Adrian sampai di lokasi tempat anak buahnya berhasil menemukan orang yang melihat Shella.. Ia pun langsung menghampiri mereka.
"Nah itu dia pak Adrian," ujar Fahmi.
"Gimana mana orangnya?" tanya Adrian.
"Ini pak, namanya mas Wawan.. Beliau adalah pedagang kaki lima pak," jawab Fahmi.
"Iya pak, kenalkan saya Wawan.." ucap Wawan.
"Ah iya lalu apa benar anda melihat wanita di poster ini?" tanya Adrian.
"Iya benar pak, tadi saya ketemu sama dia di halte pak.. Dia juga beli minuman saya," jawab Wawan.
"Alhamdulillah, terus dia kemana?" tanya Adrian.
"Tadi saya mengantar wanita itu ke daerah tempat tinggal saya pak, soalnya katanya dia pengen cari kontrakan murah.." jawab Wawan.
"Eee bisa anda tunjukkan ke saya dimana tempatnya?" tanya Adrian.
"Bisa pak, mari saya antar kesana.." ucap Wawan.
"Terimakasih mas, kita pakai mobil aja biar cepat!" ujar Adrian.
"Oh iya baik pak, eh tapi pak benarkan nanti saya bakal dapat uang 200 juta??" ucap Wawan.
"Iya mas, anda tenang saja saya gak mungkin ingkar janji kok!" jawab Adrian.
"Baik pak, kalo gitu ayo langsung saya antar kan kesana..!!" ujar Wawan.
"Mari pak?, eee kalian pergi biar saya aja yang urus selanjutnya!" ucap Adrian.
"Baik pak," ucap Fahmi.
Adrian & Wawan pun masuk ke mobil lalu pergi menuju daerah tempat tinggal Wawan.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di depan gang rumah Lubis.
"Nah itu dia pak gang nya, tapi sepertinya mobil bapak tidak muat masuk gang itu.. Kita lanjut jalan kaki aja pak," ucap Wawan.
"Oh iya iya,"
Adrian memarkirkan mobilnya di depan gang, lalu ia bersama Wawan masuk ke gang tersebut.
"Eee pak, kalau boleh tau kita mau ke rumah siapa ya?" tanya Adrian.
"Kita ke rumah pemilik kontrakan disini pak, tadi saya mengantar perempuan itu kesana.. Tapi ternyata perempuan itu ponakannya pemilik kontrakan disini pak!" jawab Wawan.
"Hah jadi pemilik kontrakan itu paman nya Shella?"
"Iya pak benar, tadi saya dengar sendiri pak Lubis bicara seperti itu.."
"Pak Lubis itu pemilik kontrakan disini?"
"Iya pak,"
Akhirnya mereka pun sampai di rumah Lubis..
"Nah pak ini dia nih rumahnya pak Lubis, tadi saya antar wanita itu kesini.." ujar Wawan.
"Kok sepi?" tanya Adrian.
"Kalau itu saya gak tahu pak, tapi sebentar biar saya ketuk pintu dulu.." ujar Wawan.
"Baik pak,"
Wawan pun mengetuk pintu rumah Lubis.
Tok Tok Tok...
Sudah berkali-kali Wawan mengetuk pintunya, namun tidak ada jawaban dari dalam rumah itu.
"Aduh kayaknya lagi pada pergi deh pak," ucap Wawan.
"Terus gimana dong?" tanya Adrian.
"Eee sebentar pak saya telpon pembantu disini dulu," ucap Wawan.
Saat Wawan ingin menelpon, tiba-tiba seseorang membuka pintunya..
"Eh kamu Wan, ada apa ketuk-ketuk pintu?" tanya Yani.
"Akhirnya keluar juga, ini loh ada yang mau ketemu sama pak Lubis.." ujar Wawan.
"Ohh pak Lubis nya baru aja pergi.." ucap Yani.
"Pergi kemana ya Bu?" tanya Adrian.
"Tadi sih bilangnya mau makan siang mas," jawab Yani.
"Terus perempuan yang tadi kesini mana?" tanya Wawan.
"Ya itu ikut pergi sama pak Lubis," jawab Yani.
"Gimana nih pak?" tanya Wawan pada Adrian.
"Yasudah biar saya tunggu sampai mereka pulang, boleh kan Bu?" ucap Adrian.
"Ohh boleh-boleh kok, silahkan mau tunggu disini apa di dalam?" ujar Yani.
"Disini aja Bu," jawab Adrian.
"Ok, kalau gitu saya buatkan minum dulu ya mas.." ucap Yani.
"Eh gausah repot-repot Bu," ujar Adrian.
"Udah gapapa gak repot kok, yang namanya tamu harus dihidangkan minuman.." ucap Yani.
"Eh saya gausah loh Yan, mau jualan lagi soalnya.." ujar Wawan.
"Lah siapa juga yang mau buatin buat kamu!" ucap Yani.
Yani pun masuk kedalam untuk membuat minum.
