08.RUBAH KECIL

Disuatu tempat tepatnya sebuah kamar penginapan yang cukup luas, nampak seorang pemuda tampan berusia 25 tahun, memakai jubah sederhana berwarna biru, dengan rambut merahnya yang terurai panjang hampir sepinggang menambah kegagahan pemuda tersebut, pemuda itu duduk melamun dikursi depan kamarnya, terlihat wajahnya begitu kusut jelas menandakan kalau suasana hatinya sedang kacau,

"Kakak sebenarnya apa yang terjadi,,?" Tanya sebuah suara bocah kecil tiba-tiba

Pemuda itu pun sedikit tersentak kaget menandakan dia sedang tidak fokus sekelilingnya, namun segera meraih ketenangannya ketika melihat siapa bocah kecil itu,

"Sebelum kakak menjemputku seseorang datang kerumah ku dan menyuruhku berkumpul diaula belakang klan, katanya ada bahaya mengancam klan, dan dia menyuruh ku untuk bergegas pergi," lanjut bocah itu panjang lebar dengan nada imut seorang bocah,

"Tidak ada apa-apa Chong'er hanya saja ada sedikit masalah diklan kita yang mengharuskan kita untuk pergi beberapa waktu," jawab pemuda itu panjang lebar namun masih merahasiakan kejadian sebenarnya, dia berusaha sebisa mungkin untuk tetap tersenyum,

Pemuda itu tidak lain adalah Lang Hu bersama salah satu adiknya yaitu Lang Chong,

Mereka sampai disebuah desa yang cukup besar bernama desa Saung yang masih cukup jauh dari kota tempat tujuan Lang Hu, didesa itu banyak masyarakatnya yang mayoritas menjadi petani, oleh sebab itu desa Saung dikenal sebagai desa penghasil bahan pangan terbanyak dan dengan kwalitas terbaik di kekaisaran Han, oleh sebab itu desa tersebut sangat damai karena dibawah lindungan kaisar Han langsung yang menganggap desa Saung merupakan salah satu pondasi bagi kekaisaran Han, tidak ada yang berani membuat masalah didesa tersebut karena ketatnya penjagaan, dan banyaknya pendekar kaisar sampai pendekar bumi yang ditugaskan kaisar Han untuk berjaga didesa tersebut,

"Mengapa kau tidak pergi ke aula saat itu jika sudah ada yang menyuruhmu,,?" Tanya Lang Hu yang sedikit penasaran karena Lang Chong tidak ikut ke aula tetapi malah enak-enakan ngorok dirumahnya,

"Ehh, itu,,, aku sebenarnya mau pergi tapi ketiduran kak," jawab Lang Chong apa adanya namunsedikit malu

Lang Hu hanya tersenyum kecut, dia sebenarnya agak kesal dengan jawaban Lang Chong dan dia sangat ingin memukul kepala Lang Chong, kalau saja dia tidak sadar akan usia Lang Chong yang masih kecil sudah pasti jitakan keras akan bersarang dikepalanya,

Dalam dunia persilatan dituntut untuk selalu waspada meskipun dalam keadaan tidur sekalipun, biasanya meskipun para pendekar tidur namun mereka akan selalu bergantian untuk menjaga rekan-rekannya, karena sedikit saja lengah sudah pasti nyawa menjadi taruhannya,

Sedangkan tindakan yang dilakukan Lang Chong termasuk tindakan konyol dan begitu bodoh, situasi seperti itu bisa membuat nyawanya menghilang kapan pun,

Lang Hu tidak tahu apa isi kepala Lang Chong yang begitu santainya meskipun sudah diberi peringatan,

Sedangkan didunia persilatan, sudah sejak kecil mereka diajarkan untuk selalu waspada dan selalu siaga dengan keadaan sekitarnya,

"Sudahlah kau sebaiknya cepat tidur, besok pagi kita akan melanjutkan perjalanan," perintah Lang Hu yang menyuruh Lang Chong utuk tidur menyusul Lang Yue yang sudah tertidur pulas dikamarnya, dia berusaha agar Lang Chong tidak membahas masalah klan mereka lebih jauh, dia merasa belum waktunya untuk mereka tahu akan kenyataan sebenarnya,

"Asiyaaapp,, kakak," jawab Lang Chong dibuat-buat dengan wajah konyolnya,

Lang Hu tersenyum melihat tingkah Lang Chong yang memang konyol dan sering berbuat usil itu, dia merasa sedikit beban hidupnya terangkat dengan adanya kehadiran kedua adik kecilnya,

"Hufft,, semoga saja semuanya baik-baik saja," gumam Lang Hu menghela nafas berat berharap tidak terjadi hal-hal yang dia khawatirkan,

