Beberapa saat setelah sosok yang merasuki Lang Fei menghilang,
Lang Fei tersadar dari pingsannya,
perlahan membuka mata dan duduk termanung melihat lokasi sekitarnya yang merupakan hutan belantara yang porak poranda serta melihat empat sosok mayat yang dikenalinya sebagai pembunuh orang tuanya,
dia pun mematung dan seluruh tubuhnya gemetar selain menahan rasa nyeri ditubuhnya akibat efek dari raganya diambil alih sosok misterius dia juga masih belum terbiasa melihat situasi yang mengerikan dihadapannya,
Lang Fei meringkuk gemetar selama berjam jam tanpa pindah tempat dia masih belum bisa menerima dan masih memikirkan kejadian yang menimpanya hari ini yang begitu mengerikan diusianya yang baru menginjak 6 tahun,
Berawal dari kehilangan kedua orang tuanya sampai berakhir dihutan belantara ditemani empat sosok mayat yang mengenaskan dan kondisi lingkungan sekitar yang hancur serta rasa sakit ditubuhnya yang tidak tahu apa penyebabnya,
Sampai matahari mulai tengelam dan berganti malam Lang Fei masih meringkuk ditempat semula tanpa berkata-kata mencoba melawan rasa takutnya dan berakhir tertidur ditempat itu,
Karena aura yang ditinggalkan oleh sosok misterius itu hutan yang dipenuhi hewan buas tidak ada yang berani mendekat kelokasi Lang Fei,
Saat pagi hari, saat sinar mentari pagi menembus hutan dan menyentuh wajah Lang Fei, dia pun membuka matanya, meskipun rasa sakit ditubuhnya sudah hilang namun kesedihan dan rasa takutnya masih membekas dibenaknya,
Dia mencoba membiasakan dirinya dan mulai menerima kenyataan, dengan keyakinannya membalaskan dendam orang tuanya dia bertekad untuk menjadi kuat,
Lang Fei mendekati mayat ke empat orang itu untuk mencari tahu identitas mereka, berharap bisa membalaskan dendamnya dikemudian hari,
"Sekte iblis bayangan,!" Lang Fei mencoba berfikir namun tidak menemukan jawaban karena pengetahuannya masih minim
"aku tidak tahu tentang sekte ini namun aku pastikan sekte ini harus hancur" gumam Lang Fei semakin menguatkan tekadnya meskipun dia sadar pernah dinasehati ibunya agar tidak menaruh dendam namun dia tidak peduli karena rasa sakitnya lebih besar dari belas kasihnya, yang membuatnya dibutakan oleh kemarahannya, yang ada difikirannya hanya bagaimana pun dia harus nembalas dendam.
Lang Fei tidak langsung mencari jalan keluar dari hutan, dia berencana berlatih dihutan itu dengan kemampuan fisiknya dia tidak kesulitan hidup dihutan, beberapa hewan buas ditumbangkan tanpa kesulitan selama perjalanan mencari goa untuk tinggal sementara,
Lima hari berlalu akhirnya Lang Fei menemukan goa berukuran sedang pada sebuah tebing disamping air terjun yang menjulang tinggi,
Berbekal pisau dan sebilah pedang yang dia dapat dari anggota sekte iblis bayangan dia berencana masuk goa untuk memeriksanya
"Sepertinya goa ini tidak berpenghuni, mulai saat ini aku akan tinggal di goa ini untuk sementara waktu" gumam Lang Fei sedikit bahagia karena tidak harus siaga 24 jam lagi
Dia pun duduk disebuah batu sambil mengeluarkan buntalan kain yang didapat dari anggota sekte iblis bayangan yang berisi barang-barang ke empat orang itu, yang belum sempat Lang Fei buka karena harus terus waspada,
Buntalan itu hanya berisi sedikit koin emas dan beberapa koin perak dan perunggu, serta beberapa sumberdaya biasa dan secarik kertas yang membuat wajah Lang Fei memerah karena marah
"Lang Su,, jadi dalang semua kejadian ini berasal dari mereka semua," Lang Fei meremas secarik kertas yang berisi surat perintah misi dari Lang Su untuk sekte iblis bayangan "akan kupastikan tua bangka itu dan pengikutnya binasa" gumam Lang Fei yang begitu murka
Sehari, seminggu, dan sebulan pun berlalu tanpa Lang Fei sadari dia tinggal dihutan belantara selama sebulan penuh, dengan hari-hari dijalani dengan berlatih keras,
Dengan berbekal ilmu yang diturunkan mendiang ayahnya dia terus berusaha mengumpulkan tenaga dalam disela latihan fisiknya, namun semuanya sia-sia
