Part 13

Tok ... tok ...

"Tu–tuan ... Tuan .... " Meski ragu dan takut Niar memberanikan diri mengetuk pintu kamar Yusha.

Ceklek ...

"Apa sih? Berisik!" sentak Yusha membuka pintu.

"Maaf Tuan, saya dapet pesan dari nona Sheli untuk membangunkan anda." Lagi-lagi Niar menunduk, ia enggan melihat Yusha yang tampak kacau. Dari jarak setengah meter bisa mencium bau alkohol menyengat. Ia menahan mual karna bau itu.

"Sheli kemana?" tanya Yusha.

"Nona Sheli sudah pergi ke Korea. Nona Sheli juga minta maaf tidak sempat membangunkan anda, katanya takut telat," terang Niar.

Terdengar hembusan napas kasar, Yusha berbalik menuju kamar mandi tanpa menutup pintu kamar. Sejenak Niar terdiam, mempertimbangkan tindakan apa yang akan di lakukan. Menyiapkan pakaian tuannya atau kembali ke bawah mengerjakan pekerjaan lain. Tapi, bukankah Sheli tadi menyuruhnya menyiapkan kebutuhan Yusha.

Dengan sedikit ragu Niar memberanikan diri masuk ke kamar Yusha, tampak gelap karna gorden jendela belum di buka. Perempuan itu menyingkap gorden yang menjulang, hingga cahaya mentari dapat masuk ke dalam kamar.

Mata Niar menari ke kanan dan ke kiri, mencari lemari pakaian Yusha. Wanita itu membuka pintu bagian barat, namun mendapati ruangan kerja. Ia berjalan menuju pintu satunya, pintu dekat dengan kamar mandi dan ternyata benar itu ruang ganti dengan lemari besar berjajar sangat rapi.

Saat Niar membuka lemari dan mengambil pakaian, tiba-tiba pintu kembali terbuka menampilkan Yusha yang baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk untuk menutupi bagian vital.

Niar yang terkejut segera berbalik dan menutup mata rapat-rapat. Pengalaman pertama melihat pria hanya mengenakan handuk, sangat canggung dan membuat gugup.

Yusha tampak biasa saja, lelaki itu melangkah mendekati Niar. Bukan untuk hal lain, tapi tangan Yusha mengambil kemeja yang di pegang Niar.

Saat tubuh Yusha mendekat, jantung Niar berdegub kencang. Wangi maskulin menguar dan memenuhi indra penciuman. Niar tak bergeming dari tempatnya berdiri.

"Ngapain kamu diem aja? Mau ngintip saya ganti baju?"

Suara Yusha mengejutkan Niar. "E–enggak Tuan. Saya permisi," Niar memilih keluar dan kembali ke dapur.

Tepat pukul 07.20 menit, Yusha telah turun menuju meja makan. Di sana sudah ada Kelvin sekretaris Yusha.

"Selamat pagi, Tuan Yusha." Kelvin berdiri dan membungkuk sebentar, setelah Yusha duduk Kelvin mengikuti duduk.

"Kepalaku sedikit pusing, Vin. Semalam aku pulang larut," ucap Yusha memijat leher bagian belakang.

"Apa perlu membuat janji temu dengan dokter untuk memeriksa keadaan anda, Tuan?" tanya Kelvin.

Yusha menggeleng. Tepat saat itu Niar datang membawa dua gelas teh herbal yang di suguhkan di depan Yusha dan sekretarisnya.

Yusha dan Kelvin menikmati sarapan pagi yang sudah tersedia, tak lama keduanya langsung berangkat ke kantor.

Niar kembali membereskan meja makan, setelah itu baru sarapan dengan pembantu lainnya. Ia pun mencari informasi tentang rumah tangga majikannya tanpa mengatakan tawaran Sheli tadi pagi.

Ternyata selama 4 bulan Yusha dan Sheli menikah keduanya memang jarang bertemu. Mereka di sibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Pantas saja tidak ada keharmonisan yang terjalin.

••••••••••••••

Malam kedua tinggal di rumah Yusha membuat Niar kesepian. Malam ini Yusha pulang telat, tidak makan malam di rumah.

Di rumah sebesar itu hanya ada dia sendiri. "Sepi juga ya tinggal di rumah sebesar ini hanya sendirian. Bapak, Niar kangen pengen pulang. Walau niat awal pergi dari rumah untuk menghindari ibu dan kak Nesva, tapi gak ada mereka hidupku juga sepi," keluh Niar berbicara sendiri. Gadis itu tengah duduk di ruang tengah dengan layar televisi yang menyala. Tapi bukan menonton televisi, justru televisi yang menonton gadis itu.

Niar bersantai dengan menselonjorkan kaki di atas sofa panjang, mencari posisi enak sambil rebahan. Karna terlalu enak, sampai tak sadar sudah tertidur di atas sofa dengan televisi masih menyala.

Pukul sepuluh malam Yusha baru pulang, sepatu pantofel yang menggema tidak menggangu tidur Niar yang pulas.

Langkah Yusha terhenti di samping Niar, melihat gadis itu tertidur dengan jilbab instan yang berantakan menutupi sebagian wajah lelapnya.

Yusha terdiam sejenak melihat ke arah Niar, lalu mengumpat kesal. "Si al! Begitu aja punya gue udah bereaksi. Gara-gara lama gak ngerasain, cuma liat cewek tidur bisa bikin gue on!"

Brak ...

Yusha membanting tas kerja ke arah Niar, membangunkan gadis itu secara paksa. "Kalau mau tidur di kamar! jangan di sini! Nyalain televisi bukannya di tonton tapi nonton kamu! Di kira gak pakek bayar listrik!" sentak Yusha mengomel.

