Devano serta asistennya 'Novi' telah sampai di kantor Adrian. Mereka pun langsung diarahkan menuju lift oleh satpam.
"Selamat datang pak, silahkan masuk ruang rapatnya ada di lantai 3!" ujar satpam.
"Terimakasih," ucap Devano.
Ting..
Pintu lift terbuka, Devano dan Novi pun masuk dan menekan tombol lantai sesuai yang diberitahu oleh satpam tadi.
Begitu sampai di lantai 3, Devano terkejut ketika berpapasan dengan Shella.
"Nah kan bener dia ada disini," gumam Devano.
Devano pun pura-pura tidak mengenali Shella dan langsung berjalan melewatinya. Namun, Shella mengejarnya.
"Tunggu pak!" ujar Shella.
"Aduh dia mau ngapain sih ya ampun??!!" gumam Devano.
Devano dan Novi pun menghentikan langkahnya.
"Iya ada apa?" tanya Devano.
"Saya boleh bicara sebentar sama anda?" ujar Shella.
"Bicara apa?" tanya Devano.
Belum sempat Shella berbicara, Marissa selaku asisten Adrian datang dan mengatakan jika Devano sudah ditunggu oleh Adrian.
"Eh pak Devano sudah datang, kalau begitu mari langsung saya antar ke ruang rapat.. Pak Adrian sudah menunggu disana," ujar Marissa.
"Iya baik," ucap Devano merasa lega.
Marissa pun membawa Devano dan Novi menuju ruang rapatnya..
"Yah gagal deh gue buat nanya ke dia.." gumam Shella.
"Huh untung aja ada asistennya Adrian dateng, jadi gua gak perlu lama-lama ngobrol sama cewek itu.. Tapi kira-kira dia mau ngomong apa ya? Jangan-jangan dia inget sama gua.." batin Devano.
...•••...
Jenar datang membawa minuman untuk Laila dan temannya.
"Nah ini dia minumannya," ucap Jenar sambil meletakkan gelas minuman di meja.
"Wah makasih tante, pake repot-repot segala.." ujar Laila.
"Gapapa lah gak repot kok, kalian kan tamu jadi harus disuguhi minum dong.." ucap Jenar.
"Yasudah ayo diminum!" sambung Jenar.
Laila dan temannya pun meminum minuman itu.
"Seger ya," ujar Zara.
"Iyalah panas gini emang enak kalo minum air es," ucap Jenar.
"Iya tan tenggorokan jadi kerasa enak," ujar Laila.
"Oh iya, tadi katanya kamu mau nanya.. Nanya apa ya?" ujar Jenar.
"Gini tante, tapi tante jangan marah atau tersinggung ya!" ucap Laila.
"Lah ngapain tante marah, emang mau nanya apa sih?" ucap Jenar.
"Iya jadi tadi di kampus, Sadam kasih tau ke kita.. Katanya Shella hamil tan, apa itu benar?" tanya Laila.
"Ohh soal itu, iya bener sekarang Shella lagi hamil.." jawab Jenar.
"Kok bisa sih tan? Siapa yang hamilin Shella?" tanya Laila.
"Namanya Adrian, dia itu pacar barunya Shella sekaligus juga calon suaminya.." jawab Jenar.
"Ohh jadi Shella udah mau nikah Tan?" tanya Laila.
"Iya tante yang suruh mereka cepet nikah, supaya pas anak itu lahir gak ada yang curiga.." jawab Jenar.
"Terus kuliahnya Shella gimana ya Tan?" tanya Laila.
"Tante nanti suruh dia buat berhenti kuliah, jadi dia fokus aja sama rencana nikahnya.." jawab Jenar.
"Oh gitu, yaudah itu aja sih yang kita mau tanya Tan.." ujar Laila.
"Yasudah kalau memang cuma itu yang ingin kalian tanyakan, silahkan dihabisin minumnya!" ucap Jenar.
"Iya tante," ucap Laila.
Mereka pun menghabiskan minuman di gelas itu hingga tak tersisa.
"Udah habis tante," ujar Zara.
"Iya, mau tambah?" tanya Jenar.
"Eh gausah tan, kita mau pamit pulang aja.." ucap Laila.
"Oh yaudah kalo kalian mau pulang mah," ucap Jenar.
"Iya Tan, makasih udah mau jawab pertanyaan kita.. Jadi sekarang kita gak penasaran lagi deh," ujar Laila.
"Eh iya Tan, kalo kita mau ketemu Shella kira-kira bisa apa enggak ya?" tanya Yasmin.
"Ya bisa tapi dia itu kan pulangnya malam, paling kalau kalian mau ketemu dia hari Minggu aja pas dia libur," jawab Jenar.
"Oh gitu ya tan, oke deh nanti hari Minggu kita kesini lagi buat ketemu Shella.." ucap Yasmin.
"Yaudah kita pamit ya Tan," ucap Laila.
