Chapter 18 : Kuburan massal

[Author] KLAANGG!!! Bunyi sebilah pisau jatuh ke lantai keramik yang dingin, darah berceceran dimana-mana, dan sosok wanita dengan mata yang terbuka dan luka tusuk yang sangat banyak di bagian dadanya tengah terbujur kaku tak bernyawa. Hiks..Hiks.. Gadis yang menjatuhkan pisau itu mengeluarkan air matanya, menangis sejadi-jadinya, dengan kedua tangan yang gemetar dan berlumuran darah. Ia menyentuh wajahnya yang kini telah dipenuhi oleh darah wanita malang yang telah terbujur kaku itu. "A-Aku membunuhnya," gumamnya terbata.

Tubuhnya bergetar hebat, dia seakan tak percaya bahwa yang menusuk wanita malang itu sampai mati adalah dia.

"Hei berhentilah menangis, tenang lah!" ujar Yohan.

Gadis itu masih saja menangis dan ketakutan. Karena tubuhnya tak berhenti gemetar, Yohan pun mendekat dan mendekapnya.

"Tenang lah El, sudah tidak apa-apa."

Eleeya meringkuk di dekapan Yohan dengan terisak. Yohan pun mengusap lembut kepala gadis yang tengah ketakutan itu, dan tak berselang lama, gemetar nya pun mulai hilang, seperti nya Eleeya kini sudah agak tenang.

"Duduk lah disana!" ujar Yohan sambil mengandeng Eleeya agar duduk di salah satu sofa di sana. Tanpa berkata apapun, Eleeya menuruti perintah Yohan dan duduk di sofa.

"Nah minum lah ini!" Yohan memberikan Eleeya segelas air putih yang dengan cepat di teguk habis oleh Eleeya, lalu Yohan pun duduk disampingnya.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Yohan.

"..." Eleeya hanya diam menatapi wanita yang sudah tak bernyawa yang berada di bawahnya itu.

"Itu akan membusuk bila kita biarkan,"ujar Yohan lagi.

Eleeya menolehkan pandangan nya ke arah Yohan. 'Kau mau apa' mungkin begitulah arti dari tatapan Eleeya kepada Yohan. Pria tampan yang bertelanjang dada itu pun menghidupkan rokoknya, ia tersenyum. "Ayo kita antarkan dia kerumah barunya," ujar Yohan sambil menyeringai.

Tentu itu membuat Eleeya merinding, si gila ini mau aku berbuat apa lagi, begitulah isi pikiran Eleeya. Namun Eleeya tak bisa berbicara seperti itu, selain dia takut Yohan akan marah, kondisi mentalnya sekarang ini sangat memprihatinkan, dia baru saja menghabisi nyawa seseorang secara keji dengan tangannya sendiri. Tapi pria yang di sampingnya ini terlihat sangat santai sambil menghisap rokoknya. Dia satu-satunya orang yang membuat Eleeya terlibat hal semacam ini, namun wajahnya sama sekali tidak menunjukan rasa bersalah sedikit pun. Yohan mematikan rokoknya lalu berdiri, dia berjalan keluar ruangan sebentar lalu kembali dengan sebuah gergaji di tangannya. Eleeya mendelik melihatnya. Apa yang mau Yohan lakukan dengan alat itu, itu sebuah gergaji untuk memotong tulang dan daging hewan bukan? Lalu kenapa dia membawa-bawa alat itu kesini? Batin Eleeya.

Yohan memakai sebuah apron dan sarung tangan lalu memberikan nya juga kepada Eleeya. Dengan wajah yang bingung, Eleeya menerima apron dan sarung tangan itu sembari menatapnya.

"Pakai! Kenapa hanya kau lihat saja?" ujar Yohan.

Tanpa pikir panjang, Eleeya pun langsung memakai apron itu dan sarung tangan yang telah di berikan oleh Yohan. Terlihat Yohan tengah berjongkok menghadap mayat si wanita malang itu, tak lama ia menoleh ke arah Eleeya dan itu sempat membuat Eleeya tersentak kaget. "Kemarilah!" ajak Yohan. Dengan ragu-ragu Eleeya pun berjalan mendekat, ia pun ikut berjongkok di samping Yohan. Mereka seakan sedang sibuk menatapi si mayat wanita yang sangat mengenaskan itu.

"Nah potong pergelangan kakinya menggunakan ini," ujar Yohan sambil memberikan Eleeya gergaji yang tadi.

