Chapter 6 : Aku tidak mau mati

Aku mengedip-ngedip kan mataku. Pandangan ku kabur, pundak belakang ku masih terasa sakit, akibat nya kepalaku jadi pusing sekali. Kenapa ini? pikirku. Aku tak bisa bergerak dan mengeluarkan suaraku.

Aku tersentak. Apa-apaan ini? Aku tersadar bahwa mulutku kini ditutup dengan kain, tanganku di borgol dan kaki ku-

"ARGH, sakit!" Aku mengerang kesakitan, air mata ku jatuh berlinang, pergelangan kakiku dua-duanya patah dan bengkak, rasanya sangat sakit. Siapa yang tega berbuat seperti ini? Leo? Mungkin kah dia? Apa pada saat itu dia melihat dan berhasil menemukan ku? Dan ini dimana, pikirku. Aku melihat ke sekeliling ruangan itu, tempat ini sungguh asing bagiku, ini bukan rumah paman.

Ruangan ini gelap dan lembap, seperti sebuah gudang. Ada banyak peralatan disini dan juga ada.. SEORANG WANITA? Aku sungguh kaget ketika di sampingku tergeletak seorang wanita muda dengan kondisi tanpa busana dan di penuhi dengan memar di sekujur tubuh nya.

"Apa dia sudah mati?" gumamku.

Wanita itu sama sekali tak bergerak, dan ah, kakinya.. Kaki nya terlihat mengenaskan, hampir sama sepertiku.

Tunggu dulu, apa Leo juga yang melakukan hal keji terhadap wanita ini? Jangan-jangan aku juga akan berakhir sama seperti wanita ini. Aku pun meronta-ronta berharap borgol sialan ini terlepas. Namun, andai aku bisa terbebas dari borgol ini, apa yang bisa aku lakukan dengan kedua kakiku yang hancur ini.

"Hiks.. Hiks.."

Aku kembali menangis, kenapa aku selalu saja mengalami kejadian mengerikan dan kenapa hidup ku jadi seperti ini.

*

Aku menangis untuk waktu yang cukup lama. Setelah puas menangis, akhirnya aku jadi sedikit sadar bahwa hanya dengan menangis tidak membuat ku terbebas dari sini. Aku harus memikirkan cara agar bisa keluar dari tempat ini. Pandangan ku teralih ke wanita itu lagi, dia masih saja tak bergerak sedikit pun. Itu menanda kan bahwa dia sudah tak bernyawa, bukan? Tapi, setelah aku perhatikan lagi, wanita ini seperti nya tidak asing.

"Seperti nya aku pernah lihat, tapi aku lupa dimana,"

Aku menatap dalam wajah wanita itu, barangkali memang aku mengenali nya. "Hah, sial sial. Aku yakin pernah melihat wanita ini di suatu tempat,"

Setelah beberapa saat aku berkutat dengan pikiran ku, akhirnya aku teringat sesuatu. Tapi, ingatan ku ini sungguh membuatku merinding. Aku terdiam melototi wanita itu dengan air mata yang terjatuh dengan sendiri nya.

"A-aku ingat wanita ini," gumam ku terbata.

"Di-dia, wanita yang waktu itu berkencan dengan Yohan,"

Jantung ku berdegup kencang, rasa nya akan keluar dari dadaku, perasaan merinding menyelimuti diriku. "Aku yakin dia wanita yang waktu itu aku lihat, tapi mengapa dia jadi seperti ini? Apa yang terjadi padanya?"

Pikiran ku jadi kalut, aku berteriak dengan mulut yang tertutup kain, mencoba memanggil wanita itu, dan aku kembali meronta-ronta karena nya. Ada banyak yang aku pikirkan tentang apa yang ku lihat ini.

"Tidak mungkin ini perbuatan nya kan?Jangan-jangan wanita ini memang wanita murahan, aku memang sudah menduga nya. Pantas saja dia berakhir begitu, tapi aku? Kenapa aku juga ikut di culik seperti ini? Apa salah ku?"

Kepalaku jadi sangat pusing mencerna berbagai hal yang kulihat hari ini, bisa-bisa aku gila dan mati sebelum waktu nya. Aku harus segera pergi dari sini,kumohon seseorang, siapa pun itu, tolong selamat kan aku. Seperti itu lah kira-kira pikiran ku sekarang, walaupun aku tau bahwa tak ada orang yang akan menolong ku saat ini.

"Ah iya, ponsel ku," tiba-tiba aku teringat akan ponsel ku. Kuraba-raba saku celana belakangku menggunakan tangan yang terborgol ke belakang. Tidak ada? Mengapa tidak ada? Kemana ponsel ku?

Samar-samar aku mendengar alunan lagu, makin lama makin terdengar jelas. "Ini lagu dari Queen," gumamku.

Uhh.. Love... uhh.. Loverboy

What're you doin' tonight, hey boy 🎵

Lagu ini sangat bagus, sebelum aku mendengar nya dalam keadaan begini. Lagu tentang cinta kini berubah menjadi sangat horor.

"Tunggu, kalau ini lagu dari queen. Artinya..."

Aku mendengar seseorang membuka kunci pintu gudang ini, perlahan pintu itu pun terbuka dengan suaranya yang membuat telingaku cukup berdengung.

"Ah, kau sudah sadar rupa nya."

Tidak mungkin, batinku.

Yohan muncul tiba-tiba dengan senyuman yang menyeramkan menghiasi wajah nya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Ini cukup membuat ku shock, pikiranku tiba-tiba menjadi buntu. Ini terlalu nyata untuk kusebut sebagai mimpi. Yohan yang aku tahu tidak mungkin seperti ini. Mengapa Yohan ku seperti orang yang berbeda. Aku pun meronta-ronta dengan harapan ia akan melepaskan ku.

Aku berupaya memohon agar dia melepaskan aku, walau pada akhirnya suara yang kukeluarkan bahkan tidak lebih bagus dari suara tikus yang berdecit. Kulihat ia berjalan mendekat kearahku, kulirik wajah nya sangat datar dan tanpa ekspresi. Dan, PLAAKKK.. Aku terdiam seketika. Dia menamparku?

PLAAAKKK...

Sekali lagi? Dia menamparku sekali lagi.

Rasa yang aneh saat rasa karat itu memenuhi mulutku. Bibirku berdarah akibat tamparan Yohan.

"Akhir nya kau diam juga,"

Kini aku tak lagi meronta-ronta akibat dua tamparan yang ia layangkan ke wajah ku. Bersamaan dengan itu, tatapan Yohan sungguh menusuk ku, itu membuat tubuhku tak berhenti bergetar. Sial, aku bahkan tak bisa berhenti bergetar, dia mengerikan. Kulihat Yohan sedang mengamati wanita disampingku itu. Dia sudah mati atau belum ya? Mungkin begitu lah yang mau Yohan katakan bila di lihat dari ekspresi nya.

"Kau tahu?"

Apa maksudnya? Tahu apa? Pertanyaan Yohan itu membuat ku terkejut, kembali aku dibuat merinding oleh nya.

"Wanita ini sama berisik nya seperti mu tadi. Oh tidak, bahkan dia lebih berisik. Jadi aku terpaksa memukul kepala nya dengan palu,"

Memukul kepala nya dengan palu? Ia mengatakan itu seakan itu bukan apa-apa bagi nya. Oh tuhan,apa yang sedang aku dengar ini? Rasa nya aku bagai di hempaskan kedasar jurang saking tak karuan nya perasaanku. Gila, dia sudah gila. Itulah yang kupikirkan.

"Aku paling tidak suka orang yang berisik,apalagi sombong seperti nya,"

Yohan berkata seperti itu sambil mengangkat wajah wanita itu dan di perlihatkan nya kepada ku. Aku harus tenang, aku harus tenang, batinku. Karena, bila aku tak bisa tenang, nasib kepalaku mungkin akan sama seperti wanita itu.

"Lihat dia, sekarang ia bahkan tidak malu memamerkan tubuh nya yang telanjang kepada kita," ujar Yohan sambil menyeringai.

Aku hanya bisa diam, sebisa mungkin agar orang ini tak marah padaku. Yohan mengeluarkan sebuah pisau dari kantung nya.

"Kau lihat ini? Cantik bukan? Dia baru kuasah tadi malam," Tanpa rasa bersalah dan lagi dengan seringaian diwajah tampannya, dia menggorok leher wanita itu dengan sebilah pisau dapur. Aku hanya bisa menelan air liurku menyaksikan apa yang di lakukan Yohan saat ini. Kejadian yang sangat tak terduga olehku, kejadian yang biasa nya hanya kulihat di film dan sekarang ini nyata. Perutku rasa nya penuh, aku ingin muntah.

"Oh astaga,darah nya mengenai kaosku," ujar nya.

"Sial, aku harus membuang nya, padahal ini baru,"

Keringat dan air mataku terus saja bercucuran, aku seperti sedang berada di ruang tunggu, yang menunggu giliran untuk dihabisi oleh Yohan. Kini ia tengah melihat ku,dan berjalan ke arah ku. Apa aku akan mati disini? Oh tuhan, malang sekali nasib ku. Hanya begini saja kah kehidupan yang kau berikan kepadaku? Tak ada kebahagiaan di dalam nya, dan aku malah akan mati di tangan orang yang aku sukai.

