Melihat Devano hanya terdiam tanpa memberikan jawaban, Shella pun langsung melontarkan pertanyaan padanya.
"Kita pernah ketemu kan waktu itu? 2 hari yang lalu sekitar jam 12 malam.." ujar Shella.
Devano semakin panik, ia bingung harus menjawab apa..
"Seingat saya kamu mau nolong saya kan, tapi kok pas saya bangun dari pingsan malah saya ada di pinggir jalan? Apa kamu gajadi nolong aku?" sambung Shella.
Devano coba menghindar dari Shella dengan alasan ia sudah tidak tahan untuk buang air kecil.
"Nanti ya bicaranya, saya udah kebelet banget.." ujar Devano.
Ia langsung masuk ke toilet pria, sementara Shella bingung dengan reaksi Devano saat mendengar perkataannya tadi.
"Kok dia keliatan panik ya tadi? Kayaknya gue harus tanya lagi ke dia nanti," ucap Shella.
Shella pun masuk ke toilet wanita..
...•••...
Disisi lain, Adrian yang coba menyusul Devano bertemu dengan Marissa di depan kantor.
"Risa, pak Devano sudah pergi?" tanya Adrian.
"Oh belum pak, tadi katanya beliau mau ke toilet.." jawab Marissa.
"Syukurlah, yasudah saya mau susul dia.. Kamu kembali ke ruangan tadi bereskan semuanya ya!" ujar Adrian.
"Baik pak," ucap Marissa.
Adrian pun bergegas menuju toilet untuk menemui Devano, dan ketika ia sampai di depan toilet, Devano baru saja selesai buang air.
"Pak, kebetulan anda sudah selesai.." ucap Adrian.
"Iya ada apa pak?" tanya Devano.
"Begini, ada sesuatu yang saya ingin tanyakan pada anda.." jawab Adrian.
"Eee.. Soal apa ya?" tanya Devano.
"Soal perempuan yang waktu itu anda temui di pinggir jalan saat malam hari," jawab Adrian.
"Hah perempuan siapa?" tanya Devano.
"Waktu itu saya melihat sendiri anda menghampiri seorang wanita yang sedang mabuk di pinggir jalan, lalu anda membawanya ke dalam mobil dan pergi dari sana.." jawab Adrian.
"Sialan, kok si Adrian bisa tau?" gumam Devano.
"Ya terus kenapa?" tanya Devano.
"Wanita itu adalah pacar saya namanya Shella, dan yang saya ingin tanyakan adalah kemana anda membawa Shella saat itu?" ujar Adrian.
"Mampus gue, mau jawab apa nih gue sekarang.. Argh ternyata cewek itu pacarnya Adrian," batin Devano.
Shella juga sudah keluar dari toilet, ia mendengar suara orang mengobrol yang berasal dari toilet pria. Ia pun penasaran dan coba mendekati nya untuk mendengarkan lebih jelas.
"Kenapa anda diam? Ayo jawab kemana anda membawa Shella pergi saat itu??!!" ucap Adrian.
"Saya ingin menolong dia, karena saya merasa kasihan sama dia.. Tapi pas saya samperin, dia malah pingsan.. Yasudah saya bawa aja dia ke mobil saya," jawab Devano.
"Lalu apa anda mengantarnya ke rumah?" tanya Adrian.
"Enggak, saya terpaksa membawa dia ke apartemen saya.. Karena saya tidak tahu dimana rumahnya," jawab Devano.
"Lalu apa yang anda lakukan sama dia, sampai dia hamil sekarang??" tanya Adrian.
Devano terkejut mendengar itu, ia pun kembali mengingat perbuatan bejat yang ia lakukan pada Shella malam itu..
"Jadi cewek itu hamil? Kacau nih, berarti yang dikandung itu anak gue dong?? Gua harus gimana sekarang, apa gua ngaku aja ke Adrian?" batin Devano.
Tak hanya Devano, Shella yang sedang menguping diluar juga merasa kaget dengan apa yang dibicarakan Adrian.
"Kok Adrian nanya gitu ke Devano? Maksud dia apa coba? Kan dia yang hamilin gue," gumam Shella.
...•••...
Sementara itu, para warga datang kembali ke rumah Jenar. Mereka kali ini meminta Jenar untuk pergi dari kampung itu.
"PERGI DARI SINI..!!! AYO CEPAT PERGI!!" ujar warga.
Mendengar itu Jenar pun langsung keluar dari dalam rumah dan menemui mereka.
"Ini ada apalagi sih? Kan tadi udah sepakat pas Shella pulang baru kesini lagi, terus ini kenapa malah pada balik lagi?" tanya Jenar.
"Alah kita gak mau nunggu! Sekarang juga situ pergi dari kampung ini..!!" ujar Arif (warga).
