Setelah membayar semua biayanya, Adrian pun membawa Shella pulang.. Namun, di perjalanan pulang Shella bertanya Adrian,
"Pak, kira-kira apa yang harus saya bilang ke ibu saya nanti?" tanya Shella.
"Hey, jangan panggil pak dong! Saya ini masih muda, panggil nama aja kali," ujar Adrian.
"Iya maaf Adrian," ucap Shella.
"Nah gitu, soal ibu kamu ya mending kamu jujur aja ke dia.. Walau pasti reaksi dia bakal kaget banget, semua orang tua pasti gitu. Tapi, lebih baik kamu jujur daripada dia tau sendiri nantinya.." ujar Adrian.
"Tapi, ibu saya itu galak banget.." ucap Shella.
"Segalak-galaknya orang tua, pasti gak akan mungkin menyakiti anaknya kok," ucap Adrian.
"Ibu aku itu beda, dia kayaknya gak sayang sama aku.." ujar Shella.
"Loh kenapa kamu bilang gitu?" tanya Adrian.
"Iya soalnya dari dulu, ibu selalu marahin aku, gapernah sedikitpun dia memberikan kasih sayang nya ke aku.." jawab Shella.
"Jangan gitu ah! Setiap ibu mempunyai cara sendiri buat mendidik anaknya, mungkin dia marahin kamu supaya kamu tumbuh jadi anak yang tegas.." ujar Adrian.
"Iya mungkin, eh Drian itu di depan belok kiri ya.." ucap Shella.
"Ok ok, ternyata rumah kamu jauh banget ya dari jalan raya.." ujar Adrian.
"Ya begitulah, tapi malah enak jauh dari jalan raya, jadinya udara disini belum tercemar sama asap kendaraan.." ucap Shella.
"Iya sih bener, disini masih asri.. Beda banget sama di daerah rumahku," ujar Adrian.
"Iya makanya aku betah tinggal disini," ucap Shella.
"Oh ya kamu udah berapa lama tinggal disini?" tanya Adrian.
"Sekitar 10 tahunan lah, dari aku masih SD.." jawab Shella.
"Oh gitu lama juga ya," ujar Adrian.
"Iya, eh itu dia rumah aku.." ucap Shella sambil menunjuk kearah rumahnya.
Adrian pun menghentikan mobilnya di depan rumah Shella, setelah itu mereka turun dari mobil.
"Emm.. Drian, kamu mending langsung pulang aja deh," ujar Shella.
"Loh kenapa?" tanya Adrian.
"Iya ini kan udah malem, kamu juga pasti capek kan seharian kerja di kantor.. Terus aku juga gak mau nanti ibu marah-marah kalo tau aku bawa cowok," jawab Shella.
"Ohh, yaudah kalo gitu aku pulang ya.. Besok jangan lupa ke kantor!" ujar Adrian.
Disaat Adrian ingin masuk ke mobilnya, Jenar keluar dari rumahnya dan menahan Adrian.
"Eh tunggu-tunggu, jangan pulang dulu dong..!!" ujar Jenar sambil mendekati Adrian.
"Aduh ibu pake keluar segala lagi" batin Shella.
"Shella, kamu gimana sih kok dia malah langsung disuruh pulang??!! Harusnya kamu ajak masuk dulu dong, kasih minum siapa tau dia haus kan.." ujar Jenar.
"Eee.. Udah gapapa Tante gausah repot-repot, saya bisa minum dirumah kok," ucap Adrian.
"Loh ya jangan dong, kamu itu kan udah anterin Shella sampe sini, ya kamu harus mampir dulu dong..!! Ayo masuk! Shella, ajak dia masuk ke dalam ya!" ujar Jenar.
Jenar kembali masuk ke rumahnya, lalu Shella pun terpaksa mengajak Adrian masuk.
"Maafin ibu aku ya, aku juga gak tau dia kenapa.." ujar Shella.
"Ohh itu ibu kamu? Yaudah gapapa, lagian aku gak ada kesibukan kok jadi bisa lah mampir dulu ke rumah mu.." ucap Adrian.
"Yaudah kalo gitu ayo masuk!" ucap Shella.
Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam rumah menyusul Jenar, ketika di dalam Jenar langsung mempersilahkan Adrian duduk dan menyuruh Shella membuat minum untuk Adrian.
"Nah ayo duduk duduk! Anggap aja rumah sendiri ya, eh Shella kamu buatin minum sana..!!" ujar Jenar.
"Iya Bu," ucap Shella.
Shella lalu pergi ke dapur untuk membuat minuman, sementara Adrian duduk ditemani oleh Jenar.
