"Saya rasa saya tidak perlu menjawab pertanyaan anda itu, karena saya sama sekali tidak panik!" ujar Devano.
"Yasudah, saya permisi.." sambung Devano.
Devano pun pergi meninggalkan Adrian.. Mendengar itu, Shella langsung panik dan bergegas pergi dari sana agar tidak ketahuan. Namun sayangnya, ia menyenggol tempat sampah yang ada disana.
BRUUKKK..
"Siapa itu?" tanya Adrian.
Shella pun panik karena Adrian dan Devano berjalan menghampirinya.
"Aduh gimana ini?? Jangan sampe mereka tahu gua ada disini," gumam Shella.
Akhirnya Adrian & Devano menemui Shella di depan toilet..
"Loh Shella kamu ngapain disini?" tanya Adrian.
"Waduh jangan-jangan dia denger percakapan gua sama Adrian tadi.." gumam Devano.
Shella gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan Adrian..
"A-a-a aku.."
"Kamu denger obrolan aku tadi?" tanya Adrian.
"I-i-iya, ta-tapi aku gak sengaja kok.. Tadi kebetulan aja aku denger suara dari dalam toilet yang nyebut-nyebut nama aku," jawab Shella.
"Nah kan dia denger, mampus dah gue.." gumam Devano.
"Oh gitu, yaudah gapapa gausah gemeteran gitu kali!" ujar Adrian.
"I-i-iya, eee kalo boleh tau kamu tau darimana ya malam itu aku dibawa sama Devano?" tanya Shella.
"Iya jadi waktu itu, aku ngikutin kamu dari belakang.. Karena aku tau kamu lagi dalam kondisi mabuk berat, pas aku mau tolong kamu eh ternyata ada Devano.." jawab Adrian.
"Oh gitu, terus pak Devano.. Kenapa anda mengatakan kalau anda membawa saya ke apartemen anda malam itu? Padahal anda sama sekali tidak melakukan itu, justru anda meninggalkan saya di pinggir jalan.." ucap Shella.
"Apa? Jadi anda meninggalkan Shella di pinggir jalan??!! Tega sekali anda..!!!" ujar Adrian.
"Sabar dulu pak, saya terpaksa melakukan itu.. Karena saya tidak tahu harus membawa Shella kemana," jawab Devano.
"Kenapa anda tidak membawa Shella ke apartemen seperti yang tadi anda bilang??" tanya Adrian.
"Sa-saya takut jika saya membawa Shella ke apartemen saya, nantinya saya akan tergoda untuk berbuat sesuatu yang tidak diinginkan.." jawab Devano.
"Baiklah, tapi tetap saja tindakan anda itu salah! Bisa-bisanya anda meninggalkan Shella begitu saja di pinggir jalan, bagaimana jika dia ditemui oleh orang jahat??!!" ucap Adrian.
"Iya, saya tau saya salah.. Maka dari itu saya ingin meminta maaf pada Shella, maafkan saya ya!" ujar Devano.
"Iya saya udah maafin kamu kok," ucap Shella.
"Terimakasih Shella, eee yasudah kalau begitu saya izin pergi.. Kebetulan saya juga masih ada janji," ujar Devano.
"Ya anda boleh pergi," ucap Adrian.
Devano pun pergi dari sana dengan perasaan lega, walau masih ada masalah yang mengganjal di pikirannya..
"Huh lepas juga gua dari mereka, tapi gimana ya kalo mereka tau gua udah bobol Shella malam itu?" batin Devano.
Sementara itu, Adrian merangkul pundak Shella lalu mencium keningnya..
"Kita ke ruangan bareng yuk!" ucap Adrian.
"Iya pak,"
"Loh kok pak sih?"
"Maksudnya iya Rian.."
Adrian dan Shella pun pergi menuju ruangan mereka.
...•••...
Sadam mencegat mobil Laila di depan gang rumah Shella.
"Ih itu ngapain sih si Sadam parkir di tengah jalan??!!" ujar Laila.
"Mana gua tau La, lu tanya aja coba sama dia!" ucap Yasmin.
Laila membuka kaca mobilnya lalu berteriak ke arah Sadam.
"Oi orang gila! Lu mau gua tabrak ha?" ujar Laila.
Sadam menoleh ke arah Laila, lalu ia menghampiri nya..
"Lu abis dari rumah Shella kan? Gimana ketemu gak sama dia?" tanya Sadam.
"Ish lu kenapa sih kepo banget daritadi??!! Iya gua abis dari rumah Shella, tapi dianya gak ada.." jawab Laila.
