Adrian membawa Shella menemui seluruh karyawan nya di kantor.. Ia pun mengenalkan nya pada mereka.
"Sore semua, sebelum kalian pulang, saya mau memperkenalkan seseorang pada kalian.." ujar Adrian.
"Wah siapa tuh pak?" tanya salah seorang karyawan Adrian.
"Ini dia, namanya Shella.. Dia pacar saya, dan mulai sekarang dia juga menjabat sebagai manajer keuangan disini," ucap Adrian.
"Hai semua!" ucap Shella.
Seluruh karyawan disana pun memberikan tepuk tangan untuk Shella, namun beberapa diantara mereka merasa tidak senang dengan kehadiran Shella.
Setelah itu, Adrian mempersilahkan mereka semua untuk pulang..
"Yasudah, sekarang kalian boleh pulang.. Terimakasih kalian sudah bekerja keras hari ini," ujar Adrian.
"Sama-sama pak," ucap mereka.
Mereka pun pergi meninggalkan kantor..
Sementara itu, Shella tiba-tiba merasa mual serta pusing..
"Aduh kok gue kayak pengen muntah ya?" batin Shella.
Adrian melihat Shella memegangi mulutnya, ia pun menanyakan kondisinya.
"Kamu kenapa Shel?" tanya Adrian.
"Gatau, aku mual banget.. Kamar mandi dimana ya?" jawab Shella.
"Ohh ayo aku anter!" ujar Adrian.
Adrian pun mengantar Shella ke kamar mandi.
...•••...
Devano mendapat pesan dari temannya yang ingin bekerja di perusahaan nya.. Temannya itu mengajaknya untuk bertemu di sebuah cafe.
Devano pun mengambil jaket nya lalu keluar menuju mobilnya.. Setelah itu ia langsung bergegas menemui temannya.
Di perjalanan, wajah Shella kembali terlintas di pikiran Devano.. Perbuatan buruk yang sudah ia lakukan kepada Shella terus terngiang-ngiang.
Akhirnya Devano memberhentikan mobilnya sejenak, ia coba menenangkan pikirannya.
"Haduh sampe kapan kejadian itu terus muncul di pikiran gue? Kalo gini terus gue bisa stress!! Apa yang gue harus lakukan?" gumam Devano.
"Apa mungkin gue harus jujur ke cewek itu? Tapi, kira-kira dia bakal maafin gue gak ya??" gumam Devano.
Devano kembali menjalankan mobilnya namun dengan perlahan, ia khawatir akan menabrak seseorang jika melaju kencang.
...•••...
Shella keluar dari toilet, Adrian terlihat cemas dengan kondisi Shella..
"Kamu kenapa Sel? Muka kamu pucat begitu, kamu sakit?" tanya Adrian sambil memegang wajah Shella.
"Aku gapapa kok, cuma perut aku kayak gak enak aja.." jawab Shella.
"Kita ke rumah sakit ya, aku khawatir kamu kenapa-napa..!!" ujar Adrian.
"Eh gausah, aku gapapa beneran! Aku mau pulang aja," ucap Shella.
"Yaudah kalo gitu aku anterin kamu pulang ya," ucap Adrian.
"Gausah, aku naik taksi aja.." ujar Shella.
"Jangan Sel! Udah kamu pulang sama aku ya! Aku gak mau kamu nanti kenapa-napa di jalan..!!" ucap Adrian.
"Yaudah iya," ucap Shella.
Shella pun mau diantar oleh Adrian, lalu Adrian pun menggandeng tangan Shella dan membawanya keluar dari kantor.
Sesampainya di parkiran, Adrian langsung membukakan pintu mobil untuk Shella.
"Ayo masuk!" ujar Adrian.
Shella pun masuk ke dalam mobil Adrian, lalu Adrian juga masuk dan langsung mengendarai mobil nya.
Di perjalanan menuju rumah Shella, Adrian melihat Shella sedang memegangi kepalanya..
"Kepala kamu sakit?" tanya Adrian.
"Eh enggak kok, ini cuma pusing sedikit aja.." jawab Shella.
"Duh udah ya aku bawa kamu ke rumah sakit ya! Kamu harus diperiksa,,!!" ujar Adrian.
"Gausah," ucap Shella.
"Udah jangan bandel oke! Kita ke rumah sakit sekarang..!!" ujar Adrian.
Akhirnya Adrian membawa Shella ke rumah sakit.
...•••...
Devano sampai di cafe tempat ia ingin bertemu dengan temannya.. Ia langsung masuk kedalam, disana sudah ada seseorang mengenakan kaos hitam yang sedang menunggunya.
Itu adalah teman Devano yang bernama Zaki..
