Chapter 13 : Pengalaman luar biasa

Kami berjalan keluar dari gedung mall itu, dan Yohan pun melepaskan genggaman tangannya denganku, sejujurnya itu membuatku merasa sedikit kecewa.

"Ada apa?"

"Ah tidak apa-apa,"

"Huh? Kita tidak sedang menyebrang jalan, jadi tak perlu bergandengan tangan terus menerus, bukankah aku benar, El?"

"I-Iya, kau benar."

Aku mengangguk-anggukan kepalaku canggung, dan Yohan hanya tersenyum simpul. Ah, benar juga. Aku tak seharusnya sesenang ini. Lagi-lagi aku berkhayal hal yang tak masuk akal.

"Oh tidak, aku melupakan sesuatu!"

"Ada apa Yohan?"

"Kantong belanja kita, aku meletakannya di penitipan barang,"

"..."

Benar juga, tadi kita sudah berbelanja baju dan perlengkapan memasak, gara-gara masalah tadi, kami langsung keluar tanpa membawa nya.

"Kau tunggu disini saja! Aku akan segera kembali."

"Baiklah," jawabku.

Kulihat sekelilingku, parkiran mall ini cukup luas dan sepi. Mungkin aku akan kesana untuk mencari kursi. Kakiku sudah agak sakit karena berdiri sedari tadi. Aku berjalan tertatih dengan tongkatku, hari sudah semakin gelap, sangat tidak terasa waktu berjalan dan disini tidak ada siapa-siapa. Timing yang pas untuk kabur bukan? Tapi aku tak punya keinginan lagi untuk kabur darinya.

Saat aku sedang berjalan, hal mengejutkan terjadi. Seseorang membekap mulutku dan membawaku ke sudut parkiran yang gelap. Aku sangat terkejut dan juga takut. Aku tak dapat berteriak, yang ku bisa hanya meronta-ronta saja. Lalu, tongkatku mungkin sudah terjatuh entah dimana.

"Sstt! Diamlah kau perempuan ******!"

Suara ini? Bukankah ini suara Cedric, kakak kelasku tadi, apa yang dia pikirkan?

"Mmmmm....mmmmm!" Aku mencoba berteriak namun tak bisa karena mulutku di bekap dengan tangan nya, tenaganya sangat kuat, aku bahkan tak bisa melawannya. Kurasakan tangannya yang lain tengah meraih ke bawahku dan hendak membuka kancing celanaku. Apa yang si gila ini pikirkan? Apa dia hendak memperkosaku disini? Aku meronta-ronta sekuat tenaga, di dalam pikiranku hanya ingin Yohan cepat kembali dan menyelamatkan aku. Cedric sudah hampir berhasil membuka celanaku. Apa tidak ada siapapun disini? Oh tuhan,aku sangat takut.

"Apa yang kau lakukan?"

Aku mendengar suara dingin dan berat, aku sangat bersyukur karena aku sungguh mengenali suara ini. Aku tau, bahwa kakak kelasku ini tersentak mendengar suara Yohan. Dia sontak menoleh kebelakang dan melepas bekapannya di mulutku. Aku bergegas, merangkak menjauh darinya.

"Ais, kau lagi kau lagi."

"..."

"Ayolah! Kau tau kalau dia itu ****** kan? Biarkan aku bermain-main dengannya sebentar, anggap saja bayaran karena kau telah mempermalukan aku tadi."

Apa yang di katakan si gila itu? Dasar tidak waras! Kulihat wajah Yohan tidak bereaksi apapun. Apa dia akan membiarkan si brengsek itu mendapatkan apa yang dia inginkan? Oh tidak, aku terjebak dengan dua pria yang tidak waras disini. Aku hanya bisa menangis sekarang, rasa nya aku ingin mati saja disini.

"Bagaimana?"

"Pft, Pwahahahahahaha!"

"Hei bung, apa yang kau tertawakan?"

Apa yang di tertawakan oleh Yohan? Apa jangan-jangan dia sungguh menyetujuinya.

"Itu ide yang bagus."

"..."

"Tapi, Eleeya sepertinya tidak suka kalau ada pria lain yang bermain dengannya selain diriku,"

"Hah?"

"Terlepas dari itu, aku ini orangnya tidak suka berbagi."

BUKK! Yohan meninju Cedric, hingga ia tersungkur sangat keras.

