Penguasa Nirwana
disebuah klan yang terletak dibawah kaki gunung, nampak seorang bocah berusia 5 tahun sedang asik bermain dengan 2 temannya ditaman dekat rumahnya,
tiba-tiba seseorang datang menghampirinya,
"kalian kemarilah"
ucap seorang bocah berusia 7 tahun
"ada apa kak"
sahut salah satu kawannya
"haha,, lihatlah ini, sekumpulan pecundang sedang berkumpul disini"
sindir bocah 7 tahun tersebut sambil tertawa.
"hahaha,,."
sahut ketiga temannya dengan tertawa mengejek,.
mereka berempat adalah bocah sombong diklan Lang dan salah satunya adalah Lang guang anak dari tetua pertama Lang su dari klan Lang, dan ketiga anak buahnya Lang peng, Lang dui, dan Lang bai
"hei kau,,! menjauhlah dari sini, pecundang sepertimu tak pantas bersama nona Lang yue"
bentak Lang guang
"ma'afkan aku, tapi apa salahnya aku bermain dengan nona yue"
jawab Lang Fei bocah berusia 5 tahun tersebut sambil tertunduk takut
"hei,, hei,, bocah apa kau buta nona Yue anak patriak klan sedangkan kau hanya anak babu yang tak punya bakat apapun"
ucap Lang guang
"sudahlah pecundang sepertimu tak layak hidup,, kalian bertiga hajar pecundang ini,,,!"
lanjutnya tanpa basa basi
"baik kak"
jawab bawahan Lang guang serentak,
seketika mereka langsung menerjang Lang Fei
"tap,,,"
belum sempat Lang Fei menyelesaikan ucapannya sebuah pukulan keras menghantam perutnya,
BAAKKK
"ugh,," Lang Fei memuntahkan darah,
namun mereka tak berhenti disitu mereka terus memukuli Lang Fei
BUGHKK
BAAKKK
"hentikan kak Guang,,!"
teriak Lang yue sambil meneteskan air mata namun tak dapat berbuat apa-apa,
WUSSSHH,,,,,
BUGHKK
Sebuah tendangan melesat kearah bawahan Lang Guang
BRUKK
"ugh,," Salah satu bawahan Lang guang terpental akibat tendangan dari Lang chong sahabat Lang Fei
seketika bawahan Lang guang terdiam
"kenapa kalian diam,,? hajar sekalian teman pecundang itu,,!!"
bentak Lang guang kesal,
"baik kak"
jawab mereka serentak
BAKKK
BUGKKK
BAKKK
BUGKKK
Lang Fei hanya bisa pasrah dihajar Lang Guang, dia tak bisa berbuat apa-apa karena tak punya bakat beladiri, dikarenakan dantiannya yang cacat dan jenis tulangnya tulang biasa,
jenis tulang sendiri dibagi menjadi 5 tingkat yaitu;
Tulang biasa
Tulang perunggu
Tulang perak
Tulang emas
dan yang terakhir dan yang paling langka dan mungkin hanya ada 1 juta tahun sekali yaitu;
Tulang kaisar naga
sedangkan Lang Chong sedikit bisa bertahan namun pada akhirnya dia pun tumbang karena masih beberapa bulan memulai berlatih beladiri,
darah menetes disudut bibir keduanya dan membuat keduanya pun pingsan,
tak ada seorang anak pun yang berani ikut campur dalam masalah itu, karena mereka takut akan kekejaman Lang Guang,
Lang Guang pun menghentikan aksinya dan bawahannya ketika melihat Lang Fei dan temannya pingsan, dia pun bergegas pergi membawa nona Yue karena melihat ada seorang tetua yang hendak mendekatinya,
Lang Yue awalnya menolak dibawa pergi namun karena Lang Guang mengatakan perintah patriak, dia pun mau tak mau harus menurutinya,
seketika semua anak yang meyaksikan tragedi itu pun ikut pergi meninggalkan Lang Fei dan sahabatnya yang masih terkapar tak berdaya, tanpa peduli apakah Lang Fei masih hidup atau mati,
tak lama seorang tetua pun datang dan memeriksa keadaan keduanya, setelah memastikan bahwa mereka baik-baik saja, tetua itu pun membopong keduanya kebalai pengobatan dengan agak enggan,
Memang kehidupan Lang Fei dan keluarganya di klan itu terbilang sulit, karena dia dan keluarganya dikucilkan para anggota klan, sebab mereka bukan asli dari anggota klan, semua anggota klan diam-diam berusaha menyingkirkan keluarganya, kecuali patriak yang selalu membela keluarganya,
Ayah Lang Fei yaitu Lang Xiao adalah seorang budak yang diadopsi oleh anak dari Leluhur klan Lang sendiri yaitu Lang Fu karena dia tak kunjung mempunyai keturunan,
Nama asli Lang Xiao adalah Yang Xiao namun leluhur dan ayah angkatnya menyuruh mengganti marganya menjadi Lang,
Leluhur klan Lang sangat menyukai Lang Xiao dan menganggap sebagaimana cucunya sendiri,