Apa? Eleeya membulatkan kedua matanya, seakan tak percaya atas apa yang di perintahkan Yohan, memotong kaki wanita ini? Itu maksudnya dia menyuruh Eleeya memutilasi wanita yang sudah mati ini kan? Eleeya terdiam sembari memikirkan hal-hal yang tak masuk akal itu, lebih banyak ia memikirkannya, maka rasa ingin memuntahkan seluruh isi perutnya pun semakin ia rasakan.

"Mau kuajarkan?" tawar Yohan sambil tersenyum.

Eleeya memejamkan matanya, ia sudah sangat tertekan ketika mengetahui bahwa dirinya telah membunuh seseorang, lalu sekarang ia harus melakukan hal seperti ini juga?

"Aku tidak bisa! Dan tidak ingin melakukannya!" ujar Eleeya memberanikan dirinya.

"..."

Tak ada jawaban apapun dari Yohan, pria itu hanya menatap Eleeya datar, lalu tak lama kemudian ia kembali tersenyum.

"Lalu, kau ingin langsung membawanya dengan kondisi yang begini?"

Eleeya memiringkan kepala dan mengerutkan dahinya, dia sungguh tak mengerti apa yang di bicarakan oleh Yohan. Namun sepertinya bila dia mengatakan ya, mungkin Yohan akan menghentikan aksi gilanya ini. Tanpa tau apapun, Eleeya mengangguk-anggukan kepalanya. Terlihat Yohan menggaruk-garuk kepalanya menggunakan jari telunjuknya.

"Baik... Baik, sebenarnya ini akan memakan tempat yang lebih besar, tapi karena kau yang meminta maka itu tak masalah," ujar Yohan.

"Nah, seluruh darahnya akan aku bersihkan. Jadi bisakah kau melapisi seluruh tubuhnya dengan lakban ini?" pinta Yohan sembari memberikan lakban bening pada Eleeya. Dengan penuh rasa bingung seakan menjadi orang idiot, Eleeya melakukan apa yang diminta Yohan. Seluruh tubuh wanita itu kini sudah dilapisi dengan lakban, Yohan pun beranjak dan menyeretnya.

"Ayo El!" ajaknya.

Eleeya yang sangat bingung dengan situasi saat ini hanya bisa ikut berdiri dan mengekori Yohan yang sedang membawa mayat itu, dan tak lama, Eleeya sadar kalo ini jalan menuju kebun milik Yohan.

"Huh, wanita ****** ini berat juga rupanya," ujar Yohan mengelap keringat yang berada di dahinya.

"K-kita mau a-apa disini?" tanya Eleeya ragu-ragu.

Yohan menoleh ke arah Eleeya dan menyunggingkan senyumnya yang menawan. "Menguburnya. Memangnya apalagi?"

Eleeya menelan salivanya kasar, kini keringatnya mengucur dengan derasnya, padahal udara hari itu terasa sangat dingin, Eleeya hanya diam saja ketika melihat Yohan tengah sibuk membuat satu lubang untuk mengubur wanita itu.

"Nah, segini sepertinya cukup."

Eleeya mendongakkan dagunya sebentar untuk mengintip sedikit lubang yang telah di gali oleh Yohan, lalu Yohan pun mengangkat tubuh si wanita itu dan meletakkannya kedalam lubang itu, setelah selesai ia menimbunnya kembali hingga semuanya tertutup.

"Akhirnya selesai," ujar Yohan melebarkan senyumnya sambil berkacak pinggang. Eleeya yang masih saja memilih diam itu melihat lagi sekeliling kebun itu, baginya kebun ini adalah kuburan massal, walaupun sebenarnya kebun ini sangat lah indah, tetapi Eleeya tau, di balik keindahannya ini tersimpan sesuatu yang sangat mengerikan dan menakutkan untuk di pikirkan.

"Rasa nya menyenangkan bukan?" ujar Yohan sambil tersenyum puas.

"..."

"Bagaimana kalau kita rayakan dengan meminum alkohol?" Ajak Yohan.

"Ah, aku tak bisa minum alkohol." Eleeya menggerak-gerakan tangannya.

"Huh, benarkah? Tapi aku sedang ingin minum. Ayolah, aku sedang senang sekarang jadi temani aku minum, oke?" ujar Yohan dengan sedikit penekanan.

"B-baiklah," jawab Eleeya pasrah.