"Kenapa aku tidak bisa mengumpulkan tenaga dalam,,? Apa aku memang ditakdirkan menjadi pecundang,,? Aku tidak bisa begini aku harus balaskan dendam orang tua ku"
Lang Fei sempat merasa frustasi dan berkecil hati tetapi dia tersadar akan kejadian sebelumnya jadi dia terus melanjutkan latihannya,
#####
Sementara diluar hutan, tepatnya dikediaman klan Lang
"Patriak bagaimana ini,? Kita tidak mungkin bisa bertahan dari serangan iblis bayangan," tanya salah satu tetua klan Lang dengan raut wajah ketakutan
"Kita memang tidak mungkin bisa bertahan, namun kita juga tidak bisa lari" jawab patriak Lang Du tegas
"Kumpulkan wanita dan anak-anak sebisa mungkin selamatkan mereka, bawa mereka ketempat yang aman"perintah Lang Du penuh kekhawatiran
Lang Du merupakan lelaki tua berumur 60 tahun dia mempunyai lima orang anak empat orang anak laki-laki dan satu anak perempuan yaitu Lang yue meskipun begitu penampilannya masih terlihat berusia 40 an tahun istrinya Bi Yue meninggal sesaat setelah melahirkan Lang Yue oleh sebab itulah Lang Yue diberi nama seperti ibunya Lang Du merasa ada kemiripan dari Lang Yue dan ibunya jadi dia memberi nama anak terakhirnya seperti nama istrinya untuk mengenang sosok istrinya,
Dia berharap nantinya bisa melihat putri satu-satunya yaitu Lang Yue tumbuh dewasa menjadi gadis yang dia didambakan,
Karena Lang Yue merupakan putri yang selama ini dia dambakan kehadirannya dikeluarganya, dia selalu berharap mempunyai seorang anak perempuan namun naas setelah dia mendapat apa yang dia inginkan, malah berakhir kehilangan istrinya,
Belum sempat melihat putrinya dewasa Lang Du malah dihadapkan dengan situasi hidup dan mati, yang membuat hati dan fikirannya gelisah,
"Hufft,, mungkin sampai disini perjalanan ku," Lang Du menghembuskan nafas pelan "maafkan aku istriku sepertinya aku akan segera menyusulmu, dan maafkan aku saudaraku aku tidak bisa menepati janji ku untuk menjaga anak angkatmu beserta keluarganya" dia bergumam sambil menatap langit sore
Lang Du masih dipenuhi rasa bersalah akan kematian Lang Xiao anak angkat Lang Fu dan keluarganya, apalagi menghilangnya Lang Fei yang sampai kini belum ditemukan, dia tidak tahu akan nasib Lang Fei yang hidup atau mati,
"Ayah,, ayah,,! Apa kau didalam,,?" Teriak seseorang didepan ruangan Lang Du
Lang Du mengenali suara seseorang yang memangilnya yang tidak lain adalah anak ke empatnya Lang Hu, dia bergegas membuka pintu ruangannya,
"Ada apa Hu'er,,?"
"Ayah sebaiknya kita pergi, kita tidak mungkin menang melawan sekte iblis bayangan"
"Tidak nak, ayah tidak bisa melakukan itu meskipun nyawa taruhannya," Lang menjawab lesu terlihat jelas ada kekhawatiran disetiap ucapannya "namun kau bisa pergi menyelamatkan diri, bawalah yue'er pergi bersamamu"
"Tidak ayah, kalau memang tak ada harapan lebih baik aku ikut berjuang bersama ayah dan kakak" tegas Lang Hu
"Kau masih terlalu lemah, pergilah selamatkan Yue'er, kau satu-satunya harapan klan Lang setidaknya jadilah kuat dan balaskan dendam klan Lang"pinta Lang Du serius
"Tapi ayah,,,"
Lang Hu ingin membantah tapi kata-katanya dipotong oleh Lang Du
"Sudahlah jangan membantah ini perintah, satu hal lagi pergilah sendiri lewat jalur rahasia jangan bergabung dengan pengungsi yang lain"
Lang Hu terdiam tak berani membantah
"Kenapa aku tidak boleh bergabung dengan yang lai ayah,,?" Tanya Lang Hu
"Aku tak tahu, yang pasti firasat ayah sangat buruk kemungkinan dengan rombongan sebanyak itu cepat atau lambat pasti jejak mereka tercium sekte iblis bayangan" jawabnya gelisah akan keselamatan anggota klannya
"Satu hal lagi jemput Lang Chong bawa dia bersamamu, dan bawalah pusaka ini jangan sampai jatuh ketangan yang salah, ini satu-satunya warisan keluarga jaga baik-baik"
"Baik ayah, aku akan pergi," jawab Lang Hu dengan mata berkaca-kaca menahan sedih diapun berbalik dan berniat langsung pergi agar tidak bertambah sedih
"Hu'er,,,!"