Namun yang tidak dia ketahui seluruh anggota klannya termasuk ayah dan kakak-kakaknya telah tewas dibantai sekte iblis bayangan,

#####

Disisi lain didepan goa samping air terjun, Yang Kai sedang membakar ikan yang dia tangkap disungai yang tidak jauh dari tempat kediamannya, dia membakar beberapa ikan untuk mengisi perutnya setelah selesai berlatih begitu keras, dengan berbekal ilmu dari klan Lang yang sempat dia pelajari sewaktu diklan Lang dulu,

Disaat dia fokus memasak ikan dia mendengar suara binatang yang terdengar kesakitan, meskipun masih beberapa bulan hidup dihutan namun situasi yang memaksa untuk selalu waspada membuat semua indranya sedikit menajam dia mampu mendengar dari jarak yang cukup jauh,

Dia pun bergegas memeriksa asal suara yang menurutnya sedikit aneh dan asing, karena selama dihutan dia tidak pernah mendengar suara seperti itu,

Yang Kai terus berjalan mengikuti asal suara dan sampai beberapa ratus meter dia berjalan, akhirnya dia nenemukan asal suara itu yang ternyata adalah seekor rubah kecil berwarna putih mulus dengan ekor agak panjang yang jika dilihat begitu menawan, rubah itu terlihat masih anak-anak karena ukurannya yang masih sangat kecil,

Sesuatu yang begitu asing bagi Yang Kai karena setahu dia, selama dia dihutan itu dia tidak pernah menemui seekor rubah sekali pun, dan menurutnya memang di hutan itu bukanlah habitat bagi binatang seperti rubah itu,

Melihat kondisi rubah yang sangat memprihatinkan itu Yang Kai berusaha mendekat  dan menolongnya,

Rubah itu begitu lemah karena kehilangan begitu banyak darah akibat sebilah pisau kecil menancap di salah satu kaki belakangnya, dilihat dari pisau yang menancap membuktikan bahwa pisau itu merupakan pisau rahasia milik para pendekar, Yang Kai mengira mungkin rubah kecil itu menjadi korban serangan nyasar dari kelompok pendekar, Yang Kai pun berusaha menyentuh dan mencabut pisau itu namun,

"Awww,," teriak Yang Kai

rubah itu menggigit Yang Kai karena menganggap Yang Kai sebagai bahaya untuk dirinya, meskipun rubah kecil itu lemah dan sudah tidak mampu berdiri lagi, namun dia tetap berusaha melawan,

GRRRRR,,,

rubah kecil itu menggeram mencoba menakuti Yang Kai

"Hei rubah kecil, tenanglah aku tidak bermaksud jahat, aku hanya ingin menolongmu," kata Yang Kai yang berusaha berbicara dengan rubah itu, meskipun dia tahu akan percuma saja bicara dengan binatang karena dia berfikir mereka tidak akan mengerti perkataannya,

Namun semua yang ada difikiran Yang Kai tidak terjadi, malahan justru sebaliknya, si rubah kecil itu seperti mengerti akan apa yang diucapkan Yang Kai,

UUUUKKK,,, rubah kecil itu mengeluarkan suara memelas seperti berharap pada Yang Kai supaya bisa menolongnya, dia pun lalu menundukkan kepalanya seperti meminta Yang Kai untuk menolongnya,

"Ehhh,, sepertinya kau mengerti perkataan ku," kata Yang Kai sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia merasa malu karena menggangap rubah kecil itu tidak mengerti ucapannya,

Yang Kai pun menggangkat  rubah itu dan membawanya ke tempat tinggalnya untuk diberi obat, Yang Kai sedikit tahu dedaunan yang ada di hutan untuk dijadikan obat, selain tahu dari percobaannya kepada dirinya sendiri yang ketika sedang berlatih dia sering mengalami luka luar, jadi dia pun berexperimen membuat obat dari dedaunan yang dia pelajari dari buku obat di perpustakaan klan Lang dulu,

Sesampainya di goa tempat tinggalnya dia langsung menggumpulkan bahan-bahan obat luka yang dia ketahui dan beberapa perban yang dia dapat dari mayat tetua Ba, dia pun meracik dedaunan itu dan menumbuknya sampai halus, kemudian membawa obat itu kearah rubah kecil itu, dia tidak mau membuang-buang waktu karena takut kalau rubah kecil itu tidak selamat karena penanganan yang terlalu lama dan sudah banyak mengeluarkan banyak darah,

