20. Laki-laki Brengsek!!!!

...Happy Reading Para reader 🥰...

"Apa kau tidak memiliki handphone untuk menelpon ku saat sudah sampai?" Tanya Satria tiba-tiba saat Firda baru saja masuk keruangannya.

Satria menyuruh tangan kanannya membawa Firda keruangan khusus miliknya, jika ia membawa ke ruangan ayahnya entah apa jadinya, yaps walaupun Satria tahu saat ini ayahnya telah mengetahuinya.

"Hey Polisi menyebalkan! Aku mana tahu jika akan terjadi hal seperti ini!!"

"Kau tetap salah disini!!"

"Jadi aku harus diam saat harga diriku di injak-injak?" Tanya Firda dengan emosi.

"Sejak kapan kau mempermasalahkan harga diri? Jika kau lupa, kau juga sudah ku beli!! Memangnya itu bisa di sebut apa?" Tanya Satria santai.

"Kau memang menyebalkan! Kau membeliku dari tempat hina itu bukan berarti kau boleh menghinaku di tempatmu Tuan Satria!" Firda meletakan paper bag berisi makanan di hadapan Satria dengan kasar, ia juga langsung pergi keluar ruangan berniat untuk pulang.

"****!" Kenapa rasanya Satria sedang kesal pada dirinya sendiri, apa karena barusan ia mengeluarkan kata-kata tak baik pada gadis itu? Ah sejak kapan ia peduli?

Saat berada di lantai dasar, banyak pasang mata yang melihat Firda karena wajahnya yang sangat kacau, selama di lip, ia hanya bisa menangis dan menangis, kenapa semudah itu semua orang merendahkannya? Apakah karena ia berasal dari keluarga yang tidak kaya? Pikir Firda.

Diperjalanan Firda hanya diam setelah mengatakan alamat tujuannya pada salah supir. Ia melupakan rasa laparnya akibat terlalu lelah untuk hari ini, niatnya ia ingin makan bersama dengan polisi menyebalkan itu, namun polisi itu yang merusaknya.

"Ayah Aku merindukanmu!" Gumam Firda sambil menatap jalanan kota yang cukup ramai siang ini, ia hanya menatap mereka dengan sendu apalagi saat tak sengaja matanya melihat sosok anak kecil perempuan yang sedang di gendong oleh sang ayahnya.

Selama dua puluh menit lamanya akhirnya ia sampai di apartemen yang kini menjadi tempat tinggalnya, ia turun tak lupa membayar taksi tersebut, jika kalian bertanya dari mana Firda memiliki uang? Jawabannya Firda juga tidak tahu! Karena, di tas miliknya sudah ada uang yang banyak, dan Firda yakin Polisi itu sengaja menyimpannya sejak Firda tinggal di apartemennya.

Sesampainya di apartemen, Firda langsung masuk dan langsung menuju dapur untuk memasak makanan instan, lebih tepatnya ia memasak mie instan yang sudah tersedia di laci.

Tak sengaja Firda menatap minuman pereda nyeri di meja pemberian polisi menyebalkan itu hari kemarin. Firda langsung meraihnya dan membuangnya di tong sampah akibat terlalu kesal.

Ia juga melanjutkan acara memasak mie instan siang ini.

"Akhirnya selesai juga, perutku sudah sangat lapar!" Firda langsung meletakan makanannya di meja disusul dengan ia yang membawa Snack yang cocok dipadukan dengan mie instan buatannya.

Ia juga menaburkan bubuk cabai yang cukup banyak dan membuat mienya berubah warna menjadi merah.

Dengan sekejap Firda melupakan kekesalannya akibat makanan menggiurkan didepannya. Ia langsung melahap makanan yang menguji imannya didepan.

Tanpa Firda tahu diseberang sana terdapat sosok laki-laki yang mengepalkan tangannya erat melihat tingkah gadis di layar monitornya ini. Ia kesal karena obat pemberiannya di buang begitu saja, dan ia juga kesal kenapa gadis ini suka sekali makan pedas, apakah itu tidak membahayakan perutnya yang kecil itu? Siapa lagi kalau bukan Satria.

"Awas saja kau akan kuberi pelajaran! Pertama kau tidak menghargai pemberianku, dan yang kedua kau berani-beraninya memakan makanan gila itu!" Gumam Satria.

