Part 6

10tahun berlalu, Niara Livia Putri tumbuh menjadi gadis dewasa dan pekerja keras. Tiada hari tanpa mencari rupiah, meski gadis itu hanya bekerja di tempat laundry namun semangatnya perlu di acungi jempol.

Niar tumbuh menjadi gadis alim yang irit bicara, hanya bersuara seperlunya saja.

Selama sepuluh tahun mengalami ketidak adilan, apa lagi yang mampu dia perbuat karna sampai saat ini keadaan itu tidak berubah.

Sumiati tetaplah Sumiati, ibu kandung namun seperti ibu tiri. Meski kedua putrinya beranjak dewasa tak membuat mata hati Sumiati terbuka dan bisa menyayangi Niar seperti dia menyayangi Nesva.

Nesva tumbuh menjadi gadis manja dengan segala kejulid-an pada adiknya. Ia pun masih sama seperti sang ibu, tidak pernah menganggap adiknya ada. Tak pernah tegur sapa dan saling acuh.

Laundry tempat Niar bekerja tidak terlalu jauh, setiap jam enam pagi Niar telah mengayuh sepeda menuju tempat kerjanya. Tentu saja setelah menyelesaikan pekerjaan rumah karna Sumiati tidak akan membiarkan Niar pergi sebelum keadaan rumah bersih dan nyaman.

Berbeda dengan sang kakak yang lebih beruntung bisa bekerja di perusahaan besar sebagai karyawan tetap, tapi Niar hanya sebagai buruh laundry. Nesva mempunyai kesempatan bisa menyandang gelar sarjana, sedangkan Niar hanya tamatan madrasah tsanawiyah. Perbandingan sangat jauh, untuk itu pekerjaan mereka pun jauh berbeda.

Meski gaji Nesva lebih besar daripada Niar namun sang kakak terlalu boros menghamburkan uang gaji hingga kehidupan keluarganya tak lebih baik dari sebelumnya.

Bahkan gaji Niar yang tak seberapa tetap di andalkan untuk kebutuhan makan mereka sehari-hari.

Gadis mengenakan pasmina coklat tua itu sedang mengayuh sepeda menuju tempat kerja, hari ini sedikit terlambat karna berdebat dengan sang kakak yang selalu julid kepadanya.

"Maaf Mbak Lili, saya terlambat," ucap Niar ketika baru datang.

"Tumben kamu telat, Ni. Biasanya paling rajin," balas Lili, teman Niar sama-sama bekerja di tempat itu.

Laundry tempat Niar bekerja adalah milik Pak Sapto, salah satu warga berkecukupan yang memiliki beberapa rumah usaha seperti tempat laundry juga produksi rumah jahit baju.

Istri pak Sapto sendiri memiliki saudara kaya raya, untuk itu sedikit demi sedikit pak Sapto kecipratan mujur nya.

Tempat laundry itu memiliki 8karyawan termasuk Niar, istri pak Sapto akan datang siang hari setelah menjemput anak mereka pulang sekolah. Bu Nila termasuk galak dan disiplin, tidak suka negosiasi dengan karyawan yang suka berulah. Siapa pun akan di tendang jika tidak mematuhi peraturan.

Tak ingin mendapat teguran dari pekerja lainnya, Niar segera melakukan tugasnya. Mengambil baju kotor dan memasukannya ke dalam mesin cuci. Terkadang Niar juga mendapat tugas mengantar laundry yang sudah bersih ke rumah pelanggan.

Beberapa bulan lalu, Lili temannya bekerja di tempat itu mengajari Niar menggunakan kendaraan roda dua, berupa sepeda motor untuk mempermudah Niar mengantar baju-baju milik pelanggan.

Mobil sedan putih memasuki halaman depan laundry, keluar lah bu Nila dengan Anis–putri kedua bu Nila dengan pak Sapto. Kedatangan pemilik laundry itu menyita perhatian para pekerja, pasalnya bu Nila datang bersama suaminya yang mana hal itu jarang terjadi. Biasanya Nila hanya datang seorang diri.

