Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui

Seorang pria keluar dari sebuah mobil sedan berwarna putih yang terparkir di area parkir kampus, semua mata selalu tertuju padanya, apalagi mata gadis-gadis disana. Yohan baru saja tiba di kampusnya, sebagai seorang siswa yang poluler, dia terkenal akan ketampanan dan keramahannya yang luar biasa. Wajar saja kalau semua wanita di sana tak bisa mengalihkan pandangan mereka dari Yohan.

Yohan berjalan dan berhenti di ruang mading, dia menatap sebuah kertas yang bertuliskan mahasiswi yang hilang, lalu ia pun tersenyum ketika melihat wajah sang mahasiswi di kertas yang tak lain adalah Rosie Lencia.

"Pft, ternyata memang tak ada yang memperdulikannya, padahal dia itu telah hilang lebih lama daripada ****** ini," ujar Yohan mengetuk-ngetuk wajah Rosie yang terpampang disana sambil terkekeh. Setelah itu Yohan kembali berjalan menuju kelasnya, di sepanjang jalan Yohan selalu disapa oleh anak-anak disana, mereka semua sangat ramah dan bahkan terlihat sangat mencari perhatian ke Yohan. Sesungguhnya itu sangat membuat Yohan muak, tapi dia dengan baik dapat menahannya.

"Hei Yohan!" panggil seorang pria dewasa memakai seragam. Sontak Yohan menoleh ke asal suara yang memanggil nya. "Hai pak Nathan, sudah lama sekali tak bertemu," ujar Yohan sambil tersenyum.

"Ya, kau tau aku sangat sibuk sekarang, pekerjaanku sangat banyak," ujar pria yang bernama Nathan itu.

"Apa kabarmu pak?" Tanya Yohan.

"Seperti yang kau lihat. Apa kau sehat Yohan?"

"Ya, seperti yang kau lihat sekarang juga pak," jawab Yohan sambil tertawa. Pak Nathan pun menepuk-nepuk pundak Yohan sambil membalas tertawa.

"Kolega baru?" tanya Yohan.

"Oh iya dia juniorku, kupikir kau mengenalnya. Dia pernah kuliah disini sebelum pindah ke Akademi kepolisian " ujar pak Nathan.

Yohan pun mengulurkan tangannya kepada kolega baru pak Nathan dan disambutnya. Ya, pak Nathan yang di sebut oleh Yohan ini adalah seorang polisi, Yohan mengenalnya karena Yohan dulu sering membantu di kedai yang di kelola oleh istri pak Nathan.

"Ah iya, kau seniorku dulu," ujar Yohan pada pria yang bersama dengan pak Nathan.

"Benar, aku mengenalmu. Kau anggota BEM disini kan? Namaku Rui ngomong-ngomong."

"Aku Yohan," jawab Yohan sambil senyumnya yang pura-pura itu.

"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Yohan.

"Kau belum dengar? Mahasiswi disini menghilang beberapa hari yang lalu, aku dan Rui tengah mencari informasi dan harus bertanya ke beberapa teman-temannya disini," ujar pak Nathan yang disusuli oleh anggukan Rui.

"Oh ya, aku baru saja membaca infonya di mading. Sayangnya aku tak bisa memberikan informasi apapun karena aku tak begitu mengenalinya," ujar Yohan sambil mengangkat bahunya sedikit.

"Ya, itu tak apa. Kami akan bertanya kepada anak-anak yang lain. Kalau begitu kami pergi dulu," ujar pak Nathan sambil menepuk bahu Rui.

"Ya Pak, semoga pekerjaan kalian lancar," jawab Yohan dengan wajahnya yang tersenyum ramah.

"Oh ya, mampirlah ke kedai istriku kapan-kapan, kau sudah lama tak kesana. Istriku pasti senang," ujar Pak Nathan lagi.

Yohan hanya membalas dengan anggukan pelan dan senyuman kecil. Lalu, wajah yang tadinya tersenyum amat ramah itu berubah menjadi datar dan tanpa ekspresi ketika mereka pergi. Cara Yohan menatap mereka yang telah menjauh itu pun jelas-jelas tatapan tak suka, ia berbalik, melenggang pergi dengan raut wajah yang datar.

* "Pak, kita sudah bertanya ke semua anak yang mengenal dan berteman dengannya, tapi satu dari mereka bahkan tak tau apapun," ujar Rui ke seniornya itu. Terlihat pak Nathan hanya menghela nafas nya.

"Kepalaku rasanya hampir pecah, belum lagi masalah ini selesai, sudah ada satu masalah lagi," ujar pak Nathan sambil memegangi kepalanya.

"Apa ada masalah lagi?" tanya Rui.