"Sialan!"

Cedric pada saat itu mencoba membalas pukulan Yohan namun ia meleset, tapi tendangan dari Yohan tidak ada satu pun yang meleset. Mereka terlibat perkelahian yang singkat, karena dari segi kekuatan, Cedric kalah telak. Kulihat darah segar mengalir terus menerus dari hidung dan mulut Cedric. Kurasa ia sekarat sekarang.

Ah, Yohan mau kemana? Kulihat Yohan pergi dan tak lama ia kembali lagi membawa tongkat jalanku.

"Dasar tak tau malu! Aku sangat membenci pria dengan pikiran kotor sepertimu."

BUK! BUK! BUK! BUK! Yohan menghamtam Cedric dengan tongkat jalanku terus menerus, tanpa henti. Aku tau dia pasti sangat menikmati hal itu. Tapi, bukankah ini berlebihan? Bagaimana kalau ada orang yang tau.

"Yo-Yohan!"

BRAAAKKKK! Tongkatnya sampai patah dan hancur. Tapi itu berhasil membuatnya berhenti. Dia sekarang menatapku, wajah yang penuh percikan darah itu kini tersenyum kepadaku.

"Sepertinya kau harus berlatih berjalan tanpa menggunakan tongkat, El."

"Yo-Yohaan."

Tubuhku lemas, rasanya aku benar-benar ingin mati saja sekarang.

"Kau tunggu disini!"

Aku menghela nafasku panjang. Dia mati, batinku. Cedric yang sudah tak lagi bergerak, dia benar-benar tewas.

TIN! TIN! Ah, dia sudah datang. Aku harus segera naik ke mobilnya. Kulihat Yohan bergegas turun, kukira dia akan membawaku ke mobilnya dengan cepat, tapi aku salah. Dia malah membawa mayat Cedric ke mobilnya, mengeluarkan perlengkapan pembersih dan membersihkan tempat itu seakan tak terjadi apapun. Aku sampai melongo melihatnya melakukan itu, sungguh terampil seakan sudah terbiasa. Tak lupa tongkat yang telah hancur tadi pun serta merta ia bawa ke mobilnya, barulah terakhir ia mengendongku ke dalam mobil. Aku merasa gemetar karena baru pertama kali aku satu mobil dengan mayat.

"M-Mau di apakan mayat ini?" tanyaku hati-hati.

"Aku belum memikirkan nya."

"Apa tidak apa-apa Yohan?"

"Apa nya?"

"Kita membawa mayat dalam mobil,"

"Mau bagaimana lagi? Awalnya aku ingin membiarkan saja dia memperkosamu. Tapi semakin lama rasanya aneh saja ketika seseorang menganggu milikku, kekeke."

"..."

Dia tertawa. Dia sedang menertawakan kemalanganku, apa sebenarnya yang kuharapkan darinya.

Tapi, "Milikmu?" tanyaku.

"Iya, kau milikku. Selamanya tetap akan menjadi milikku."

Ah? Aku tidak suka ini, dia benar-benar mempermainkan hatiku. Aku sungguh tak bisa membencinya walaupun aku ingin. Setelahnya, kami hanya saling diam hingga akhirnya tiba juga di rumah.

"Masuk lah duluan! Bersihkan dirimu dan istirahat lah."

Aku hanya menganggukan kepalaku. Aku masuk kedalam rumah terlebih dulu, seperti perintah nya. Aku mandi membersihkan seluruh diriku, lalu istirahat di kamarku. Sudah setengah jam, namun mataku enggan sekali terpejam. Kudengar suara pintu kamarku terbuka perlahan.

"Kau belum tidur, El?"

Yohan masuk kekamarku, sepertinya dia juga sudah mandi dan berganti pakaian, apa dia sudah mengurus mayat Cedric? Ah, benar juga, aku jadi penasaran dimana ia mengubur semua orang yang ia habisi.

"Aku belum bisa tidur," ujarku. Yohan mendekatiku dan membelai rambutku, jantungku berdegup kencang karena gugup, dia mulai membelai pipiku. "Kau sangat cantik, Eleeya."

Aku tidak tahan dengan belaian lembut nya, apalagi wajahnya yang tampan itu sangat dekat dengan wajahku, membuat seluruh tubuhku memanas. Yohan menyelipkan tangannya di sela rambut belakangku dan mendekatkan bibirnya ke bibirku, aku hanya bisa diam saat bibirnya menyentuh lembut bibirku.

