Devano & Adrian sampai bersamaan di cafe cemara, mereka pun bersalaman dan saling menyapa.
"Ada apa pak ajak saya ketemu disini?" tanya Devano.
"Eee kita bahas di dalam aja, mari!" ucap Adrian.
Mereka pun masuk kedalam cafe itu..
"Kita pesan dulu aja biar bicaranya bisa sambil makan atau minum," ujar Adrian.
"Ya baik pak,"
Adrian pun memanggil pelayan disana,
"Iya mau pesan apa?" tanya pelayan itu.
"Saya pesen chocolate milkshake satu, anda mau apa pak?" ucap Adrian.
"Saya ice blend coffe.." jawab Devano.
"Baik pak, ditunggu ya.." ucap pelayan itu.
Pelayan itu pun pergi, lalu Devano kembali bertanya pada Adrian.
"Jadi gimana pak, apa yang ingin anda bicarakan dengan saya?" tanya Devano.
"Sebentar pak sabar, kita tunggu pesanannya datang dulu.." ucap Adrian.
"Ya oke, eee lalu dimana pacar anda itu? Katanya dia sudah ketemu?" tanya Devano.
"Ya memang dia sudah berhasil saya temukan, tapi dia tidak mau ikut dengan saya.." jawab Adrian.
"Loh kenapa pak?" tanya Devano.
"Anda tahu kenapa? Karena dia menyangka saya yang sudah menghamili dia, padahal saya yakin sekali dia hamil bukan karena saya.." jawab Adrian.
"Lalu kalau bukan dengan anda, dengan siapa dia bisa hamil? Gak mungkin kan pacar anda itu melakukan hubungan dengan laki-laki lain.." ujar Devano.
"Ya memang tidak mungkin, saya tahu karakter dia.. Dia tidak mungkin mau dengan gampangnya melayani seorang lelaki.. Kecuali, dia dipaksa atau diperkosa saat pingsan.." ucap Adrian.
Devano dibuat terkejut dengan perkataan Adrian itu, ia merasa Adrian sepertinya sengaja mengatakan itu untuk menekannya.
Lalu, pelayan yang tadi datang kembali membawa pesanan mereka.
"Ini pak minumannya, silahkan dinikmati!" ucap pelayan itu.
"Terimakasih mbak," ujar Adrian.
"Sama-sama pak,"
Pelayan itu pun pergi..
"Silahkan diminum pak, biar gak tegang.." ujar Adrian.
"Ah iya,"
Mereka pun meminum minuman mereka masing-masing.
"Nah sekarang kan sudah minum, langsung saja ya saya jelaskan mengapa saya mengajak anda kesini.." ucap Adrian.
"Oh iya pak silahkan," ujar Devano.
"Jadi begini pak, saya ingin menanyakan suatu hal pada anda.. Tapi sebelum itu, saya meminta anda menjawab dengan jujur!" ucap Adrian.
"Ya pasti saya akan jujur, memangnya apa yang ingin anda tanyakan?" ujar Devano.
"Apa benar anda tidak melakukan apapun pada Shella malam itu??" tanya Adrian.
Devano meneguk ludah nya dan kebingungan harus menjawab apa.
"Bagaimana pak?" sambung Adrian.
"Eee ya waktu itu kan saya sudah jelaskan ke anda, saya sama sekali tidak melakukan apa-apa pada pacar anda.. So, saya pikir itu semua sudah jelas dan tidak perlu dibahas lagi!" jawab Devano.
"Loh jelas perlu, karena saya sama sekali tidak percaya dengan perkataan anda itu..!!" ujar Adrian.
Tiba-tiba handphone Adrian berbunyi.
"Sebentar pak, saya jawab telpon dulu.." ucap Adrian.
"Ya silahkan," ujar Devano.
Adrian pun mengambil handphonenya dan mengangkat telepon dari pembantunya.
...📞...
Adrian : Iya ada apa bi?
Ratmi : Maaf den saya ganggu, saya mau ngabarin kalau den Bimo maksa pengen keluar rumah..
Adrian : Aduh tolong bibi tahan dia ya, jangan sampai dia pergi! Saya gak mau terjadi sesuatu sama dia!
Ratmi : Sudah den, tapi den Bimo tetap kekeuh mau keluar..
Adrian : Eee yasudah bi, saya pulang sekarang ya..
Ratmi : iya baik den.
Adrian mematikan teleponnya.
"Maaf pak sepertinya saya tidak bisa melanjutkan obrolan ini, tapi saya akan terus meminta jawaban dari anda! Saya permisi," ujar Adrian.
"Iya pak," ucap Devano.
Adrian meletakkan uang di meja lalu pergi meninggalkan Devano.
"Fiuh sukur deh dia pergi, padahal udah panik tuh gue.." gumam Devano.
...•••...
Shella keluar rumah setelah ada seseorang yang mengetuk pintu rumah pamannya itu.
"Iya cari siapa ya?" tanya Shella.
"Pak Lubis nya ada? Saya ingin setor uang hasil jualan," jawabnya.
"Ohh kamu dagang barangnya Om Lubis?" tanya Shella.
"Iya mbak, buat makan sehari-hari sama bayar kontrakan.." jawabnya.