Ia langsung mematikan layar tabnya dan langsung melanjutkan pekerjaannya yang tertunda akibat gadis itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Secepat inikah waktu? Pikir Firda saat melihat keadaan diluar gelap, ia ketiduran saat sore tadi selepas menonton TV, dan ia malah terbangun pukul 7 malam, untuk saja belum terlalu larut, ia harus bergegas mandi.

Akhirnya ia langsung berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Setalah selesai, Firda langsung pergi ke dapur untuk memasak makanan malamnya.

"Hari ini kegiatanku hanya masak makan masak makan tidakkah ada hal yang lebih menyenangkan?" Pikir Firda saat sedang berkutat dengan alat-alat didapur.

Awhh…

Firda memegangi perutnya yang terasa nyeri sekali, ah sial sekali ia hari ini, kenapa juga harus membuang obat pereda tadi ke tempat sampah? Benar-benar menyebalkan.

Dengan cepat-cepat ia langsung menyelesaikan masakannya agar tidak menunda waktu. Firda langsung meletakan masakannya di meja, untung saja ia hanya masak omlet hari malam ini, jadi tidak terlalu lama.

Ia memakan omletnya sambil menekuk bagian perutnya agar tidak terasa nyeri yang amat sakit, ia juga dengan cepat mengunyah makanan yang ia buat itu agar cepat habis, niatnya ia akan tidur lebih awal.

Kaki Firda dengan gontai ia arahkan ke kamarnya, namun entah kesialan apa lagi, ia harus kembali ke ruang utama saat mendengar Bel apartemen berbunyi.

"CK… siapa sih yang datang di situasi seperti ini? Tak tahu apa orang lagi kesakitan begini?" Beginilah mungkin jika seseorang sedang mengali datang bulan, segala sesuatu ia salahkan yang seharusnya tidak ia salahkan.

Ceklek…

Firda membuka pintunya dengan lebar dan hendak memarahi siapa yang telah datang, namun niatnya ia urungkan saat melihat siapa yang kini ada didepannya.

"Ngapain kamu disini?" Tanya Firda datar.

"Sejak kapan kamu tinggal disini?" Alih-alih menjawab pertanyaan Firda seseorang didepannya malah bertanya balik.

"Bukan urusanmu Rangga!" Yaps seseorang yang datang adalah Rangga sang mantan kekasih.

Dengan gerakan cepat Rangga mendorong tubuh Firda kedalam dan langsung menutup pintu apartemen dengan cepat serta menguncinya.

Firda yang tak siapa di dorong langsung terjatuh begitu saja di lantai. Ia meringis pelan saat rasa diperutnya menjalar dan ditambah bokongnya yang sakit akibat dorongan dari Rangga.

"KAMU APA-APAAN SIH?" tanya Firda marah, ia hendak bangun tapi Rangga yang semakin mendekat kearahnya membuat nyalinya sedikit menciut.

"Aku cinta sama kamu Firda! Kamu gak ngerti?" Tanya Rangga lembut, namun Firda yang mendengarnya langsung bergidik ngeri mendengar intonasinya.

Firda terus mundur saat Rangga yang terus mendekat dengan perlahan.

"JANGAN MENDEKAT!!" Peringat Firda.

"Shuttt!!! Jangan berteriak Sayang!!! Gak ada yang bisa dengar kamu!!" Ucap Rangga yang langsung berjongkok di hadapan Firda.

PLAK…

Dengan tanpa perasaan Firda menampar wajah laki-laki didepannya di itu. Rangga yang mulai kesal pun langsung menggendong Firda dan ia banting ke sofa di apartemennya.

"Awhhss…" Firda merasa sakit dimana-mana sekarang.

"Please Kamu mau apa jangan ganggu aku hiks!"

Rangga langsung membelai wajah Firda yang semakin ketakutan itu dengan lembut.

"Sttttt… Don't cry baby!!" Kini Rangga sudah ada di atas mengungkung tubuh Firda yang kecil itu.

Kali ini Firda benar-benar takut dengan laki-laki didepannya ini.

"Bagaimana kalau aku buat kamu kayak Ansela aja? Biar kamu juga jadi milik Aku sayang!!" Tutur Rangga.

