Disuatu tempat tepatnya sebuah halaman rumah yang tidak terlalu luas dan agak berantakan, nampak seorang pemuda berusia 25 tahun bersama seorang gadis kecil berusia 5 tahun sedang berjalan terburu-buru menuju rumah sederhana yang tidak bisa dikatakan rumah melainkan gubuk yang kemungkinan besar akan roboh bila diterpa angin kencang,
Kedua orang itu tak lain adalah Lang Hu bersama adik kecilnya Lang Yue yang menuju kediaman Lang Chong,
"Kakak mengapa kita ke rumah saudara Lang Chong,,? Bukankah kita akan pergi kekota untuk jalan-jalan,,?"
Tanya Lang Yue yang kebinggungan karena setahu dia kakaknya mengajak jalan-jalan keluar kota, namun malah kerumah Lang Chong
"Kita akan pergi kekota setelah menjemput Chong'er, Yue'er,,"
Jawab Lang Hu lembut
"Bukankah kasihan Chong'er jikalau kita tinggalkan sendiri, terus siapa yang Chong'er ajak main kalau kamu tinggal, bukankah satu-satunya teman Chong'er tinggal kamu seorang,,?"
"Emm, kakak benar semenjak hilangnya saudara Fei, semuanya terasa sepi dan saudara Chong sering sedih karena dia paling dekat dengan saudara Fei"
Sahut Lang Yue sedih karena kehilangan Lang Fei sahabatnya yang sudah dianggap saudara,
"Buguslah kalau kau mengerti Yue'er"
Jawab Lang Hu
"Baiklah kak,, cepat kita jemput saudara Chong biar dia tidak terus-terusan sedih," lanjut Lang Yue tersenyum kecil berusaha menutupi kesedihannya
"Emm,, siap adik kecilku,,"
Lang Hu tersenyum kecil, dia pun berusaha menahan kesedihannya karena tahu akan kehilangan sesuatu yang lebih besar yaitu keluarganya,
Dia berusaha menyembunyikannya dari Lang Yue karena menganggap Lang Yue masih terlalu kecil untuk mengetahui kenyataannya,
Oleh sebab itu dia berbohong kepada Lang Yue tentang jalan-jalan kekota,
Meskipun cepat atau lambat Lang Yue akan mengetahuinya,
Dia berfikir setidaknya adik kecilnya bisa selamat dari mara bahaya sesuai keinginan terakhir ayah dan kakak-kakaknya,
Sebisa mungkin dia berusaha menutupinya sampai setidaknya Lang Yue cukup dewasa, meskipun akan lebih sulit dari perkiraannya,
Sesampainya didepan rumah Lang Chong, Lang Hu langsung membuka pintu dan masuk rumah karena keluarga Lang Hu sudah terbiasa keluar masuk rumah Lang Chong yang mereka anggap keluarga sendiri,
Namun setelah masuk rumah Lang Hu mengerutkan keningnya,
Bukan karena kaget tetapi heran dan sedikit kesal akan situasi dirumah itu,
GRRRROOOOKKK,,
KKHHUUUKKK,,,
GRRRROOOOKKK,,
Lang Hu masuk rumah Lang Chong dan mendapati bocah itu lagi enak-enaknya tidur sambil ngorok dengan posisi yang tak karuan, tidur terlentang satu kakinya berada diatas tembok, kedua tangannya menguasai area tempat tidurnya ditambah tempat tidurnya dipenuhi air liur dimana-mana yang menandakan posisi tidurnya selalu berubah-ubah,
Melihat situasi itu membuat Lang Hu sedikit kesal karena jelas-jelas seluruh anggota klan sudah diperingati akan situasi penyerangan sekte iblis bayangan, tapi Lang Chong malah enak-enakan ngorok seakan tidak terjadi apa-apa,
"Anak ini,, apa yang dia fikirkan,,? Apa dia sudah gila atau memang tidak takut mati,,?" batin Lang Hu keheranan diikuti menggeleng kepalanya pelan,
Lang Hu masih mencerna situasi, namun disisi lain Lang Yue yang berdiri disebelahnya mendadak berlari dan melompat kearah Lang Chong dan tepat duduk diatas perut Lang Chong,
"Uggghhh,," Lang Chong terbangun dengan kondisi melotot
"Aghhhh,,, apa yang,,,?"
