4. Satria

Seorang laki-laki bermuka datar sedang melaksanakan sarapan pagi di meja yang sangat luas, yang di penuhi dengan berbagai macam jenis makanan.

Ia sedang makan dengan sikap tenang…

"Pagi Sayang" ucap seorang wanita paruh baya, ia menyapa anak bungsunya itu yang sedang anteng makan, ia langsung duduk di hadapan sang anak.

"Pagi Mom" jawab laki-laki itu.

"Satria, kapan kamu akan membawa calon menantu mamah ke sini?? Atau biar mamah ataupun yang lainnya untuk mencarikan pendamping kamu nanti?" Yaps laki-laki itu adalah Satria.

"please mom, jangan bahas menantu di pagi-pagi ini! lagian satria juga bisa cari sendiri sesuai selera satria sendiri" Jawab satria malas.

"Mamah ingin kamu itu dewasa satria, kamu harus memikirkan bagaimana masa depan kamu kedepannya" Ucap Ibundanya Satria.

"Amera Sayang!! Sudahlah biarkan satria mencari pendampingnya sendiri" ucap Suami Amera yang tiba-tiba muncul dan langsung ikut gabung di meja makan.

Amera sang istri hanya mendengus kesal mendengar ucapan suaminya itu.

"Itu ayah tahu" Ucap satria sambil anteng melanjutkan makannya.

"Tapi… dalam jangka waktu satu bulan kamu belum menemukan yang cocok, biar Ayah dan ibu kamu yang Carikan!!" Ucap Ayah Satria sambil memakan roti di depannya.

"Satria gak suka di kekang Pah!!!" ucap Satria malas.

"Dan papah gak suka di bantah!" Ucap Ayah Satria yang bernama SAKA ARNOLD WILLIAM.

"Satria pasrah aja pan" Ucap satria yang langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai ke tiga, ia menggunakan lip agar cepat sampai di atas.

Namun, yang di pikirkan Satria saat ini bukan pembicaraan orangtuanya, melainkan ia memikirkan gadis yang ia tolong semalam, ia merasa kesal saat Mendengar penyiksaan terhadap Firda.

' Wanita ini dari awal selalu menyusahkan ku, sekarang mau tidak mau aku harus membantunya ' Batin satria.

Saat penampilannya sudah siap untuk berangkat ke kantor dengan berbagai macam perlengkapan atribut di bajunya, Satria segera keluar dari kamar mewahnya itu, dan pintu kamar terkunci secara otomatis hingga ia tak perlu repot-repot menguncinya.

Ia keluar dari mansion megahnya dan langsung menaiki salah satu mobil Lamborghini di sana, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi karena ia pagi ini ada jadwal untuk rapat.

Begitulah kira-kira kegiatannya setiap hari, ia di percaya menjadi seorang kapten polisi, bahkan ia masih menjabat menjadi kapten kepolisian di negara Jerman, ia akan pergi ke Jerman setiap bulannya untuk mengecek keadaan di sana, dan terkadang ia juga harus mengadakan beberapa rapat penting di beberapa negara, ia juga menjabat menjadi direktur di perusahaan utama ayahnya, namun ia lebih menyukai perannya di kepolisian.

Satria adalah anak kedua dari Pasangan AMERA AURELLIA PUTRI Dan SAKA ARNOLD WILLIAM, Mereka dikaruniai dua anak, yang pertama adalah anak perempuan yang bernama SINTIA AURELLIA WILLIAM, anak perempuan mereka sudah menikah satu tahun yang lalu, sudah bisa si pastikan bahwa Satria adalah anak kedua dari Amera dan Saka.

Kini Satria sudah sampai di salah satu rumah sakit ternama, ia turun dari mobil mewahnya itu dan langsung masuk.

Ia berjalan di lorong rumah sakit dan berjalan santai menuju salah satu ruangan dokter.

"Bisa gak kalau masuk ruangan orang lain permisi dulu??" Ucap Seorang dokter laki-laki yang masih tetap Pokus dengan layar laptopnya.

"Hmmmm" ucap Satria bergumam dan langsung duduk di depan dokter itu.

"Ada apa?? Bukannya Lo ada rapat di kantor?" Tanya Dokter itu bernada jengkel.

"Bagaimana keadaan penjahat itu?" Tanya Satria.

"Dia baru saja sadar, kayaknya Lo bisa mulai sidangnya satu hari lagi" Ucap dokter itu bernada datar.

"Far, kayaknya gue gak bisa antar dia ke pengadilan, biar anak buah gue aja, gue sibuk" ucap Satria yang hanya di angguki oleh dokter yang bernama Farhan itu, Lengkapnya FARHAN ADELIO GABRIEL, ia berasal dari keluarga "GABRIEL GROUP" ia menjadi pewaris tunggal GABRIEL GROUP, namun ia menjabat menjadi dokter sekaligus CEO di perusahaan ayahnya, perusahan Gabriel group tak kalah saing dengan perusahaan William group, milik ayah Satria.

