Devano sedang bersiap untuk pertemuan di kantor Adrian, namun ia masih memikirkan Shella.
"Duh gimana ya? Kalo disana ada cewek itu dan dia ngenalin gua bisa gawat nih, apa gua gausah kesana ya??" gumam Devano.
Tiba-tiba ia dikagetkan oleh asistennya yaitu Novi yang mengetuk pintu ruangannya..
"Tok Tok Tok..."
"Ya masuk," ujar Devano.
Novi pun membuka pintu lalu masuk kedalam..
"Misi pak, apa bapak sudah siap?" tanya Novi.
"Eeee.. Iya sebentar ya, kamu tunggu aja di luar.." jawab Devano.
"Oh baik pak, kalau gitu saya keluar dulu.." ucap Novi.
Novi berbalik badan lalu berjalan keluar dari ruangan Devano, ia menunggu Devano di depan kantor.
"Huh kayaknya emang gua harus datang, semoga aja gak ada cewek itu disana.." gumam Devano.
Devano pun mengambil jas nya lalu keluar dari ruangannya.
...•••...
Sementara itu, Laila serta kedua temannya sudah menyelesaikan kuliah mereka.. Kini mereka berniat untuk datang ke rumah Shella.
"Eh kita jadi kan ke rumah Shella?" tanya Zara.
"Ya jadilah, gue mau tau dia beneran hamil apa enggak!" jawab Laila.
"Oke deh ayo kita langsung berangkat!" ujar Yasmin.
Mereka bertiga pun masuk ke mobil lalu berangkat menuju rumah Shella..
Namun, sebuah motor berhenti di depan mobil mereka dan menghalangi jalan.
"Ish ngapain sih tuh motor??!!" ujar Laila.
"Tau gajelas banget, eh eh itu kan si Sadam.." ucap Zara.
Akhirnya Laila membuka kaca mobilnya dan berteriak ke arah Sadam.
"Woi minggir dong gua mau lewat!!" ucap Laila.
Sadam justru menurunkan standar motornya dan melepas helmnya.
"Yeh dia malah parkir disitu, awas woi!" ujar Laila.
Lalu, Sadam turun dari motornya dan menghampiri Laila..
"Eh lu mau kemana??" tanya Sadam.
"Kepo banget si lu, bukan urusan lu! Udah sana pergi!" jawab Laila.
"Yeh pasti kalian mau ke rumah Shella kan, gua ikut dong.." ujar Sadam.
"Dih dih mau ngapain lu ikut??" tanya Laila.
"Ya gua mau ketemu Shella," jawab Sadam.
"Kagak jangan! Nanti yang ada Shella tambah depresi, lu kan udah nyakitin dia!" ujar Laila.
"Yaelah justru itu gua mau ketemu dia buat minta maaf," ucap Sadam.
"Udah gausah mending lu pinggirin motor lu, gua mau lewat atau gua tabrak aja nih?" ujar Laila.
"Eh jangan lah, iya iya gua pinggirin.." ucap Sadam.
Sadam pun meminggirkan motornya, setelah itu Laila langsung menancap gas dan pergi meninggalkan Sadam.
...•••...
Warga ramai-ramai mendatangi rumah Jenar setelah mendengar info kalau Shella sedang hamil..
Mereka berniat mengusir Shella dari kampung itu, lantaran mereka tidak mau Shella menjadi aib bagi kampung itu.
"EH JENAR KELUAR LU!" ujar salah seorang warga.
"IYA BENER, CEPET KELUAR LU JENAR!!" saut warga yang lain.
Mendengar kebisingan dari luar, Jenar penasaran lalu mengeceknya lewat jendela.
"Waduh kok rame banget ini? Ada apa ya?" batin Jenar.
Para warga itu terus mendesak Jenar untuk keluar, hingga akhirnya Jenar membuka pintu dan coba berbicara pada mereka.
"Eh eh eh ini ada apa??" tanya Jenar.
"Kita mau tanya Bu, apa benar Shella anak ibu itu lagi hamil??" ujar seorang warga.
"Hah??" Jenar terkejut.
"Siapa yang nyebarin kalo si Shella hamil nih?" batin Jenar.
"JAWAB BU! KITA BUTUH PENJELASAN DARI IBU!!" ujar warga.
"Iya iya pak santai dong, Shella itu gak hamil mana ada sih dia hamil??!! Siapa yang nyebarin gosip kayak gitu ha?" jawab Jenar.
"Alah pake ngeles lagi, jelas-jelas tadi saya denger sendiri.." ujar seorang ibu-ibu.
"Ohh jadi situ yang udah nyebarin gosip kalau anak saya hamil? Kurang ajar ya lu!" ucap Jenar.
"Lah kenapa emang bener kan kalau si Shella hamil??!!" ujar ibu itu.
"Heh sudah-sudah! Sekarang begini aja Bu, Shella dimana? Biar kami bisa tanyakan langsung ke beliau.." ujar pak RT.
"Shella nya gak ada, dia lagi kerja cari duit.. Buat apa juga dia nanggapin kalian yang gak jelas ini, gampang banget kemakan gosip murahan!" ucap Jenar.
