Part 19

Pak Bejo meneteskan airmata mendengar perkataan Niar. Kata-kata itu mampu melukai hatinya sebagai imam keluarga, karna sebagai pemimpin keluarga ia telah gagal membimbing makmumnya. Hingga ketidak adilan terus saja menimpa Niar.

"Maafkan Bapak, Nak. Maafkan, Bapak." Berulang kali pak Bejo meminta maaf kepada Niar, merengkuh tubuh putrinya yang rapuh dan bergetar karna menangis.

"Sebenci itukah ibu padaku, Pak. Apa ini salah Niar yang hadir di keluarga ini?" Tangisan Niar terdengar pilu, menyesakkan dada.

Nesva diam saja melihat bapak dan adiknya saling berpelukan dengan isak tangis. Namun kedua sudut matanya ikut menggenang airmata. Entah karna rasa bersalah atau karna terbawa suasana saja.

Sedangkan Sumiati melengos ke arah lain tanpa mau memandang pak Bejo dan Niar. Hati Sumiati telah mengeras seperti batu, hingga mata hatinya selalu tertutup dengan kebencian.

Selama ini kebaktian Niar tetap di anggap angin lalu, tanpa sedikitpun di pandangannya. Bahkan ibu kejam itu seolah bahagia melihat kesedihan dan kesakitan yang selalu di alami Niar.

"Ibu gak mau tau, kita harus cari jalan keluar agar rumah ini tidak di sita!" ujar Sumiati. Wanita itu sama sekali tidak merasa bersalah telah menyakiti Niar dengan ujaran kebenciannya tadi. Padahal kalimat yang di ucapkannya mampu menghancurkan hati Niar hingga melebur tiada sisa. Niar masih terisak pilu, namun Sumiati tidak perduli.

"Ibu tidak malu berbicara seperti itu? Hutang itu untuk kepentingan Ibu dan Nesva, harusnya kalian yang lebih bertanggung jawab!" sentak pak Bejo. Pria paruh baya itu melepas rengkuhannya pada Niar dan beralih menatap nyalang pada Sumiati.

"Di sini Bapak sebagai kepala keluarga, apa yang terjadi dengan anak dan istrimu harus ikut bertanggung jawab!"

"Di saat seperti ini Ibu menganggap Bapak sebagai kepala keluarga, sebelumnya pernahkah Ibu mendengarkan perkataanku? Pernahkah Ibu menghargai keputusanku? Tanyakan pada putri sulungmu, bisakah dia membantu kita di saat kesulitan seperti ini? Padahal dia juga menggunakan uang itu!" Pak Bejo beralih menatap Nesva.

"Kebutuhan Nesva juga banyak, Pak. Tapi Nesva gak lupa buat sisihkan gaji bulanan buat Ibu. Jadi Bapak jangan salahin Nesva," jawabnya.

"Berapa gaji yang kamu sisihkan? Gajimu besar, harusnya bisa meringankan beban keluarga, tapi pengeluaranmu tidak terkendali, sampai kamu merengek pada ibumu untuk berhutang pada rentenir," sahut pak Bejo.

"Jangan salahkan Nesva! Bekerja di kantor besar, menuntut Nesva selalu tampil cantik, Pak. Dan cantik itu butuh modal, jadi Ibu upayakan apapun agar Nesva tampil sempurna. Itu juga bisa menunjang karirnya biar naik jabatan." Kesalahan dan keburukan Nesva tetap di bela Sumiati. Putri sulungnya tetap menjadi yang utama.

"Kalian saja yang tidak bersyukur. Walaupun Nesva di tuntut tampil cantik, tapi tidak harus melakukan operasi plastik! Cantik itu relatif dari hatinya, bukan sekedar penampilannya saja," sanggah pak Bejo.