Lang Hu baru melangkah satu langkah dia mendengar panggilan Lang Du diapun berhenti dan berbalik,
Saat berbalik Lang Hu disambut pelukan oleh sang ayah,
"Berhati-hatilah jaga dirimu dan adikmu," kata Lang Du dengan suara bergetar agak serak
"Baik ayah,, ayah juga berhati-hatilah" jawabnya lesu karena dia tahu bahwa kemungkinan ayahnya selamat adalah kurang dari 10%
Disaat mereka berpelukan ke tiga saudara Lang Hu datang, mereka ber tiga tahu rencana ayahnya yang akan menugaskan salah satu anaknya untuk pergi menyelamatkan adik kecilnya Lang yue, dan mereka setuju kalau Lang Hu yang akan menjalankan tugas itu,
"Kenapa kau jadi cenggeng seperti ini adik ku" kata salah satu kakak Lang Hu dengan sedikit tertawa mengejek
Lang Hu melepas pelukannya lalu menoleh kesumber suara dan mendapati ke tiga kakaknya sedang menatapnya sambil tertawa mengejek,
"Kakak,, aku,,"
Lang Hu tak bisa berkata apa-apa dia berfikir ketiga kakaknya tidak tahu rencana ayahnya dan mencoba menjelaskannya meski sulit
"Tenanglah kami sudah tahu rencananya, dan kami sepakat bahwa kau yang paling cocok untuk tugas ini" jawab kakak tertua Lang Hu sambil tersenyum kecil
"Kakak,,"
Sebelum selesai berucap pundak Lang Hu ditepuk ketiga saudaranya dan serentak mengucapkan
"Berhati-hatilah adik, jaga adik kecil kita,"
Mereka bertiga serentak tersenyum pada Lang Hu,
Lang Du pun ikut tersenyum dibelakang Lang Hu,
Lang Hu hanya mengagguk lalu melesat pergi tanpa menoleh lagi kebelakang karena tak sanggup melihat wajah-wajah keluarganya yang rela berkorban untuk dirinya dan adik kecilnya,
"Bagaimana selanjutnya ayah,,? pasukan sekte iblis bayangan sudah berada lima kilo meter menuju kediaman kita, dengan pasukan berjumlah besar"
tanya anak tertua Lang Du serius
"beberapa jam lagi mereka akan sampai"
"berapa jumlah pasti musuh,,?" tanya Lang Du
"menurut perkiraan pasukan pengintai kita, jumlah musuh kurang lebih tiga ribu orang," jawab salah satu anaknya
"sedangkan pasukan kita hanya seribu limaratus orang, selain kita kalah jumlah, dalam segi kekuatan juga masih jauh dari kekuatan musuh" sahut anak pertama Lang Du
"Huffft,, memang tidak ada jalan untuk menang," Lang Du menghelah nafas pelan, terlihat diwajahnya akan keyakinannya untuk menang sedikit memudar dan bahkan mustahil
"persiapkan saja pasukan kita, setidaknya kita harus berjuang dimedan perang demi klan kita serta demi nama leluhur agung kita," meski berat namun Lang Du tetap berusaha melawan dengan segenap kemampuannya,
"Baik ayah, kami pergi dulu" jawab anak tertua Lang Du
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Lanjutkan dan tetap semangat tir
2024-01-15
0
Dedex Arsana
mantap
2022-04-27
1
mineminee:‹
cakep Thor 😘
2021-11-03
1