Terpopuler

Comments

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

menyambut anggota psiko yang baru nih

2021-12-04

0

IG: @rossy_dildara

IG: @rossy_dildara

lanjut, semangat ❤️

2021-11-21

0

Lita

Lita

tegang ceritanya seru,,,

2021-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Gadis yang aneh
2 Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3 Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4 Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5 Chapter 5 : Diculik
6 Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7 Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8 Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9 Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10 Chapter 10 : Petak umpet
11 Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12 Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13 Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14 Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15 Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16 Chapter 16 : Kebun
17 Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18 Chapter 18 : Kuburan massal
19 Chapter 19 : Alkohol
20 Chapter 20 : Investigasi
21 Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22 Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23 Chapter 23 : Cemburu
24 Chapter 24 : Dilema
25 Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26 Chapter 26 :Bumerang
27 Chapter 27 : Rui vs Yohan
28 Chapter 28 : Isi hati Rui
29 Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30 Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31 Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32 Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33 Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34 Chapter 34: Flashback (Part 1)
35 Chapter 35: Flashback (part 2)
36 Chapter 36: Kecelakaan
37 Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38 Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39 Chapter 39 : Kebohongan
40 Chapter 40 : Failed!
41 Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42 Chapter 42 : Tanda Hati
43 Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44 Episode 44 : Menduga-duga
45 Chapter 45 : Hadiah spesial
46 Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47 Chapter 47 : Aku rindu padanya
48 Chapter 48: Jangan menangis
49 Chapter 49 : Perubahan besar
50 Chapter 50: Kesalahpahaman
51 Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52 Chapter 52 : Berita kematian
53 Chapter 53 : Tertekan
54 Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55 Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56 Chapter 56 : Perkelahian lagi
57 Chapter 57 : Bukti Kuat
58 Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59 Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60 Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61 Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62 EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63 Chapter 61 S2 : Prolog
64 Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65 Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66 Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67 Chapter 65 S2 : A Married Man
68 Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69 Chapter 67 S2 : Kehamilan
70 Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71 Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72 Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73 Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74 Chapter 72 S2 : WAHANA
75 Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76 Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77 Chapter 75 S2 : Interogasi
78 Chapter 76 S2 : Maaf?
79 Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80 Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81 Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82 Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83 Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84 Chapter 82 S2 : Racun
85 Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86 Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87 Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88 Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89 Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90 Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91 Chapter 89 S2 : Epilog
92 Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93 Side Story (part bonus)~
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 : Gadis yang aneh
2
Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3
Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4
Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5
Chapter 5 : Diculik
6
Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7
Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8
Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9
Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10
Chapter 10 : Petak umpet
11
Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12
Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13
Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14
Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15
Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16
Chapter 16 : Kebun
17
Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18
Chapter 18 : Kuburan massal
19
Chapter 19 : Alkohol
20
Chapter 20 : Investigasi
21
Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22
Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23
Chapter 23 : Cemburu
24
Chapter 24 : Dilema
25
Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26
Chapter 26 :Bumerang
27
Chapter 27 : Rui vs Yohan
28
Chapter 28 : Isi hati Rui
29
Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30
Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31
Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32
Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33
Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34
Chapter 34: Flashback (Part 1)
35
Chapter 35: Flashback (part 2)
36
Chapter 36: Kecelakaan
37
Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38
Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39
Chapter 39 : Kebohongan
40
Chapter 40 : Failed!
41
Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42
Chapter 42 : Tanda Hati
43
Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44
Episode 44 : Menduga-duga
45
Chapter 45 : Hadiah spesial
46
Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47
Chapter 47 : Aku rindu padanya
48
Chapter 48: Jangan menangis
49
Chapter 49 : Perubahan besar
50
Chapter 50: Kesalahpahaman
51
Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52
Chapter 52 : Berita kematian
53
Chapter 53 : Tertekan
54
Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55
Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56
Chapter 56 : Perkelahian lagi
57
Chapter 57 : Bukti Kuat
58
Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59
Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60
Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61
Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62
EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63
Chapter 61 S2 : Prolog
64
Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65
Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66
Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67
Chapter 65 S2 : A Married Man
68
Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69
Chapter 67 S2 : Kehamilan
70
Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71
Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72
Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73
Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74
Chapter 72 S2 : WAHANA
75
Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76
Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77
Chapter 75 S2 : Interogasi
78
Chapter 76 S2 : Maaf?
79
Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80
Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81
Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82
Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83
Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84
Chapter 82 S2 : Racun
85
Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86
Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87
Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88
Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89
Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90
Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91
Chapter 89 S2 : Epilog
92
Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93
Side Story (part bonus)~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!