"Aku hanya sebentar. Lagipula pesta kita baru saja dimulai, kan!" jawab Yohan, lalu kemudian ia pun beranjak pergi dan hilang dalam kegelapan. Tinggal lah Eleeya yang sedang duduk mematung dengan bantuan api dari pematik itu sebagai cahaya bantuan.

...****************...

Ini sudah dua puluh menit Yohan pergi dan belum juga kembali, listrik pun belum juga menyala. "Kenapa dia lama sekali?" gumam Eleeya.

Eleeya mengatur nafasnya, sejujurnya dia sangat takut sendirian di tengah kegelapan seperti itu. Di ruang tengah itu ia duduk sambil menunggu Yohan, hingga akhirnya ia mendengar suara langkah kaki seseorang. Ia cukup lega karena Yohan sudah kembali pikirnya. Eleeya menoleh dan mencoba mengarahkan cahaya api itu ke sumber suara tapi anehnya tak ada siapa-siapa disana.

"Apa aku salah dengar?" gumamnya kecil.

Sekali lagi ia mendengar suara langkah kaki, kali ini bukan berjalan namun seakan terdengar tengah berlari, Eleeya kembali menoleh ke asal suara dan lagi-lagi tidak ada siapa-siapa.

"Y-yohan? Apa itu kau?" ucap Eleeya. Tak ada sahutan sama sekali. Hal ini membuat kepanikan dalam diri Eleeya mencuat keluar, jantungnya berdegup sangat kencang, keringat dinginnya pun sedikit demi sedikit mengalir di tubuh halusnya.

"Eleeyaaaa!" rintih seorang perempuan.

Eleeya tersentak hingga api itu hampir membakar rambut gelombangnya, matanya menatap tajam ke arah suara rintihan itu. Alangkah terkejutnya Eleeya ketika mendapati wanita yang tengah bersimbah darah dengan banyak bekas luka tusukan didadanya tengah merangkak sedang menuju ke arahnya, dengan wajah yang menyeramkan wanita itu menyeringai ke arah Eleeya.

"KYAAAAAAAAAAA!" Eleeya menjerit histeris sambil menutup telinga dan kedua matanya. Pematik api yang ia pegang telah ia buang ke sembarang arah dan beruntung apinya padam, jadi itu tak dapat membakar apapun. Bersamaan dengan itu, listrik di rumah itu pun kembali menyala. Semua jadi terang dan lagu Queen pun kembali berputar. Menyadari bahwa suasana sudah terang, dengan gemetar Eleeya membuka kedua matanya perlahan, ia melirik ke arah sampingnya, dan tidak ada apa-apa. Eleeya masih menutupi kedua telinganya sambil menangis, ia sangat ketakutan dan Yohan masih belum kembali.

"Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa ini terjadi padaku?" gumamnya terus menerus sambil menangis. Hingga seseorang memegang pundaknya dari belakang, dan itu berhasil membuat ia terperanjat dan berteriak histeris.

"Pergi! Jangan dekati aku! Pergi..pergi!" teriak Eleeya.

"Hei, hei tenang lah, ini aku!" ujar Yohan yang nampak bingung dengan ekspresi Eleeya saat itu.

Mendengar suara Yohan, Eleeya pun membuka kedua matanya, ia pun menatap Yohan dengan tatapan penuh dengan ketakutan, lalu langsung memeluk pria itu.

"Tenang lah, aku sudah disini," ucap Yohan sambil mengelus punggung Eleeya.

Entah karena lega Yohan telah kembali atau setelah mendengar kata-kata dari Yohan, perasaan takut luar biasa yang baru saja ia alami kini berangsur-angsur hilang, terlihat Yohan menatapnya dengan tatapan yang bingung. Lalu, ia pun menghapus air mata yang membuat wajah gadis itu terlihat berantakan. Yohan melepaskan pelukan Eleeya, dan dengan perlahan menyandarkannya di sofa, ia lalu mengambil gelas Eleeya yang masih penuh dengan bir dan memberikan kepada Eleeya. "Minumlah! Aku jamin kau akan lebih tenang," awar Yohan menyuguhkan segelas bir itu pada Eleeya.