"Yasudah pak, kalau anda mau lanjut berjualan silahkan!" ucap Adrian.
"Iya pak, tapi kira-kira uang 200 jutanya kapan ya bisa saya terima?" tanya Wawan.
"Oh bapak gausah khawatir, anda punya rekening kan?" ujar Adrian sambil tertawa kecil.
"Punya dong pak, sebentar saya cek dulu.." ucap Wawan.
"Nah,"
"Ini dia pak nomor rekening saya,"
"Baik pak langsung saya transfer sekarang juga ya.."
"Wah rejeki anak sholeh ini namanya..!!"
...•••...
Sementara itu, Laila masih tidak percaya jika abangnya sudah memperkosa seorang wanita sampai hamil.
"Gue masih gak nyangka bang, setau gue lu itu orangnya pendiem loh polos gitu.. Kok bisa sih lu perkosa cewek?" ujar Laila.
"Yeh yang namanya khilaf kan bisa terjadi sama siapa aja," ucap Devano.
"Terus itu gimana sama ceweknya? Beneran dia hamil?" tanya Laila.
"Ya bener lah, makanya sekarang gue bingung ini harus gimana.." jawab Devano.
"Kok lu bisa tau sih? Emangnya cewek itu ngomong ke lu?" tanya Laila.
"Ya enggak lah, dia aja gak tau kalo udah diperkosa sama gue.. Gua itu tau dari pacarnya dia alias juga rekan bisnis gue," jawab Devano.
"Waduh dunia sempit amat ya bang, ternyata cewek yang lu perkosa itu pacar rekan kerja lu hahaha.." ujar Laila.
"Yeh malah ketawa bukannya ngasih solusi gitu!" ucap Devano.
"Hahaha ya sorry, gue juga gak tau harus gimana.. Eh terus pacarnya itu tau kalo lu udah perkosa ceweknya?" tanya Laila.
"Ya enggak tau lah, dia cuma cerita kemarin katanya pacarnya itu hamil.. Tapi kayaknya sih dia udah curiga sama gue," ucap Devano.
"Hah kok bisa?"
"Iya soalnya gua kepergok waktu bawa Shella ke mobil gue malam itu.. Ternyata dia ada di disana juga,"
"Hah wait wait.. Shella bang? Nama cewek yang lu perkosa Shella??" tanya Laila kaget.
"Iya, kenapa sih lu kok kaget gitu?"
"Shella itu nama temen gue bang, dia juga lagi hamil yang gue ceritain ke lu waktu itu.."
"Ha serius?"
"Iyalah bang, jangan-jangan dia orang yang lu perkosa lagi.."
"Ah kebetulan doang kali namanya sama! Kan nama Shella itu banyak bukan cuma temen lu doang,"
"Ya iya sih, tapi kan aneh aja gitu bisa samaan gitu.. Tapi kalo temen gue kan katanya hamil sama calon suaminya," ujar Laila.
"Nah berarti beda orang!"
"Yaudah, terus gimana tuh? Lu gak mau ngaku aja ke dia?" tanya Laila.
"Pengennya sih gitu, tapi gua takut kalo dia marah ke gue nantinya.." jawab Devano.
"Ish ya kalo dia marah mah wajar lah, harusnya bukan cuma marah tapi ngebunuh lu juga! Orang kehormatan nya udah diambil sama lu!" ujar Laila.
"Iya sih, ah lu mah bikin gue tambah pusing..!!" ujar Devano.
Lalu, Devano pergi ke kamarnya meninggalkan Laila disana.
...•••...
Shella & Lubis sampai kembali di depan gang.. Lubis memarkirkan mobilnya dibelakang mobil Adrian.
"Loh itu mobil siapa ya, perasaan yang ngontrak disini gak ada yang punya mobil.." ujar Lubis.
"Emm mungkin itu mobil keluarga atau temen orang disini om," ucap Shella.
"Iya kali ya, yasudah ayo turun!"
"Iya om,"
Mereka pun turun dari mobil, begitu melewati mobil Adrian.. Shella merasa seperti mengenali mobil itu.
"Ini kok kayak mobilnya Adrian ya? Ah paling cuma sama aja.. Kan mobil begini banyak yang punya," gumam Shella.
Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah.. Lubis melihat ada orang sedang duduk di depan rumahnya.
"Loh itu siapa ya?" ujar Lubis.
Shella pun langsung mengarahkan pandangan nya ke orang itu.
"Hah itu kan Adrian.." ujar Shella.
"Siapa Adrian? Kamu kenal sama dia?" tanya Lubis.
"Eee.."
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Sekti Yuniasari
adrian org baik dan sngat baik smoga shela sma dia jgan devano yg tega nggalin dipinggir jalan hbis make ...adrian rela ksih hadiah 200 juta bg yg nemui shela...baikx jeterlaluan tu adrian udh cnta mati
2022-04-14
1
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
boom like
2022-03-09
1
VaLe~
Mantab
2021-10-24
3