Chapter 8 : Rencana untuk kabur

Yohan meletakkanku di atas ranjang yang empuk, entah sudah berapa lama aku tak berbaring senyaman ini. Nampaknya ini kamar nya, ruangan ini tak terlalu besar namun rapi, semua nya tertata. Meja belajar yang berada disudut dengan sebuah komputer di atasnya, lemari pakaian dan tangga kecil di ujung, mungkin untuk naik keloteng diatas itu.

Aku masih merasa lemas dan pusing, hingga rasanya aku tak punya tenaga walau hanya untuk bicara. Kulihat Yohan kini tengah sibuk memeras sebuah handuk kecil lalu ditempel kan nya di dahiku, dia juga menyuruhku minum obat yang telah ia siapkan.

Terkadang aku merasa aneh, sedikit-sedikit ia bisa baik padaku, tapi ia juga terkadang tak segan-segan menyakitiku, apa yang ada di pikiran nya itu, sejujur nya aku ingin sekali terbebas dari rumah ini dan melanjutkan kehidupanku, walaupun kuakui hidupku tak menyenangkan, tapi setidaknya itu 10, tidak 100 kali lebih baik daripada di sekap disini. Aku tertidur sebentar karena efek dari obat yang di berikan Yohan membuatku mengantuk, dan setelah bangun, tubuhku rasa nya sedikit membaik, kepalaku juga lebih ringan.

"Akhir nya kau bangun El,"

Yohan berdiri di depanku dengan kedua tangan terlipat dan tatapannya yang selalu membuatku merinding. Apa dia mengawasi ku seperti ini sedari tadi?

"Cepat habiskan makanan mu!"

Ah, aku melihat semangkuk bubur hangat ada di meja yang tepat berada di sampingku.

"Tenang saja, kau bebas makan dengan kedua tangan mu,"

Memang benar kata nya, sekarang aku bisa makan dengan normal menggunakan tanganku, itu pun karena ikatan ditanganku di lepaskan saat ini. Yohan merogoh sesuatu dari kantong celana nya dan mengeluarkan sebuah ponsel yang tak asing bagiku. Tentu saja, itu adalab ponselku.

"Ponsel ini berisik sekali, tapi seperti nya kau ini tidak punya banyak teman ya. Karena yang menghubungimu hanya ada satu,"

Aku yakin itu adalah kak Rui, tidak mungkin itu Leo atau pun orang tuanya, karena aku sudah lama mengganti nomorku.

"Aku terpaksa membaca pesan-pesanmu, maaf ya." ujarnya sambil terkekeh.

"B-bisakah aku melihat ponselku?" Aku memberanikan diriku untuk meminta ponselku kepada Yohan walaupun fakta nya aku takut setengah mati.

"Oh, kau mau ponselmu?"

Yohan memasang ekpresi berpikir dan seakan kebingungan, lalu ia menatapku dan tertawa.

"Hahahaha, kau mau membalas pesan dari temanmu ya?"

Aku menggelengkan kepala ku. "Tidak tidak, aku hanya ingin melihat pesannya saja,"

"Apa kau pikir aku ini bodoh?" ujarnya dengan tatapan yang mengerikan.

Dia sangat mengerikan, aku takut menatap mata nya.

"Baiklah baiklah, karena kau ingin tau isi pesannya, aku akan memberitahu nya. Temanmu si Rui ini bertanya apa yang terjadi padamu, kamu dimana dan bla bla bla, lalu ia juga bilang bahwa minggu depan adalah harinya di lantik menjadi polisi," jelas Yohan sambil mondar mandir.

Ah, akhirnya kak Rui berhasil menjadi seorang polisi sekarang. Alangkah baiknya kalau aku bisa menemukan cara untuk menghubunginya dan meminta pertolongannya, bukan?

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

Pertanyaan Yohan membuatku tersadar dari pikiranku. Ekspresi datarnya menatap wajahku dengan tatapan yang dingin.

"Kau tidak berpikir untuk mencari cara kabur dari sini dan menemui temanmu yang polisi itu kan?"

"..."

"Rui... Rui, oh aku ingat anak itu. Anak sok keren dan sok polos itu, dari dulu aku sangat ingin memukul wajahnya,"

"Kak Rui bukan lah orang yang seperti itu,"

Aku jadi tak sadar mengatakan hal itu, karena walau bagaimana pun kak Rui tetap orang yang berharga untukku. Dan berkat kebodohanku itu kini mata Yohan sedang menatapku dengan tajam.

"Apa itu pacarmu El?"

Apa? Tentu saja bukan. Belum sempat aku menjawab, tangannya yang besar kini telah mencengkram rahang pipiku dengan sangat kuat.

"Kupikir kau hanya mencintaiku, tapi ternyata kau ada laki-laki lain, ya?"