Lalu, mereka pun pergi dari rumah Jenar.
...•••...
Setelah tidak berhasil berbicara dengan Devano, Shella pun menuju ruangannya..
Kemudian, handphonenya berdering menandakan ada telpon yang masuk.
Ia pun mengeceknya dan ternyata Sadam yang menelponnya..
"Mau apa lagi sih dia??" batin Shella.
Shella pun mengangkat telepon dari Sadam tersebut.
...📞...
Sadam : Akhirnya diangkat juga, kamu kemana sih aku chat gapernah dibales?
Shella : Kamu mau apalagi sih? Kita kan udah gak pacaran, ngapain kamu masih nyari-nyari aku?
Sadam : Inget ya Sel, aku gapernah setuju buat putus sama kamu! Sampai sekarang aku masih anggap kamu pacar aku!
Shella : Kamu udah gila ya? Kamu sendiri yang selingkuh dari aku, tapi kenapa kamu gak mau putus sama aku?
Sadam : Kan aku udah minta maaf dan jelasin ke kamu kalo aku itu khilaf! Aku gak cinta sama dia, aku cintanya cuma sama kamu!
Shella : Halah udah deh, aku gak mau bicara lagi sama kamu!
Sadam : Eh tunggu-tunggu Sel! Aku mau tanya sesuatu sama kamu..
Shella : Tanya apa?
Sadam : Bener kamu lagi hamil?
Shella : Kamu tau darimana soal itu?
Sadam : Ibu kamu yang bilang ke aku tadi, dan katanya kamu juga udah mau nikah..
Shella : Iya bener, sebentar lagi aku mau nikah sama seorang CEO terkenal di Jakarta! Jadi, kamu gausah ngarepin aku lagi!
Sadam : Oh gitu, terus dia juga yang udah hamilin kamu?
Shella : Pertanyaan kamu gak harus aku jawab, udah ya aku sibuk!
Tut Tut Tut...
Shella mematikan teleponnya..
"Ih kenapa ibu bilang ke Sadam sih soal kehamilan gue??" gumam Shella.
...•••...
Rapat presentasi pengenalan produk terbaru dari kantor Adrian sudah selesai dilaksanakan, Devano serta asistennya pun ingin pamit.
"Baiklah pak, kalau begitu saya dan Novi izin pamit ya.." ucap Devano.
"Oh iya iya silahkan, terimakasih sudah berkenan hadir di presentasi ini.." ujar Adrian.
"Sama-sama pak, semoga produk terbaru ini sesuai dengan apa yang kita harapkan!" ujar Devano.
"Aamiin," ucap Adrian.
"Yasudah saya pamit pak," ucap Devano.
"Iya silahkan, eee Risa kamu antar pak Devano dan asistennya ya!" ujar Adrian.
"Baik pak, mari!" ucap Marissa.
Lalu, Devano & Novi keluar dari ruangan itu.. Sedangkan Adrian masih berada disana.
"Sejak ada Shella, hari-hari gua jadi lebih indah.. Semoga aja dia mau jadi pasangan hidup gua," gumam Adrian sambil memandang foto Shella di hp nya.
"Oh iya, gua kan mau tanya ke pak Devano soal malam itu.. Aduh kok bisa lupa sih, semoga aja dia belum jauh deh!" batin Adrian.
Adrian pun meletakkan hp nya dan langsung bergegas menyusul Devano.
...•••...
Shella yang sedang menghitung keuangan perusahaan, menghentikan sejenak kerjaannya itu..
"Aduh kebelet lagi, nanti lagi deh ngerjainnya.." ujar Shella.
Ia pun keluar dari ruangannya dan menuju kamar mandi.
Disaat yang sama, Devano juga ingin pergi ke kamar mandi.
"Eeee, kamu duluan aja! Saya mau ke toilet sebentar," ucap Devano.
"Baik pak, kalau gitu saya duluan ya.." ucap Novi.
"Eee toiletnya dimana ya?" tanya Devano pada Marissa.
"Disebelah sana pak, nanti bapak tinggal belok kiri aja.." jawab Marissa.
"Ok terimakasih," ucap Devano.
Devano pun pergi ke toilet, sementara Marissa mengantar Novi keluar kantor.
Di perjalanan menuju toilet, Devano kembali berpapasan dengan Shella.
"*Ah sial ketemu dia lagi!" gumam Devano.
"Itu kan pak Devano, ini kesempatan buat gue tanya ke dia soal malam itu!" batin Shella*.
Shella pun mendekati Devano..
"Permisi pak, boleh kita bicara sebentar?" tanya Shella.
Devano terbujur kaku dan tidak bisa berkata-kata.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
less22
aku mampir thor
2022-03-08
1
Syhr Syhr
aku buat daf. Fav. kak😊.
2021-11-30
1
Rahma AR
nyicil thor 😊
2021-11-06
1