"Eh eh eh, apa-apaan kenapa saya diusir? Emangnya saya salah apa?" tanya Jenar.
"Alah anak situ udah mencemari kampung ini, bisa-bisanya hamil diluar nikah! Kita gak mau ada aib di kampung kita!" ujar Rudi (warga).
"Yeh udah saya bilang anak saya itu gak hamil, percaya aja sih sama Bu Safira.. Dia itu kan suka nyebar gosip gajelas!" ucap Jenar.
"Udah situ gausah nyangkal lagi! Saya udah dapat buktinya, rekaman percakapan situ sama temennya Shella tadi siang!" ujar Safira.
Safira lalu menyetel rekaman itu dan mendengarkan nya pada Jenar.
Jenar pun kaget karena ternyata pembicaraan nya tadi dengan Laila direkam oleh Safira.
"Nah gimana? Situ sendiri yang bilang kalo si Shella itu hamil, masih mau ngelak lagi?" ujar Safira.
Jenar hanya bisa terdiam.
"Udah, bapak-bapak ayo kita keluarin barang-barang si Jenar terus kita usir dia dari kampung kita..!!" ujar Safira.
"AYO..!! AYO..!!!"
Para warga mencoba masuk kedalam rumah Jenar, namun Jenar menghalangi nya.
"Jangan lah pak, ini tempat tinggal saya satu-satunya..!!" ujar Jenar.
"Alah kita gak peduli, pokoknya situ harus pergi dari kampung ini!!" ucap Arif.
Lalu, pak RT datang bersama 2 hansip nya dan meminta para warga untuk tenang.
"Hey hey, tenang tenang! Jangan main hakim sendiri..!!" ucap pak RT.
"Gabisa pak, Shella sudah membuat kampung kita jelek! Dia dan ibunya ini harus diusir dari sini!" ujar Arif.
"Iya iya saya tahu, tapi sabar jangan gegabah begini..!! Kita kembali lagi nanti malam saat Shella sudah pulang," ucap pak RT.
"Nah iya tuh bener, tunggu dulu sampe Shella pulang!" ujar Jenar.
"Yasudah bapak-bapak, ibu-ibu silahkan pulang ke rumah masing-masing!" ucap pak RT.
"Wuuu payah!" ujar para warga.
Akhirnya mereka pergi dari rumah Jenar..
"Eee Bu Jenar, saya meminta maaf atas kelakuan para warga tadi.. Mereka terlalu emosi sampai-sampai ingin mengusir ibu dari sini," ucap pak RT.
"Iya pak gapapa, saya paham kok mereka pasti emosi.. Saya aja pas denger kalau anak saya hamil marah banget," ucap Jenar.
"Eee lalu kira-kira kapan Shella pulang ke rumah?" tanya pak RT.
"Mungkin sekitar jam 8 malam pak, tapi nanti saya coba telpon dia supaya pulang lebih cepat," jawab Jenar.
"Baiklah usahakan Shella bisa pulang sehabis isya, nanti saya serta perwakilan warga akan datang lagi kesini untuk membicarakan ini.." ujar pak RT.
"Iya pak,"
Lalu, pak RT serta para hansip pergi dari sana.
...•••...
Devano akhirnya mulai membuka mulutnya dan menjawab pertanyaan Adrian..
"Pacar anda hamil? Lalu kenapa anda menyalahkan saya?" ujar Devano.
"Saya hanya bertanya, kalau memang anda membawa Shella ke apartemen anda saat itu.. Berarti anda semalaman bersama dia, tidak mungkin anda tidak melakukan apapun ke dia!" ucap Adrian.
"Anda punya bukti apa kalau saya yang sudah menghamili Shella? Jangan asal nuduh ya! Saya sama sekali tidak melakukan apapun terhadap Shella, saya hanya memberinya tempat tidur.. Begitu dia bangun, saya langsung mengantarkan nya ke rumah," ujar Devano.
"Lalu kenapa anda terlihat panik ketika saya menanyakan hal itu pada anda?" tanya Adrian.
Devano kembali terdiam, sementara Shella merasa kesal dengan Devano..
"Apa sih mana ada dia bawa gue ke apartemen? Terus dia juga gak anter gue ke rumah, yang ada gue digeletakin gitu aja di jalan.." gumam Shella.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Wiwin Rosalin
aduh Thor kiraw dong tunggu 1 bulan baru di kasih hamil msak baru 2 hari tu langsung bunting
2022-05-09
1
Nana Alvionita
alahh Vano ngaku aza deh,, dari PD Lo nyesel nanti..
walau pun Lo GK Nerima kalo itu ank Lo..
Adrian pasti Nerima Shella apa nya..
tp jangan smpai Lo nyesal nanti nya...
2022-01-20
1
💋ShasaVinta💋
ngakuuuu... itu anak lu.. dosa yah gak mau ngakuin
2022-01-16
4