Kini hari semakin gelap, sebuah mobil telah sampai di depan gedung bertingkat yang tak lain adalah Sebuah Apartemen.
"Turun!!" Perintah Satria.
Firda hanya tetap diam tak mengikuti perintah Satria saat itu. Satria yang melihat Firda hanya diam saja langsung turun dan membukakan pintu mobil untuk Firda, dan ia juga langsung memegang tangan Firda agar ia keluar dari mobil.
"Aku gak mau" Ucap Firda, sambil melepaskan tangan Satria.
"Kenapa? Kau kan sudah ku beli, jadi kau harus menuruti perintah ku" Ucap Satria.
"Jangan mentang-mentang kau telah membeliku jadi seenaknya, aku juga tidak mau di beli olehmu, aku benci kamu" Ucap Firda dan tak terasa air mata turun begitu saja tanpa memberi tahu.
Satria menghela nafas panjang melihat wanita di depannya ini.
"Hai nona, seharusnya kau berterima kasihlah padaku, jika aku tidak membelimu tadi sore, mungkin Sekarang kau sudah jadi wanita murahan di sana" Ucap Satria santai.
Firda tidak suka atas ucapan Satria, tapi perkataan Satria juga ada benarnya juga.
"Kamu gak akan melakukan apapun padaku kan??" Tanya Firda hati-hati.
Satria hanya tersenyum miring mendengarnya.
"Aku tidak tertarik pada tubuh lidi mu itu" Ucap Satria dan langsung menarik tangan Firda agar mengikuti langkah nya ke dalam gedung Apartemen itu.
Sedangkan Firda tidak terima atas ucapan Satria itu. Rasanya tubuh Firda tidak sekecil lidi. ' Dasar polisi menyebalkan ' Batin Firda.
Firda di bawa ke lantai paling atas, apartemen itu tingginya 25 tingkat. Firda juga sangat kagum dengan berbagai peralatan yang canggih di sana, di dalam Lip yang transparan itu ia juga bisa melihat keindahan kota nya itu.
"Kau baru melihat hal yang seperti ini?" Tanya Satria tiba-tiba saat melihat reaksi Firda.
"Iya, ini pertama kalinya" ucap Firda polos.
Satria hanya tersenyum dalam hatinya.
' Wanita aneh ' batin Satria.
Kini Satria dan Firda telah sampai di lantai paling atas, dan kini mereka sudah berada di depan pintu salah satu apartemen itu.
"Masuk!!!" Perintah Satria.
"Kamu…gak akan…" ucap Firda ragu-ragu.
"Gak usah mikir macem-macem!!! Saya gak suka" Ucap Satria tegas.
"Lagian saya juga tahu mana yang benar dan mana yang salah" Ucapnya lagi.
Firda dengan ragu masuk ke dalam, ia sangat kagum dengan berbagai isi dan barang-barang yang ada di dalam apartemen itu.
"Jangan pernah berpikir untuk pergi atau lari dari sini!!" Ucap Satria tegas.
"Kenapa?" Tanya Firda menantang.
"Karena kau sekarang jadi budak ku!!! Kau sudah lupa bahwa kau sudah ku beli mahal dari tempat kotor itu"
Firda sangat sakit mendengar perkataan Satria yang tanpa dosa itu. Memang benar perkataan laki-laki di depannya itu, dia hampir saja jadi wanita kotor jika saja satria tidak datang menolongnya.
"Tak usah kau katakan, aku sudah tahu" Ucap Firda.
"Syukurlah kalau kau tahu diri'
Firda sangat kesal mendegarnya.
"Kau tinggallah sesukamu disini, kebutuhan mu sudah ku persiapkan, karena mulai besok kau akan bekerja dengan ku" Perintah Satria, ia langsung duduk di sebuah sofa yang ada di ruang tamu apartemen itu.
"Maksud kamu sudah di persiapkan?? Dan bekerja apa yang kau maksud??" Tanya Firda kebingungan.
"Nanti juga kau tahu, kau inikan sudah jadi budak ku, kau harus ikut kemana pun aku pergi, dan ikuti perintah ku!!!"
"Kamarmu ada disana! Silahkan beristirahatlah!! Besok kau mulai bekerja denganku, Siapkan mental mu!!" Ucap Satria pada Firda yang masih tetap diam tanpa mengatakan satu kata pun.
Satria langsung pergi dari Apartemen itu, sebelum itu ia juga menyimpan kunci Apartemen dan satu kartu kredit untuk Firda pakai.
"Aku harus cari uang sebanyak mungkin, agar aku cepat terbebas dari laki-laki menyebalkan itu" Ucap Firda.
Ia langsung merogoh kantong celana jeans nya saat handphone miliknya bergetar.
Ia sangat senang saat mengetahui siapa yang menelponnya.
" Hallo cantik, apa kabar?" Ucap seseorang di sebrang sana.
"Hai Ka Rangga, aku baik-baik saja" jawabnya dengan bahagia.
"Besok aku mau pulang dari luar negri, aku akan segera menemuimu" Ucap Laki-laki yang bernama Rangga itu.
"Ouh yah? Aku akan menantimu!" Ucap Firda.
"Ouh sudah dulu ya, aku ada pekerjaan baru"
"Yasudah by"
Tut
laki-laki itu mematikan sambungan telepon dengan Firda,
"Baru aja nelpon udah di matiin" Ucap Firda sedih.
Rangga adalah kekasih Firda sejak ia SMA kelas sebelas, ia sebenarnya tidak mau berpacaran dengan Rangga yang berstatus sebagai kakak kelasnya, namun mau bagaimana lagi, ia tidak bisa berbohong pada hatinya saat Rangga sangat baik terhadapnya, dan Rangga sangat memaksa Firda untuk menjadi kekasih nya. Maka terpaksa ia harus menyembunyikan hal ini dari ibunya.
"Aku harus buat alasan apa pada Laki-laki menyebalkan itu, agar aku besok bisa keluar tanpa ia tahu aku akan kemana" Pikir Firda.
Ia melihat keadaan di sekelilingnya Sekarang, mungkin tempat ini adalah tempat baru, awal baru yang akan ia mulai dari hari esok.
Ia sangat berharap agar cepat pergi dari polisi menyebalkan itu. Namun ia juga berpikir, dari mana ia mendapatkan uang 10 M, bahkan gajihnya di toko kue dulu selama dua tahun pun tak akan ada seperempatnya.
TEMBUS 500 KOMENTAR YA, NANTI AKU UP LAGI, BISA JADI HARI ESOK ATAU KAMIS🙂🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments