Kak Rui benar-benar marah pada saat itu, tapi aku sudah memberi tahu kalau aku sudah pergi dari rumah itu, dan sekarang aku tinggal sendirian, aku juga sudah bilang kalau aku ingin mencari pekerjaan secepat nya. Sebenarnya aku merasa was-was, barangkali paman atau pun Leo (anak dari pamanku) bisa saja menemukan ku, bisa-bisa aku diseret kembali ke dalam neraka itu. Kak Rui meminta ku untuk berhati-hati, dan tak lupa dengan tatapan nya yang lagi-lagi mengasihaniku. "Memuakkan," batinku.
Sejujur nya aku sangat membenci tatapan seperti itu, terkadang aku juga merasa benci pada kak Rui. Dulu saja aku menganggap sikap nya itu seperti pernyataan cinta. Tapi, ketika aku menyatakan perasaanku, dia malah menolak ku. Aku ingat betul saat itu bagaimana tatapan nya kepadaku.
"Hah," lagi-lagi aku menghela nafas.
Aku mengadahkan kepalaku ke langit, hari sudah hampir sore, aku sudah dekat dengan Apartemenku, tapi rasa nya enggan sekali untuk pulang kesana, aku pun memutar balik arah, menghabiskan waktu hanya untuk sekadar jalan-jalan saja. "Huh?" Sosok tampan dengan rambut hitam nya melintasi jalan dan berpapasan dengan ku. Aku membeku karena laki-laki idaman ku baru saja lewat didepan mata ku, tapi siapa yang sedang bersama nya itu? Seorang wanita bertubuh seksi dengan genitnya menggeliuti lengan nya yang kokoh itu. Mungkin ia sadar bahwa aku sedang menatap nya, bola mata nya yang hitam kini sedang melihat ku, dan ini untuk pertama kali nya. Aku mencoba untuk memberikan senyum ku, tapi mata nya sekarang sudah beralih ke pandangan lain. Dan lagi, tanpa sadar aku jadi mengikuti kemana mereka pergi.
"Apa mereka pacaran?" gumamku.
Mereka memasuki sebuah kafe untuk beberapa saat, dari jauh sini aku bisa melihat yohan selalu tersenyum kepada wanita itu. Andai saja aku yang berada disana. "Hah, aku mulai berkhayal lagi,"
Cukup lama aku menunggu disini, hingga akhirnya mereka pun keluar dari kafe itu.
*
Cess,
Bunyi genangan air yang kuinjak begitu terdengar jelas.
"Disini sangat sepi, ini dimana ya?" pikirku.
Karena rasa penasaranku pada Yohan, akhirnya tanpa sadar aku sudah berada di tempat ini, sebuah komplek perumahan yang sunyi. Aku bersembunyi di balik pepohonan yang besar, yang dapat menutupi semua tubuhku dengan sempurna.
"Ah, mereka masuk kerumah itu," gumamku.
Aku melihat Yohan dan wanita itu baru saja masuk ke rumah besar yang berada tepat disebrang ku. "Apa itu rumah Yohan?" batinku.
Mataku memelototi rumah itu, perasaan ku sungguh campur aduk. Bagaimana tidak, laki-laki yang aku cintai sedang berduaan bersama seorang wanita di dalam sana.
"Cih, wanita murahan!" aku mengutuk nya.
Disisi lain, tubuh ku pun mulai bergetar, tak henti aku mengigit kuku ibu jari tanganku. Itu karena aku merasa kesal, aku cemburu, tapi rasa penasaranku menahanku untuk tetap disana. Lalu, disaat yang bersamaan,aku merasa ada sesuatu yang aneh di belakang ku.
PUUKK...
Seseorang menepuk pundak ku, aku sangat terkejut dan langsung menoleh kebelakang. Seorang pria tua berdiri tepat di belakangku dengan tangan yang masih berada di bahu ku. Baru saja aku mau membuka mulutku, pria tua itu pun memindahkan tangan nya.
"Sedang apa disini nak, disini sepi, tidak aman bagi perempuan sepertimu berkeliaran disini sendirian." ujar pria itu dengan raut wajah nya yang datar.
Aku tak bisa membuka mulutku untuk berbicara, aku seperti orang idiot yang bersembunyi di balik pohon sambil gemetar mengigiti kuku jari tanganku. Mungkin itu lah yang di pikirkan oleh orang ini sekarang.
"..."
Melihat aku yang hanya mematung tak berbicara, pria tua itu akhir nya pergi.
"Ah, dia pergi," gumamku sambil melihat orang itu pergi.
"Aish, aku lupa bertanya siapa pemilik rumah itu." ujarku sambil melihat kembali rumah yang ada di sebrang ku itu.
"Sangking panik dan bingung, aku jadi tak sempat bertanya apapun dan malah menjadi orang idiot," Aku mengutuk diriku sendiri.
Aku harus pulang, hari juga sudah mulai gelap, dan lagi kalau aku masih disini, aku pasti di kira stalker, kan. Pada akhir nya dengan langkah gontai, aku pun kembali.
*
Aku melihat langit-langit kamarku, sungguh tak menarik sedikit pun. Kulirik jam dinding ku, sekarang sudah pukul 8 malam, "Aku rindu Yohan," gumamku.
Aku meraba-raba bagian sampingku, berniat mengambil ponsel ku. Aku membuka sosial media dan mengetik nama nya disana.
"Yohan Alc."
"Oh Alc ini pasti singkatan nama belakangnya, Alcester,"
Semua postingan nya sangat menghibur hati ku yang tengah merindukan nya. "Yohan begitu populer, sedangkan aku? Sangat berkebalikan dengan nya,"
Aku mengikuti semua media sosial nya,aku tau semua tentang dia. Aku melihat postingan terbaru nya, dia memakai baju yang sama yang ia kenakan tadi.
"Hei, siapa wanita tadi? Apa yang kalian lakukan di dalam rumah itu? Apakah itu rumah mu?" teriak ku.
Yohan hanya tersenyum.
Maksud ku, aku berbicara pada yohan yang ada di postingan nya itu. Aku begitu mengagumi Yohan. Wajah nya yang tampan, senyum nya yang indah, dan lihatlah lengan nya yang kokoh itu, aku yakin sentuhan nya pasti benar-benar lembut.
Sensasi aneh yang menyenangkan ketika memikirkan nya begitu menenangkanku, pikiran ku hanya di penuhi oleh nya saat ini. Gairah sensual ku memuncak bahkan ketika aku menyebut nama nya.
"Yo..han..."
Aku menyusupkan tanganku sendiri kedalam celanaku, sambil memejamkan mata, aku mulai berfantasi dan membayangkan Yohan yang melakukan hal itu padaku. Walau hanya sebuah khayalan rasa nya itu menyenangkan, aku tidak merasakan kesepian ketika membayangkan semua hal tentang dia.
"Hah," aku menghela nafasku yang berat.
Seutas senyum mengembang di wajahku yang sudah sangat memerah. Jantungku berdebar sangat kencang, deru nafasku bahkan sudah tak beraturan lagi karena nya.
"Luar biasa, sesaat aku lupa kalau hidup ku ini sungguh berantakan," ujarku sambil membenamkan kepalaku di bantal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Realpcy_Cyl
semangat tor
2022-03-19
0
NanLexa
tinggalkan jejak......
lanjudddd
2022-02-18
0
Your name
Butuh perjuangan banget sih buat berada di samping Yohan, apalagi buat dapetin hatinya.
2021-12-25
4