Setiba disamping rubah kecil itu Yang Kai mencabut sebilah pisau yang menancap dikaki rubah kecil itu dengan hati-hati agar tidak merusak dan memperparah luka di tubuh rubah kecil itu lebih parah lagi,

Yang Kai tidak mencabut pisau itu dari tadi karena takut pendarahan pada luka rubah kecil itu semakin parah, jadi dia membiarkan pisau itu tetap menancap untuk mengurangi pendarahan,

sebelumnya Yang Kai berusaha langsung mencabut pisau itu, namun dia ingat penjelasan dibuku pengobatan yang dia pelajari dulu, yang menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengobati luka tusukan selama tidak mengenai bagian vital,

setelah Yang Kai mencabut pisau itu dia pun langsung menekan luka rubah kecil itu dengan menggunakan racikan obat yang dia buat, dan dengan cepat memasang perban agar pendarahannya berhenti,

GRRRRR,,

UUUKKK,, rubah kecil itu hanya menggeram lalu meringkuk menahan rasa perih dan rasa sakitnya itu,

Dan benar saja setelah beberapa menit pendarahan pada luka rubah kecil itu mulai berhenti, namun rubah kecil itu masih terlihat lemah dia begitu banyak kehilangan darah,

setelah Yang Kai selesai mengobati rubah kecil itu Yang Kai meninggalkannya, agar rubah itu bisa beristirahat,

dan dia pun meninggalkan goa nya berniat memburu binatang buas untuk memberi makan rubah kecil agar kondisi nya bisa pulih dengan cepat,

Setelah beberapa jam berlalu, setelah selesai berburu dan menyantap ikan yang sempat di abaikannya, Yang Kai pun melanjutkan latihannya,

"Teknik harimau, harimau menerkam," gumam Yang Kai lalu melesat memukul batu besar didepannya berkali-kali,

BOMMM,,

BOMMM,,

BOMMM,,

DUARRR,,

seketika batu yang begitu besar itu pun hancur berkeping-keping setelah menerima pukulan beruntun Yang Kai,

Sebenarnya jurus yang dia gunakan masih belum sempurna karena untuk menyempurnakannya membutuhkan tenaga dalam, ketika mencapai kesempurnaan jurus harimau menerkam bisa digunakan dari jarak 2 sampai 3 meter tanpa menyentuh langsung, karena pukulan beruntun yang dilepaskan seharusnya berupa energi membentuk kepala harimau yang menerkam musuh berkali-kali sampai musuh tumbang,

jurus itu merupakan jurus andalan dari klan Lang, yang diwariskan oleh ayahnya dan patriak Du sebelum berakhir dihutan itu, meskipun tidak termasuk teknik tingkat tinggi namun masih bisa bersaing dengan teknik tingkat tinggi, apalagi jika bisa mencapai kesempurnaan,

Yang Kai berhasil menguasai semua jurus klan Lang namun belum mencapai kesempurnaan karena masih belum mampu mengumpulkan tenaga dalam,

dia terus berusaha mengasah kemampuannya, tanpa menggunakan tenaga dalam dia terus mengukur seberapa besar peningkatan kekuatannya yang tanpa sedikitpun tenaga dalam, seperti saat ini dia mencoba menyerang batu yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya,

Dan benar saja kemampuan fisiknya berkembang pesat bahkan batu yang begitu besar pun hancur berkeping-keping, kalau disetarakan dengan para pendekar lain yang menggunakan tenaga dalam seharusnya Yang Kai mampu bersaing dan mengimbangi tingkat jendral awal namun masih sulit untuk memenangkan pertarungan,

Sesaat setelah menghancurkan batu besar itu, dan menstabilkan pernafasannya dia merasakan ada yang mendekat kearahnya, dan seketika dia pun menoleh kearah sesuatu yang mendekat itu,

