18.AWAL PERJALANAN

Saat Yang Kai masih menikmati senja sore tanpa terasa sang surya telah meninggalkan mereka dan berganti sinar rembulan, seketika Yang Kai pun beranjak dari tempatnya dan bergegas membuat api unggun untuk menemani malam Yang Kai dan Yang An,

malam terus berjalan, api unggun yang semula berkobar cukup besar kini sebentar lagi akan padam, Yang Kai yang masih belum bisa memejamkan matanya kini kembali menambahkan kayu bakar pada api unggunnya untuk terus menemani malamnya, entah apa yang ada difikirannya hingga tidak bisa tidur seperti biasanya.

"Haa kenapa aku malah gelisah seperti ini ya..? apa karena besok aku harus kembali berhadapan dengan orang-orang lagi..?" Gumam Yang Kai "sebaiknya aku memyiapkan bekal untuk perjalananku," lanjutnya lalu menyiapkan barang-barang yang perlu dibawa untuk bekal perjalanannya besok,

Dia pun mengambil buntalan kain yang pernah dipakai tetua Ba lalu memasukkan beberapa koin emas, perak, dan perunggu yang dia dapat dulu dari menjarah mayat tetua Ba dan murid-muridnya, lalu mengambil empat buah setelan jubah yang dia buat sendiri dari kulit hewan yang pernah dia bunuh, serta tidak lupa membawa beberapa sumber daya yang tersisa dan beberapa jenis tanaman obat yang dia dapat dari hutan, yang mungkin saja bisa berguna nantinya,

lalu dia pun mengambil pedang tetua Ba yang dia gantung dipojok goa,

meskipun pedang tersebut milik orang dewasa namun Yang Kai sudah terbiasa menggunakan pedang itu, karena disetiap latihannya selalu menggunakan pedang tersebut, meskipun dengan tubuh munggilnya dia sudah mampu menggunakan pedang yang melebihi tinggi tubuhnya saat usianya masih 5-6 tahun, apa lagi sekarang tinggi tubuhnya hampir mencapai 1,3 meter maka tidak sulit untuk menggunakan pedang sepanjang satu meter tersebut,

walau pun pedang itu termasuk pusaka tingkat bawah namun itu sudah cukup untuk melindunginya dari para perampok yang berada di tingkatan jendral, biar bagaimana pun kwalitas pedang pusaka jauh lebih baik dari pada pedang biasa, meskipun pusaka itu tingkat rendah sekali pun.

selesai berkemas dia menoleh kearah Yang An yang tertidur pulas, dia pun sedikit tersenyum melihat Yang An yang sudah agak berubah dari yang dulu tidur selalu terlentang dan selalu mendengkur keras kini normal seperti halnya hewan pada umumnya, meski pun sifat konyol dan usilnya masih ada, selesai memandang Yang An lalu dia pun duduk bersila didepan api unggun, dia memilih bermeditasi untuk menenangkan fikirannya sambil menunggu pagi menjemputnya.

malam yang terlihat sunyi dan begitu menakutkan dihiasi suara serangga malam serta lolongan srigala membuat malam dihutan itu begitu mencekam, semilir angin terus berhembus membuat malam semakin dingin, suara air terjun jatuh terus bersahut-sahutan dengan suara-suara dari kedalaman hutan seakan menjadi nyanyian malam yang menambah kengerian tempat itu, namun semua itu sudah biasa bagi Yang Kai seolah menjadi panggung hiburan baginya,

***

tanpa terasa sinar mentari pun mulai menerpa wajah Yang Kai menandakan pagi sudah kembali hadir, dia pun membuka matanya lalu berdiri dan mulai menuju sungai biasa tempat dia membersihkan diri, dan menangkap ikan untuk sarapan pagi,

setiba disungai Yang Kai langsung membuka pakaiannya lalu masuk kedalam sungai yang cukup dingin tersebut, dia pun membersihkan dirinya, setelah merasa sudah bersih dia bergegas menangkap beberapa ekor ikan besar yang cukup untuk mengisi perut Yang Kai dan Yang An

setelah selesai membersihkan diri dan menangkap ikan, dia pun kembali kegoa tempat tinggalnya lalu menuju tumpukan kayu bakar yang dia kumpulkan dan menambahkan kayu bakar tersebut diatas sisa sedikit api tadi malam untuk menghidupkan kembali api unggunnya, setelah api mulai kembali membesar dia pun mulai memanggang ikan buruannya untuk sarapan paginya dan Yang An.