"Mbak Yu tadi pagi nelpon aku, Yah," ucap bu Nila berbincang dengan suaminya.

"Ada perlu apa?" pak Sapto menanggapi. Mereka berdua berjalan masuk. Sesekali menganggukan kepala saat pekerja menyapa mereka.

"Katanya, si Yhusa pulang dari Jepang."

"Terus?" balas pak Sapto.

"Mbak Yu nyuruh aku nyari orang buat ngurusin Yhusa." Perbincangan bu Nila bersama suaminya masih berlanjut walau mereka telah duduk di meja kasir.

"Memang istrinya Yhusa kemana?" tanya pak Sapto pada istrinya.

"Ayah lupa? walau Yhusa punya istri, tapi gak pernah di urusin. Si Sheli selalu mentingin karirnya sebagai modeling yang lagi naik daun daripada ngurus Yhusa."

Perbincangan bu Nila bersama pak Sapto bisa di dengar oleh pegawai yang sedang berkemas baju di ruang sampingnya, termasuk Niar. Dengan jelas bisa mendengar percakapan itu.

"Orang kaya mah sama-sama sibuk nyari uang ya, Ma. Asisten rumah tangga udah ada 7orang masih nyari lagi," balas pak Sapto keheranan.

Jam makan siang Niar telah berkumpul dengan teman-teman lainnya. Gadis itu membuka kotak bekal yang tadi dibawanya. Sedang asik menikmati makan siang, terdengar seseorang sedang mencari keberadaanya.

"Niar, bapak kamu jatuh dari motor." Salah satu tetangga Niar datang untuk memberitahu.

"Ya ampun, bagaimana keadaan bapak?" tanya Niar dengan panik.

"Bapakmu di bawa ke rumah sakit, bude Sumiati meminta kami memberitahu mu agar segera menyusul kesana."

•••••••••••••

"Bapak," panggil Niar lirih.

Pak Bejo terbaring lemah di atas brankar rumah sakit, tangan kanannya terdapat gips, juga ada beberapa bagian tubuh lainnya mengalami lecet-lecet.

"Bapak gak apa, Niar. Jangan nangis," ucap pak Bejo lirih menenangkan Niar yang menangis terisak di sampingnya.

"Bapak kok bisa jatuh?"

"Bapak di serempet motor dari belakang, tapi motor itu kabur," terang pak Bejo.

"Ya ampun, Pak. Harusnya lain kali hati-hati," balas Niar.

Ketika Niar dan pak Bejo terlibat pembicaraan, Sumiati tiba-tiba masuk dan menghampiri brankar suaminya. "Nih, struktur pembayaran rumah sakit. Kamu yang bayar! Ibu gak punya uang." Sumiati melempar kertas kecil di depan Niar.

Niar mengambil kertas itu dan melihat nominal yang tertera. "Sebanyak ini, Bu?" Niar terkejut.

"Iya lah. Rumah sakit besar, biayanya juga besar," balas Sumiati bersedakep.

"Bu, uang Niar gak cukup," jawab Niar.

"Ya terserah. Kamu bisa usaha pinjam bos mu atau pinjam bu Tini." Sumiati tidak perduli tentang pembayaran rumah sakit.

"Niar gak berani mau casbon, takut sama bu Nila orangnya disiplin banget. Kalau pinjam ibunya kak Aris juga gak enak, kita masih punya tanggungan sama bu Tini," balas Niar.

"Bagaimana dengan kak Nesva? mungkin gaji kakak cukup buat bayar rumah sakit bapak," imbuh Niar.

"Gaji Nesva bulan ini udah ke pakek, dia mau touring sama temennya ke Jogja," ibu paruh baya itu begitu tahu tentang jadwal Nesva.

"Tapi Bu, keadaan darurat begini harusnya kak Nesva mengesampingkan waktu bersama temennya. Lebih penting biaya rumah sakit bapak daripada buat bayar touring," balas Niar dengan protes.