"BRENGSEK!!! AKU GAK SUDII!!" Teriak Firda.

"Jangan berteriak didepanku sayang! Atau malam ini kau benar-benar jadi milikku seutuhnya!" Tangis Firda semakin keras saat ini, ia takut! Benar-benar takut!!!

"Aku akan membuat kamu seperti Ansela!" Ucap Rangga ditelinga Firda.

UDAH DULU YA!!! KALAU MAU LANJUT COBA KOMENTAR DIBAWAH 😍😍

Episodes
1 1. Kehidupan Firda
2 2. Dia menyebalkan
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Satria
5 5. Kepulangan Ayah
6 6. Kabar Buruk
7 7. Kepahitan
8 8. Kemarahan Satria
9 9. Pulang
10 10. Kekejaman Rani
11 11. Tempat Baru
12 12. Kecewa
13 13. Lembar Baru
14 14. Di pijat
15 15. Bukan koala!
16 16. Datang Bulan
17 17. Permintaan Maaf
18 18. Rangga
19 19. Aku bukan Jalang!!
20 20. Laki-laki Brengsek!!!!
21 21. Trauma
22 22. Trauma II
23 23. Rumah Baru
24 24. Karma?
25 25. Tanpa Alas Kaki
26 26. Syarat?
27 27. Gara-gara Obat Tidur
28 28. Kabar Bahagia?
29 29. Kerinduan yang Datang
30 30. Apartemen Baru
31 31. Cemburu?
32 32. Badmood
33 33. Fitting Baju
34 34. Kembali Bekerja
35 35. Salah Paham
36 36. Berubah dan Marah
37 37. Masih Peduli
38 38. Amera
39 39. Maaf
40 40. Satu Hoodie?
41 41. Kesedihan yang kembali
42 42. Demam
43 43. Sup ayam
44 44. Luka
45 45. Bertemu Ibu
46 46. Peluk Manja
47 47. Sejuta Keberanian
48 48. Dimana Kotak itu?
49 49. Hukuman
50 50. Ngidam Sintia
51 51. Satria yang Meresahkan
52 52. Ancaman Anita
53 53. Hilang
54 54. Merasa Bersalah
55 55. Meresahkan lagi
56 56. Panti Asuhan
57 57. Ikut Rapat
58 58. Melarikan diri
59 59. Rencana Pernikahan
60 60. Gedung
61 61. Laura dan Anita
62 62. Cemas
63 63. Tidak boleh bertemu
64 64. H-1
65 65. SAH
66 66. Balon udara
67 67. Satria dan Firda
68 68. Rencana Bulan Madu
69 69. Membuka Hati?
70 70. Kepribadian Anita
71 71. Jalan-jalan yang gagal
72 72. Kehilangan kepercayaan diri!
73 73. Kehilangan Jejak
74 74. Jepang
75 75. Go to Korea
76 76. Marah
77 77. Ancaman Rani
78 78. Pulang
79 79. Ketemu Sasa
80 80. Kecelakaan
81 81. Donor Darah?
82 82. Aldo
83 83. Ayah?
84 84. Alter Ego
85 85. Keluarga Gabriel
86 86. Masih Marah
87 87. Kotak Hitam
88 88. Isi surat
89 89. Kebenaran yang terungkap
90 90. Rio
91 91. Keluarga Yang lengkap
92 92. Kucing di mansion
93 93. Maid bayaran
94 94. Mengakhiri hubungan
95 95. Masuk Angin?
96 96. Ingin Seblak
97 97. Kabar Bahagia
98 98. Mengakhiri Hidup
99 99. Hampir Salah Paham
100 100. Amukan Anita
101 101. Biji kacang
102 102. Trauma yang kembali
103 103. Sedikit pelajaran
104 104. Tuan William
105 105. Nona Muda
106 106. Ngidam Firda
107 107. Maid Baru
108 108. Satria yang diabaikan
109 109. Rencana Firda
110 110. Satria Vs Farhan
111 111. Rena
112 112. Alarm Bahaya
113 113. Terlambat?
114 114. Kehilangan
115 115. Kembali Tersenyum
116 116. Putus Asa
117 117. Usaha Arsen
118 118. Satria yang kalut
119 119. Unboxing Hadiah
120 120. Satria yang Cemburu
121 121. Baikan
