Shella pulang ke rumahnya menggunakan ojek, disana sudah ada para warga serta RT yang menunggu nya.
"Ini mas uangnya, kembaliannya ambil aja.." ujar Shella.
"Loh ini pas mbak," ujar kang ojek.
Shella langsung berjalan ke rumahnya, dan orang-orang disana pun menyambutnya dengan cemoohan.
"NAH INI DIA NIH AIB KAMPUNG KITA!" ujar Udin.
"IYA WANITA SEPERTI KAMU GAK PANTES TINGGAL DI KAMPUNG KITA..!!!" ujar Setyo.
"Semuanya harap tenang, saya dan pak Juan akan berbicara dengan Shella dan Bu Jenar di dalam.." ucap pak RT.
Pak RT serta wakil warga yaitu pak Juan meminta Shella dan Jenar masuk untuk berbicara.. Sementara para warga diminta menunggu di luar dan dijaga oleh hansip.
"Eee pak mau minum apa?" tanya Shella.
"Tidak usah, kita langsung bahas ke inti masalahnya aja!" jawab pak RT.
"Yasudah pak, silahkan duduk!" ujar Jenar.
"Jadi begini, sesuai permintaan para warga.. Saya memutuskan bahwa Shella harus pergi dari kampung ini, karena saya tidak mau ketentraman di kampung ini hilang!" ucap pak RT.
"Tapi pak, ini gak adil buat anak saya! Dia itu cuma hamil loh gak ada merugikan satupun warga disini, kenapa anak saya harus diusir?" ujar Jenar.
"Iya Bu saya mengerti, tapi demi kesejahteraan bersama lebih baik Shella pergi dari sini.." jawab pak RT.
"Iya bener Bu, jujur kami para warga disini tidak mau ada kejadian seperti ini! Itu akan membuat citra kampung kita jadi buruk di mata orang-orang," ujar pak Juan.
"Tapi anak saya sebentar lagi mau menikah pak, jadi boleh lah ya dia tinggal beberapa hari disini.. Setelah itu kan dia ikut suaminya," ucap Jenar.
"Tidak bisa Bu, secepatnya Shella harus pergi! Kalau tidak mungkin para warga akan bertindak lebih dari ini!" ujar pak RT.
"Yaudah Bu gapapa, kalau memang aku harus pergi aku bakal pergi.." ucap Shella.
"Loh terus pernikahan kamu sama Adrian itu gimana?" tanya Jenar.
"Itu liat nanti aja Bu, aku gak mau masalahnya jadi semakin besar! Jadi mending aku pergi aja dari sini," jawab Shella.
"Memangnya kamu sudah tau mau pergi kemana??" tanya Jenar.
"Belum Bu, tapi itu gampang kok.." jawab Shella.
"Baiklah, saya senang kamu mau menuruti kemauan warga disini.. Kalau gitu kamu bisa pergi sekarang, mumpung para warga masih ada disini, jadi mereka bisa lihat sendiri kalau kamu sudah pergi.." ucap pak RT.
"Loh pak, ini itu sudah malam! Kasian anak saya, kenapa gak besok aja?" ujar Jenar.
"Bagaimana pak?" tanya pak RT pada pak Juan.
"Sepertinya benar pak, lebih baik Shella pergi besok pagi saja.." jawab Juan.
"Baik, saya beri waktu sampai besok jam 7 pagi untuk kamu pergi dari sini ya!" ujar pak RT.
"Iya pak," ucap Shella.
"Kalau begitu, kami permisi.." ucap pak RT.
Pak RT, pak Juan serta para warga pergi dari rumah Shella.
"Shella, kamu serius mau pergi dari sini?" tanya Jenar.
"Iya Bu sebaiknya gitu, aku gak mau nantinya malah ibu yang kena imbasnya.." jawab Shella.
"Kalau gitu kamu minta bantuan Adrian ya, dia pasti bisa kasih kamu tempat tinggal!" ucap Jenar.
"Enggak Bu, aku gak mau nyusahin Adrian.. Lagian aku bisa kok cari tempat tinggal sendiri!" ujar Shella.
"Heh kamu jangan ngeyel deh! Yang ada kamu nanti tidur di jalanan terus diangkut sama satpol mau?" ujar Jenar.
"Enggak kok Bu, udah aku mau masukin baju-baju aku ke koper.." ucap Shella.
Shella langsung menuju kamarnya untuk membenahi pakaiannya.
#Sebelumnya...
...📞...
Shella : Loh apa yang gawat Bu?
Jenar : Ini warga disini pada demo minta kamu pergi dari kampung ini!
Shella : Hah kok bisa Bu?
Jenar : Iya jadi mereka udah tau kalau kamu hamil Shella!
Shella : Ya ampun mereka tau darimana?