"Sat, gue ada rapat lima menit lagi, gue pamit" Ucap Farhan yang langsung saja pergi keluar dari ruangan megahnya itu, ruangan yang bernuansa abu-abu, cat yang di sesuaikan dengan keinginan Farhan.

Satria hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah datar Farhan yang gak Berbeda jauh dengan dirinya. Mereka adalah sahabat lama, ayah dan ibu mereka juga adalah sahabat terakrab, sungguh dunia ini sepertinya sangat sempit, hingga dari mulai orang tua hingga anaknya di dekatkan oleh tuhan.

Satria juga ikut keluar dan menuju tempat mobilnya, ia langsung pergi dari rumah sakit itu.

Ia melewati kantor tugasnya dan pergi ke suatu tempat, ia bahkan membiarkan rapatnya di ganti oleh kepercayaan nya.

Kini ia sudah sampai di depan sebuah toko kue, ia tersenyum miring dalam hati ' ternyata dia bekerja di sini! ' Batin Satria.

Ia langsung masuk ke dalam toko kue itu dan mencari-cari apa yang sedang ia cari, tiba-tiba salah satu pelayan menghampirinya dengan tatapan genit.

Satria yang melihatnya begitu jengah sekali, ia bahkan mengabaikan pelayan di depannya itu.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Ucap Wanita pelayan itu dengan suara lembut yang di buat-buat.

"Aku tak butuh kamu" Ucap Satria bernada dingin dan berwajah datar.

Pelayan itu masih tetap diam di tempat, ia tak menyerah sama sekali, bahkan ia malah mengikuti langkah satria.

"Pergi atau saya yang akan pergi dari sini!!" Ancam satria jengah melihat tingkah wanita pelayan toko di depannya ini, tingkahnya seolah-olah menunjukkan ia adalah wanita murahan.

Akhirnya Mata satria tertuju pada apa yang ia cari sejak tadi, ia langsung berjalan ke arah dapur toko kue itu dengan santai dan langsung menghampiri seorang wanita yang ia cari, siapa lagi kalau bukan Firda.

Satria langsung memegang tangan Firda dengan lembut dan menyeretnya keluar dari dapur, semua orang begitu terkejut termasuk si empu yang di pegang tangannya.

Begitu juga si pelayan wanita tadi, ia menatap Firda tidak suka melihatnya. Firda di dudukkan di salah satu kursi pelanggan, begitu juga satria yang langsung duduk di hadapan Firda.

"Ish,, kamu apa-apaan sih? Aku lagi kerja tahu!" Ucap Firda kesal.

"Terus?" Tanya Satria singkat.

"Aku harus kembali bekerja, jangan sok kenal deh, baru aja ketemu kemarin udah ngikutin aku aja" Ucap Firda ketus.

"Emhhh" Gumam Satria.

Firda semakin kesal mendengar jawaban singkat dan datar Satria, menurutnya hal ini hanya membuang-buang waktu.

Firda langsung berdiri dan bermaksud pergi, namun tangan satria tak kalah cepat menahannya, hingga Firda terduduk kembali di kursi.

"Saya mau minta Jaket saya" Ucap satria singkat.

"Ouhh" Jawab Firda singkat dan langsung pergi ke arah dapur lagi.

Namun saat tiba di dapur Firda langsung di hadang oleh dua pelayan wanita mereka sudah menatap Firda tidak suka.

"Heh anak kampung, Lo kasih pelet apa ke cowok tadi?" Tanya salah satu wanita dari mereka.

"Maaf kak, aku gak ngerti apa yang kakak maksud, permisi kak!" ucap Firda sopan dan langsung pergi, namun rambut Firda di tarik oleh wanita yang satunya lagi hingga ikat rambut Firda lepas dan tubuh Firda hampir saja terjatuh, Namun tubuh Firda langsung di tahan oleh seorang laki-laki yang tak lain adalah Satria yang dari tadi mengikuti Firda dari belakang.

Kedua wanita itu gelagapan ketika melihat kehadiran satria yang tiba-tiba, mereka hanya bisa diam mematung.

"Ada masalah apa?" Tanya Satria datar.

"Eng…nggak kok" Ucap kedua wanita itu secara bersamaan.

Firda langsung pergi membawa sebuah paper bag yang berisi jaket satria itu, ia tidak mau memperburuk keadaan.

Setelah Firda menemukan apa yang ia cari, ia langsung menyeret tangan kekar satria untuk meninggalkan kedua wanita itu.

"Bentar!" Ucap Satria.