"Ada satu lagi laporan yang diterima, kasusnya sama, ada anak yang hilang lagi. Kali ini kau yang harus menyelesaikannya, akan kukirimkan detektif Alana untuk ikut bersamamu," ujar pak Nathan masuk ke dalam mobil.

Rui memang anak yang cukup pandai, belum ada satu bulan ia menyandang pekerjaannya sebagai detektif, tapi ia sudah sangat di percaya oleh kepala bagian yaitu Pak Nathan.

Rui juga anak yang cukup bisa diandalkan. "Baik pak," jawab Rui yang menyusul pak Nathan masuk kemobil.

"Kita pulang dulu saja ke kantor."

"Oh ya pak, bagaimana dengan teman saya yang hilang? Akankah Bapak akan membuat laporannya?" ujar Rui hati-hati.

"Kita sudah berulang kali membahas ini Rui, temanmu itu mungkin punya hal lain yang ia lakukan. Kerabatnya saja bahkan tak ada yang melapor, mengapa kau begitu heboh?"

"..."

"Sudahlah, kita sudah ada banyak sekali pekerjaan. Lebih baik kau fokus pada hal itu, kau itu junior dan masih perlu banyak belajar, jadi jangan memikirkan hal yang tidak perlu, kau paham?"

"Ya aku paham pak," ujar Rui lesuh.

Rui hanya menundukan wajahnya dan mengepalkan tangannya saat itu, di hari dimana Eleeya menghilang tiba-tiba dan tak membalas satu pun chat darinya, ia begitu khawatir, dan tak lama dari situ Rui pun diresmikan menjadi seorang Detektif. Dia bahkan berpikir akan lebih mudah mengetahui keberadaan Eleeya karena dia seorang detektif sekarang, namun realita nya tidak begitu, kepolisian disini sangat berbeda dari apa yang dipikirkan Rui. Kebanyakan dari mereka hanya memilih duduk-duduk santai tanpa memperdulikan keluhan orang-orang, memakan gaji buta dan mengeluh setiap hari ketika banyaknya laporan yang mereka dapatkan. Walaupun Pak Nathan berbicara seperti tadi, tapi Rui sangat yakin pasti ada sesuatu hal yang terjadi pada Eleeya. Eleeya tidak pernah mengabaikan pesan dan telponnya berkali-kali, dan sejak saat itu pun ia tak masuk kuliah.

"Sebenarnya apa yang terjadi padanya?" gumam Rui dalam hati.

[Eleeya] Aku terus-menerus melatih kakiku agar bisa berjalan dengan lancar. Sepertinya sudah sangat lumayan, aku bisa berjalan tanpa kruk dan menempel didinding lagi walaupun agak lamban. Aku melihat ke arah jam dinding, mungkin sebentar lagi Yohan akan pulang, aku bergegas ke dapur dan menghangatkan makanan yang aku buat tadi. Kudenger suara pintu terbuka, Yohan pasti sudah pulang, aku harus menyambutnya. Aku tertatih melangkah perlahan ke arah pintu, terlihat Yohan tengah melepas sepatunya dan ia pun melihat ke arahku. Aku melayangkan senyumku padanya, sesungguhnya aku senang karena dia telah pulang hingga aku tak kesepian lagi dirumah.

"Wah wah ,kau sudah bisa berjalan sekarang,"

Aku menganggukan kepalaku dengan senyumku yang tak menghilang.

"Apa ini? Apa suasana hatimu sedang bagus sekarang?"

"Ah, aku.. Hanya rindu padamu!" Aku mengucapkan hal itu dengan malu-malu, dengan wajah yang pastinya sudah sangat memerah, tapi yang ku katakan itu memang benar adanya, aku memang sedang rindu pada nya.

"..."

Aku tak mendengar adanya jawaban, aku pun menoleh kan pandanganku ke arahnya. Eh? Wajahnya memerah. Alangkah terkejutnya aku ketika melihat ekspresinya, wajah Yohan hampir sama merahnya dengan wajahku, aku sampai tak percaya kalau seorang dia dapat membuat ekspresi wajah seperti itu, itu membuatku geli sekaligus senang, dia sangat lucu.

"Hem..Hem.." ujar Yohan yang berpura-pura batuk. Dia malu sekarang, menggodanya seperti itu ternyata menyenangkan juga.

"Ah, aku lapar," ujarnya mengalihkan pembicaraan.

"Oh, aku sudah buat makanan untukmu, duduklah nanti aku siapkan."

"Wah wah, apa yang marasukimu? Kau sangat pandai bicara semenjak kau membenturkan kepalamu di bathub."

Apa katanya? Sontak aku menolehkan wajahku yang cemberut ke arahnya.

"Haha, bercanda bercanda."