Tidak, itu tidak mungkin. Aku hanya menyukai Yohan dan kak Rui itu, dia hanya kuanggap sebagai kakakku saja. Tapi aku tak bisa menjelaskan kepada Yohan karena cengkraman nya di pipiku, jangankan berbicara, bergerak pun aku tak bisa.

"Dengarkan aku Eleeya, aku sangat tak suka di beri harapan palsu,"

Aku tak bisa menjelaskan bagaimana raut wajah Yohan pada saat itu, sangat menakutkan. Dia mengambil semangkuk bubur yang dihidangkannya untuk aku makan tadi dan menumpahkannya dimulut dan mukaku, aku gelagapan karena mukaku seluruh nya penuh dengan bubur itu, beruntungnya suhu bubur itu tak sehangat tadi. Bubur nya sampai masuk ke hidungku, air mataku keluar dengan sendiri nya. Aku hanya bisa diam, karena aku tau kalau melawan sama dengan mati. Setelah melakukan itu, dia menatapku dan hal mengejutkan kembali terjadi. Yohan mendongakkan daguku lalu ******* bibirku.

Dia menciumku? Bahkan dengan keadaanku yang begini? Apa yang dipikirkan Yohan? Bagaimana pun, ini tidak masuk akal, bahkan anak kampus yang cupu sekalipun mungkin tidak sudi untuk dekat denganku, tapi Yohan... Dia bahkan bukan hanya mendekatiku, tapi mencium bibirku, dan ini sudah kedua kalinya.

"Ketika kau mengucapkan kalimat bahwa kau cinta padaku, maka pada saat itu kau adalah milik ku!"

Aku hanya terdiam menatap Yohan yang menyeringai kepadaku.

"Karena kau sudah makan buburnya, sekarang kau harus kembali ke bawah,"

Apa? Aku bahkan belum memakan nya sama sekali. Aku memang agak senang karena dia menciumku, tapi permasalahannya sekarang adalah aku tak suka berada di bawah sana.

"Kumohon, aku tak mau ke bawah lagi, disana gelap dan pengap. Kumohon jangan bawa aku kesana,"

"Itu gudang, jadi wajar kalau gelap ataupun pengap."

"Kumohon," Aku sungguh-sungguh memohon pada Yohan, karena aku benar-benar tersiksa ketika berada di gudang yang sesak itu. Yohan menggosok-gosok tekuk leher belakangnya dengan ekspresi bingung. Aku pikir dia bakal marah lagi karena aku berani meminta sesuatu pada nya, tapi ternyata tidak.

"Oke oke, kau tidak akan kembali kesana, tidurlah di sebelah,"

"Sungguh?" Aku tersenyum girang, karena merasa sedikit lega, saking senang nya aku lupa bahwa wajahku sangat berantakan, apalagi bubur masih berada dimana-mana. Yohan terlihat mengernyitkan dahinya melihat ku, wajah nya memerah. Oh tidak, apakah dia akan marah lagi kepadaku.

"Pergilah, sebelum aku berubah pikiran, aku lelah dan aku ingin tidur,"

Ah, dia tidak marah padaku. Untung lah, aku pun segera pergi dari sana. Dengan modal tanganku, aku menggerakan tubuhku merangkak menuju kamar tamu yang bersebelahan dengan kamar Yohan. Ketika aku sudah berada di depan pintu kamar tamu, aku melihat ke arah depan, itu adalah pintu masuk utama yang mana bila aku membuka dan keluar, aku bisa bebas dari sini, diluar sana pasti ada banyak orang kan, aku bisa selamat karena orang-orang di luar sana akan membantuku dan memanggil polisi. Tapi jarak nya agak jauh, aku harus mengerahkan seluruh tenagaku untuk bisa mencapai sana. Aku menelan air liurku memikirkan hal itu, sampai-sampai keringatku menetes sangat banyak.

"Apa yang sedang kau pikirkan El?"

Tiba-tiba Yohan sudah berada di belakangku, aku tersentak dan tak berani menatap kebelakang.

"Sudah terlambat."

Jantungku berdegup kencang, aku tak menyangka dia akan mengawasiku, kupikir dia sedang tertidur sekarang.

"Seperti nya kau ingin sekali keluar ya?"

"..."

"Baiklah, ayo kita bermain. Aku akan membuat pembatas, kau sudah lihat kan pintu keluar itu. Satu meter dari pintu itu adalah pembatas nya, bila kau menjadi anak baik dan tak pernah bergerak melewati pembatas itu, kau akan ku bawa keluar seperti yang kau inginkan,"

"Lalu, bila aku melewati nya?"

Yohan mengeluarkan pisau kecil dan mengacungkan nya ke perutku, hingga aku gemetar.

"Aku akan merobek perutmu yang kecil dan halus ini, perlahan tapi pasti."