"Pak-pak, udah. Percuma kita bertengkar membahas yang sudah terjadi. Saat ini lebih penting memikirkan jalan keluar agar rumah ini tidak di sita pihak rentenir," lerai Niar. Gadis itu lebih tenang dan telah berhenti menangis.

Pak Bejo mengatur napas, berusaha meredam emosi yang masih menguasai diri. Memang benar yang di katakan Niar, tidak ada guna membahas hal yang sudah terjadi, tidak akan menyelesaikan masalah. Saat ini yang terpenting mencari solusi untuk melunasi semua hutang.

Pak Bejo kembali duduk dengan memijat pelipisnya.

"Pak, mungkin uang tabungan Niar hanya ada lima juta, dengan gaji Niar bulan ini tiga juta dan terkumpul delapan juta. Sedangkan sisa hutangnya masih kurang banyak," ucap Niar.

"Kamu lagi yang harus di repotkan, Nak. Uang tabungan untuk masa depanmu harus terpakai untuk melunasi hutang," jawab pak Bejo tak enak hati.

"Gak apa Pak, Niar ikhlas. Keadaannya memang mendesak."

"Gajiku bulan ini cuma lima juta," sahut Nesva. "Aku gak bisa usahain lebih dari itu," imbuhnya.

"Bahkan untuk melunasi bunganya saja masih kurang banyak," ujap pak Bejo. "Bapak gak tau sisanya harus mencari kemana. Uang sebanyak itu dan hanya di beri tenggang waktu dua hari. Kalau kita tidak bisa mencari sisanya, bersiap saja kita tidur di kolong jembatan!" pak Bejo nampak frustasi. Wajah tuanya semakin mengerut dan pucat pasi.

"Niar, kamu bekerja dengan orang kaya, coba kamu pinjam sama majikanmu, siapa tau dia mau pinjamin kamu uang," ujar Sumiati.

"Majikanku memang kaya, Bu. Tapi gak mungkin Niar pinjam uang sebanyak itu. Gaji Niar hanya 3juta dalam satu bulan, mau sampai kapan kita melunasi hutang itu? Tuan Yusha juga tidak mungkin memberiku pinjaman, kecuali ...," ucapan Niar menggantung di udara. Ia terdiam sejenak dengan raut wajah tegang.

"Kecuali apa?" tanya Sumiati. Niar belum juga menjawab. Hingga Sumiati mengeraskan suaranya. "Kecuali apa, Niar! Katakan!" desaknya.

"Ke–kecuali Niar mau menjadi istri keduanya," jawab Niar dengan pandangan kosong. Hal yang paling ia takutkan dan berusaha untuk dihindari kini menjadi salah satu jalan keluar.

"Apa ...!" Pak Bejo dan Sumiati berteriak bersamaan. Mereka berdua terkejut mendengar perkataan Niar. Tak terkecuali juga dengan Nesva, namun perempuan itu hanya melebarkan bola matanya menatap Niar.

"Gak Nak, itu bukan jalan keluar. Kamu tidak harus menjadi istri kedua dari majikanmu sendiri. Tidak! Bapak tidak setuju." Pak Bejo menolak tegas. Ia tidak mungkin merelakan Niar menjadi istri kedua dari tuanya.

"Niar juga menolaknya, Pak! Niar juga gak mau menjadi istri kedua yang hanya di sewa rahimnya untuk mengandung anak tuan Yusha. Niar gak mau! Tapi saat ini gak ada pilihan. Hanya itu jalan keluarnya." Airmata Niar yang tadinya surut kini membanjiri pipi mulus itu lagi. Niar menunduk dalam kegetiran jalan takdirnya. Ia ingin menghindari pernikahan itu, tapi keadaan yang seolah mendukung terlaksananya rencana Sheli.

"Kamu tidak perlu mengorbankan dirimu, Nak. Masalah ini ada bukan karna kesalahanmu, kamu tidak boleh terlibat pernikahan yang hanya akan menyakiti dirimu. Pasti akan ada jalan lain," ujar pak Bejo dengan penolaknya.