Dengan tatapan yang sendu, Eleeya akhirnya mengambil gelas itu dan meneguk isinya hingga habis. "Bagaimana? Enak bukan?" ujar Yohan menyeringai sambil mengisi kembali gelas Eleeya yang kosong. Eleeya tak menyangka bahwa rasa alkohol itu seenak ini, baru satu gelas dan itu membuat dirinya beserta pikirannya menjadi lebih baik, dengan cepat Eleeya kembali meneguk minuman yang dituangkan Yohan itu sampai habis.

Setengah jam setelahnya, terlihat wajah Eleeya yang tertunduk dengan merah yang merona di kedua pipinya, itu menandakan bahwa ia sangat mabuk berat saat itu. Yohan yang menyandarkan dirinya di sofa hanya menatap gadis yang tengah meracau tak jelas itu sambil tersenyum. Terlihat Eleeya tengah berusaha untuk berdiri dan tumbang, tapi Yohan sudah lebih dulu memapahnya agar ia tak terjatuh ke lantai. Yohan mencoba untuk membawa Eleeya kekamarnya karena ia tahu bahwa gadis itu sudah sangat mabuk, tapi ketika berusaha memapah gadis itu, Eleeya dengan sangat agresif malah mendorong Yohan ke sofa dan memeluk perut sixpack pria itu.

"Tch! Apa yang kau lakukan hah?" ujar Yohan sambil menutupi mukanya dengan tangan kanannya.

Gadis yang tengah mabuk itu menggerayangi tubuh Yohan dan berhenti di bawah sana, itu membuat Yohan sedikit terkejut dan menatap gadis itu.

"Woah apa ini ular python?" ujar Eleeya sambil terkekeh hingga kedua matanya menghilang.

"Ular python katanya" gumam Yohan.

"Oh tidak ini bukan python, ini anaconda." Gadis itu berucap dengan mata yang berbinar.

Yohan masih saja memandangi gadis yang tengah meracau tak jelas itu, ia menutup kedua matanya dan mengigigit bibir bawahnya ketika Eleeya dengan sengaja memegang-megang keperkasaannya di bawah sana.

"Ah, ini jelas keduanya!" racau Eleeya.

Pipi Yohan pun bersemu merah setelah mendengar pernyataan dari Eleeya, dia pun kembali menutupi seluruh wajahnya menggunakan tangannya. "Tch sial! Kau yang memulai ini El maka jangan salah kan aku!" ujar Yohan berdiri dan mengendong Eleeya menuju kamarnya.

FYI:

setau author ya, Phyton: ular terpanjang di dunia dan Anaconda: ular terbesar di dunia, dan Yohan itu keduanya, panjang dan besar wkwk

u know what i mean, yakan :D

Terpopuler

Comments

Wahono Ayahnya Eka S

Wahono Ayahnya Eka S

aduh awal bacanya asik banget,lama² kok enek ya kalo baca pas adegan pembunuhan nya..asli aku masih penasaran banget,tapi ahhh kaya nya stop d sini,gak sanggup lagi bacanya..merinding akuuuj