"Baiklah, kalau gitu nanti saya balik lagi kesini sesudah Shella pulang.. Sekarang, semuanya bubar!!" ujar pak RT.
"Iya sana bubar-bubar..!!!" ujar Jenar.
Akhirnya seluruh warga serta pak RT meninggalkan rumah Jenar..
"Aduh gawat ini, gua harus cepet-cepet nyuruh Shella nikah sama Adrian!" gumam Jenar.
...•••...
Adrian sedang berdua dengan Shella di ruangannya, ia sengaja meminta Shella datang agar dapat bermesraan dengannya.
"Kamu dilihat-lihat makin cantik aja ya," ujar Adrian.
"Pak, saya harus kerja!" ucap Shella.
"Loh kok pak sih? Kan udah dibilang panggil nama aja," ujar Adrian.
"Ga enak lah pak, ini kan di kantor bukan diluar.." ucap Shella.
"Ya gapapa lah, kan kita lagi berdua jadi gausah panggil saya pak!" ujar Adrian.
"Yaudah, Rian aku kan harus kerja.. Nanti kalo ada karyawan kamu yang nyariin aku, terus tau aku gak ada di ruangan gimana??" ucap Shella.
"Sebentar lagi ya, saya masih mau berduaan sama kamu.." ujar Adrian.
Adrian memandang wajah Shella tanpa berkedip sedikitpun, ia lalu perlahan mendekati bibirnya..
Disaat ia ingin mencium Shella, seseorang mengetuk pintu ruangannya.. Sontak, ia dan Shella pun kaget serta panik.
"Iya masuk!" ujar Adrian.
Setelah dipersilahkan masuk, orang itu pun membuka pintu.. Itu adalah Marissa yang datang sambil membawa sebuah dokumen.
"Permisi pak, bu maaf saya mengganggu.." ujar Marissa
"Eh enggak kok, ada apa Risa?" tanya Adrian.
"Ini pak saya ingin memberitahu kalau semua bahan untuk presentasi nanti sudah disiapkan, dan saya dapat info jika pak Devano sedang berjalan kemari.." jawab Marissa.
"Oh begitu, yasudah nanti saya segera ke ruang meeting ya!" ujar Adrian.
"Baik pak, kalau gitu saya permisi.." ucap Marissa.
Marissa pun keluar dari ruangan Adrian.
Adrian ingin meneruskan niatnya tadi untuk mencium Shella, namun Shella menolak dengan alasan Adrian harus bersiap meeting.
"Ayo dong sebentar aja kok," ujar Adrian.
"Jangan, nanti kamu malah kelewatan..!!" ucap Shella.
"Yaelah enggak kok,"
Adrian terus berusaha membujuk Shella, namun Shella tetap tidak mau dan malah pergi meninggalkan Adrian.
"Hadeh gagal dah, padahal tadi udah deket banget banget itu.." gumam Adrian.
Akhirnya Adrian terpaksa menahan hasratnya itu, ia pun keluar dari ruangannya.
...•••...
Laila, Zara & Yasmin sudah sampai di rumah Shella.
Mereka pun turun dari mobil dan langsung mengetuk pintu rumah Shella.
Disisi lain, Safira (ibu yang suka gosip) mengamati dari balik pohon..
Tak lama, Jenar keluar dan membukakan pintu untuk mereka.
"Eh kalian, ayo masuk!" ujar Jenar.
"Iya Tante, eh Tan Shella nya ada?" tanya Laila.
"Ohh si Shella masih kerja, paling dia pulangnya malam.." jawab Jenar.
"Oh gitu Tan," ucap Laila.
"Iya gitu, udah ayo masuk! Biar Tante bikinin minum," ujar Jenar.
"Boleh deh Tan, kebetulan kita juga mau tanya-tanya sama Tante.." ucap Laila.
Akhirnya mereka pun masuk kedalam, karena tidak ingin ada orang yang mendengar Jenar pun menutup pintu rumahnya.
Safira merasa kecewa karena ia tidak dapat mendengar percakapan mereka.
"Ah sial, kenapa malah ngomong di dalem sih??!!" gumam Safira.
Ia pun pergi dari sana karena merasa sia-sia saja.. Sementara itu, Laila mulai bertanya pada Jenar.
"Ayo duduk-duduk!" ujar Jenar.
"Iya makasih tan, eh anu Tan aku mau nanya dong.." ucap Laila.
"Loh gak mau dibuatin minum dulu?" tanya Jenar.
"Yaudah boleh Tan, kebetulan kita haus.." jawab Laila.
"Yasudah tunggu ya!" ucap Jenar.
Jenar pun pergi ke dapur untuk membuatkan minum.
"Eh La, lu yakin mau nanya langsung ke ibunya Shella?" tanya Yasmin.
"Yakin lah, biar jelas juga bener apa kagak yang dibilang sama Sadam!" jawab Laila.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Khafida II
hadir kak
2021-12-01
2
Syhr Syhr
sudah mampir dari "Garis dua buat Presdir"..
Boom like.
2021-11-30
1
Mel Rezki
like like like💪
2021-11-29
2