Terpopuler

Comments

Lanjutkan tor

2023-10-22

0

Sopo Nyono

Sopo Nyono

mantap thoor .. lanjutkan

2021-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 01.AWAL MULA
2 02. FIRASAT BURUK
3 03.DIAMBANG BATAS
4 04.SEBELUM KEHANCURAN
5 05. KEMATIAN LANG FEI
6 06.PERTEMPURAN DIMULAI
7 07.KEHANCURAN KLAN LANG
8 08.RUBAH KECIL
9 09.KELUARGA BARU
10 10. YANG AN
11 11.SI KEMBAR PEMENGGAL
12 12. LANG HU VS SI KEMBAR PEMENGGAL
13 13.PILIHAN LANG HU
14 14.PENGELANA GILA DAN SOSOK MISTERIUS
15 15.DILUAR PERKIRAAN
16 16.PIL EMBUN JIWA
17 17.TEKAD YANG KAI
18 18.AWAL PERJALANAN
19 19.MELAWAN SILUMAN
20 20.SERANGAN AKHIR
21 21.IDENTITAS YANG AN
22 22.EVOLUSI
23 23.BELUM MENEMUKAN
24 24.AKHIRNYA BERTEMU..!
25 25.KELUARGA XIN
26 26.KEPUTUSAN UNTUK BERKELANA
27 27.ROMBONGAN PEDAGANG
28 28.ELANG DARAH
29 29.ARENA PEMBANTAIAN
30 30.MELAWAN PENDEKAR RAJA
31 31.SISA ENERGI ANEH
32 32.TERLAMBAT..!
33 33.PEMBERONTAKAN
34 34.PENGHIANATAN
35 35.HUTAN KEMATIAN
36 36.BERTEMU KEMBALI
37 37.IDENTITAS YANG KAI
38 38.KRISTAL CAHAYA
39 39.GURU SUEJIN
40 40.RUANG PELATIHAN
41 41.TEKNIK NAGA
42 42.ROH NAGA DAN PHOENIX
43 43.PEDANG BERSAUDARA (NAGA DAN PHOENIX)
44 44.KEMBALI KEDUNIA NYATA
45 45.YIN MEI
46 46.MENUJU SEKTE LOTUS API
47 47.ASOSIASI GERHANA MATAHARI
48 48.WALIKOTA QIDONG
49 49.HILANG KENDALI
50 50.SAUDARA ANGKAT
51 51.DESA MATI
52 52.DALANG DIBALIK PEMBANTAIAN
53 53.MENUJU DESA BAMBU
54 54.SUASANA HATI YANG KAI
55 55.KEDATANGAN SEKTE GIOK HITAM
56 56.AWAL PERTEMPURAN
57 57.LAWAN YANG TIDAK TERDUGA
58 58.RACUN BUNGA NERAKA
59 59.TANPA BELAS KASIHAN
Episodes

Updated 59 Episodes

1
01.AWAL MULA
2
02. FIRASAT BURUK
3
03.DIAMBANG BATAS
4
04.SEBELUM KEHANCURAN
5
05. KEMATIAN LANG FEI
6
06.PERTEMPURAN DIMULAI
7
07.KEHANCURAN KLAN LANG
8
08.RUBAH KECIL
9
09.KELUARGA BARU
10
10. YANG AN
11
11.SI KEMBAR PEMENGGAL
12
12. LANG HU VS SI KEMBAR PEMENGGAL
13
13.PILIHAN LANG HU
14
14.PENGELANA GILA DAN SOSOK MISTERIUS
15
15.DILUAR PERKIRAAN
16
16.PIL EMBUN JIWA
17
17.TEKAD YANG KAI
18
18.AWAL PERJALANAN
19
19.MELAWAN SILUMAN
20
20.SERANGAN AKHIR
21
21.IDENTITAS YANG AN
22
22.EVOLUSI
23
23.BELUM MENEMUKAN
24
24.AKHIRNYA BERTEMU..!
25
25.KELUARGA XIN
26
26.KEPUTUSAN UNTUK BERKELANA
27
27.ROMBONGAN PEDAGANG
28
28.ELANG DARAH
29
29.ARENA PEMBANTAIAN
30
30.MELAWAN PENDEKAR RAJA
31
31.SISA ENERGI ANEH
32
32.TERLAMBAT..!
33
33.PEMBERONTAKAN
34
34.PENGHIANATAN
35
35.HUTAN KEMATIAN
36
36.BERTEMU KEMBALI
37
37.IDENTITAS YANG KAI
38
38.KRISTAL CAHAYA
39
39.GURU SUEJIN
40
40.RUANG PELATIHAN
41
41.TEKNIK NAGA
42
42.ROH NAGA DAN PHOENIX
43
43.PEDANG BERSAUDARA (NAGA DAN PHOENIX)
44
44.KEMBALI KEDUNIA NYATA
45
45.YIN MEI
46
46.MENUJU SEKTE LOTUS API
47
47.ASOSIASI GERHANA MATAHARI
48
48.WALIKOTA QIDONG
49
49.HILANG KENDALI
50
50.SAUDARA ANGKAT
51
51.DESA MATI
52
52.DALANG DIBALIK PEMBANTAIAN
53
53.MENUJU DESA BAMBU
54
54.SUASANA HATI YANG KAI
55
55.KEDATANGAN SEKTE GIOK HITAM
56
56.AWAL PERTEMPURAN
57
57.LAWAN YANG TIDAK TERDUGA
58
58.RACUN BUNGA NERAKA
59
59.TANPA BELAS KASIHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!