Part 9

Seorang pemuda berpakaian kacau baru turun dari mobil mewahnya. Yhusa, ya, dia pemuda bernama Yhusaka Demitri Mahendra.

Pemuda itu melangkah masuk ke dalam rumahnya. Namun di depan pintu telah di hadang seorang pria paruh baya. "Dari mana saja kamu, Yhusa? Dari tadi kami di sini menunggu kepulanganmu. Bukankah jam kantor telah usai dari sore?" dia adalah tuan Mahendra–ayahnya Yhusa. Pria paruh baya yang telah menyerahkan posisi kepemimpinan pada Yhusa. Berwatak tegas namun selalu luluh dengan ucapan istrinya.

"Pa, Yhusa baru pulang. Biarkan putramu masuk," ucap Vivian–ibunya Yhusa memperingati.

"Yhusa ... napasmu bau alkohol. Kamu habis minum, Nak?" Vivian meneliti penampilan putranya. Ketika mendekati Yhusa, perempuan paruh baya itu mengibaskan tangannya, menghalau bau alkohol menyengat berasal dari putra semata wayangnya.

"Mama, Papa, ada perlu apa datang kemari?" tanya Yusha.

"Ayo kita masuk dulu, Nak. Gak enak bicara di luar. Oh ya, Sheli di mana? Bukannya istrimu sudah pulang dari New Zealand?" tanya Vivian.

"Sheli menginap di rumah mamanya," jawab Yhusa dengan gerakan menyuruh kedua orang tuanya untuk masuk ke dalam rumah.

"Mama-papa mau minum apa? Biar Yhusa buatkan," Yhusa menawari kedua orang tuanya.

Di rumah Yhusa ketika malam hari tidak ada aktifitas asisten rumah tangga, mereka hanya datang ketika pagi dan pulang sore hari. Yhusa sendiri jarang berada di rumah, ia lebih suka menghibur diri pergi ke tempat menyenangkan daripada sendirian.

Sheli, istri Yhusa yang di nikahi 4bulan lalu jarang sekali berdiam diri di rumah. Profesinya sebagai modeling internasional sedang naik daun membuat perempuan berumur 25tahun itu keluar masuk luar negeri untuk memenuhi tuntutan pekerjaan.

Meski begitu Yhusa sangat mencintai Sheli. Menerima kekurangan Sheli yang tidak bisa menemaninya sepanjang waktu. Sebelum menikah pun Sheli dan Yhusa telah membuat kesepakatan agar tidak saling menuntut. Untuk itu Yhusa tak bisa berkutik dengan kemauan Sheli.

Tuan Mahendra dan nyonya Vivian tak tahu jika anak dan menantunya telah membuat kesepakatan untuk menunda memiliki momongan. Jika mereka tahu pastilah kedua orang tua itu akan murka. Karna saat ini tuan Mahendra mau pun nyonya Vivian sangat menginginkan cucu dari Yusha.

Demi permintaan Sheli, Yhusa rela membohongi semua orang. Tapi pernikahan mereka baru berjalan 4bulan dan Yhusa telah terpengaruh oleh teman-temannya. Lelaki itu ingin memiliki anak meski Sheli menolak. Saat ini Yhusa tengah di landa di lema. Melanjutkan rencana Sheli atau menikah lagi demi mendapat keturunan. Seperti itu usul Sheli dari perdebatan mereka tadi.

Sheli tetap pada pendiriannya, belum menginginkan buah hati hadir di antara mereka. Perempuan itu masih ingin bebas mengepakkan sayap di dunia permodelan. Yang mengharuskan menjaga penampilan. Bagi Sheli, mempunyai anak hanya akan menyusahkan dan merubah dirinya menjadi jelek, untuk itu Sheli menolak keras saat Yhusa ingin mengakhiri sandiwaranya.