Dia membuka kain di mulutku. Dengan wajah yang datar, ia mengacungkan pisau yang telah berlumuran darah itu di pipi ku.

"Seharusnya kau tak usah ikut campur dalam urusan ku!"

Apa maksud nya ikut campur? Memang nya apa yang sudah aku lakukan?

"Mengapa kau menguntitku?" tanya nya dengan aura membunuh yang menakutkan.

Aku pun tersentak, ternyata dia tahu bahwa selama ini aku sering mengikuti nya. Bagaimana ini? Dia sudah salah paham.

"A-aku," sial, aku tak bisa berhenti gemetar. Raut wajah nya dan pisau yang kapan saja bisa menusukku ini membuat ku sangat ketakutan. Yohan tersenyum. Sesungguh nya itu tak menenangkan ku, malah membuat ku semakin takut sekarang.

"Karena kau tak berisik, jadi aku akan membuat nya menjadi lebih mudah,"

Apa katanya?

Dia sungguh akan membunuh ku sekarang?

"Aku akan membunuhmu hanya dengan satu tusukan, bagaimana?"

Tidak, aku tidak mau mati, setidak nya tidak sekarang. Yohan sudah mengangkat pisau nya, bersiap menikamku. Wajah nya seperti mengisyaratkan bahwa hal ini menyenangkan untuk nya. Aku menutup mataku, dan tanpa sadar aku berteriak. "JANGAN BUNUH AKU!"

*Fyi*

Queen-Good old fashioned lover boy 🎵( Salah satu lagu Queen yang di favoritkan Yohan, ada di chp ini penggalan lirik nya )

Paramore- Still into you 🎵( Penggalan lirik lagu yang didengarkan Yohan di chp sebelum nya* )

Terpopuler

Comments

Lisa Z

Lisa Z

psycho ini namanya 🥺

2022-02-28

0

Lisa Z

Lisa Z

ya ampun Yohan Mau ngapain kamu

2022-02-28

0

NanLexa

NanLexa

serem amettt sih thorrrr.....

