Chapter 5 : Diculik

Aku bangun di pagi hari dengan kepala yang pusing dan mata yang bengkak.

"Ah, aku tak bisa tidur tadi malam,"

Aku memegangi kepala ku yang terasa berat. "Tch," Bagaimana aku bisa tidur dengan nyenyak atas semua hal yang ku alami kemarin. Rasa nya aku akan gila.

Aku terpaksa bangkit dari tempat tidurku dengan badan sempoyongan, mencuci wajahku dan menyikat gigiku. Setelah nya aku menyadari bahwa sedari tadi perutku berbunyi. "Aku lapar," gumamku sambil mengusap-usap perutku yang keroncongan. Aku bergerak menuju dapur dan menemukan satu kaleng bubur tuna, buru-buru ku panas kan karena sepertinya semenjak pulang dari komplek itu aku belum makan sama sekali. Beruntung nya hari ini aku tak ada kelas,jadi seperti nya aku bisa istirahat.

Waktu berlalu sangat cepat, sedari tadi aku hanya berbaring dengan malas nya di atas kasur, badan ku jadi terasa sakit saat tak melakukan apapun. "Hah, aku bosan!"

Aku melirik ke arah dapur. "Apa aku harus belanja saja? Seperti nya bahan makanan ku juga hampir habis,"

Aku bergegas mandi dan ganti baju.

"Ah kaca mataku, hampir saja aku melupakannya," ujarku mengambil kacamata ku dan memakai nya. Aku pergi ke toko serba ada dekat sini, sebenar nya aku sangat was-was, kalau-kalau nanti aku bertemu atau berpapasan dengan Leo atau pun paman. Dan bila saat itu terjadi, aku harus segera lari sejauh mungkin. Yang benar saja, aku tak ingin kembali lagi kerumah itu, aku sudah tak tahan dengan perilaku menjijikan mereka.

"Err, memikirkan nya saja sudah buat aku kesal sendiri," gumamku.

*

"Susu, makanan kaleng, daging, kecap, hmm apalagi ya?"

DUKK..

Aduh, seperti nya aku menabrak seseorang. Ini pasti gara-gara aku tak melihat kedepan.

TAKK..

Sesuatu terjatuh ke lantai, kemungkinan itu dari saku orang yang kutabrak. Ah, sebuah handphone, dengan earphone yang terlepas.

But when our fingers interlock, can't deny...can't deny 🎵.

Wah, lagu nya jadi terdengar karena earphone nya terlepas, aku harus segera meminta maaf. Aish, ada-ada saja. Buru-buru aku membungkuk kan tubuhku. "Maaf kan saya, saya tak sengaja menabrak anda," ujar ku sambil membungkuk, aku bahkan tak tau orang seperti apa yang kutabrak ini, masa bodoh yang terpenting harus minta maaf terlebih dulu.

"Ah, itu tidak apa-apa,"

Eh? Suara inikan? Aku sangat mengenal nya, suara yang berat dan dalam ini. Tanpa pikir panjang aku langsung mendongakan wajah ku agar bisa melihat orang di depan ku ini. Mataku berbinar melihat penampakan yang ada di depan ku sekarang. Woah benar sekali dugaan ku, sangat tak di sangka,Yohan ada di depan ku sekarang. Aku memungut handphone yang terjatuh itu dan memberikan kepada nya. Tangan nya yang besar itu di ulurkan nya untuk menyambut handphone yang kuberikan.

"Saya sungguh minta maaf, handphone anda jadi terjatuh gara-gara saya," Aduh, aku jadi tegang sendiri, serasa mendapatkan lotre dengan nilai yang besar, mendebarkan.

"Tidak apa-apa, ini juga salah ku yang tak memperhatikan jalan, dan tolong bicara yang santai saja, seperti nya umur kita tak terlalu jauh," ujarnya.

Dengan jarak sedekat ini dia sungguh tampan, pantas saja seluruh wanita di kampus sangat menyukai nya.

"Ah, b-benar kah boleh seperti itu?"

"Tentu saja,"

Dia berkata seperti sambil tersenyum, dan itu senyum yang di keluarkan nya untuk ku. Wah, lagi-lagi aku menjadi idiot, dan kali ini aku berubah menjadi idiot yang berdebar hanya karena sebuah senyuman.

"Kau tak apa? Wajahmu memerah!"

"Apa?" Aku langsung memegang kedua pipi ku, apa yang kulakukan? Ini sungguh memalukan.

"T-tidak apa-apa, ini sering kali terjadi," jawabku kikuk saking malunya aku.