"Emm jadi kamu ngontrak di daerah sini juga?" tanya Shella.
"Iya mbak, rumah saya yang paling ujung.." jawabnya.
"Oh gitu, yaudah uangnya kasih ke saya aja nanti biar saya sampein paman saya.. Soalnya dia lagi pergi," ujar Shella.
"Kalau boleh tau, mbak ini siapa ya?" tanyanya.
"Oh saya keponakan Om Lubis, kenalin nama saya Shella.." jawab Shella.
"Saya Indri, yasudah ini uangnya pas 50 ribu.." ujar Indri.
"Iya, eee dagangan kamu biasanya selalu habis?" tanya Shella.
"Tergantung mbak, kalau banyak yang beli ya bisa habis.. Tapi, kalau dikit yang beli masih banyak sisanya mbak," jawab Indri.
"Oh gitu, terus itu semua yang ngontrak disini jualan begini semua?" tanya Shella.
"Iya mbak, memang kebanyakan dari mereka itu tadinya pengangguran dan tidak memiliki tempat tinggal.. Tapi untung ada pak Lubis, dia bisa kasih kami kerjaan dan tempat tinggal sekaligus," jawab Indri.
"Ohh,"
"Yasudah mbak, saya permisi.." ucap Indri.
"Iya iya,"
Indri pun pergi dari rumah Lubis, disaat Shella ingin masuk kedalam, datang Wawan menghampirinya.
"Tunggu neng, saya juga mau kasih uang setoran.." ujar Wawan.
"Ha? Jadi kamu juga jualan barang Om Lubis?" tanya Shella.
"Ya iya atuh neng, ini uang saya kebetulan hari ini rame yang beli.." ucap Wawan.
"Iya nanti saya kasih ke paman,"
"Eee sekalian neng bilangin ke pak Lubis, saya mau pindah dari sini dan berhenti dagang minuman.." ujar Wawan.
"Loh kenapa?" tanya Shella.
"Iya sebenarnya saya gak enak mau pergi dari sini, pak Lubis itu baik pisan.. Dia ngasih tempat tinggal murah terus kasih kerjaan juga dengan uang setoran sedikit, tapi ya gimana neng saya mau meningkatkan karir saya!" jawab Wawan.
"Ohh yaudah emangnya kamu udah dapat kerjaan baru?" tanya Shella.
"Ya belum sih neng, tapi Alhamdulillah saya baru ketiban rejeki.. Tadi saya dikasih uang 200 juta sama orang, nah rencananya uang itu mau saya pake buat modal usaha neng!" jawab Wawan.
"Hah kok bisa ada orang kasih uang 200 juta cuma-cuma?" tanya Shella.
"Ya gak cuma-cuma atuh neng, oiya saya juga mau terimakasih sama neng Shella.. Berkat neng, saya bisa dapat 200 juta ini!" ujar Wawan.
"Kok berkat saya?"
"Ya iya atuh neng, saya kan bantu orang yang lagi cari neng Shella.. Jadi berkat neng Shella saya bisa dapat uang 200 juta!" ucap Wawan.
"Ohh jadi kamu yang udah kasih tau keberadaan saya ke Adrian?" tanya Shella.
"Eee iya neng, emangnya kenapa? Saya salah?"
"Jelas salah, gara-gara kamu dia jadi tau saya ada disini! Ish gimana sih, dah lah saya mau masuk!" ujar Shella.
Shella masuk kedalam dan menutup pintu dengan keras.
"Waduh neng Shella marah, bisa abis nih saya dicincang sama pak Lubis.." gumam Wawan.
Wawan pun pergi dari rumah Lubis dengan terburu-buru.
...•••...
Devano bertemu dengan Shella di sebuah jembatan penyeberangan.. Ia pun langsung mendekatinya.
"Shella!" ucap Devano.
"Eh pak Devano, ada apa?" tanya Shella.
"Saya mau jujur sama kamu.." ucap Devano.
"Jujur soal apa?" tanya Shella.
"Saya yang sudah mengambil keperawanan kamu, mungkin saya juga ayah dari anak kamu itu.." jawab Devano.
"Apa? Jadi anda ayah dari anak di dalam perut saya ini??"
"Iya, maafkan saya Shella.. Malam itu saya tidak bisa menahan ***** saya, saya sadar saya salah tapi tolong maafkan saya!" ujar Devano.
Shella menampar wajah Devano dengan kencang.
"Bener-bener kurang ajar kamu! Gara-gara kamu hidup saya hancur! Terus kenapa kamu baru jujur sekarang? Setelah saya kehilangan Adrian, kamu baru jujur! Lalu kamu mengharapkan maaf dari saya? Itu tidak mungkin! Saya janji saya akan membalas perbuatan anda pada saya..!!" ucap Shella.
Lalu, Shella pergi meninggalkan Devano..
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
HIATUS
gampang banget ya cari duit, cuma nagsih info dapet dah 200 jt. 😀
2021-11-23
1
Alitha Fransisca
Favorit and Like udah ya Thor.. hehehe.. nyicil dulu tapi..
2021-11-14
1
Bagus thor cerita nya
2021-11-03
1