Lang Chong yang kaget karena diatas perutnya ada Lang Yue langsung berteriak, belum selesai berkata tiba-tiba tangan mungil Lang Yue menghantam pipi Lang Chong berulang kali
PLAAAK
PLAAAK
"Dasar keplek, sontoloyo, bisa-bisanya kau tidur seperti itu,," umpat Lang Yue sambil terus menampar Lang Chong
"Ampun saudari Yue,," ucap Lang Chong memelas
Lang Yue belum puas menampar Lang Chong, namun Lang Hu sudah melerai keduanya,
Meskipun enggan namun Lang Yue tetap menurut tetapi mulutnya masih mengumpati Lang Chong yang merusak nama baiknya didepan kakaknya,
Dia sebagai anak perempuan merasa malu punya teman seperti Lang Chong yang begitu jorok,
"Cepat mandi sana,, jangan lama-lama nanti kupukul lagi kau kalau lama" ucap Lang Yue ketus namun terlihat lucu dimata Lang Hu,
Lang Hu hanya tersenyum melihat kelakuan kedua adik kecilnya
Lang Chong pun bergegas mandi tanpa bertanya apapun karena takut wajah tampan yang dia bangga-banggakan sendiri berakhir jadi kepala babi karena dipukuli Lang Yue,
Belum ada satu menit Lang Chong kembali dari mandinya,
"Kamu beneran mandi apa kecebur sungai, cepat sekali,,?" Tanya Lang Yue heran
Memang tubuh Lang Chong terlihat basah namun waktu sesingkat itu tidak bisa dikatakan habis mandi, lebih tepatnya habis kecebur sungai,
"Hehe, itulah kehebatanku si jenius serba bisa 'Lang Chong' ," Lang Chong menjawab dengan bangganya dengan diakhiri tawa lantangnya
Lang Yue dan Lang Hu mengerutkan kening lalu disusul gelengan kepala bersamaan melihat sikap percaya diri Lang Chong
"Sudahlah tidak usah dibahas sebaiknya kita cepat berangkat sebelum malam"
Lang Hu tidak ambil pusing dia langsung mengajak keduanya berangkat
"Ehh, memangnya kita mau kemana kak,,?" Tanya Lang Chong heran
"Kita akan jalan-jalan kekota, sudah jangan banyak bicara ikut saja" jawab Lang Yue ketus masih kesal dengan Lang Chong
Melihat raut wajah Lang Yue, Lang Chong tidak bertanya lagi takut Lang Yue tambah marah,
Mereka bertiga pun pergi berjalan kaki melewati jalur rahasia menuju kereta kuda sederhana yang dipesan Lang Hu sebelumnya, untuk menghindari kecurigaan sekte iblis bayangan Lang Hu menaruh kereta kudanya agak jauh dari klan,
Siang itu pun mereka berangkat meninggalkan klan, dengan tujuan yang belum pasti,
######
Sementara dibawah rindangnya pohon besar disamping sungai, terlihat sosok manusia sedang duduk termenung sambil melempar batu kecil kearah sungai,
Sosok itu bertubuh mungil berwajah standart internasional, raut wajah yang terlihat ceria namun tidak dengan isi hatinya,
"Apa memang sampai disini batas kemampuan ku,,?" Dia bergumam sedih akan kondisinya
"Sudah hampir 2 bulan aku berlatih disini namun hanya sampai tingkat pembentukan awal dan itu pun tanpa tenaga dalam," dia menghela nafas pelan sambil memutar liontin berbentuk bola kecil sebesar kelereng berwarna pelangi,
Sesekali dia menatap tajam liontin itu dengan heran selain berwarna unik dipermukaan liontin itu terdapat ukiran naga dan bertuliskan 'Yang Kai'
Sosok manusia itu tidak lain adalah Lang Fei,
Dibenaknya masih dipenuhi kesedihan tentang kedua orang tuanya dan tentang perkembangan bela dirinya yang tak kunjung berkembang,
Meskipun sudah berlatih selama kurang lebih 2 tahun,
Lang Fei memulai latihan diusia 4 tahun dibawah bimbingan ayahnya serta dibantu patriak Lang Du, namun tak membuahkan hasil,
seharusnya dalam kondisi normal latihan selama 2 tahun dia bisa mencapai tingkat pembentukan akhir dengan tenaga dalam sebanyak 50 lingkaran, dikarenakan Lang Fei tergolong anak yang jenius, jikalau pun tergolong anak biasa dia mestinya bisa mencapai tingkat pembentukan menengah atau awal dengan tenaga dalam 5-15 lingkaran,
namun kenyataannya Lang Fei tidak bisa mengumpulkan tenaga dalam meski memakai teknik yang diajarkan oleh patriak Du,
Dia sadar kemampuan fisiknya memang berkembang dan bisa menyaingi tingkat pembentukan akhir tanpa tenaga dalam,
tetapi dalam segi jurus tingkat tinggi yang memerlukan konsumsi tenaga dalam Lang Fei tak mampu melakukannya, dan kemungkinan akan kalah jika bertarung dengan pendekar yang memakai jurus tingkat tinggi,
Dia pun merenungkan nasibnya sambil menatap liontin ditangannya yang muncul tiba-tiba mengalung dilehernya,
Pada waktu itu tepatnya setelah genap 1 bulan mengasingkan diri dihutan dia bermimpi bertemu seorang kakek sepuh berwajah tampan yang memancarkan aura kewibawaan tinggi, memakai jubah putih bergambar naga berwarna emas dibelakang jubahnya,
Didalam mimpinya sang kakek mengatakan 'BERSABARLAH CUCUKU, SUATU HARI NANTI KAU PASTI MENEMUKAN KUNCI UNTUK MEMBUKA SEGEL DITUBUHNYA, MUNGKIN SEBELUM KAU MENEMUKANNYA KAU AKAN DIHADAPKAN DENGAN BERBAGAI RINTANGAN YANG BERAT, NAMUN PERCAYALAH KAKEK AKAN SELALU MENJAGAMU SAMPAI KAU BENAR-BENAR MEMAHAMI ALUR KEHIDUPAN INI, TERUSLAH BERLATIH JANGAN KALAH OLEH KEADAAN APALAGI SAMPAI MENYERAH,.'
