Berjam-jam berlalu. Para Pria itu sudah mulai bosan dengan permainan mereka. Bayu dan Adi tertidur disofa, sedangkan Bram menyiapkan makan siang.
Tinggak tersisa Maliq dan Frans, ynag duduk berdua disofa dan diam dalam situasi tegang.
"Kamu udah lama pacaran?" tanya Maliq.
"Udah, Satu tahunan Mas. Kenapa?"
"Masih kecil udah berani pacaran, orang tua kalian tau?"
"Tau, Mas. Malah, Saya sama orang tua Riri udah akrab dan sering ketemu. Kebetulan, mereka rekan bisnis Mama dan Papa saya." jawab Frans.
"Kalian masih kecil gini, apa udah kepikiran masa depan. Awas, hati- hsti, jangan sampai kalian salah langkah, dan merugikan keluarga." ujar Maliq, menasehati Frans.
"InsyaAllah, Mas. Ngga nyampe kesana fikiranya. Kami masih fokus ke sekolah kok, belajar bareng, ngerjain tugas bareng. Tuh, Nana yang nemenin juga, jadi berasa ada pengawasnya." ujar Frans.
"Kamu jadikan Nana pengawas. Awas, jangan Ajari Nana pacaran. Nana belum boleh pacar-pacaran, Mas nya aja jomblo."
"Mas jomblo? Memang belum, apa ngga laku Mas? Heheh, canda Mas." ucap Frans dengan sedikit tertawa, namun terhenti ketika Maliq justru menatapnya tajam.
"Hehehe, lucu ya, lucu?" ucap Maliq.
"Kan canda Mas.... Serius amat." Frans menundukan wajahnya.
"Hey, Hey, Heeeeey... Sedang apa kalian, kok serius sekali?" sapa Nana yang turun dari kamarnya bersama Riana.
"Ngga ngapa-ngapain, Na. Abis Mabar jadi capek." jawab Frans dengan gugup.
"Mas maliq apain Frans?" tanya Nana, yang curiga melihat raut wajah Frans yang panik.
Maliq menaik turunkan bahunya, "Dia aja, masih kecil ngajarin pacaran. Cuma kena tatapan maut Mas, kena mental. Gimana mau ajak anak orang nikah." jawab Maliq.
"Lah, kan Frans masih kecil, mana kepikiran nikah Mas." jawab Riana.
"Kalau sadar masih kecil, ngga usah pacaran dulu. Kerja dulu, mapan, baru cari istri. Jangan cari pacar." jawab Maliq.
"Mas nyebelin. Ri, Maafin Mas maliq ya?" ucap Nana.
"Iya, biasa aja. Udah faham juga." jawab Riana.
"Tapi, Frans... Ngga papa kan?"
"Ngga papa, kena mental dikit. Bentar lagi juga sembuh. Jangan dianggap serius." jawab Frans.
"Yaudah... Kalau gitu, kita pamit pulang ya, Na. Udah siang banget, laper." Riana lalu menggandeng Frans keluar.
"Ri, tapi beneran ngga papa kan? Gue ngga enak nih." tanya Nana, yang mengejar mereka keluar.
"Ngga papa Nana, kita juga udah tahu Mas maliq gimana kok. Frans aja, ngajakin Mas maliq bercanda tentang kejombloan kan pastinya?" tunjuk Riana.
"Iya, maaf. Niatanya canda, tapi lupa kalau itu sensitif. Untung aja Mas maliq doang. Sedangkan yang lain tidur, bisa dikeroyok gue." Frans, dengan menggaruki lehernya, betapa merwsa bersalahnya Ia ketika membuat Maliq marah.
"Ish.... Ngeselin," tegur Riana, dengan mencubit pinggangnya.
"Yaudah ngga papa. Lain kali, demi kebaikan dan kedamaian kita bersama. Ngga usah lagi sebut-sebut pacar, kekasih atau apalah itu. Mereka sensitif banget soalnya. Apalagi Mas bram sama Mas maliq. Mas maliq emang dasarnya jomblo akut, tapi Mas bram baru aja diputisin pacarnya, ngenes banget pokoknya. Kalian pulang aja dulu, besok ketemu disekolah." ujar Nana.
"Iya... Jumpa besok, ya. Byeeee." ucap Riana, lalu naik motor bersama Frans.
Setelah mereka benar-benar pergi, Lara menarik nafas dalam-dalam, lalu kembali menghampiri Maliq yang sedang bermain dengan Hpnya.
"Mas... Nana mau ngomong!"
"Hmmm? Ngomong aja."
"Mas... Nana serius."
"Iya sayang, Mas juga serius. Ada apa?" tatap Maliq.
"Mas jangan keras-keras banget gitu dong sama temen cowok Nana. Dia kan cuma temen, kalau kayak gitu, Nana ngga akan punya temen nanti. Diah udah pergi, masa Riri sama Frans juga pergi dari Nana."
"Mas cuma bicara sama Frans, bukan Riri."
"Ya sama aja, mereka itu pacaran. Kalau Mas bahas tentang larangan pacaran, berarti nyangkut ke mereka berdua, kan mereka pacaran."
"Jadi kalau udah pacaran, udah sehati dan sejiwa? Kenapa ngga nikah aja sekalian. Nana nanti terpangaruh sama mereka loh, maunya pacaran juga. Atau... Diem-diem udah pacaran, tapi Mas ngga tahu?"
"Mas! Mas ngeselin... Nana sebel!" bentak Nana, lalu berlari kembali kekamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Yani
Nana jiwanya yang labil jdi masih banyak penasaran dan kepengen tahu an
2021-09-12
0
Mbak Noer
sensi...
lg dapet... 🥰🤣🤣🤣🤣🤣
2021-08-04
2
Dyari Indrawati
Riana sama mas Maliq aja...Frans nanti sama Nana....wkwkwkwk...maunya
2021-08-02
1