"Oh gitu, terus lu ngapain aja disana? Kok lama banget?" tanya Sadam.
"Ya ampun lu bener-bener ya pantes dijuluki mister kepo!" ujar Laila.
"Udah jawab aja! Kalo gak gua gak bakal minggirin motor gua..!!" ucap Sadam.
"Ish iya iya! Gue tadi ngobrol sama ibunya Shella.." jawab Laila.
"Ohh ngobrol apa aja?" tanya Sadam.
"Gue mau mastiin apa benar Shella itu hamil, terus tante Jenar jawab iya.. Dia juga bilang Shella sebentar lagi mau nikah," jawab Laila.
"Nah bener kan yang gua bilang, berarti Shella hamil sama calonnya itu.. Bener-bener ya si Shella, mutusin gue demi cowok bejat kayak gitu! Emang dasar cewek murahan dia itu!" ujar Sadam.
"Heh jaga mulut lu itu! Seenaknya aja ngatain Shella! Emang lu pikir lu cowok bener? Lu aja udah selingkuhin Shella sampe dia depresi terus mabuk di bar," ucap Laila.
"Hah Shella mabuk? Gua gak nyangka dia bisa ngelakuin itu, selama ini gua pikir dia cewe baik-baik loh.." ujar Sadam.
"Dia emang cewek baik, tapi keadaan yang membuat dia jadi seperti itu!" ucap Laila.
"Udah lah cepet pinggirin motor lu itu! Kalo gak, gua tabrak nih biar ancur tuh motor!" sambung Laila.
Sadam pun pergi menepikan motornya, lalu Laila langsung menancap gas dan pergi meninggalkan Sadam.
...•••...
Adrian ikut masuk ke dalam ruangan Shella..
"Kamu kok kesini sih? Ruangan kamu kan diatas.." ucap Shella.
"Aku mau disini aja ah, males keatas capek.. Lagian aku juga mau berduaan sama kamu." jawab Adrian sambil menempelkan hidungnya pada hidung Shella.
Lalu Adrian mencubit hidung Shella dan menciumi pipinya.
"Kamu gemesin banget sih sayang," ujar Adrian.
"Eee apa sih jangan ah! Nanti kalo ada yang lihat gimana?" ucap Shella.
"Mana ada sih, kita kan di dalam.." ucap Adrian.
Disaat sedang bermesraan dengan Shella, tiba-tiba handphone Adrian berbunyi.
"Sebentar ya sayang, aku angkat telpon dulu.." ucap Adrian.
Ia pun mengangkat telepon tersebut.
...📞...
Adrian : Halo pah, kenapa?
Satria : Kamu bisa ke dandelion cafe sekarang?
Adrian : Hah ngapain pah?
Satria : Adik kamu katanya pingsan disana, ini papah dapat telpon dari pelayan nya.. Kamu bisa kan susulin dia? Soalnya papah lagi di bandara mau ke Singapura.
Adrian : Loh papah berangkat sekarang? Yasudah aku bisa kok susul dia..
Satria : Iya soalnya temen papah minta berangkat sekarang, bagus kalau kamu bisa yasudah terimakasih Drian!
Adrian : Iya pah sama-sama, hati-hati di jalan ya pah!
Satria pun menutup telponnya.
"Dari papah kamu?" tanya Shella.
"Iya, aku harus ke dandelion cafe sekarang.. Kamu ikut ya!" ucap Adrian.
"Loh ngapain kesana?" tanya Shella.
"Adik aku pingsan disana," jawab Adrian.
"Aduh kalo gitu ayo kita cepet kesana..!! Kasian adik kamu," ucap Shella.
Saat ingin pergi, kali ini giliran handphone Shella yang berbunyi..
"Eee aku angkat telpon dulu ya, ini dari ibu aku takutnya penting.." ucap Shella.
"Iya ok, aku tunggu di parkiran ya!" ujar Adrian.
"Iya,"
Adrian pun pergi lebih dulu, sementara Shella mengangkat telepon dari ibunya itu.
...📞...
Shella : Halo Bu, ada apa?
Jenar : Gawat ini Sel gawat!
Shella : Loh apa yang gawat Bu?
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Cantika
br 2 hr kok da hamil...
2022-03-11
1
Lily Fitriyani
aku bingun sm cerita ny.bru smlm dh hamil.trus emg gx krasa skit anu ny pas dprkosa gx ad darah ny.
2021-12-06
1
Siapa Aku?
aku mampir thor membawa dukungan...
jika berkenan mampir juga yah ke karyaku..."sang pemuas"
2021-11-06
1