"Hei.. rubah idiot banggunlah..!" Teriak Yang Kai membangunkan Yang An setelah ikan yang dia bakar matang, karena keusilan dan kekonyolan Yang An dia sampai terbiasa memanggil rubah idiot

Khuuk.. uwoaaaahh...

Yang An langsung terbangun lalu bergegas berdiri setelah mencium aroma ikan bakar, dia pun mejulurkan kaki depannya lalu diganti kaki belakangnya seperti kucing yang melemaskan otot-ototnya sambil menguap lebar,

"dasar pemalas..! apa kerjamu hanya bisa tidur saja hah,.?" ucap Yang Kai lalu melempar ikan bakar kearah Yang An,

Yang An hanya tersenyum kecut dan menggeleng pelan lalu menangkap ikan bakar yang dilempar Yang Kai ('kakak kurang pengalaman, apa dia tidak pernah baca buku kalau tidur adalah ibadah,') batin Yang An seolah dia pernah baca buku, andai saja dia bisa bicara mungkin dia akan berkata seperti itu

"aku tahu apa yang kau fikirkan tidak usah menggerutu, cepat habiskan makananmu kita akan berangkat setelah sarapan," lagi-lagi Yang Kai mengerti apa yang difikirkan Yang An,

Yang An hanya tersenyum kecut lalu memakan ikan bakar ditangannya, Yang An sudah terbiasa karena dia sudah tahu kakaknya akan bisa mengerti apa yang ada difikirannya,

Yang Kai yang sudah mengenal Yang An selama setahun ini, seperti sudah menyatu dengan Yang An, dia sangat mengetahui apa yang difikirkan Yang An begitu pun sebaliknya. mereka seolah dua tubuh namun memiliki satu jiwa,

Khuuukk...

Khuuukk...

"ya.. ya.. cepatlah habiskan jangan banyak bicara," jawab Yang Kai sambil terus memasukkan ikan bakar kemulutnya,

mereka terus makan beberapa ekor ikan besar tanpa banyak bicara, mereka sadar perjalanan mereka pastilah sangat jauh jadi mereka bergegas menghabiskan ikan bakar masing-masing agar tidak membuang-buang waktu.

***

Beberapa saat kemudian setelah mereka selesai sarapan, mereka pun berniat langsung meninggalkan goa itu, namun setelah beberapa meter melangkah Yang Kai menghentikan langkahnya lalu berbalik kearah goa tempatnya tinggal,

"selamat tinggal, aku berjanji suatu saat aku akan mengunjungimu lagi..?" kata Yang Kai yang sedikit enggan meninggalkan goa yang menjadi tempat tinggal sekaligus temannya selama hidup dihutan itu, dia merasa goa itulah yang selalu menjaga dan menemaninya selama ini, tanpa adanya goa itu pasti situasi Yang Kai tidak sebaik ini,

setelah mengucap kata perpisahan dia pun membungkuk memberi hormat,

Yang An yang melihat Yang Kai pun ikut membungkuk memberi hormat, dia juga merasa goa itu sudah lama menjadi tempat berlindungnya sekaligus teman yang menemani mereka selama ini.

mereka berjanji suatu saat akan kembali mengunjungi tempat itu, karena biar bagaimana pun ditempat itulah mereka tumbuh besar meskipun mereka tinggal disana kurang dari 2 tahun namun tetap saja bagi mereka begitu banyak kenangan ditempat itu.

selasai memberi hormat mereka kembali melanjutkan perjalanan,

mereka terus berlari kedepan berharap menemukan ujung dari hutan belantara itu, detik-detik berlalu, menit-menit pun berlalu sampai tanpa terasa sudah 1 jam mereka berlari,

"apa kau bisa mencium aroma manusia disekitar sini An'er...? mungkin kita bisa bertanya pada seseorang agar lebih cepat sampai didesa atau kota terdekat, jika kita bisa menemukan seorang manusia disekitar sini," tanya Yang Kai dia berencana mencari keberadaan manusia terdekat sebagai penunjuk jalan, menggandalkan indra penciuman Yan An yang sangat tajam, maka tidak akan sulit mencari seseorang.

Khuuk.. Yang An menggeleng pelan

"baiklah,, sebaiknya kita terus bergerak saja, kalau kau sudah mencium aroma manusia lain langsung beritahu aku,," kata Yang Kai tanpa mengurangi kecepatan larinya,

Uukk.. uukk.. Yang An mengangguk pelan pertanda mengerti.