namun kehadiran Lang Xiao menuai kontrofersi klan, apalagi ditambah Lang Xiao menikahi seorang gadis cacat dari pelosok desa yang tak mempunyai bakat kultivasi, gadis itu tak lain adalah Xin Xia ibu Lang Fei,
para anggota klan menganggap Lang Xiao dan Xin Xia sebagai aib, namun leluhur menegaskan kepada seluruh anggota klan agar menerima mereka dan tidak ada yang boleh menyakiti mereka,
sebab itulah para anggota klan selalu diam tak berani berbuat macam-macam,
namun disaat Lang Fu dan leluhur klan meninggal dimedan perang saat perang besar, serta disusul istri Lang Fu, yaitu Bing Yin yang juga meninggal,
Semuanya telah berubah drastis, anggota klan yang membenci Lang Xiao sudah berani terang-terangan mengusik keluarganya,
Terutama Lang Su yang mengajak seluruh anggota klan untuk bekerja sama mengusir Lang Xiao dan keluarganya,
Tetapi usahanya selalu gagal karena diLarang oleh patriak, yang satu-satunya anggota klan yang selalu membela keluarga Lang Xiao, patriak sendiri adalah sahabat Lang Fu yang bernama Lang Du,
Lang Xiao sendiri tak bisa berbuat apa-apa karena dia bukanlah pendekar yang hebat, dan sejauh ini tingkat praktiknya hanya sebatas tingkat Raja tahap awal, sedangkan Lang Su dan para tetua berada ditingkat Bumi awal sampai tinggi,
sejauh ini hanya patriak Du yang tingkat praktiknya lebih tinggi yaitu ditingkat langit tahap awal, itupun baru beberapa bulan naik tingkat,
dan karena itulah klan Lang menjadi keluarga terbesar ke 3 di kekaisaran Han,
Sebulan berlalu sejak Lang Fei dihajar dia selalu pergi kehutan untuk berlatih,
meskipun dia sadar tak dapat berlatih beladiri karena tubuhnya yang cacat,
namun Lang Fei tak patah semangat dia terus berlatih dan berlatih,
"aku harus menjadi kuat, hah,, hah,, aku harus manjadi kuat, hah,, hah,, aku harus me,, nn,,jja,,di,,kuu,,aat"
gumam Lang Fei yang kelelahan terus menyemangati dirinya yang sedang berlatih menaiki gunung membawa 2 buah batu sebesar kepala orang dewasa,
BRUUUKK
dan akhirnya dia pun tumbang setelah sampai di puncak gunung,
setiap harinya Lang Fei melakukan hal yang sama, dan terus menaikkan beban dipunggungnya setelah dia berhasil,
kadang sesekali dia melatih tinju dan tendangannya pada sebatang pohon didalam hutan,
meskipun tak ada perkembangan dari praktiknya, namun tidak berlaku pada kekuatan fisiknya,
tanpa dia sadari telah membentuk dasar pondasi yang sangat kokoh, bisa dikatakan dia mampu bersaing dengan pendekar awal pembentukan tingkat menengah dalam hal fisik tanpa adanya tenaga dalam,
Praktik beladiri sendiri dibagi dalam beberapa tingkat yaitu:
Pembentukan, (tingkat: 1 atau awal , 2 atau menengah, 3 atau tinggi/puncak)
Jendral, (awal, menengah, tinggi)
Raja, (awal, menengah, tinggi)
Kaisar, (awal, menengah, tinggi)
Bumi, (awal, menengah, tinggi)
Langit, (awal, menengah, tinggi)
Dewa, (awal, menengah, tinggi)
Saint, (awal, menengah, tinggi)
Entah sadar atau tidak Lang Fei yang semula memiliki tulang biasa, seiring latihan fisik yang di lakukannya membuat tulangnya yang semula biasa naik menjadi tingkat perunggu tanpa ia ketahui,
mungkin bagi para pendekar mustahil menaikkan tingkat tulang, karena itu memang sulit dan resiko keberhasilan sangat tipis, yaitu sekitar 10% keberhasilan dan itupun membutuhkan tenaga dalam yang sangat banyak dan murni,
namun tidak pada kasus Lang Fei tanpa seorang pun yang tahu bahwa Lang Fei memiliki tubuh dewa langit yang langka,
menurut catatan kuno bangsa dewa, tubuh dewa langit mampu melampaui batasan seseorang baik pada seni beladiri maupun pembentukan tulang,
Dan ada kemungkinan bisa mencapai tulang kaisar naga jika memang sang thian memberkati pemilik tubuh dewa langit,
tetapi tidak ada yang tahu akan hal itu karena semua catatan kuno itu sudah dibumi hanguskan, karena dianggap akan membawa bencana bagi alam semesta,
#
8 bulan berlalu,,,
Pagi hari dikediaman Lang Fei,
"Fei'er kamu mau kemana nak sepagi ini,,,?"