Suara nya sangat lembut bila didengar dengan jarak sedekat ini, tapi itu membuatku tak berhenti bergetar.

"Nah, semoga berhasil El,"

Yohan berdiri, lalu berjalan sambil sesekali bersiul menuju kamar nya kembali, meninggalkan aku sendiri dengan kondisi yang tak bisa di jelaskan dengan kata-kata.

Terpopuler

Comments

Lisa Z

Lisa Z

ngeri banget sih Yohan. yakin, pasti korban nya udah banyak

2022-02-28

1

NanLexa

NanLexa

Yohan psikopatttt

2022-02-18

1

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

kayaknya sama kyk eleya, korban kekerasan jg nih

2021-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Gadis yang aneh
2 Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3 Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4 Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5 Chapter 5 : Diculik
6 Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7 Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8 Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9 Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10 Chapter 10 : Petak umpet
11 Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12 Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13 Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14 Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15 Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16 Chapter 16 : Kebun
17 Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18 Chapter 18 : Kuburan massal
19 Chapter 19 : Alkohol
20 Chapter 20 : Investigasi
21 Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22 Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23 Chapter 23 : Cemburu
24 Chapter 24 : Dilema
25 Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26 Chapter 26 :Bumerang
27 Chapter 27 : Rui vs Yohan
28 Chapter 28 : Isi hati Rui
29 Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30 Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31 Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32 Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33 Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34 Chapter 34: Flashback (Part 1)
35 Chapter 35: Flashback (part 2)
36 Chapter 36: Kecelakaan
37 Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38 Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39 Chapter 39 : Kebohongan
40 Chapter 40 : Failed!
41 Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42 Chapter 42 : Tanda Hati
43 Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44 Episode 44 : Menduga-duga
45 Chapter 45 : Hadiah spesial
46 Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47 Chapter 47 : Aku rindu padanya
48 Chapter 48: Jangan menangis
49 Chapter 49 : Perubahan besar
50 Chapter 50: Kesalahpahaman
51 Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52 Chapter 52 : Berita kematian
53 Chapter 53 : Tertekan
54 Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55 Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56 Chapter 56 : Perkelahian lagi
57 Chapter 57 : Bukti Kuat
58 Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59 Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60 Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61 Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62 EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63 Chapter 61 S2 : Prolog
64 Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65 Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66 Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67 Chapter 65 S2 : A Married Man
68 Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69 Chapter 67 S2 : Kehamilan
70 Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71 Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72 Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73 Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74 Chapter 72 S2 : WAHANA
75 Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76 Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77 Chapter 75 S2 : Interogasi
78 Chapter 76 S2 : Maaf?
79 Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80 Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81 Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82 Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83 Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84 Chapter 82 S2 : Racun
85 Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86 Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87 Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88 Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89 Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90 Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91 Chapter 89 S2 : Epilog
92 Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93 Side Story (part bonus)~
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 : Gadis yang aneh
2
Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3
Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4
Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5
Chapter 5 : Diculik
6
Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7
Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8
Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9
Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10
Chapter 10 : Petak umpet
11
Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12
Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13
Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14
Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15
Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16
Chapter 16 : Kebun
17
Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18
Chapter 18 : Kuburan massal
19
Chapter 19 : Alkohol
20
Chapter 20 : Investigasi
21
Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22
Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23
Chapter 23 : Cemburu
24
Chapter 24 : Dilema
25
Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26
Chapter 26 :Bumerang
27
Chapter 27 : Rui vs Yohan
28
Chapter 28 : Isi hati Rui
29
Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30
Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31
Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32
Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33
Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34
Chapter 34: Flashback (Part 1)
35
Chapter 35: Flashback (part 2)
36
Chapter 36: Kecelakaan
37
Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38
Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39
Chapter 39 : Kebohongan
40
Chapter 40 : Failed!
41
Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42
Chapter 42 : Tanda Hati
43
Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44
Episode 44 : Menduga-duga
45
Chapter 45 : Hadiah spesial
46
Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47
Chapter 47 : Aku rindu padanya
48
Chapter 48: Jangan menangis
49
Chapter 49 : Perubahan besar
50
Chapter 50: Kesalahpahaman
51
Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52
Chapter 52 : Berita kematian
53
Chapter 53 : Tertekan
54
Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55
Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56
Chapter 56 : Perkelahian lagi
57
Chapter 57 : Bukti Kuat
58
Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59
Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60
Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61
Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62
EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63
Chapter 61 S2 : Prolog
64
Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65
Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66
Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67
Chapter 65 S2 : A Married Man
68
Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69
Chapter 67 S2 : Kehamilan
70
Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71
Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72
Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73
Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74
Chapter 72 S2 : WAHANA
75
Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76
Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77
Chapter 75 S2 : Interogasi
78
Chapter 76 S2 : Maaf?
79
Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80
Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81
Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82
Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83
Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84
Chapter 82 S2 : Racun
85
Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86
Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87
Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88
Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89
Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90
Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91
Chapter 89 S2 : Epilog
92
Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93
Side Story (part bonus)~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!