Mereka pun melanjutkan perjalanan tanpa tahu arah tujuan dan hanya terus melangkah maju mengikuti kata hati Yang Kai, waktu terus bergerak hingga tidak terasa beberapa jam pun kembali berlalu, mereka pun sesekali beristirahat untuk sekedar minum saat menjumpai sungai,

sampai sejauh itu berlari mereka belum mendapatkan jejak manusia lain, entah mengapa hutan seluas itu, tidak ada satu orang pun untuk sekedar berburu,

mungkin bagi para pendekar tempat itu tidaklah cocok dan tidak akan mungkin masuk hutan yang tidak ada satu pun keuntungan bagi mereka, karena hanya ada beberapa ribu hewan biasa saja, bagi mereka tidak ada gunanya berburu hewan biasa kecuali jika hewan siluman pasti banyak yang memburu, karena hewan siluman masih sangat berguna bagi pendekar,

namun bagi manusia biasa hutan seperti ini merupakan surga untuk berburu, hutan yang paling mereka cari karena banyaknya hewan yang bisa mereka jadikan makanan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, namun entah kenapa sampai sejauh ini Yang Kai masih belum menemukan tanda-tanda satu pun manusia yang berburu, mau pun yang hanya sekedar lewat, dia terus berfikir rahasia apa yang ada dihutan itu sampai-sampai tidak ada yang mau memasukinya, Yang Kai tidak pernah pergi terlalu jauh dari goanya jadi dia tidak terlalu mengerti situasi hutan itu.

saat Yang Kai terbuai akan lamunannya tiba-tiba Yang An berlari mendahuluinya dan seketika berhenti didepan Yang Kai sambil mengambil posisi siaga,

GRRRRRRRR....

Khuuukk...

Khuuukk...

GRRRRRRRR....

"apa yang terjadi An'er...?" tanya Yang Kai heran karena tiba-tiba dihentikan oleh Yang An

dia pun melihat arah yang dilihat Yang An dan melihat semua sudut hutan namun masih tidak menemukan apa pun,

dia tetap berusaha mencari apa yang salah disekitarnya namun tetap saja tidak menemukan kejanggalan,

dia sangat yakin insting Yang An tidak akan pernah salah, karena dia tahu indra penciuman Yang An begitu tajam apa lagi disaat-saat berbahaya, namun anehnya Yang Kai tidak bisa melihat atau merasakan apa pun, dia hanya bisa terus waspada akan sekitarnya.

Yang Kai terus waspada meski pun masih tidak menemukan apa-apa, sampai beberapa menit berlalu saat tiba-tiba tanah terasa sedikit bergetar, memang getaran tidak terlalu besar namun cukup bisa dirasakan orang biasa, Yang Kai pun menatap asal dari getaran itu namun sekali lagi tidak bisa menemukan apa pun, tetapi anehnya tanah masih terus bergetar,

Khuukk...

Khuukk...

seketika Yang An berteriak lalu berbalik dan langsung menerjang keras Yang Kai yang berdiri dibelakangnya, hingga mereka terlempar sejauh 3 meter

"apa yang kau lakukan An'er...?" tanya Yang Kai heran, dia masih tidak menyadari apa yang terjadi

GRRRRRRR....

GRRRRRRR...

BUMMM...

DUARRRR...