2022-01-06

1

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

🤣🤣🤣🤣 mau dong ular nya hahhaha

2021-12-04

1

Ulfa

Ulfa

like like like

semangat kak

2021-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Gadis yang aneh
2 Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3 Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4 Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5 Chapter 5 : Diculik
6 Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7 Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8 Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9 Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10 Chapter 10 : Petak umpet
11 Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12 Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13 Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14 Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15 Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16 Chapter 16 : Kebun
17 Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18 Chapter 18 : Kuburan massal
19 Chapter 19 : Alkohol
20 Chapter 20 : Investigasi
21 Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22 Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23 Chapter 23 : Cemburu
24 Chapter 24 : Dilema
25 Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26 Chapter 26 :Bumerang
27 Chapter 27 : Rui vs Yohan
28 Chapter 28 : Isi hati Rui
29 Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30 Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31 Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32 Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33 Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34 Chapter 34: Flashback (Part 1)
35 Chapter 35: Flashback (part 2)
36 Chapter 36: Kecelakaan
37 Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38 Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39 Chapter 39 : Kebohongan
40 Chapter 40 : Failed!
41 Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42 Chapter 42 : Tanda Hati
43 Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44 Episode 44 : Menduga-duga
45 Chapter 45 : Hadiah spesial
46 Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47 Chapter 47 : Aku rindu padanya
48 Chapter 48: Jangan menangis
49 Chapter 49 : Perubahan besar
50 Chapter 50: Kesalahpahaman
51 Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52 Chapter 52 : Berita kematian
53 Chapter 53 : Tertekan
54 Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55 Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56 Chapter 56 : Perkelahian lagi
57 Chapter 57 : Bukti Kuat
58 Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59 Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60 Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61 Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62 EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63 Chapter 61 S2 : Prolog
64 Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65 Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66 Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67 Chapter 65 S2 : A Married Man
68 Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69 Chapter 67 S2 : Kehamilan
70 Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71 Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72 Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73 Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74 Chapter 72 S2 : WAHANA
75 Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76 Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77 Chapter 75 S2 : Interogasi
78 Chapter 76 S2 : Maaf?
79 Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80 Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81 Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82 Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83 Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84 Chapter 82 S2 : Racun
85 Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86 Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87 Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88 Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89 Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90 Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91 Chapter 89 S2 : Epilog
92 Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93 Side Story (part bonus)~
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 : Gadis yang aneh
2
Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3
Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4
Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5
Chapter 5 : Diculik
6
Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7
Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8
Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9
Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10
Chapter 10 : Petak umpet
11
Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12
Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13
Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14
Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15
Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16
Chapter 16 : Kebun
17
Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18
Chapter 18 : Kuburan massal
19
Chapter 19 : Alkohol
20
Chapter 20 : Investigasi
21
Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22
Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23
Chapter 23 : Cemburu
24
Chapter 24 : Dilema
25
Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26
Chapter 26 :Bumerang
27
Chapter 27 : Rui vs Yohan
28
Chapter 28 : Isi hati Rui
29
Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30
Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31
Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32
Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33
Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34
Chapter 34: Flashback (Part 1)
35
Chapter 35: Flashback (part 2)
36
Chapter 36: Kecelakaan
37
Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38
Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39
Chapter 39 : Kebohongan
40
Chapter 40 : Failed!
41
Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42
Chapter 42 : Tanda Hati
43
Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44
Episode 44 : Menduga-duga
45
Chapter 45 : Hadiah spesial
46
Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47
Chapter 47 : Aku rindu padanya
48
Chapter 48: Jangan menangis
49
Chapter 49 : Perubahan besar
50
Chapter 50: Kesalahpahaman
51
Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52
Chapter 52 : Berita kematian
53
Chapter 53 : Tertekan
54
Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55
Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56
Chapter 56 : Perkelahian lagi
57
Chapter 57 : Bukti Kuat
58
Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59
Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60
Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61
Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62
EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63
Chapter 61 S2 : Prolog
64
Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65
Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66
Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67
Chapter 65 S2 : A Married Man
68
Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69
Chapter 67 S2 : Kehamilan
70
Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71
Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72
Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73
Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74
Chapter 72 S2 : WAHANA
75
Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76
Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77
Chapter 75 S2 : Interogasi
78
Chapter 76 S2 : Maaf?
79
Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80
Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81
Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82
Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83
Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84
Chapter 82 S2 : Racun
85
Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86
Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87
Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88
Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89
Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90
Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91
Chapter 89 S2 : Epilog
92
Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93
Side Story (part bonus)~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!