"Eh kamu gak usah sok pintar! kamu gak tau, itu keinginan Nesva dari dulu bisa pergi ke Jogja bersama temen-temennya. Gak mungkin batal hanya gara-gara bayarin kecelakaan bapak kamu yang dadakan ini." Bukannya mendukung Niar, tetap saja Sumiati mementingkan putri sulungnya.

"Sana kamu pergi cari pinjaman kemana aja, terus bayarin biaya rumah sakit!" perintah Sumiati.

"Bu ... kenapa harus Niar lagi yang kamu beri beban untuk membayar biaya rumah sakit. Putri kita gak cuma Niar, coba dulu bicara sama Nesva siapa tau mau merubah keputusannya," sahut pak Bejo lirih. Sesekali meringis saat tak sengaja bergerak dan menyentuh besi penyangga brankar.

Terpopuler

Comments

Ida Martha

Ida Martha

Mak kayak gtu minta di rukiah sepertinya . otaknya yg konslet biar bener... gedek banget liat Mak kayak gtu..

2023-01-08

0

Rizki Anis

Rizki Anis

bapanya aja yang gobloggg. anak culas d Britain sekolah tinggi yg rajin Dan berbakt mlah gak d sekolahin, istri gak bner mah mnding tinghalin..

2022-03-12

0

khairi

khairi

edaaaan bin gelok 😈😈😈😈😈😈 segala jenis bersarang di hati bubur sumsum.

2021-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 3
3 Part 4
4 Part 5
5 Part 6
6 Part 7
7 Part 8
8 Part 9
9 Part 10
10 Part 11
11 Part 12
12 Part 13
13 Part 14
14 Part 15
15 Part 16
16 Part 17
17 Part 18
18 Part 19
19 Part 20
20 Part 21
21 Part 22
22 Part 23
23 Part 24
24 Part 25
25 Part 26
26 Part 27
27 Part 28
28 Part 29
29 Part 30
30 Part 31
31 Part 32
32 Part 33
33 Part 34
34 Part 35
35 Part 36
36 Part 37
37 Part 38
38 Part 39
39 Part 40
40 Part 41
41 Part 42
42 Part 43
43 Part 44
44 Part 45
45 Part 46
46 Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47 Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48 Part 49
49 Part 50 (Memutuskan)
50 Part 51
51 Part 52 (Melepas)
52 Part 53
53 Part 54
54 Part 55 (Tak terduga)
55 Part 56
56 Part 57
57 Part 58
58 Part 59
59 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62 Siap gak siap
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92 (Lima Purnama)
93 Part 93
94 Pengumuman
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102 (Ending Story)
104 Part 103 (extra part 1)
105 Part 104 (Extra Part 2)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 3
3
Part 4
4
Part 5
5
Part 6
6
Part 7
7
Part 8
8
Part 9
9
Part 10
10
Part 11
11
Part 12
12
Part 13
13
Part 14
14
Part 15
15
Part 16
16
Part 17
17
Part 18
18
Part 19
19
Part 20
20
Part 21
21
Part 22
22
Part 23
23
Part 24
24
Part 25
25
Part 26
26
Part 27
27
Part 28
28
Part 29
29
Part 30
30
Part 31
31
Part 32
32
Part 33
33
Part 34
34
Part 35
35
Part 36
36
Part 37
37
Part 38
38
Part 39
39
Part 40
40
Part 41
41
Part 42
42
Part 43
43
Part 44
44
Part 45
45
Part 46
46
Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47
Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48
Part 49
49
Part 50 (Memutuskan)
50
Part 51
51
Part 52 (Melepas)
52
Part 53
53
Part 54
54
Part 55 (Tak terduga)
55
Part 56
56
Part 57
57
Part 58
58
Part 59
59
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62 Siap gak siap
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92 (Lima Purnama)
93
Part 93
94
Pengumuman
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102 (Ending Story)
104
Part 103 (extra part 1)
105
Part 104 (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!