"Ma-maaf Tuan, saya ke tiduran." Niar menjawab gelagapan. Nyawa yang tadi berpencar di paksa berkumpul dengan kesadaran yang masih setengah.

"Dasar ceroboh!" Setelah mengatakan itu Yusha berlalu dari hadapan Niar.

"Tuan, tunggu!" cegah Niar. Yusha terpaksa berhenti. "Apa Tuan ingin makan? Biar saya hangatkan lagi," tawar Niar.

"Kamu siapkan saja. Saya mandi dulu."

Niar berjalan ke dapur dan kembali memanaskan makanan. Meski canggung tinggal berdua dengan Yusha tapi tak seburuk. bayangannya. Nyatanya tidak ada hal buruk yang terjadi.

Makanan sudah terhidang di atas meja, Niar masih menunggu Yusha turun untuk melayani pria itu. Dan tak lama pun Yusha sudah turun dengan wajah lebih fress. Rambut gondrongnya masih menitikan bulir-bulir air. Untuk sejenak tatapan Niar tak teralihkan, baru kali ini mengamati wajah Yusha yang ternyata sangat tampan.

"Ngapain kamu lihatnya begitu?"

Pertanyaan Yusha menyadarkan Niar, gadis itu menunduk malu, terciduk sedang menatap pria di depannya.

Yusha sendiri mengernyit heran dengan tingkah Niar yang malu-malu. Tapi tidak ambil pusing, ia segera duduk untuk menikmati makan malam yang terlambat.

Niar hampir berbalik dan akan meninggalkan meja makan, tapi di cegah oleh Yusha. "Kamu di sini saja temani saya makan," ucapnya.

"Hah?" Niar bingung, kenapa lelaki itu menyuruhnya tetap disana untuk menemani Yusha makan malam.

"Cih ... Saya tidak suka mengulang perkataan. Kamu pasti dengar yang aku katakan tadi." Yusha berkata datar.

Niar tetap berdiri di tempatnya tanpa berani bergerak.

Yusha melirik. "Kamu mau mematahkan kaki mu dengan berdiri di situ? Duduklah, banyak tempat duduk yang kosong, kamu tinggal pilih," ucap Yusha.

Akhirnya Niar memberanikan diri duduk di kursi paling ujung. Wanita itu meremas jemari tanpa melakukan apapun. Sebenarnya lebih suka menunggu di dapur atau tempat lainnya daripada melihat tatapan Yusha yang membuatnya gugup.

"Ini bukan masakan bi Mur. Apa kamu yang masak?"

"Iya Tuan. Tadi tangan bi Mur keram karna asam uratnya kambuh dan menyuruh saya untuk menggantikan memasak. Maaf kalau kurang enak."

"Gak. Saya malah suka. Besok pagi masakin tumis kangkung lagi, tapi di campur udang." pinta Yusha.

"Baik, Tuan."

Terpopuler

Comments

khairi

khairi

ada aroma 🤔🤔🤔🤔💓💓💓

2021-11-02

0

Sumi Sumi

Sumi Sumi

satu poin mulai ada bau bau yg terpesona nih

2021-10-09

0

Nuranita

Nuranita

wah udah request nih pengen tumis kangkung.....lama2 bisa request apa nih......

2021-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 3
3 Part 4
4 Part 5
5 Part 6
6 Part 7
7 Part 8
8 Part 9
9 Part 10
10 Part 11
11 Part 12
12 Part 13
13 Part 14
14 Part 15
15 Part 16
16 Part 17
17 Part 18
18 Part 19
19 Part 20
20 Part 21
21 Part 22
22 Part 23
23 Part 24
24 Part 25
25 Part 26
26 Part 27
27 Part 28
28 Part 29
29 Part 30
30 Part 31
31 Part 32
32 Part 33
33 Part 34
34 Part 35
35 Part 36
36 Part 37
37 Part 38
38 Part 39
39 Part 40
40 Part 41
41 Part 42
42 Part 43
43 Part 44
44 Part 45
45 Part 46
46 Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47 Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48 Part 49
49 Part 50 (Memutuskan)
50 Part 51
51 Part 52 (Melepas)
52 Part 53
53 Part 54
54 Part 55 (Tak terduga)
55 Part 56
56 Part 57
57 Part 58
58 Part 59
59 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62 Siap gak siap
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92 (Lima Purnama)
93 Part 93
94 Pengumuman
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102 (Ending Story)
104 Part 103 (extra part 1)
105 Part 104 (Extra Part 2)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 3
3
Part 4
4
Part 5
5
Part 6
6
Part 7
7
Part 8
8
Part 9
9
Part 10
10
Part 11
11
Part 12
12
Part 13
13
Part 14
14
Part 15
15
Part 16
16
Part 17
17
Part 18
18
Part 19
19
Part 20
20
Part 21
21
Part 22
22
Part 23
23
Part 24
24
Part 25
25
Part 26
26
Part 27
27
Part 28
28
Part 29
29
Part 30
30
Part 31
31
Part 32
32
Part 33
33
Part 34
34
Part 35
35
Part 36
36
Part 37
37
Part 38
38
Part 39
39
Part 40
40
Part 41
41
Part 42
42
Part 43
43
Part 44
44
Part 45
45
Part 46
46
Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47
Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48
Part 49
49
Part 50 (Memutuskan)
50
Part 51
51
Part 52 (Melepas)
52
Part 53
53
Part 54
54
Part 55 (Tak terduga)
55
Part 56
56
Part 57
57
Part 58
58
Part 59
59
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62 Siap gak siap
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92 (Lima Purnama)
93
Part 93
94
Pengumuman
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102 (Ending Story)
104
Part 103 (extra part 1)
105
Part 104 (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!