"Jalan lain mana yang Bapak maksut? Apa kita bisa mengumpulkan uang seratus dua puluh lima juta itu dalam waktu dua hari? Baguskan kalau ada jalan keluarnya, Niar menjadi istri kedua majikannya," sahut Sumiati.

"Bu ... !!!" pak Bejo berteriak geram ingin menghentikan kegilaan istrinya. Bagaimana bisa Sumiati menyetujui begitu saja.

"Bu, mengorbankan Niar menjadi istri kedua bukanlah jalan keluar terbaik. Pernikahan itu akan menyakiti Niar. Apalagi pernikahan yang terjadi bukan karna perasaan cinta, pernikahan yang hanya saling menguntungkan satu sama lain. Apa Ibu tega mengorbankan Niar untung menanggung masalah ini sendirian? Bapak gak akan setuju, lebih baik kita kehilangan rumah daripada putriku menjadi istri kedua!"

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

anak kesayangan mu tu
.. suruh utang ke perusahaan.

2023-08-02

0

Sweet Girl

Sweet Girl

ngapain juga Niesva pakek oplas segala ya...
musibah Aris dapat Niesva.

2023-08-02

0

Sumi Sumi

Sumi Sumi

aku pingin teriyak maki bu Sumiyati dengn gampang nya. bikin ehhhhhh kesel az

2021-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 3
3 Part 4
4 Part 5
5 Part 6
6 Part 7
7 Part 8
8 Part 9
9 Part 10
10 Part 11
11 Part 12
12 Part 13
13 Part 14
14 Part 15
15 Part 16
16 Part 17
17 Part 18
18 Part 19
19 Part 20
20 Part 21
21 Part 22
22 Part 23
23 Part 24
24 Part 25
25 Part 26
26 Part 27
27 Part 28
28 Part 29
29 Part 30
30 Part 31
31 Part 32
32 Part 33
33 Part 34
34 Part 35
35 Part 36
36 Part 37
37 Part 38
38 Part 39
39 Part 40
40 Part 41
41 Part 42
42 Part 43
43 Part 44
44 Part 45
45 Part 46
46 Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47 Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48 Part 49
49 Part 50 (Memutuskan)
50 Part 51
51 Part 52 (Melepas)
52 Part 53
53 Part 54
54 Part 55 (Tak terduga)
55 Part 56
56 Part 57
57 Part 58
58 Part 59
59 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62 Siap gak siap
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92 (Lima Purnama)
93 Part 93
94 Pengumuman
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102 (Ending Story)
104 Part 103 (extra part 1)
105 Part 104 (Extra Part 2)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 3
3
Part 4
4
Part 5
5
Part 6
6
Part 7
7
Part 8
8
Part 9
9
Part 10
10
Part 11
11
Part 12
12
Part 13
13
Part 14
14
Part 15
15
Part 16
16
Part 17
17
Part 18
18
Part 19
19
Part 20
20
Part 21
21
Part 22
22
Part 23
23
Part 24
24
Part 25
25
Part 26
26
Part 27
27
Part 28
28
Part 29
29
Part 30
30
Part 31
31
Part 32
32
Part 33
33
Part 34
34
Part 35
35
Part 36
36
Part 37
37
Part 38
38
Part 39
39
Part 40
40
Part 41
41
Part 42
42
Part 43
43
Part 44
44
Part 45
45
Part 46
46
Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47
Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48
Part 49
49
Part 50 (Memutuskan)
50
Part 51
51
Part 52 (Melepas)
52
Part 53
53
Part 54
54
Part 55 (Tak terduga)
55
Part 56
56
Part 57
57
Part 58
58
Part 59
59
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62 Siap gak siap
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92 (Lima Purnama)
93
Part 93
94
Pengumuman
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102 (Ending Story)
104
Part 103 (extra part 1)
105
Part 104 (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!