122 122. Habis Terjual
123 123. Kecelakaan
124 124. Kehilangan
125 125. Kesedihan Firda
126 126. Masih Sama
127 127. Drop
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Kehidupan Firda
2
2. Dia menyebalkan
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Satria
5
5. Kepulangan Ayah
6
6. Kabar Buruk
7
7. Kepahitan
8
8. Kemarahan Satria
9
9. Pulang
10
10. Kekejaman Rani
11
11. Tempat Baru
12
12. Kecewa
13
13. Lembar Baru
14
14. Di pijat
15
15. Bukan koala!
16
16. Datang Bulan
17
17. Permintaan Maaf
18
18. Rangga
19
19. Aku bukan Jalang!!
20
20. Laki-laki Brengsek!!!!
21
21. Trauma
22
22. Trauma II
23
23. Rumah Baru
24
24. Karma?
25
25. Tanpa Alas Kaki
26
26. Syarat?
27
27. Gara-gara Obat Tidur
28
28. Kabar Bahagia?
29
29. Kerinduan yang Datang
30
30. Apartemen Baru
31
31. Cemburu?
32
32. Badmood
33
33. Fitting Baju
34
34. Kembali Bekerja
35
35. Salah Paham
36
36. Berubah dan Marah
37
37. Masih Peduli
38
38. Amera
39
39. Maaf
40
40. Satu Hoodie?
41
41. Kesedihan yang kembali
42
42. Demam
43
43. Sup ayam
44
44. Luka
45
45. Bertemu Ibu
46
46. Peluk Manja
47
47. Sejuta Keberanian
48
48. Dimana Kotak itu?
49
49. Hukuman
50
50. Ngidam Sintia
51
51. Satria yang Meresahkan
52
52. Ancaman Anita
53
53. Hilang
54
54. Merasa Bersalah
55
55. Meresahkan lagi
56
56. Panti Asuhan
57
57. Ikut Rapat
58
58. Melarikan diri
59
59. Rencana Pernikahan
60
60. Gedung
61
61. Laura dan Anita
62
62. Cemas
63
63. Tidak boleh bertemu
64
64. H-1
65
65. SAH
66
66. Balon udara
67
67. Satria dan Firda
68
68. Rencana Bulan Madu
69
69. Membuka Hati?
70
70. Kepribadian Anita
71
71. Jalan-jalan yang gagal
72
72. Kehilangan kepercayaan diri!
73
73. Kehilangan Jejak
74
74. Jepang
75
75. Go to Korea
76
76. Marah
77
77. Ancaman Rani
78
78. Pulang
79
79. Ketemu Sasa
80
80. Kecelakaan
81
81. Donor Darah?
82
82. Aldo
83
83. Ayah?
84
84. Alter Ego
85
85. Keluarga Gabriel
86
86. Masih Marah
87
87. Kotak Hitam
88
88. Isi surat
89
89. Kebenaran yang terungkap
90
90. Rio
91
91. Keluarga Yang lengkap
92
92. Kucing di mansion
93
93. Maid bayaran
94
94. Mengakhiri hubungan
95
95. Masuk Angin?
96
96. Ingin Seblak
97
97. Kabar Bahagia
98
98. Mengakhiri Hidup
99
99. Hampir Salah Paham
100
100. Amukan Anita
101
101. Biji kacang
102
102. Trauma yang kembali
103
103. Sedikit pelajaran
104
104. Tuan William
105
105. Nona Muda
106
106. Ngidam Firda
107
107. Maid Baru
108
108. Satria yang diabaikan
109
109. Rencana Firda
110
110. Satria Vs Farhan
111
111. Rena
112
112. Alarm Bahaya
113
113. Terlambat?
114
114. Kehilangan
115
115. Kembali Tersenyum
116
116. Putus Asa
117
117. Usaha Arsen
118
118. Satria yang kalut
119
119. Unboxing Hadiah
120
120. Satria yang Cemburu
121
121. Baikan
122
122. Habis Terjual
123
123. Kecelakaan
124
124. Kehilangan
125
125. Kesedihan Firda
126
126. Masih Sama
127
127. Drop

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!