Aku mendengus kesal karena dia menggodaku seperti itu, itu membuatku sangat malu.

"Pft, imutnya."

Aku kembali tersenyum, sejujurnya akan sangat menyenangkan jika Yohan selalu bersikap seperti ini denganku, mungkin hidupku akan sangat sangat sempurna sekarang.

Terpopuler

Comments

Your name

Your name

Sampe sini ya Thor, aku boom like nya..

2022-02-02

1

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

mg aja hatinya si yohan bisa luluh

2021-12-04

0

Xianlun Ghifa

Xianlun Ghifa

nyicil jejak dulu

2021-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Gadis yang aneh
2 Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3 Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4 Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5 Chapter 5 : Diculik
6 Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7 Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8 Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9 Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10 Chapter 10 : Petak umpet
11 Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12 Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13 Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14 Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15 Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16 Chapter 16 : Kebun
17 Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18 Chapter 18 : Kuburan massal
19 Chapter 19 : Alkohol
20 Chapter 20 : Investigasi
21 Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22 Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23 Chapter 23 : Cemburu
24 Chapter 24 : Dilema
25 Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26 Chapter 26 :Bumerang
27 Chapter 27 : Rui vs Yohan
28 Chapter 28 : Isi hati Rui
29 Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30 Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31 Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32 Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33 Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34 Chapter 34: Flashback (Part 1)
35 Chapter 35: Flashback (part 2)
36 Chapter 36: Kecelakaan
37 Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38 Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39 Chapter 39 : Kebohongan
40 Chapter 40 : Failed!
41 Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42 Chapter 42 : Tanda Hati
43 Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44 Episode 44 : Menduga-duga
45 Chapter 45 : Hadiah spesial
46 Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47 Chapter 47 : Aku rindu padanya
48 Chapter 48: Jangan menangis
49 Chapter 49 : Perubahan besar
50 Chapter 50: Kesalahpahaman
51 Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52 Chapter 52 : Berita kematian
53 Chapter 53 : Tertekan
54 Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55 Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56 Chapter 56 : Perkelahian lagi
57 Chapter 57 : Bukti Kuat
58 Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59 Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60 Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61 Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62 EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63 Chapter 61 S2 : Prolog
64 Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65 Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66 Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67 Chapter 65 S2 : A Married Man
68 Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69 Chapter 67 S2 : Kehamilan
70 Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71 Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72 Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73 Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74 Chapter 72 S2 : WAHANA
75 Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76 Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77 Chapter 75 S2 : Interogasi
78 Chapter 76 S2 : Maaf?
79 Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80 Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81 Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82 Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83 Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84 Chapter 82 S2 : Racun
85 Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86 Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87 Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88 Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89 Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90 Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91 Chapter 89 S2 : Epilog
92 Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93 Side Story (part bonus)~
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 : Gadis yang aneh
2
Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3
Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4
Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5
Chapter 5 : Diculik
6
Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7
Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8
Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9
Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10
Chapter 10 : Petak umpet
11
Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12
Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13
Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14
Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15
Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16
Chapter 16 : Kebun
17
Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18
Chapter 18 : Kuburan massal
19
Chapter 19 : Alkohol
20
Chapter 20 : Investigasi
21
Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22
Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23
Chapter 23 : Cemburu
24
Chapter 24 : Dilema
25
Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26
Chapter 26 :Bumerang
27
Chapter 27 : Rui vs Yohan
28
Chapter 28 : Isi hati Rui
29
Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30
Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31
Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32
Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33
Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34
Chapter 34: Flashback (Part 1)
35
Chapter 35: Flashback (part 2)
36
Chapter 36: Kecelakaan
37
Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38
Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39
Chapter 39 : Kebohongan
40
Chapter 40 : Failed!
41
Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42
Chapter 42 : Tanda Hati
43
Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44
Episode 44 : Menduga-duga
45
Chapter 45 : Hadiah spesial
46
Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47
Chapter 47 : Aku rindu padanya
48
Chapter 48: Jangan menangis
49
Chapter 49 : Perubahan besar
50
Chapter 50: Kesalahpahaman
51
Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52
Chapter 52 : Berita kematian
53
Chapter 53 : Tertekan
54
Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55
Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56
Chapter 56 : Perkelahian lagi
57
Chapter 57 : Bukti Kuat
58
Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59
Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60
Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61
Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62
EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63
Chapter 61 S2 : Prolog
64
Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65
Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66
Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67
Chapter 65 S2 : A Married Man
68
Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69
Chapter 67 S2 : Kehamilan
70
Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71
Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72
Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73
Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74
Chapter 72 S2 : WAHANA
75
Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76
Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77
Chapter 75 S2 : Interogasi
78
Chapter 76 S2 : Maaf?
79
Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80
Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81
Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82
Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83
Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84
Chapter 82 S2 : Racun
85
Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86
Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87
Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88
Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89
Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90
Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91
Chapter 89 S2 : Epilog
92
Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93
Side Story (part bonus)~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!