"..."

"Mm, apa kau menyukai lagu itu?" Akhir nya aku menanyakan pertanyaan yang klise.

"Oh, lagu yang tadi? Ya, itu salah satu lagu favorit ku,"

"Salah satu? berarti masih ada lagi yang kau favoritkan, ya?"

"Iya, aku sangat menyukai salah satu lagu dari Queen,"

"Benarkah? Aku juga menyukai lagu dari Queen," ujarku dengan senyuman yang mengembang dan penuh semangat.

"Pft, haha."

Aku tertegun karena dia tertawa. Apa nya yang lucu? Tapi masa bodoh, wajah nya sungguh berkali-kali lipat lebih tampan ketika ia sedang tertawa seperti itu. Ah, aku begitu terpesona pada laki-laki ini.

"Maaf-maaf, hanya saja kau terlihat begitu lucu,"

Kali ini aku benar-benar terkejut, lucu kata nya Aku? Itu membuat wajah ku semakin panas. Apa-apan dia! Mengapa dia dengan mudah nya membuat ku seperti ini.

"Hei muka mu memerah lagi, kau benar tidak apa-apa?"

Kulihat wajah nya sedikit bingung atas respon ku ini.

"Kau sedang sakit? Sebaik nya kau pulang dan beristirahat," kata nya.

Kau pikir, semua ini gara-gara siapa, hah?batinku.

"Apa Kau ingin mengatakan sesuatu?"

"Ah tidak-tidak, aku tak ingin mengatakan apa pun," ujarku.

"Baiklah, kau sedang berbelanja ya?"

"Iya,"

"Sendirian?"

Aku spontan menganggukan kepalaku.

"Baiklah, selamat berbelanja, aku pergi duluan,"

Aku hanya diam seperti orang dungu ketika Yohan pergi, entah mengapa rasa nya aku sungguh kecewa. Aku bahkan tak sempat memperkenal kan namaku. Ya, walaupun dia tidak bertanya sih.

Benar, apa yang kuharapkan? Jangan kan Yohan, seluruh anak kampus yang biasa-biasa saja pun rasa nya enggan untuk dekat dengan ku, kecuali kak Rui. Oh benar juga, semenjak kejadian kemarin aku tak membalas pesan dan juga tak mengangkat panggilan dari kak Rui. Kemarin aku sangat jengkel pada nya, walaupun itu bukan salah kak Rui sepenuh nya. Mungkin aku akan membalas pesan nya nanti setelah aku pulang.

Hah, aku menghela nafasku. Namun aku tersenyum setelah nya, ternyata hari-hari ku tak selama nya selalu buruk. Aku mengecek saldo di tabunganku, uangku sudah semakin menipis, mungkin aku harus segera mencari pekerjaan sekarang. Hari ini mood ku lumayan membaik karena pertemuan ku dengan Yohan, ini mungkin menjadi hal yang terbaik sepanjang sejarah hidup ku.

*

Entah sudah berapa lama aku berdiri disini. Kenapa taxi tidak lewat-lewat pikirku, hari juga semakin gelap, mungkin karena akan turun hujan. Ketika aku tengah sibuk mencari taxi, aku melihat orang yang paling tidak ingin aku temui. Itu Leo, dia ada disana, diseberang sana.

Aku harus segera lari, akan sangat gawat kalau dia sampai melihat wajahku disini. Tanpa pikir panjang aku melangkahkan kaki ku dengan cepat. Hujan pun mulai turun, aku masih berlari entah kemana,hingga akhirnya aku berhenti di sebuah gang kecil dan sempit.

Hosh, hosh.

Aku terengah-engah karena berlari sejauh mungkin dari Leo, sangking panik nya, aku meninggalkaman belanjaanku di tempat tadi. "Tch, sial!" umpat ku.

Hujan pun semakin deras, dan tak ada siapa-siapa disini. "Seperti nya aku berlari sudah sangat jauh, dia tidak akan mungkin menemukan aku disini, kan?"

Di tengah suara deras nya air hujan berjatuhan, aku yakin mendengar suara langkah kaki seseorang.

Lalu,

BRAAKKK,

Seseorang memukulku dari belakang dengan sangat keras.

"KYAAAAA..." Aku menjerit kesakitan, "Siapa yang memukulku?" pikirku.

Aku kehilangan keseimbangan badan ku. Tidak-tidak, aku harus pergi dari sini. Namun sial nya pandangan ku mulai gelap. Aku hanya melihat sesosok orang di hadapanku.