Perempuan itu memilih merelakan kejant**an suaminya untuk wanita lain dan menyuruh Yhusa menikah lagi demi mendapatkan seorang anak. Setelah anak yang di inginkan telah lahir Yhusa harus bercerai dengan wanita itu.

Tapi rencana itu tidak boleh ada yang tahu, semua harus di rahasiakan dengan epik agar tidak tercium oleh publik. Yang mana bisa menghancurkan karir Sheli sendiri.

"Kayak gini kamu punya istri tapi seperti lajang, Yhusa," ujar Vivian.

Yusha menghembuskan napas panjang. "Ma ... Yhusa pusing. Tolong katakan saja tujuan kalian datang untuk apa?" tanya Yusha langsung.

"Mama sama Papa datang ada perlu denganmu. Kemarin Pak Jefri telah menghubungi dokter hebat dari Italy buat nyembuhin penyakit kamu, Sayang. Selama 5bulanan kamu menjalani terapi, kemungkinan gak lebih dari satu tahun kamu sembuh dan bisa punya anak," jelas Vivian.

Yhusa terdiam dengan lidah kelu. Apa yang harus di jelaskan pada kedua orang tuanya.

"Ma, Yhusa sedang sibuk belum ada waktu untuk menjalani terapi atau pun penyembuhan. Yhusa menikah baru 4bulan, tolong kalian sabar. Sheli juga masih sibuk dengan karirnya yang masih cemerlang dan belum bisa di tinggalkan. Jadi, gak perlu buru-buru, Ma," balas Yhusa meminta pengertian.

"Ini bukan masalah waktu, sayang. Tapi masalah penyakitmu. Tidak mungkin akan sembuh dengan sendirinya kalau bukan kamu yang berusaha berobat. Mama dan Papa sangat menginginkan cucu darimu, jangan sampai kamu menderita penyakit itu seumur hidup!" tegas Vivian.

Jari tangan Yusha terangkat untuk memijat pelipis yang semakin berdenyut. Pertengkaran dengan Sheli belum menemukan titik terang dan kini kehadiran kedua orang tuanya semakin menambah pusing. "Oke Ma, tolong beri Yusha waktu. Biar Yusha bicara dengan Sheli." Lagi-lagi hanya itu yang bisa Yusha katakan.

•••••••••••

"Bagaimana dengan asisten rumah tangga yang kami minta? Apa kamu sudah mendapatkannya?"

"Belum Mbak, nanti aku cari lagi."

"Kalau bisa secepatnya, La. Kasihan Yusha sendirian gak ada yang ngurus rumah."

"Iya Mbak Yu, bakal Nila usahain."

Sambungan telpon terputus, Nila menghampiri suaminya. "Gimana ini Yah, Mbak Yu nelpon nanyain udah dapet orangnya apa belum?" bu Nila berganti menanyai pak Sapto.

"Coba kamu tanya sama pegawaimu, Ma. Siapa tau tetangga-tetangga mereka ada yang butuh pekerjaan," usul pak Sapto.

"Oh iya-ya ..., " bu Nila manggut-manggut menyetujui, lalu segera mengumpulkan pegawainya yang berjumlah 8orang, termasuk Niar. Memberi informasi siapa tahu tetangga mereka ada yang membutuhkan lowongan pekerjaan.

"Di sana gaji nya lumayan loh, 4kali lipat dari kerja di laundry ini. Hanya saja pekerjaannya sedikit lebih berat," ujar bu Nila memberitahu.

Mendengar gaji menjadi asisten rumah tangga 4kali lipat dari pekerjaannya yang sekarang membuat Niar berbinar. Jumlah gaji itu sangat banyak, ia bisa melunasi hutang ibunya kak Aris juga menabung untuk masa depan. Tanpa pikir panjang ia menyela pembicaraan bu Nila. "Maaf Bu, kalau saya yang mendaftar apa boleh?" tanya Niar.

