Laila sampai di rumahnya, ia agak terkejut karena abangnya sudah ada disana sedang makan.
"Loh bang tumbenan lu jam segini udah ada dirumah, biasanya juga tengah malem lu pulang.." ujar Laila.
"Bawel lu, suka-suka gua lah mau pulang jam berapa!" jawab Devano.
"Yaelah galak amat si, kan gue cuma heran aja.." ujar Laila.
"Lu sendiri ngapa baru pulang jam segini??" tanya Devano.
"Ya gue mah emang biasa pulang jam segini, lu nya aja yang gapernah tau.. Kan lu sibuk terus sama kerjaan lu, sampe gue gak diperhatiin!" jawab Laila.
"Oh gitu, yaudah duduk dah! Lu laper kan pasti?" ucap Devano.
"Hilih langsung pura-pura baik, gue gak mau makan masih kenyang!" ujar Laila.
"Ya yaudah sana, ngapain lu kesini?" ujar Devano.
"Gue mau cerita sama lu bang," jawab Laila.
"Cerita apaan?" tanya Devano.
Laila pun duduk di samping Devano.
"Gini loh bang, masa ya ada temen gue yang udah hamil! Padahal dia nikah aja belom," ucap Laila.
Devano kaget mendengar cerita adiknya itu, sehingga ia tersedak makanan.
"Uhuk uhuk uhuk.."
Laila pun langsung menepuk bahu abangnya.
"Eh lu ngapa si bang?" tanya Laila.
Lalu Laila menuangkan air untuk Devano dan memintanya meminum air itu.
"Nih minum bang, makanya kalo makan itu jangan buru-buru jadi keselek kan!" ujar Laila.
Devano pun meminum air tersebut dan merasa lega.
"Makasih," ucap Devano.
"Iya, lu kenapa sih gue bilang temen gue hamil kok lu kayak kaget gitu?" tanya Laila.
"Ya kaget lah, masa cewe seumuran lu udah hamil aja.. Gimana ngurusnya nanti, urus diri sendiri aja belum bener," jawab Devano.
"Nah itu dia bang, tapi kan kejadian kayak gitu udah banyak bang di indo.. Karena emang masih banyak orang-orang yang gabisa kontrol nafsunya," ucap Laila.
"Emang temen lu itu bisa hamil karena apa? Diperkosa??" tanya Devano.
"Gatau bang, kayaknya sih bukan diperkosa deh bang.. Soalnya dia ngelakuin itu sama calon suaminya," jawab Laila.
"Ohh itu mah paling suka sama suka, ya biarin aja kalo dia hamil yang penting cowoknya itu mau tanggung jawab!" ujar Devano.
"Iya bang dia mau nikah kok katanya," ucap Laila.
"Yaudah ngapain si ngomongin orang, mending lu mandi sana! Bau tau gua lagi makan juga..!!" ujar Devano.
"Anj lu bang, gue wangi gini dibilang bau! Yaudah gue mau ke kamar.." ucap Laila.
"Iya sono dah!"
Laila pun pergi ke kamarnya..
"Gimana ya sama Shella? Kasian banget dia harus hamil anak yang gak diinginkan, itu semua gara-gara gue!" batin Devano.
...•••...
Keesokan paginya, Shella sudah bersiap untuk pergi dari rumah nya.. Ibunya terlihat sangat sedih, ia memeluk erat Shella seakan tak mau melepaskan nya.
"Maafin ibu Shella, selama ini ibu udah jahat sama kamu.. Bahkan gara-gara ibu juga kamu sampe diusir dari sini, tapi jujur ibu sayang banget sama kamu! Ibu gak mau kamu pergi Shella, tolong urungkan lagi niat kamu ya!" ucap Jenar sambil menangis.
"Aku juga gak mau pergi ninggalin ibu, tapi keadaan yang memaksa aku Bu.. Kalau aku gak pergi kita bakal terus dikucilkan disini, dan aku gak mau ibu ikutan kena imbasnya! Biarin aku yang pergi Bu, insyaallah aku bakal tetep transfer uang buat ibu.." ucap Shella.
Sementara itu, di luar sudah ramai para warga datang menunggu kepergian Shella.
Bahkan mereka juga sudah tidak sabar ingin Shella cepat-cepat pergi,
"AYO CEPAT PERGI..!!!"
"IYA AIB SEPERTI KAMU HARUS SEGERA PERGI DARI SINI..!!!"