"Kamu ini siapanya Shella toh? Pacarnya ya.." tanya Jenar pada Adrian.
"Eh anu sebenarnya saya, iya saya pacar Shella sekaligus juga bos barunya.." jawab Adrian.
"Wah beruntung banget si Shella bisa dapet pacar sekaligus kerjaan, eh ngomong-ngomong kalian udah berapa lama pacaran??" ujar Jenar.
"Baru hari ini kita jadian Tante, ya kita juga baru ketemu tadi siang tepatnya di halte.. Tapi walau baru pertama kali ketemu Shella, saya sudah bisa merasakan cinta Tante," jawab Adrian.
"Mantap itu namanya cinta pada pandangan pertama!" ujar Jenar.
Kemudian, Shella datang membawa minum untuk Adrian dan juga ibunya..
"Ini minumannya," ucap Shella.
"Nah ayo silahkan diminum, eh iya kita udah ngobrol daritadi tapi Tante lupa nanya nama kamu.." ujar Jenar.
"Iya Tante, kenalin saya Adrian Bagaskara.." ucap Adrian.
"Ohh jadi namamu Adrian, cocok lah Adrian sama Shella pasangan serasi!" ujar Jenar.
"Apa sih ibu serasi darimana coba?" tanya Shella.
"Heh udah diem kamu, kamu itu gak tau apa-apa! Kalo ibu kan udah berpengalaman soal cinta.." jawab Jenar.
"Ahaha bisa aja Tante," ujar Adrian.
Mereka pun terus mengobrol hingga larut malam..
"Eeee.. Ini kayaknya udah terlalu malam tante, kalo gitu saya pamit pulang dulu ya tan.." ujar Adrian.
"Oh iya bener, gak kerasa ya udah jam segini aja.. Abis ngobrol sama kamu itu seru loh, besok main kesini lagi ya!" ujar Jenar.
"Iya pasti tante, besok kan saya mau jemput Shella buat kerja.." ucap Adrian.
"Eh gausah, aku bisa jalan sendiri kok ke kantor kamu.." ujar Shella.
"Gapapa Sel, biar kamu gak perlu keluar ongkos.." ucap Adrian.
"Iya, kan lumayan biar hemat.." ujar Jenar.
"Tapi, aku gak enak lah kamu kan bos aku.." ujar Shella.
"Lah selain bos, kan aku juga pacar kamu.." ucap Adrian.
"Nah betul itu, ngapain kamu malu??!!" ujar Jenar.
Akhirnya Shella menyetujui itu, lalu Adrian pun pamit pulang pada Jenar & Shella..
Setelah Adrian pulang, Jenar berbicara pada Shella.
"Heh, lu harus pertahanin dia! Kalo bisa lu nikah juga sama dia! Dia itu kayaknya orang kaya, kan kalo lu nikah sama dia kita juga bisa ikutan jadi orang kaya..!!" ujar Jenar.
"Ya tergantung, kalo emang dia jodoh aku ya pasti aku bakal nikah sama dia.. Kalo bukan, mau gimana pun juga aku & dia gak bakal bisa nikah," ucap Shella.
"Halah gausah ngajarin gue lu! Gua juga tau kalo soal itu, tapi pokoknya lu harus nikah sama dia..!!" ujar Jenar.
"Iya iya terserah ibu aja, udah sekarang aku mau istirahat.." ucap Shella.
Shella pun masuk ke kamarnya..
Di dalam kamar, dia berpikir bagaimana caranya untuk memberi tahu Jenar tentang kehamilan nya.
"Gimana ya cara kasih tau soal ini ke ibu..??" gumam Shella.
...•••...
Keesokan harinya, Shella kembali merasa mual.. Ia pun bergegas menuju kamar mandi, ternyata Jenar melihat itu.
"Lah itu anak kenapa ya, masih pagi udah muntah-muntah gitu??" gumam Jenar.
Jenar pun mengikuti Shella ke kamar mandi dan menunggu nya di depan pintu.. Dan saat Shella membuka pintu, ia terkejut ada ibunya disana.
"Loh ibu ngapain?" tanya Shella.
"Harusnya gua yang nanya ke lu, lu kenapa muntah-muntah gitu??" ujar Jenar.
"Eeee... Anu aku... Aku hamil Bu," jawab Shella sambil menunduk.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Wiwin Rosalin
awwe mask baru sehari main langsung hamil gimna tu
2022-05-09
1
Your name
Ramah banget tuh Ibunya Shella, btw kalau Jenar tau Shella hamil... dia pasti marah besar kayaknya
2022-02-12
2
Mel Rezki
like👍
2021-11-29
1