Keesokan hari nya, aku pergi ke kampusku seperti biasa, menjalani hari-hari berat ku. Untung nya aku tak bertemu dengan kak Rui hari ini, karena ada yang ingin ku lakukan sepulang dari kampus. Aku berniat untuk kembali ke komplek perumahan kemarin,aku jelas masih sangat penasaran,sebenar nya itu rumah Yohan atau bukan. Kalau dari informasi yang kudapat, tempat itu terkenal sepi, jadi hanya di kunjungi oleh orang-orang yang ingin berkencan atau bercinta saja. Tapi, kalau memang benar itu rumah nya Yohan, malah bagus sih, aku akan kesana setiap hari hanya untuk melihat nya,disana kan cukup sepi, itu akan mempermudah kan ku untuk mengawasi nya dari kejauhan.
*
Tik..tik..
Air mataku menetes. Ah, ini karena dosen di depan menjelaskan pelajaran dengan cara yang membosankan. Aku sampai menguap beberapa kali.
"Baiklah, sampai disini saja untuk hari ini"dosen mengakhiri kelas nya."
"Hah, akhirnya selesai juga, aku mau ke kamar mandi dulu," aku bergumam.
SRRR...
Bunyi air yang keluar dari keran memecah keheningan di dalam toilet ini.
"Hei, bukankah ini Eleeya?"
"Oh iya benar, ini Eleeya si gadis aneh itu."
"..."
Ini tidak bagus, aku harus segera keluar dari sini, batinku. Baru saja aku melangkah kan kakiku, para gadis perundung ini langsung menghalangi jalan ku. Aku melirik ke arah mereka, mereka tersenyum mengerikan. Entah mengapa tiba-tiba saja aku teringat dengan paman dan bibiku. Aku takut, tubuhku gemetar.
"Hei, apa yang kau lihat?"
"Pft, lihat dia! dia gemetar, padahal kita kan belum melakukan apapun,"
"KYAAA,"
Aku terpekik kesakitan karena salah satu dari mereka menarik rambut ku.
"Hahaha, wajah nya sangat lucu."
"Hei gadis idiot, dengar kan aku, lebih baik mulai sekarang kau jauhi Rui,"
"Rui?" gumamku pelan.
TAAKKK...
"KYAAAAA..."
Kepala ku beradu dengan dinding toilet yang kokoh. "Hiks, hiks."
"Kau itu tak pantas menyebut nama Rui dengan mulutmu. Ayolah, tau diri sedikit."
Aku hanya diam, menahan tangisanku, walaupun sebenar nya air mata ku keluar dari sela-sela mataku. Aku terlalu takut untuk melawan, bahkan mereka yang mencelakuu, menjambak rambutku, dan mengguyurku dengan air sekali pun, aku masih diam saja seakan pasrah menerima semua perlakuan dari mereka.
Ketika mereka telah selesai, mereka dengan santai nya pergi meninggal kan ku sendirian disini. Kulirik pakaian ku, semua nya basah. Aku berdiri dan menatap cermin. Disana terlihat seorang gadis yang begitu menyedihkan.
Rambutku jadi basah kuyup dan wajah ku berantakan. Aneh sekali,apa aku memang hidup untuk ini? Aku tau, ketika para gadis tadi merundung ku, ada beberapa kali orang yang mencoba masuk ke toilet ini, tapi setelah melihat apa yang terjadi, mereka tak jadi masuk dan pergi begitu saja. Dan bodoh nya aku yang terlalu berharap ada seseorang yang akan menolong ku. Aku yakin sekali,diluar sana semua orang pasti sedang bergunjing membicarakan hal yang terjadi padaku. Apa kak Rui bahkan tau aku di perlakukan seperti ini karena dirinya?
"Pft, hahaha, ini menggelikan,"
Aku menyeka air mata yang terjatuh di sudut mataku. Terlihat diriku yang tertawa gemetar di depan cermin. Dan ya, walaupun aku tertawa seperti itu, tubuh ku tak bisa berhenti bergetar dengan air mata yang terus berlinang.
"Hanya karena Rui?" gumam ku.
Aku menerobos keluar dan berjalan dengan cepat. Aku tau, semua mata kini menatap ku.
Ya, hanya itu yang bisa mereka lakukan, menatap lalu mencibir. Satu kalimat untuk mereka, aku tak peduli.
Dan pada akhir nya aku harus pulang kerumah untuk ganti baju terlebih dahulu. Aku buru-buru mengganti bajuku, menyisir rambut ku dan menguncir nya jadi satu ke belakang. Aku juga melepaskan softlens ku dan mengambil kacamata ku.