Melihat Devano sedang berjalan ke arahnya, Zaki pun berdiri lalu menyambut Devano.
"Helo Dev!" sapa Zaki.
"Ya!" jawab Devano.
Setelah bersalaman, Zaki pun mempersilahkan Devano untuk duduk.
"Ayo duduk bre,,!!" ucap Zaki.
Devano pun duduk di sebelah Zaki..
"Lu mau apa?" tanya Devano.
"Ya itu bre, gue mau bahas soal kerjaan.." jawab Zaki.
"Kan gua dah bilang gua mau kasih lu kerjaan," ucap Devano.
"Ya iya," ucap Zaki.
"Terus apalagi yang mau lu omongin??" tanya Devano.
"Gini bre, kira-kira posisi apa yang lu mau kasih ke gue?" ujar Zaki.
"Sesuai ijazah lu aja, lu sekolah sampe SMA doang kan?" ucap Devano.
"Iya bre kan lu tau sendiri gue gak ada biaya buat lanjut kuliah.." jawab Zaki.
"Yaudah kalo gitu gua cuma bisa jadiin lu office boy," ucap Devano.
"Yah masa office boy sih bre? Gabisa yang lebih tinggi lagi apa??" tanya Zaki.
"Sorry gabisa, soalnya perusahaan gua bukan perusahaan kecil.." jawab Devano.
"Ah parah lu Dev! Gue ini temen lu loh!! Masa lu gak mau bantu temen sendiri," ujar Zaki.
"Gua kan udah mau bantu lu, jadi office boy itu juga bagus kali.." ucap Devano.
"Ya tapi gengsi lah bre, kalo cuma jadi ob mah gue gak perlu minta kerjaan ke lu..!!" ujar Zaki.
"Oh yaudah berarti lu batal ya kerja di perusahaan gue, kalo gitu gua pergi dulu.." ucap Devano.
Devano pun pergi meninggalkan Zaki disana.
"Lah lah dia malah pergi, padahal gue berharap dia mau kasih gua posisi yang lebih tinggi.." ujar Zaki.
...•••...
Adrian & Shella sudah sampai di rumah sakit, kini Shella sedang diperiksa oleh dokter.. Sedangkan Adrian menunggu di luar ruangan.
Kemudian, dokter keluar dari ruangannya..
"Bagaimana dok?" tanya Adrian.
"Selamat pak, istri anda sedang mengandung anak.." jawab dokter itu.
"Hah mengandung?" ujar Adrian kaget.
"Iya pak, mual-mual serta pusing yang dialami pasien itu adalah efek dari kehamilan nya.." jawab dokter itu.
Adrian sangat terkejut mendengar perkataan dokter tersebut..
"Kok si Shella udah hamil aja ya? Perasaan baru tadi siang gue bercocok tanam sama dia.." gumam Adrian.
"Eee dok, terus sekarang kondisi pasien gimana?" tanya Adrian pada dokter itu.
"Pasien baik-baik saja pak, jika bapak ingin menemuinya silahkan saja.." jawab dokter itu.
"Iya dok saya mau ke dalam," ujar Adrian.
"Baik pak, kalau begitu saya permisi.." ucap dokter itu.
Dokter itu pun pergi, sementara Adrian masuk ke ruangan itu untuk menemui Shella.
Sesampainya di dalam, Adrian melihat Shella sedang melamun.
"Shella, kamu udah baikan?" tanya Adrian.
Shella menoleh ke arah Adrian,
"Udah kok," jawabnya.
"Kamu udah tau soal kehamilan kamu?" tanya Adrian.
Shella hanya mengangguk..
"Maaf Sel, aku gak nyangka kamu bisa secepat ini hamil.. Padahal kita baru melakukan itu tadi siang," ujar Adrian.
"Aku juga gak nyangka, aku harus mengandung anak disaat aku belum menikah.." ucap Shella.
"Kamu gausah khawatir Sel, aku pasti bakal tanggung jawab! Semua biaya keperluan anak itu, biar aku yang tanggung!" ujar Adrian.
"Aku mau pulang," ucap Shella pelan.
"Iya, tapi aku urus dulu administrasi nya ya.." ujar Adrian.
Shella kembali mengangguk.
"Yaudah aku pergi ya, kamu tunggu disini jangan kemana-mana..!!" ucap Adrian sambil mengelus kepala Shella.
Setelah itu Adrian mencium kening Shella dan pergi untuk membayar biaya pemeriksaan nya..
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Nofi Aprilies
cpet banget ya hamilnya
2022-06-27
1
AdindaRa
Aku mampir lagi kaaaak 😍
2022-05-11
1
Tyara Lantobelo Simal
Thor ini kecepatan
Tanaman nya tumbuh subur
2022-04-09
1