Mendengar suara teriakan dari luar, Shella langsung melepas pelukan Jenar dan menghapus air matanya.
"Udah ya Bu, Shella pergi dulu.." ucap Shella sambil mencium tangan Jenar.
"Ibu temani kamu ya," ucap Jenar.
Shella membuka pintu dan langsung disoraki oleh warga disana.
"WUUU INI DIA NIH AIB NYA, AYO CEPET PERGI DARI SINI..!!!"
Shella hanya bisa diam mendengar cemoohan itu, ia sadar memang dirinya sudah menjadi aib bagi kampung nya.
"Heh situ bisa jaga mulut gak sih? Anak saya kan sudah mau pergi, kenapa masih dikatain aja?" ujar Jenar.
Jenar tidak bisa menahan emosinya, namun Shella coba menenangkan ibunya itu.
"Udah Bu, jangan diperpanjang! Yaudah aku pergi sekarang ya Bu," ucap Shella.
Shella pun melangkahkan kakinya dan lalu pergi dari rumahnya, Jenar tidak bisa menahan air matanya melihat kepergian anak satu-satunya itu.
Setelah Shella tak terlihat lagi, para warga langsung bubar dan pulang ke rumah masing-masing.. Sementara Jenar masih menangis di depan pintu.
...•••...
Adrian sampai di rumah bersama adiknya yang baru keluar dari rumah sakit karena pingsan kemarin. Ia pun membawa adiknya ke kamar dan menyuruhnya istirahat.
"Lu istirahat, jangan kemana-mana dulu..!! Inget kondisi lu masih lemah," ucap Adrian.
"Iya gue juga tau kali, udah lu ngapain masih disini? Sono keluar! Gue eneg liat muka lu!" ujar Bimo (adik Adrian)
"Ok gua keluar, tapi kalau lu butuh sesuatu panggil gua ya!" ucap Adrian.
Bimo malah membuang muka dan tidak menjawab perkataan Adrian itu.. Adrian pun keluar dari kamar Bimo dengan sedikit kesal.
"Ngeselin banget tuh anak, lagi sakit aja masih belagu! Kalo bukan karena papah, gua gak mau nolongin lu..!!" gumam Adrian.
Adrian pun mengambil handphonenya dan coba menghubungi Shella, ia ingin mengetahui bagaimana kabar Shella setelah kemarin sempat ada sedikit cekcok diantara mereka.
Namun, handphone Shella mati dan tidak bisa dihubungi.
"Aduh kenapa ya sama Shella? Apa dia bener-bener mau menjauh dari gue? Ah gua harus ke rumahnya buat mastiin," gumam Adrian.
Adrian pun bergegas pergi menuju rumah Shella.
...•••...
Tak terasa sudah cukup jauh Shella berjalan, namun ia masih belum tau mau pergi kemana.
"Gue kemana ya? Gak mungkin kan gue tinggal di kolong jembatan, tapi lebih gak mungkin juga gua tinggal di kontrakan.." batin Shella.
Kemudian, ada seorang pemotor berhenti di sampingnya dan menegurnya.
"Eh ada cewek cantik, sendirian aja neng mau kemana sih?" ucapnya.
Shella mencoba untuk tidak menghiraukan pria itu, ia meneruskan langkahnya dan berharap pria itu tak lagi menggodanya.
Namun, justru pria itu menarik tangannya dan memintanya berhenti.
"Eh tunggu dong, kan aku lagi ngomong sama kamu.. Masa kamu main pergi gitu aja sih," ucap pria itu.
"Ish lepasin gue!" ujar Shella.
"Kamu mau kemana sih? Bawaannya kok banyak banget begitu, emangnya gak pegel apa? Mending sini aku bantu ya," ujar pria itu.
"Gausah lepasin gue!" ucap Shella.
"Udahlah neng jangan berontak terus, aku gak jahat kok!" ucap pria itu.
"Lepasin, kalo gak gue teriak nih!" ancam Shella.
"Eh jangan dong, nanti aku digebukin gimana?"
"Yaudah makanya lepasin tangan gue..!!"
Tiba-tiba seorang pria dengan motor sport hitam berhenti di dekat mereka, orang itu langsung turun dari motornya.
"Lepasin dia!"
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Khafida II
mampir thor
2021-12-10
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
Halokk slm dr my husband is my Secret lover
2021-11-23
1
ANAA K
Boomlike hadir thor😉👍🏾
2021-11-14
1