Yang Kai kecil😁, anggap aja kucing putih sebagai rubah kecil(Yang An)🤭😅

kucing kuningnya siapa ya...?🤔 weslah dipiker keri ae🤣

#sumber google

🙏ngk bisa bikin animasi sendiri hanya bisa minta petunjuk mbah google🤭

Terpopuler

Comments

semangat dan terus berkarya tor 🙏

2024-01-15

0

Candra Hidayah

Candra Hidayah

terus semangat

2021-09-23

0

Enan Sunandi

Enan Sunandi

T.O.P

2021-09-22

3

lihat semua
Episodes
1 01.AWAL MULA
2 02. FIRASAT BURUK
3 03.DIAMBANG BATAS
4 04.SEBELUM KEHANCURAN
5 05. KEMATIAN LANG FEI
6 06.PERTEMPURAN DIMULAI
7 07.KEHANCURAN KLAN LANG
8 08.RUBAH KECIL
9 09.KELUARGA BARU
10 10. YANG AN
11 11.SI KEMBAR PEMENGGAL
12 12. LANG HU VS SI KEMBAR PEMENGGAL
13 13.PILIHAN LANG HU
14 14.PENGELANA GILA DAN SOSOK MISTERIUS
15 15.DILUAR PERKIRAAN
16 16.PIL EMBUN JIWA
17 17.TEKAD YANG KAI
18 18.AWAL PERJALANAN
19 19.MELAWAN SILUMAN
20 20.SERANGAN AKHIR
21 21.IDENTITAS YANG AN
22 22.EVOLUSI
23 23.BELUM MENEMUKAN
24 24.AKHIRNYA BERTEMU..!
25 25.KELUARGA XIN
26 26.KEPUTUSAN UNTUK BERKELANA
27 27.ROMBONGAN PEDAGANG
28 28.ELANG DARAH
29 29.ARENA PEMBANTAIAN
30 30.MELAWAN PENDEKAR RAJA
31 31.SISA ENERGI ANEH
32 32.TERLAMBAT..!
33 33.PEMBERONTAKAN
34 34.PENGHIANATAN
35 35.HUTAN KEMATIAN
36 36.BERTEMU KEMBALI
37 37.IDENTITAS YANG KAI
38 38.KRISTAL CAHAYA
39 39.GURU SUEJIN
40 40.RUANG PELATIHAN
41 41.TEKNIK NAGA
42 42.ROH NAGA DAN PHOENIX
43 43.PEDANG BERSAUDARA (NAGA DAN PHOENIX)
44 44.KEMBALI KEDUNIA NYATA
45 45.YIN MEI
46 46.MENUJU SEKTE LOTUS API
47 47.ASOSIASI GERHANA MATAHARI
48 48.WALIKOTA QIDONG
49 49.HILANG KENDALI
50 50.SAUDARA ANGKAT
51 51.DESA MATI
52 52.DALANG DIBALIK PEMBANTAIAN
53 53.MENUJU DESA BAMBU
54 54.SUASANA HATI YANG KAI
55 55.KEDATANGAN SEKTE GIOK HITAM
56 56.AWAL PERTEMPURAN
57 57.LAWAN YANG TIDAK TERDUGA
58 58.RACUN BUNGA NERAKA
59 59.TANPA BELAS KASIHAN
Episodes

Updated 59 Episodes

1
01.AWAL MULA
2
02. FIRASAT BURUK
3
03.DIAMBANG BATAS
4
04.SEBELUM KEHANCURAN
5
05. KEMATIAN LANG FEI
6
06.PERTEMPURAN DIMULAI
7
07.KEHANCURAN KLAN LANG
8
08.RUBAH KECIL
9
09.KELUARGA BARU
10
10. YANG AN
11
11.SI KEMBAR PEMENGGAL
12
12. LANG HU VS SI KEMBAR PEMENGGAL
13
13.PILIHAN LANG HU
14
14.PENGELANA GILA DAN SOSOK MISTERIUS
15
15.DILUAR PERKIRAAN
16
16.PIL EMBUN JIWA
17
17.TEKAD YANG KAI
18
18.AWAL PERJALANAN
19
19.MELAWAN SILUMAN
20
20.SERANGAN AKHIR
21
21.IDENTITAS YANG AN
22
22.EVOLUSI
23
23.BELUM MENEMUKAN
24
24.AKHIRNYA BERTEMU..!
25
25.KELUARGA XIN
26
26.KEPUTUSAN UNTUK BERKELANA
27
27.ROMBONGAN PEDAGANG
28
28.ELANG DARAH
29
29.ARENA PEMBANTAIAN
30
30.MELAWAN PENDEKAR RAJA
31
31.SISA ENERGI ANEH
32
32.TERLAMBAT..!
33
33.PEMBERONTAKAN
34
34.PENGHIANATAN
35
35.HUTAN KEMATIAN
36
36.BERTEMU KEMBALI
37
37.IDENTITAS YANG KAI
38
38.KRISTAL CAHAYA
39
39.GURU SUEJIN
40
40.RUANG PELATIHAN
41
41.TEKNIK NAGA
42
42.ROH NAGA DAN PHOENIX
43
43.PEDANG BERSAUDARA (NAGA DAN PHOENIX)
44
44.KEMBALI KEDUNIA NYATA
45
45.YIN MEI
46
46.MENUJU SEKTE LOTUS API
47
47.ASOSIASI GERHANA MATAHARI
48
48.WALIKOTA QIDONG
49
49.HILANG KENDALI
50
50.SAUDARA ANGKAT
51
51.DESA MATI
52
52.DALANG DIBALIK PEMBANTAIAN
53
53.MENUJU DESA BAMBU
54
54.SUASANA HATI YANG KAI
55
55.KEDATANGAN SEKTE GIOK HITAM
56
56.AWAL PERTEMPURAN
57
57.LAWAN YANG TIDAK TERDUGA
58
58.RACUN BUNGA NERAKA
59
59.TANPA BELAS KASIHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!