"Hah, bahkan softlens ku hari ini mencapai batas kadaluarsa. Uangku sudah menipis untuk membeli yang baru," ujarku.
Sebenar nya aku baik-baik saja walau tanpa softlens atau pun kecamata, toh minus nya pun hanya sedikit sekali, tapi aku lebih nyaman saja menggunakan salah satu dari mereka. Kini aku sudah siap untuk pergi, kulihat ponsel ku ada beberapa kali panggilan tak terjawab dari kak Rui. Kumatikan ponsel ku lalu aku bergegas pergi.
*
Aku menyusuri lorong demi lorong hingga akhir nya tiba di komplek ini. Kembali aku menyembunyikan diriku dibalik pohon besar itu.
"Sepi, seperti nya tidak ada orang di rumah itu!"
Aku memutuskan untuk mendekat sedikit lagi, aku melirik ke sekitar, sepi dan tidak ada siapa pun. Baru saja kaki ku ingin melangkah, terlihat pintu rumah itu terbuka. Aku kembali bersembunyi karena nya. Tapi, ini aneh. Seperti ada sesuatu yang ingin memaksa keluar dari sana.Aku menatap kembali rumah itu dengan lebih intens, dan sesuatu mengejutkanku, seseorang baru saja merangkak keluar dari pintu rumah itu.
Aku melotot tanpa sadar.
"S-siapa orang itu? Seperti nya seorang wanita." bisik ku. Aku tak bisa melihat nya dengan jelas,karena rambutnya menutupi seluruh wajah nya. Aku mengerjip kan mataku berulang-ulang, barangkali aku salah lihat, tapi pemandangan itu tetap sama. Aku sampai tak bisa bernafas dengan benar saat ini.Mataku masih tertuju ke arah orang yang sedang berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari rumah itu.
Lalu,
BLAAMMM..
Pintu nya tertutup kembali.
"Hah?"
Aku membekap mulut ku sendiri. Kejadian nya sungguh tiba-tiba, tapi aku yakin ada tangan... Ada tangan yang menjambak rambut orang itu agar ia kembali masuk ke dalam rumah itu.
"Apa yang aku lihat barusan itu?" racauku. "Apa orang itu sedang di culik?" aku mulai bergumam sendiri. Aku langsung berpikiran macam-macam. Tubuh ku bergetar hebat, keringatku bercucuran. Aku kembali melirik ke sekitar, masih sepi dan tak ada seorang pun. Pemandangan ini membuat ku bergidik ngeri. Aku segera berlari dan pergi dari tempat itu, di sepanjang jalan aku berpikir, apa aku salah masuk komplek nya?
"Aku pasti salah, iya benar aku pasti salah," "Tapi, mana mungkin.. Atau jangan-jangan?"
Aku mengerti, itu pasti seorang pelacur yang disiksa pelanggan nya kan, karena hal seperti itu sering terjadi disini, lalu informasi yang aku dapat kan mengenai komplek ini itu benar, disini hanya tempat para manusia memuaskan diri mereka. Sama hal nya yang di lakukan oleh Yohan dan wanita yang kemarin itu.
"Sial, aku terlalu berlebihan,"
"Aku harus pulang, aku capek sekali," gumam ku.
*
Akhir nya aku sampai di apartemen ku. Aku memasukkan mata kunci ke pintu kamar ku. Namun, aku terhenti karena mendengar bisik-bisik dari samping.
"Tadi di luar sana heboh sekali, ada seorang pria muda mencari gadis bernama Eleeya."
"Iya aku juga mendengar nya, kelihatan nya pria itu sangat marah,"
"Menakutkan sekali, apa yang dilakukan orang bernama Eleeya itu ya?"
Jantung ku berdegup sangat kencang, belum lama aku menenangkan diriku akibat peristiwa tadi, kini tubuh ku kembali gemetar, aku buru-buru membuka pintu kamar ku dan segera masuk, mengunci pintu nya kembali dan sembunyi di balik selimutku. Itu pasti Leo, pada akhirnya mereka mencari ku. "Bagaimana ini?Kenapa hari ini aku sial sekali,"
"Aku takut!" gumamku dibalik selimut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Your name
Sebagai pembaca kerasa banget Thor atmosfer apa yang dirasakan tokoh utama. Semangat...
2022-02-22
1
NanLexa
Tegang thorr bacanya.....
2022-02-18
0
🌸💫Dhaniatree🔥🌻
lanjutt
2021-12-04
0