Maliq membawa Nana pulang, suasana didalam mobil hening, hanya sesekali Maliq berdehem. Namun Nana tak membalas apapun. Nana masih menyimpan rasa tak enak pada Frans.
"Nana masuk, Mas mau langsung balik kekantor. Mas bayu ada didalam." ucap Maliq, yang membukakan pintu untuk Nana keluar dari mobil.
"Iya," jawab Nana, tanpa berbasa basi.
Maliq kembali melajukan mobilnya kencang, karna ada rapat yang harus Ia hadiri siang ini. Ia tahu, betapa Nana kecewa akan sikapnya, tapi Ia juga punya alasan sendiri tentang itu. Sebagai Kakak tertua, Ia lah yang bertanggung jawab penuh terhadap para adiknya.
Tap... Tap... Tap. Lara masuk, menghentakan kakinya dengan kencang.
"Nana kenapa?" tegur Bayu.
"Lagi kesel sama Mas maliq."
"Kenapa lagi?" tanya Bayu.
Nana menghela nafasnya panjang, lalu menceritakan kejadian yang barusan Ia alami dengan kesal.
"Mas maliq harusnya jangan gitu sama Frans."
"Lalu, bagaimana seharusnya?"
"Ya, jangan terlalu galak. Kalau seperti itu, mana ada yang mau deketin Nana. Jangankan pacar, temen cowok aja Nana ngga punya. Masih mending Frans mau temenan sama Nana, tapi Dia udah punya pacar." keluh Nana.
Bayu meraih pipi Nana, lalu menghadapkan tepat didepan wajahnya.
"Nana masih SMA, udah pengen punya pacar? Mas Bayu aja jomblo, apalagi Mas maliq pangeran jomblo."
"Itu kan nasibnya sendiri, kenapa mau jomblo lama-lama."
"Nana, andaikan Mas Maliq mau, dari dulu Mas maliq nikah. Tapi, apakah Mas maliq mau nikah buru-buru hanya karna gelar? Engga 'kan?"
"Terus, kenapa Mas maliq masih jomblo aja?"
"Mas maliq memang pemilih, apalagi untuk istri. Mas maliq maunya dapet istri yang mau nerima kondisinya, dengan Empat orang adik yang butuh perhatian, terutama Nana. Sulit Na, mencari Kaka ipar yang bisa care buat adik ipar ceweknya."
"Jadi gitu? Jadi, sebenarnya Nana penghalang bagi Mas maliq?"
"Bukan Mas maliq aja, tapi Mas bram juga. Mas bram baru putus sama Siska, karna siska ngerasa digantungin." jawab Bayu.
Nana berfikir sejenak, Ia justru merasa semakin berslah pada Masnya, karna Ia menjadi penghalang terbesar cinta mereka.
"Tapi... Nana ngga perlu mikirin lah, toh kalau memang jodoh bakalan balik lagi, atau bakal cepet ada gantinya. Yang tepat, sayang keluarga, dan bisa bantu bimbing Nana nantinya." ujar Bayu dengan santai.
"Iya, Mas. Nana mau ganti baju dulu." balas Nana, lalu meninggalkan Bayu yang sedanh sibuk dengan gawainya.
Nana berjalan pelan, menuju kamarnya diatas, membuka pintu, meletakan tasnya, lalu merebahkan tubuhnya dengan kasar diatas ranjangnya.
"Ketika semua punggawa Nana berusaha melindungi Nana dan berusaha memberi yang terbaik buat Nana dengan segala kekuatanya, kenapa Nana justru mengeluh jika hidup itu terasa tidak adil. Bukankah, mereka yang sebenarnya tertekan karena Nana?" tanyanya pada diri sendiri.
Nana melelapkan matanya sejenak, karna itu memang salah satu aturan untuk dirinya. Karna kondisinya dengan riwayat jantung yang lemah, Nana diharuskan istirahat dirumah minimal Dua jam sepulang sekolah. Itu lah, salah satu alasan Bayu harus pulang, ketika jam Nana pulang, yaitu untuk mengontrol istirahat Nana.
Bayu melangkah mengendap-endap, menilik ke kamar Nana. Ketika dilihat nya telah terlelap, maka Bayu akan membuat laporan kepada seluruh punggawa yang lain. Mereka bukan mengekang, hanya saja trauma yang dialami mereka begitu memilukan, ketika kejadian Nana sewaktu Bayi, terjadi lagi ketika Nana berusia Sepuluh tahun.
Nana sempat mengalami gagal nafas karna jantungnya kembali lemah, dan dirawat intensif untuk beberapa lama, hingga membuat Sang ibu pun ikut dirawat karna cemas.
"Lapor punggawa Satu, Adinda tercinta sudah istirahat dengan nyaman." lapor Bayu melalu Voice note kepada yang lain.
"Laporan diterima, jaga baik-baik dan ingatkan makan siang, lalu tugas sekolahnya." jawab Adi, karna Maliq sedang mengikuti rapat dikantornya.
"Siaaap!" jawab Bayu dengan penuh semangat. Sedangkan Bram, hanya mendengar percakapan mereka, karna hati kecilnya masih dilanda rasa galau yang berkepanjangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Samudra Rohul
pengen bngat kek Nana punya Abang yg sayang dan peduli😓 TPI apalah daya jadi anak sulung dan adek pun cewe semua 😅
2022-08-03
0
K E R E N
2021-12-28
0
LaLa Pho
seneng rasane ada yg melindungi☺️
2021-10-10
0