tanya Xin Xia
"aku mau latihan kehutan bu,"
jawab Lang Fei sambil tersenyum
"boleh saja Fei'er,, tapi setidaknya kamu sarapan dulu nak"
lanjut Xin Xia sambil mengusap kepala Lang Fei dengan lembut dan tersenyum
"baik ibuuu,,,"
jawab Lang Fei sedikit manja,
lalu memeluk ibunya dan pergi ke meja makan yang sudah ada ayahnya yang menunggu disana,
merekapun makan bersama layaknya keluarga yang bahagia sambil sesekali bersenda gurau,
namun tidak dihati ayah dan ibu Lang Fei,
entah hanya perasaannya atau memang akan ada bencana yang akan menimpa keluarganya, mereka berdua tidak tahu,
selesai makan mereka sedikit berbincang-bincang,
"Fei'er bagaimana perkembangan latihan mu"
tanya Lang Xiao
"Baik ayah, meskipun masih belum ada tanda-tanda menerobos ke tahap pembentukan"
jawab Lang Fei menunduk sedih
"tenanglah Fei'er semua usahamu takkan sia-sia semua pasti akan indah pada waktunya selama kau terus berusaha nak"
ucap Lang Xiao menenangkan anaknya
"dan satu hal yang perlu kau ingat jangan pernah lupa diri meskipun kau sudah berada dipuncak, ingatlah selama ini kita bukan orang yang terpandang namun kita masih punya hati dan harga diri, tetap yakin atas pendirianmu, bantulah yang membutuhkan, meskipun itu sulit, namun sesulit apapun rintangan yang ada pasti akan ada jalannya, meskipun kita harus membunuh setidaknya bunuhlah orang yang pantas dibunuh, memang membunuh bukanlah hal yang baik namun kita hidup didunia yang mana yang kuat yang berkuasa, setidaknya bertahan hiduplah untuk melindungi orang-orang yang kau sayangi nak,." lanjut Lang Xiao menasehati
"ba..baik ayah akan aku ingat pesanmu ini." jawab Lang Fei yang tanpa sengaja meneteskan air mata
entah mengapa dia merasa kata-kata ayahnya merupakan kata terakhir yang diucapkan ayahnya
"kau cenggeng sekali Fei'er,, apa kau baru pertama kali mendengar kata-kata bijak dari ayahmu ini." sindir Lang Xiao sambil tersenyum menatap anak nya yang meneteskan air mata
Xin Xia hanya tersenyum melihat suami dan anaknya
"ingatlah Fei'er semua ini hanya fana, tak ada yang kekal, didunia ini juga semua berpasangan, ada siang ada malam, gelap terang, laki-laki perempuan, begitu juga kehidupan pasti ada kematian"
ucap Xin Xia
"dan kematian selalu datang tanpa kita sadari, ingatlah nak kelak jangan pernah ada dendam dihatimu, berusahalah melawan dendam dihatimu, karena dendam akan membawamu pada kehancuran,"
lanjut Xin Xia
"tetaplah jadi dirimu, ayah dan ibu bangga dan sangat bahagia memilikimu," tambah Lang Xiao
"baik ayah, ibu." jawab Lang Fei dan berdiri memeluk kedua orang tuanya
"kenapa aku merasa ini hari terakhir ku bertemu ayah dan ibu ku,,?"
Batin Lang Fei
"tidak,, tidak,, ini cuma perasaan ku saja" lanjut batinnya
setelah itu Lang Fei pamit untuk berlatih dihutan
"hati-hati Fei'er, jaga dirimu" ucap Xin Xia
"baik ibu," jawab Lang Fei
dia pun bergegas pergi menuju hutan untuk berlatih,
Lang Xiao dan Xin xia memandang punggung anaknya sampai tak terlihat lagi,
SWWUUUSSSHHH,,,..
Tiba-tiba angin dingin berhembus cukup kencang,
yang dalam keadaan normal pasti membuat orang merinding,
setelah itu
mereka menghela nafas berat,
"huff,, apa cuma perasaan ku atau memang akan ada bencana dikeluarga kita, kenapa firasat ku mengatakan akan ada hal buruk Xia'er,,?"
tanya Lang Xiao sambil menatap langit
"aku juga merasakan hal yang sama gege, semoga saja tidak terjadi apa-apa,," jawab Xin Xia
mereka pun segera masuk kerumah,
tanpa mereka sadari sosok bayangan hitam sudah berada didalam, mengintai dari balik bayang-bayang, menunggu kesempatan untuk menyerang,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Derajat
Lanjutkan
2024-01-15
0
Al^Grizzly🐨
sorry thor..apakah anak kecil umur 5 sampai 7 tahun sudah tau cinta..juga masih kecil sudah mau pergi ke hutan...yg benar saja thor..sesuaikan umur dong...hmmm...kalau 12 tahun wajarlah...ini masih bau susu thor..aneh.
2023-04-24
0
alvian
pertahankan awal yg baik...
2022-10-13
1