"Siapa Adrian? Kamu kenal sama dia?" tanya Lubis.
"Iya dia itu laki-laki yang udah bikin aku menderita om, gara-gara dia aku hamil dan diusir dari kampung ku.." jawab Shella.
"Apa? Jadi lelaki itu yang udah hamilin kamu? Gabisa dibiarin, dia harus dikasih pelajaran!" ujar Lubis.
"Eh om mau ngapain?"
Lubis bergegas menghampiri Adrian yang sedang duduk di depan rumah nya.
Melihat ada orang yang menuju ke arahnya, Adrian pun meyakini jika orang itu adalah paman Shella.
"Itu pasti pamannya Shella, tapi kok dia sendiri ya?" gumam Adrian.
"Heh ngapain kamu disini??!!" ujar Lubis.
"Perkenalkan pak, saya Adrian.. Saya kesini karena ingin menemui Shella pak," jawab Adrian sambil mengulurkan tangannya.
Namun, Lubis tidak mau menjabat tangan Adrian dan malah mengusirnya.
"Pergi kamu dari sini! Shella tidak mau ketemu sama kamu lagi..!! Harusnya kamu itu malu, masih berani-beraninya datangin Shella setelah kamu hancurkan hidup dia!" ujar Lubis.
"Maksud bapak apa ya?" tanya Adrian.
"Kamu kan yang udah hamilin ponakan saya itu sampai dia diusir dari rumahnya..!!" ujar Lubis.
"Iya pak saya tau saya salah.. Tapi saya ingin bertanggung jawab pak, saya mau membantu Shella bahkan saya siap menikahinya pak!" ucap Adrian.
Tiba-tiba Shella datang dan memotong pembicaraan mereka.
"Tapi aku gak mau dibantu sama kamu, apalagi nikah dengan orang yang udah hancurin hidup aku!" ujar Shella.
"Shella, akhirnya kita ketemu lagi.. Aku bener-bener khawatir pas tau kamu pergi dari rumah, makanya aku langsung nyari kamu!" ucap Adrian.
Adrian ingin mendekati Shella dan memeluknya, namun Lubis menghalangi nya.
"Mau ngapain kamu? Jangan pernah sentuh ponakan saya lagi!" ujar Lubis.
"Iya pak, saya cuma mau Shella ikut sama saya.. Saya akan bawa dia ke hotel untuk bertemu ibunya pak," ucap Adrian.
"Tidak perlu! Kalau memang Jenar ingin bertemu dengan Shella.. Dia bisa datang ke tempat saya ini," ujar Lubis.
"Iya, lagian aku tuh gak mau ikut sama kamu! Mending sekarang kamu pergi deh..!!" ujar Shella.
"Yasudah, kalau memang itu mau kamu.. Seenggaknya saya lega karena tau kalau kondisi kamu baik-baik aja.." ucap Adrian.
"Iya aku baik-baik aja kok, lebih baik lagi kalo kamu cepet-cepet pergi dari sini! Soalnya aku udah muak liat muka kamu!" ujar Shella.
"Iya, cepat kamu pergi dari rumah saya! Sebelum saya gunakan kekerasan untuk mengusir kamu dari sini..!!" ujar Lubis.
"Ya, saya pergi kok.. Tapi Shella satu hal yang harus kamu tau, saya sangat sayang sama kamu! Bagaimanapun sikap kamu ke saya, saya akan tetap mencintai kamu dan saya gak akan menyerah buat mendekati kamu!" ujar Adrian.
"Udah gausah banyak omong, cepat pergi!" ucap Lubis.
Adrian memandangi wajah Shella sebelum ia pergi dengan langkah kaki yang berat.
"Rasanya berat banget buat pergi dari kamu Shella.. Aku maunya kita sama-sama pergi bukan aku sendirian," gumam Adrian.
Adrian pun tidak terlihat lagi oleh Lubis dan Shella, lalu Lubis mengajak Shella masuk.
...•••...
Devano mendatangi kantor Adrian, ia berniat untuk menemui Shella disana..
"Permisi, apa saya bisa ketemu sama Bu Shella?" tanya Devano.
"Oh maaf pak, kebetulan Bu Shella hari ini tidak masuk.." jawab Marissa.
"Kenapa dia gak masuk?" tanya Devano.
"Iya, jadi Bu Shella itu hilang pak.. Tadi juga pak Adrian memerintahkan saya untuk membantu menyebarkan beritanya di sosial media pak," jawab Marissa.
"Apa, kok bisa hilang?"