"Aku mau melakukan nya!"

Aku tersentak, melakukan katanya? Melakukan apa?

"Apa maksudmu?"

"Bukan kah kau sangat menginginkanku? Kau bahkan menulisnya di notes ponselmu."

Sialnya itu benar. Semua yang ku khayalkan selama ini, aku menulisnya di ponselku, bisa-bisanya dia membaca semua itu, rasanya aku akan mati karena malu. Aku menundukan kepalaku, tak berani menatap wajahnya.

"Tak perlu malu, hari ini aku akan mewujudkan keinginanmu."

Jari Yohan mengangkat daguku hingga aku mendongakkan wajahku, lalu aku mengangguk pelan, kulihat senyum tipis Yohan yang begitu menawan. Yohan mulai membuka satu persatu kancing piyamaku, dua buah gunung kembar kini terlihat jelas, membuat Yohan tampak sangat bersemangat, lidahnya menjelajahi dua gunung ku, aku memejamkan mataku, menikmati sensasi yang Yohan berikan kepadaku. Tangannya kini menyusuri bawahku, menyusup kedalam dan menyapu bagian sensitifku dengan jarinya. "Ahh, ngh...." Aku tak bisa menahan nya, suaraku keluar dengan sendiri nya. Sungguh nikmat permainan yang Yohan berikan.

"Keluarkan saja, tak usah ditahan,"

Aku menggigit bawah bibirku ketika dia memainkan bagian atas dan bawahku secara bersamaan. Tubuhku kini polos tanpa satu kain pun, dan giliran Yohan yang membuka bajunya, aku sampai terpukau melihat betapa seksi badan nya, lekuk tubuh dan otot perutnya, sungguh memanjakan mataku.

"Biarkan aku masuk!"

Aku hanya menganggukan kepalaku tanda iya, lalu Yohan mulai menjilat leherku, berpindah ke bibirku dan naik ke telingaku, sapuan lidahnya sungguh membuatku geli sekaligus bergairah, lalu ia pun membisikan sesuatu. "Ayo ketempat lain,"

Eh? Tempat lain? Apa dia mau melanjutkan hal ini di kamarnya? Terserah lah, yang penting malam ini aku akan melakukan hal itu bersama Yohan. Yohan mengendongku ke arah depan. Oh rupanya dia ingin melakukannya di ruang tamu.

"Tutup matamu, El."

"Kenapa?"

"Karena ini akan sangat menyenangkan,"

Aku menuruti keinginannya, aku pun menutup mataku. Yohan mulai mengatur tempatnya, sambil mengendongku, ia duduk di sofa yang empuk itu, ia juga memposisikan diriku yang duduk di atasnya senyaman mungkin. Ah, tampaknya dia ingin aku yang bergerak, apa dia suka gaya seperti ini, pikirku.

"Buka matamu, El."

Aku sangat bersemangat, lalu membuka mataku, tapi yang kudapati sangatlah membuatku terkejut. Yohan mengajakku melakukan itu disini dengan mayat Cedric yang berada tepat di sebelah kami.

"Kenapa? Bergeraklah!"

"..."

Ini tidak sesuai ekspetasiku, aku kehilangan selera untuk segalanya.

"Apa kau ingin aku yang bergerak?" ujarnya dengan suara dingin. Ah, sorot mata ini, jika aku tak menurutinya maka tamatlah aku. Aku pun bergerak sesuai keinginannya, walau tubuhku sedikit gemetar aku mencoba menahannya. Sebisa mungkin aku tak melihat sesuatu yang berada di samping kami dengan menutup kedua mataku.

"Hei, buka matamu! Aku ingin memandang wajahmu."

"..."

Malam ini, kami benar-benar melakukannya disamping mayat yang seakan sedang menonton kami.

"Aku tak ingin berhenti El, mulai sekarang marilah terus bersama."

Untuk yang pertama kalinya aku melakukan ini dengan orang yang kuinginkan. Walaupun dengan suasana yang tidak biasa, aku berusaha menikmatinya. Sungguh pengalaman luar biasa yang Yohan berikan kepadaku.