Bu Nila tak langsung menjawab, terlihat berat hati karna Niar termasuk pegawai yang rajin dan jujur. "Niar ... sebenarnya saya gak rela kalau kamu yang keluar dari tempat laundry saya. Tapi mbak yu saya juga kepepet, nyari orang gak dapet-dapet. Gak apa lah saya oper kamu kesana," ucap bu Nila dengan berat hati.

"Makasih banyak, Bu. Saya sedang butuh uang banyak buat penyembuhan bapak saya, harap Ibu bisa memaklumi."

"Baiklah Niar, besok pagi kamu bisa langsung bekerja di rumah mbak yu saya. Nanti saya tulis alamatnya."

Hari ini Niar bekerja lebih giat, terakhir kali ia bekerja di tempat laundry baju. Besok pagi ia harus bekerja di tempat lain. Mudah-mudahan ia mendapat bos yang baik dan betah bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

punya penyakit apa Yhuza...?

2023-08-02

0

khairi

khairi

bahagia atau derita bermula 😟😟😟😟😟

2021-11-02

1

Sumi Sumi

Sumi Sumi

bukan cuma bos tapi bisa jadi sumi juga 😁😁

2021-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 3
3 Part 4
4 Part 5
5 Part 6
6 Part 7
7 Part 8
8 Part 9
9 Part 10
10 Part 11
11 Part 12
12 Part 13
13 Part 14
14 Part 15
15 Part 16
16 Part 17
17 Part 18
18 Part 19
19 Part 20
20 Part 21
21 Part 22
22 Part 23
23 Part 24
24 Part 25
25 Part 26
26 Part 27
27 Part 28
28 Part 29
29 Part 30
30 Part 31
31 Part 32
32 Part 33
33 Part 34
34 Part 35
35 Part 36
36 Part 37
37 Part 38
38 Part 39
39 Part 40
40 Part 41
41 Part 42
42 Part 43
43 Part 44
44 Part 45
45 Part 46
46 Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47 Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48 Part 49
49 Part 50 (Memutuskan)
50 Part 51
51 Part 52 (Melepas)
52 Part 53
53 Part 54
54 Part 55 (Tak terduga)
55 Part 56
56 Part 57
57 Part 58
58 Part 59
59 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60 Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62 Siap gak siap
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92 (Lima Purnama)
93 Part 93
94 Pengumuman
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102 (Ending Story)
104 Part 103 (extra part 1)
105 Part 104 (Extra Part 2)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 3
3
Part 4
4
Part 5
5
Part 6
6
Part 7
7
Part 8
8
Part 9
9
Part 10
10
Part 11
11
Part 12
12
Part 13
13
Part 14
14
Part 15
15
Part 16
16
Part 17
17
Part 18
18
Part 19
19
Part 20
20
Part 21
21
Part 22
22
Part 23
23
Part 24
24
Part 25
25
Part 26
26
Part 27
27
Part 28
28
Part 29
29
Part 30
30
Part 31
31
Part 32
32
Part 33
33
Part 34
34
Part 35
35
Part 36
36
Part 37
37
Part 38
38
Part 39
39
Part 40
40
Part 41
41
Part 42
42
Part 43
43
Part 44
44
Part 45
45
Part 46
46
Part 47 (Tuhan, ambil saja nyawaku, hingga aku takkan lagi berteman dengan lara)
47
Part 48 (Terlahir sebagai wanita tanpa keberuntungan)
48
Part 49
49
Part 50 (Memutuskan)
50
Part 51
51
Part 52 (Melepas)
52
Part 53
53
Part 54
54
Part 55 (Tak terduga)
55
Part 56
56
Part 57
57
Part 58
58
Part 59
59
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
60
Bukan Up!!! (Permintaan maaf)
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62 Siap gak siap
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92 (Lima Purnama)
93
Part 93
94
Pengumuman
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102 (Ending Story)
104
Part 103 (extra part 1)
105
Part 104 (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!