"Saya juga tidak tahu penyebabnya pak, tapi yang pasti sekarang pak Adrian sedang berusaha mencarinya.."
"Yasudah terimakasih ya, eh saya boleh minta nomor telepon pak Adrian?"
"Oh boleh pak, sebentar ya.."
"Iya,"
"Ini pak, kartu nama pak Adrian.. Disitu terdapat nomor telepon pak Adrian,"
"Iya terimakasih ya, saya permisi kalo gitu.."
"Baik pak,"
Devano pun pergi dari kantor Adrian dan menuju ke mobilnya.
Di dalam mobil, ia pun memutuskan untuk menelpon Adrian..
...📞...
Adrian : Halo, siapa ya?
Devano : Ini saya pak, Devano..
Adrian : Oh, ya ada apa?
Devano : Apa benar Shella hilang?
Adrian : Iya benar, tapi saya sudah berhasil menemukan dia.. Memangnya ada apa?
Devano : Oh baguslah kalau dia sudah ditemukan, tadinya saya ingin membantu mencari dia pak..
Adrian : Terimakasih pak atas kebaikannya, oh iya apa kita bisa ketemu di Cemara Cafe sekarang?
Devano : Oh ada apa ya pak?
Adrian : Ada yang ingin saya bicarakan dengan anda, bagaimana bisa tidak?
Devano : Bisa pak bisa, saya langsung menuju kesana sekarang..
Adrian : Baik, saya tunggu disana.
Devano : Iya pak.
Devano pun mematikan teleponnya.
"Ada apa ya Adrian minta ketemu?" gumam Devano.
...•••...
Laila sampai di kampusnya, ia pun menghampiri teman-temannya yang sedang duduk.
Melihat Laila datang dengan keadaan lesu, Yasmin & Zara pun merasa heran.
"Eh lu kenapa lesu gitu?" tanya Yasmin.
"Iya kayak abis main 10 ronde aja, ahahaha.." ujar Zara.
"Yeh emangnya gue cewek apaan, seronde aja belum tentu kuat apalagi 10.." ucap Laila.
"Ahaha becanda kok, terus lu kenapa sih?" ujar Zara.
"Ini loh gue lagi bingung aja, kok bisa ya abang gue ngelakuin hal yang gak terpuji.. Padahal dia itu anak baik-baik loh," ucap Laila.
"Hah gak terpuji gimana maksudnya? Emang Abang lu ngapain?" tanya Yasmin.
"Eh ya ampun gue keceplosan lagi, gue kan udah janji sama bang Vano supaya gak cerita ke siapa-siapa soal itu.." gumam Laila.
"Heh Laila! Malah bengong, gak terpuji gimana?" ujar Zara.
"Eh enggak kok bukan apa-apa, udah ah kantin yuk gua laper nih pengen ngemil.." ucap Laila.
"Ayo boleh tuh, lu traktir ya!" ujar Zara.
"Dih ogah bayar sendiri lah!" ucap Laila.
"Iya iya,"
Saat mereka ingin pergi ke kantin, Sadam datang menghadang mereka.
"Eh tunggu-tunggu gue mau cerita sama kalian.." ucap Sadam.
"Hadeh cerita apaansi? Lama-lama lu mirip kek ibu-ibu tau gak doyan gosip!" ujar Laila.
"Yeh gue disamain sama ibu-ibu, ini itu bukan gosip! Gue mau cerita kalau tadi gue ketemu sama Shella di jalan," ucap Sadam.
"Ya terus masalahnya apa??" tanya Yasmin.
"Yeh dia itu bawa koper sama tas gede gitu, udah kayak orang mau pindahan.. Dia sih bilangnya mau pulang kampung ya, tapi gua mah yakin dia paling diusir dari rumah sama ibunya!" ucap Sadam.
"Apa sih lu ngadi-ngadi aja jadi orang! Mana mungkin Shella diusir," ujar Laila.
"Yeh coba aja lu tanya ke dia nanti, pasti bener dah dia diusir.." ujar Sadam.
"Ah udahlah gue laper mau makan, udah awas jangan sampe lu yang gua makan!" ujar Laila.
"Dih emangnya lu doyan daging gue? Keras tau alot gak ada rasanya lagi," ucap Sadam.
"Bodoamat!" ujar Laila.
Laila dan temannya pun pergi meninggalkan Sadam.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
semangat kak
2022-03-09
1
HIATUS
wah sadam jangan jadi sumanto yang ke dua ya... haha
2021-11-23
1
VaLe~
Semangat cantik
2021-10-24
1