Selesai berucap demikian sang kakek langsung menghilang setelah menyerahkan kalung liontin,
sang kakek menyuruhnya untuk selalu memakai kalung itu,
Lang Fei bertanya beberapa pertanyaan kepada sang kakek namun tak ada satupun yang dijawab sang kakek hanya tersenyum mendengar pertanyaan Lang Fei lalu menghilang,
Seketika Lang Fei terbangun dari tidurnya, disaat itu pula dia sadar bahwa semua itu hanyalah mimpi belaka,
namun anehnya dia merasakan ada sesuatu dilehernya, dia pun meraba lehernya dan menemukan sebuah kalung yang mirip dengan yang ada dalam mimpinya,
Saat dia masih larut dalam fikirannya seketika bayangan kedua orang tuanya tersenyum menjelang kematian mereka,
dia pun menggengam erat kalung itu dan bergumam
"Klan Lang,,! Aku pastikan orang-orang seperti Lang Su dan aggotanya akan aku binasakan," Lang Fei bergumam terlihat diwajah terdapat kemarahan yang amat dalam,
"mulai detik ini namaku bukan lagi Lang Fei karena Lang Fei telah mati yang ada hanyalah 'YANG KAI',"
akibat dirundung rasa sakit hati dan kecewa dia memutuskan untuk mengganti namanya seperti yang tertulis dikalung liontin
Pada hari itu nama Lang Fei benar-benar telah mati dan berganti Yang Kai,
Dia bertekad akan menghabisi Lang Su dan anggotanya, dia tidak berniat membumi hanguskan seluruh klan Lang karena sadar tidak semua seperti Lang Su, seperti kedua sahabatnya dan keluarga patriak Du yang sangat baik kepada keluarganya,.
Walau dia bertekad membersikan hama diklan Lang, namun mungkin saja tujuannya takkan pernah tercapai, karena penyerangan sekte iblis bayangan yang akan terjadi di klan Lang
Setelah sekian lama termenung dia pun berdiri lalu melangkah pergi untuk memulai latihannya kembali, dia berlatih jurus tendangan dan tangan kosong yang tidak memerlukan tenaga dalam,
jurus yang diajarkan oleh mendiang ayahnya,
Disiang itu lahirlah sosok baru berusia 6 tahun, dengan peragai yang gagah selepas usianya yang masih belia, wajahnya yang tampan dan jika dilihat penuh dengan keceriaan seperti tanpa beban, berkulit putih, membuat orang lain yang ada disisinya akan ikut bahagia, berjubah kulit harimau yang dia dapat dari membunuh harimau yang mencoba menyerangnya, ditambah tubuh kekarnya akibat latihan berat yang dia jalani menambah kegagahan dan ketampanannya
Dia tidak lain adalah Yang Kai
**untuk tokoh utama saya memutuskan untuk menggati nama, karena meras nama Lang Fei kurang cocok,
mohon maaf jika ada salah baik dalam nama, kalimat atau setiap kata, alur maupun lainnya, mohon untuk dimaklumi, karena saya hanya ingin mencoba sekaligus belajar menulis untuk sekedar merasakan bagaimana rasanya atau lika liku menulis sebuah cerita,
dan itu memang sulit, penuh dengan rintangan😅 banyak fikiran dikit langsung buyar fantasi difikiran🤣**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Eroksasik Syivashakti
bener banget tuh... harus konsen abis
2021-10-29
0
Wira Yoga
Mantap, kirain MCnya bener mati lalu berinkarnasi 😂
2021-10-27
1
Sopo Nyono
ok lanjut kan
2021-10-05
2