Terpopuler

Comments

Lisa Z

Lisa Z

dua duanya sama gila sih ini

2022-02-28

1

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

gilaaakkk

2021-12-04

1

karya rai

karya rai

kuat mental banget Ama mayatttt😭

2021-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Gadis yang aneh
2 Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3 Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4 Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5 Chapter 5 : Diculik
6 Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7 Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8 Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9 Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10 Chapter 10 : Petak umpet
11 Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12 Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13 Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14 Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15 Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16 Chapter 16 : Kebun
17 Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18 Chapter 18 : Kuburan massal
19 Chapter 19 : Alkohol
20 Chapter 20 : Investigasi
21 Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22 Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23 Chapter 23 : Cemburu
24 Chapter 24 : Dilema
25 Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26 Chapter 26 :Bumerang
27 Chapter 27 : Rui vs Yohan
28 Chapter 28 : Isi hati Rui
29 Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30 Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31 Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32 Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33 Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34 Chapter 34: Flashback (Part 1)
35 Chapter 35: Flashback (part 2)
36 Chapter 36: Kecelakaan
37 Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38 Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39 Chapter 39 : Kebohongan
40 Chapter 40 : Failed!
41 Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42 Chapter 42 : Tanda Hati
43 Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44 Episode 44 : Menduga-duga
45 Chapter 45 : Hadiah spesial
46 Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47 Chapter 47 : Aku rindu padanya
48 Chapter 48: Jangan menangis
49 Chapter 49 : Perubahan besar
50 Chapter 50: Kesalahpahaman
51 Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52 Chapter 52 : Berita kematian
53 Chapter 53 : Tertekan
54 Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55 Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56 Chapter 56 : Perkelahian lagi
57 Chapter 57 : Bukti Kuat
58 Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59 Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60 Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61 Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62 EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63 Chapter 61 S2 : Prolog
64 Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65 Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66 Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67 Chapter 65 S2 : A Married Man
68 Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69 Chapter 67 S2 : Kehamilan
70 Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71 Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72 Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73 Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74 Chapter 72 S2 : WAHANA
75 Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76 Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77 Chapter 75 S2 : Interogasi
78 Chapter 76 S2 : Maaf?
79 Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80 Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81 Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82 Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83 Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84 Chapter 82 S2 : Racun
85 Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86 Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87 Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88 Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89 Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90 Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91 Chapter 89 S2 : Epilog
92 Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93 Side Story (part bonus)~
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 : Gadis yang aneh
2
Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3
Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4
Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5
Chapter 5 : Diculik
6
Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7
Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8
Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9
Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10
Chapter 10 : Petak umpet
11
Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12
Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13
Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14
Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15
Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16
Chapter 16 : Kebun
17
Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18
Chapter 18 : Kuburan massal
19
Chapter 19 : Alkohol
20
Chapter 20 : Investigasi
21
Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22
Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23
Chapter 23 : Cemburu
24
Chapter 24 : Dilema
25
Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26
Chapter 26 :Bumerang
27
Chapter 27 : Rui vs Yohan
28
Chapter 28 : Isi hati Rui
29
Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30
Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31
Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32
Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33
Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34
Chapter 34: Flashback (Part 1)
35
Chapter 35: Flashback (part 2)
36
Chapter 36: Kecelakaan
37
Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38
Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39
Chapter 39 : Kebohongan
40
Chapter 40 : Failed!
41
Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42
Chapter 42 : Tanda Hati
43
Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44
Episode 44 : Menduga-duga
45
Chapter 45 : Hadiah spesial
46
Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47
Chapter 47 : Aku rindu padanya
48
Chapter 48: Jangan menangis
49
Chapter 49 : Perubahan besar
50
Chapter 50: Kesalahpahaman
51
Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52
Chapter 52 : Berita kematian
53
Chapter 53 : Tertekan
54
Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55
Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56
Chapter 56 : Perkelahian lagi
57
Chapter 57 : Bukti Kuat
58
Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59
Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60
Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61
Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62
EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63
Chapter 61 S2 : Prolog
64
Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65
Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66
Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67
Chapter 65 S2 : A Married Man
68
Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69
Chapter 67 S2 : Kehamilan
70
Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71
Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72
Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73
Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74
Chapter 72 S2 : WAHANA
75
Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76
Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77
Chapter 75 S2 : Interogasi
78
Chapter 76 S2 : Maaf?
79
Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80
Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81
Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82
Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83
Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84
Chapter 82 S2 : Racun
85
Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86
Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87
Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88
Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89
Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90
Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91
Chapter 89 S2 : Epilog
92
Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93
Side Story (part bonus)~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!