"Si-sia...pa?" Perlahan aku pun mulai tak sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

Anggraini Sari

Anggraini Sari

Seru,jadi penasaran aku sama ceritanya.jadi baca maraton nih..

2022-04-08

0

Lisa Z

Lisa Z

hai kak aku lanjut baca lagi yaaa 🥰

2022-02-28

0

Your name

Your name

Duh pertemuan sama Yohan membekas yaa.

Kalau nggak salah judul lagunya, Still into you.

2021-12-28

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Gadis yang aneh
2 Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3 Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4 Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5 Chapter 5 : Diculik
6 Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7 Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8 Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9 Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10 Chapter 10 : Petak umpet
11 Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12 Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13 Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14 Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15 Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16 Chapter 16 : Kebun
17 Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18 Chapter 18 : Kuburan massal
19 Chapter 19 : Alkohol
20 Chapter 20 : Investigasi
21 Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22 Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23 Chapter 23 : Cemburu
24 Chapter 24 : Dilema
25 Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26 Chapter 26 :Bumerang
27 Chapter 27 : Rui vs Yohan
28 Chapter 28 : Isi hati Rui
29 Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30 Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31 Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32 Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33 Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34 Chapter 34: Flashback (Part 1)
35 Chapter 35: Flashback (part 2)
36 Chapter 36: Kecelakaan
37 Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38 Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39 Chapter 39 : Kebohongan
40 Chapter 40 : Failed!
41 Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42 Chapter 42 : Tanda Hati
43 Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44 Episode 44 : Menduga-duga
45 Chapter 45 : Hadiah spesial
46 Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47 Chapter 47 : Aku rindu padanya
48 Chapter 48: Jangan menangis
49 Chapter 49 : Perubahan besar
50 Chapter 50: Kesalahpahaman
51 Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52 Chapter 52 : Berita kematian
53 Chapter 53 : Tertekan
54 Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55 Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56 Chapter 56 : Perkelahian lagi
57 Chapter 57 : Bukti Kuat
58 Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59 Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60 Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61 Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62 EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63 Chapter 61 S2 : Prolog
64 Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65 Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66 Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67 Chapter 65 S2 : A Married Man
68 Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69 Chapter 67 S2 : Kehamilan
70 Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71 Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72 Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73 Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74 Chapter 72 S2 : WAHANA
75 Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76 Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77 Chapter 75 S2 : Interogasi
78 Chapter 76 S2 : Maaf?
79 Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80 Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81 Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82 Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83 Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84 Chapter 82 S2 : Racun
85 Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86 Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87 Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88 Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89 Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90 Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91 Chapter 89 S2 : Epilog
92 Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93 Side Story (part bonus)~
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 : Gadis yang aneh
2
Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3
Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4
Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5
Chapter 5 : Diculik
6
Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7
Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8
Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9
Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10
Chapter 10 : Petak umpet
11
Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12
Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13
Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14
Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15
Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16
Chapter 16 : Kebun
17
Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18
Chapter 18 : Kuburan massal
19
Chapter 19 : Alkohol
20
Chapter 20 : Investigasi
21
Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22
Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23
Chapter 23 : Cemburu
24
Chapter 24 : Dilema
25
Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26
Chapter 26 :Bumerang
27
Chapter 27 : Rui vs Yohan
28
Chapter 28 : Isi hati Rui
29
Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30
Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31
Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32
Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33
Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34
Chapter 34: Flashback (Part 1)
35
Chapter 35: Flashback (part 2)
36
Chapter 36: Kecelakaan
37
Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38
Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39
Chapter 39 : Kebohongan
40
Chapter 40 : Failed!
41
Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42
Chapter 42 : Tanda Hati
43
Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44
Episode 44 : Menduga-duga
45
Chapter 45 : Hadiah spesial
46
Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47
Chapter 47 : Aku rindu padanya
48
Chapter 48: Jangan menangis
49
Chapter 49 : Perubahan besar
50
Chapter 50: Kesalahpahaman
51
Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52
Chapter 52 : Berita kematian
53
Chapter 53 : Tertekan
54
Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55
Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56
Chapter 56 : Perkelahian lagi
57
Chapter 57 : Bukti Kuat
58
Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59
Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60
Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61
Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62
EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63
Chapter 61 S2 : Prolog
64
Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65
Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66
Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67
Chapter 65 S2 : A Married Man
68
Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69
Chapter 67 S2 : Kehamilan
70
Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71
Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72
Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73
Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74
Chapter 72 S2 : WAHANA
75
Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76
Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77
Chapter 75 S2 : Interogasi
78
Chapter 76 S2 : Maaf?
79
Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80
Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81
Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82
Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83
Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84
Chapter 82 S2 : Racun
85
Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86
Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87
Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88
Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89
Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90
Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91
Chapter 89 S2 : Epilog
92
Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93
Side Story (part bonus)~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!