Jenar : Ada seorang warga yang nguping pembicaraan ibu sama Sadam tadi..
Shella : Lagian ibu kenapa sih pake kasih tau Sadam soal kehamilan aku?
Jenar : Ya maaf ibu terpaksa bilang itu, biar dia gak deketin kamu lagi.. Kan sebentar lagi kamu mau jadi istrinya nak Adrian!
Shella : Ish tapi sekarang situasi nya jadi rumit!
Jenar : Yaudah mending kamu pulang cepet sini, mereka katanya mau ketemu sama kamu!
Shella : Iya aku pulang sekarang!
Tut Tut Tut...
Shella mematikan teleponnya dan bergegas mengambil tasnya lalu keluar dari ruangannya.
Ia menemui Adrian terlebih dahulu di tempat parkir.
"Udah telponnya? Ayo kita berangkat sekarang!" ujar Adrian.
"Maaf Rian, kayaknya aku gabisa ikut kamu deh.." ucap Shella.
"Loh kenapa?" tanya Adrian.
"Barusan ibu aku ngabarin, warga di kampung aku mau usir aku dari sana.." jawab Shella.
"Ha kenapa gitu?" tanya Adrian.
"Ya itu semua gara-gara kamu! Seandainya kamu gak paksa aku buat ngelakuin hal keji itu, pasti sekarang aku gak bakal hamil! Dan aku juga gak bakal diusir dari kampung..!!" jawab Shella.
"Kamu tenang ya, aku bakal bantu kamu kok! Sekarang aku anter kamu pulang ya.." ucap Adrian sambil memegang tangan Shella.
Shella langsung melepaskan tangannya dari Adrian..
"Gausah! Mulai sekarang kamu gak perlu bantu aku lagi, aku bisa kok urus ini semua sendiri..!! Mending kamu susul adik kamu sana!" ujar Shella.
"Sel jangan gitu dong Sel..!!"
"Kenapa emangnya? Kamu belum puas bikin aku menderita? Udah ya jangan ganggu aku lagi..!!"
Shella berbalik badan lalu pergi meninggalkan Adrian..
"KAMU HAMIL BUKAN KARENA AKU SHELLA..!!!" ujar Adrian.
Mendengar itu, Shella menghentikan langkahnya dan menoleh ke Adrian.
"Maksud kamu apa? Jelas-jelas kamu yang udah hamilin aku!" ucap Shella.
"Iya, aku emang ngelakuin itu ke kamu.. Tapi aku bukan orang pertama yang melakukan itu!" jawab Adrian.
"Maksudnya?" tanya Shella.
"Pas aku menyetubuhi kamu, aku gak liat ada darah perawan yang keluar! Itu artinya kamu udah gak perawan saat aku lakuin itu.." jawab Adrian.
Shella terkejut mendengar nya, namun ia tidak langsung percaya begitu saja dengan perkataan Adrian.
"Aku gak percaya, kenapa waktu itu kamu gak ngomong langsung? Ini pasti akal-akalan kamu doang kan, biar kamu bisa lepas dari tanggung jawab!" ujar Shella.
"Emang begitu kenyataannya Sel, aku bukan orang yang mengambil keperawanan kamu! Itu juga alasan aku menanyakan hal tadi ke Devano, karena aku curiga dia yang sudah membobol kamu! Kamu inget kan malam itu dia bawa kamu ke mobil, pasti dia udah ngelakuin itu disana!" ucap Adrian.
Shella pun mengingat kembali kejadian malam itu, saat ia sedang mabuk berat hingga pingsan dan ditolong oleh Devano.. Ia pun mulai berpikir mungkin saja yang dikatakan Adrian ada benarnya.
"Tapi Sel, walaupun anak itu bukan anakku.. Aku akan tetap menikahi kamu, dan membiayai seluruh keperluan anak itu!" sambung Adrian.
"Gak, lebih baik kamu menjauh dari kehidupan aku! Biar aku rawat anak ini sendiri," ujar Shella.
Shella pun melanjutkan langkahnya dan pergi meninggalkan Adrian.. Ia memanggil tukang ojek yang lewat dan memintanya mengantar ia pulang.
"Kenapa jadi gini sih?? Gua itu cinta sama lu Shella!! Kenapa lu malah nyuruh gua menjauh dari lu?" gumam Adrian.
"Gua harus temuin Devano, dan pastiin kalau dia emang yang udah hamilin Shella!" batin Adrian.
"Tapi sebelum itu, gua harus jemput adek gua dulu.."
Adrian pun masuk ke mobilnya dan bergegas ke dandelion cafe menjemput adiknya yang pingsan.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
VaLe~
Jd siapa yg membobol shella
2021-10-24
1
VaLe~
Teruskan karyamu👍👍 bagus
2021-10-24
1
Li Permana
Semangat!
2021-10-23
1