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Gadis yang aneh
2 Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3 Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4 Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5 Chapter 5 : Diculik
6 Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7 Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8 Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9 Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10 Chapter 10 : Petak umpet
11 Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12 Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13 Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14 Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15 Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16 Chapter 16 : Kebun
17 Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18 Chapter 18 : Kuburan massal
19 Chapter 19 : Alkohol
20 Chapter 20 : Investigasi
21 Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22 Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23 Chapter 23 : Cemburu
24 Chapter 24 : Dilema
25 Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26 Chapter 26 :Bumerang
27 Chapter 27 : Rui vs Yohan
28 Chapter 28 : Isi hati Rui
29 Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30 Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31 Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32 Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33 Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34 Chapter 34: Flashback (Part 1)
35 Chapter 35: Flashback (part 2)
36 Chapter 36: Kecelakaan
37 Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38 Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39 Chapter 39 : Kebohongan
40 Chapter 40 : Failed!
41 Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42 Chapter 42 : Tanda Hati
43 Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44 Episode 44 : Menduga-duga
45 Chapter 45 : Hadiah spesial
46 Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47 Chapter 47 : Aku rindu padanya
48 Chapter 48: Jangan menangis
49 Chapter 49 : Perubahan besar
50 Chapter 50: Kesalahpahaman
51 Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52 Chapter 52 : Berita kematian
53 Chapter 53 : Tertekan
54 Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55 Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56 Chapter 56 : Perkelahian lagi
57 Chapter 57 : Bukti Kuat
58 Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59 Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60 Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61 Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62 EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63 Chapter 61 S2 : Prolog
64 Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65 Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66 Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67 Chapter 65 S2 : A Married Man
68 Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69 Chapter 67 S2 : Kehamilan
70 Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71 Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72 Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73 Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74 Chapter 72 S2 : WAHANA
75 Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76 Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77 Chapter 75 S2 : Interogasi
78 Chapter 76 S2 : Maaf?
79 Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80 Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81 Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82 Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83 Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84 Chapter 82 S2 : Racun
85 Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86 Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87 Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88 Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89 Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90 Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91 Chapter 89 S2 : Epilog
92 Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93 Side Story (part bonus)~
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 : Gadis yang aneh
2
Chapter 2 : Cinta dan Masa lalu
3
Chapter 3 : Akhirnya bertemu
4
Chapter 4 : Sesuatu yang aneh
5
Chapter 5 : Diculik
6
Chapter 6 : Aku tidak mau mati
7
Chapter 7 : Karena aku mencintaimu
8
Chapter 8 : Rencana untuk kabur
9
Chapter 9 : Tempatmu adalah bersamaku
10
Chapter 10 : Petak umpet
11
Chapter 11 : Sisi nya yang lembut
12
Chapter 12 : Sisinya yang lembut(part 2)
13
Chapter 13 : Pengalaman luar biasa
14
Chapter 14 : Permintaan maaf Yohan
15
Chapter 15 : Pertemuan pertama Yohan & Rui
16
Chapter 16 : Kebun
17
Chapter 17 : Mimpi buruk Eleeya
18
Chapter 18 : Kuburan massal
19
Chapter 19 : Alkohol
20
Chapter 20 : Investigasi
21
Chapter 21 : Investigasi (Part 2)
22
Chapter 22 : Investigasi (part 3)
23
Chapter 23 : Cemburu
24
Chapter 24 : Dilema
25
Chapter 25 : Rasa curiga yang timbul
26
Chapter 26 :Bumerang
27
Chapter 27 : Rui vs Yohan
28
Chapter 28 : Isi hati Rui
29
Chapter 29 :Apakah dia berniat membunuhku?
30
Chapter 30 : Pertemuan yang tak disangka
31
Chapter 31 : Aku jatuh cinta
32
Chapter 32: Yohan Alcester Ronstar (part 1)
33
Chapter 33: Yohan Alcester Ronstar (part 2)
34
Chapter 34: Flashback (Part 1)
35
Chapter 35: Flashback (part 2)
36
Chapter 36: Kecelakaan
37
Chapter 37 : Terlibat perkelahian
38
Chapter 38: Dimulainya penyelidikan
39
Chapter 39 : Kebohongan
40
Chapter 40 : Failed!
41
Chapter 41 : Aku takut kau mengkhianatiku
42
Chapter 42 : Tanda Hati
43
Chapter 43 : Menjalin pertemanan
44
Episode 44 : Menduga-duga
45
Chapter 45 : Hadiah spesial
46
Chapter 46 : Hadiah spesial (Part 2)
47
Chapter 47 : Aku rindu padanya
48
Chapter 48: Jangan menangis
49
Chapter 49 : Perubahan besar
50
Chapter 50: Kesalahpahaman
51
Chapter 51: Kesalahpahaman (part 2)
52
Chapter 52 : Berita kematian
53
Chapter 53 : Tertekan
54
Chapter 54 : Terbukti (Part 1)
55
Chapter 55 : Terbukti (Part 2)
56
Chapter 56 : Perkelahian lagi
57
Chapter 57 : Bukti Kuat
58
Chapter 58 : Penangkapan Yohan
59
Chapter 59 : Kehilangan terbesar
60
Chapter 60 : Menerima kenyataan (END SEASON 1)
61
Extra Chapter (WARNING SPOILER )
62
EXTRA CHAPTER : WARNING SPOILER
63
Chapter 61 S2 : Prolog
64
Chapter 62 S2 : Pemikiran yang berbeda
65
Chapter 63 S2 : Pertemuan (Part 1)
66
Chapter 64 : Pertemuan (Part II)
67
Chapter 65 S2 : A Married Man
68
Chapter 66 S2 : Obsesi Elisa
69
Chapter 67 S2 : Kehamilan
70
Chapter 68 S2 : Aku tidaklah gila!
71
Chapter 69 S2 : Crazy Obsession (Part I)
72
Chapter 70 S2 : Crazy Obsession (Part II)
73
Chapter 71 S2 : Good Old fashion Loverboy
74
Chapter 72 S2 : WAHANA
75
Chapter 73 S2 : Ini menyesakkan
76
Chapter 74 S2 : Pertengkaran
77
Chapter 75 S2 : Interogasi
78
Chapter 76 S2 : Maaf?
79
Chapter 77 S2 : Jangan pancing monster dalam diriku
80
Chapter 78 S2 : Upaya kabur
81
Chapter 79 S2 : Jangan mati dulu
82
Chapter 80 S2 : Tak bisa diselamatkan
83
Chapter 81 S2 : Menemui Elisa
84
Chapter 82 S2 : Racun
85
Chapter 83 S2 : Alasan membenci (Part 1)
86
Chapter 84 S2 : Alasan membenci (Part 2)
87
Chapter 85 S2 : Nyaris mati
88
Chapter 86 S2 : Hal tak terduga
89
Chapter 87 S2 : William Abigail Tan (Part 1)
90
Chapter 88 S2 : William Abigail Tan (Part 2)
91
Chapter 89 S2 : Epilog
92
Chapter 90 S2 : SST...Ini Rahasia (TAMAT)
93
Side Story (part bonus)~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!