"Jangan macam-macam! Kamu mau saya pecat" ucap Satria yang membuat Firda dan kedua pelayan itu kaget.

"Iya tuan" ucap kedua wanita itu dan langsung pergi.

Firda yang masih bingung pun tak mau banyak bertanya yang penting ia segera membawa Laki-laki di hadapannya agar cepat pergi.

Akhirnya kini Firda dan satria berada di luar toko Firda segera memberikan jaket satria.

"Aku mau kembali bekerja!" Ucap Firda singkat.

"Hmmm silahkan" ucap Satria singkat.

"yaudah sana pergi!!!"

Firda langsung pergi ke dalam toko dan kembali bekerja, sedangkan satria tersenyum dalam hati melihat Firda.

' Gadis aneh ' batin satria.

Jangan lupa Vote ya,,,, Minggu besok aku up lagi,, janjiiii💕💕

Episodes
1 1. Kehidupan Firda
2 2. Dia menyebalkan
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Satria
5 5. Kepulangan Ayah
6 6. Kabar Buruk
7 7. Kepahitan
8 8. Kemarahan Satria
9 9. Pulang
10 10. Kekejaman Rani
11 11. Tempat Baru
12 12. Kecewa
13 13. Lembar Baru
14 14. Di pijat
15 15. Bukan koala!
16 16. Datang Bulan
17 17. Permintaan Maaf
18 18. Rangga
19 19. Aku bukan Jalang!!
20 20. Laki-laki Brengsek!!!!
21 21. Trauma
22 22. Trauma II
23 23. Rumah Baru
24 24. Karma?
25 25. Tanpa Alas Kaki
26 26. Syarat?
27 27. Gara-gara Obat Tidur
28 28. Kabar Bahagia?
29 29. Kerinduan yang Datang
30 30. Apartemen Baru
31 31. Cemburu?
32 32. Badmood
33 33. Fitting Baju
34 34. Kembali Bekerja
35 35. Salah Paham
36 36. Berubah dan Marah
37 37. Masih Peduli
38 38. Amera
39 39. Maaf
40 40. Satu Hoodie?
41 41. Kesedihan yang kembali
42 42. Demam
43 43. Sup ayam
44 44. Luka
45 45. Bertemu Ibu
46 46. Peluk Manja
47 47. Sejuta Keberanian
48 48. Dimana Kotak itu?
49 49. Hukuman
50 50. Ngidam Sintia
51 51. Satria yang Meresahkan
52 52. Ancaman Anita
53 53. Hilang
54 54. Merasa Bersalah
55 55. Meresahkan lagi
56 56. Panti Asuhan
57 57. Ikut Rapat
58 58. Melarikan diri
59 59. Rencana Pernikahan
60 60. Gedung
61 61. Laura dan Anita
62 62. Cemas
63 63. Tidak boleh bertemu
64 64. H-1
65 65. SAH
66 66. Balon udara
67 67. Satria dan Firda
68 68. Rencana Bulan Madu
69 69. Membuka Hati?
70 70. Kepribadian Anita
71 71. Jalan-jalan yang gagal
72 72. Kehilangan kepercayaan diri!
73 73. Kehilangan Jejak
74 74. Jepang
75 75. Go to Korea
76 76. Marah
77 77. Ancaman Rani
78 78. Pulang
79 79. Ketemu Sasa
80 80. Kecelakaan
81 81. Donor Darah?
82 82. Aldo
83 83. Ayah?
84 84. Alter Ego
85 85. Keluarga Gabriel
86 86. Masih Marah
87 87. Kotak Hitam
88 88. Isi surat
89 89. Kebenaran yang terungkap
90 90. Rio
91 91. Keluarga Yang lengkap
92 92. Kucing di mansion
93 93. Maid bayaran
94 94. Mengakhiri hubungan
95 95. Masuk Angin?
96 96. Ingin Seblak
97 97. Kabar Bahagia
98 98. Mengakhiri Hidup
99 99. Hampir Salah Paham
100 100. Amukan Anita
101 101. Biji kacang
102 102. Trauma yang kembali
103 103. Sedikit pelajaran
104 104. Tuan William
105 105. Nona Muda
106 106. Ngidam Firda
107 107. Maid Baru
108 108. Satria yang diabaikan
109 109. Rencana Firda
110 110. Satria Vs Farhan
111 111. Rena
112 112. Alarm Bahaya
113 113. Terlambat?
114 114. Kehilangan
115 115. Kembali Tersenyum
116 116. Putus Asa
117 117. Usaha Arsen
118 118. Satria yang kalut
119 119. Unboxing Hadiah
120 120. Satria yang Cemburu
121 121. Baikan
122 122. Habis Terjual
123 123. Kecelakaan
124 124. Kehilangan
125 125. Kesedihan Firda
126 126. Masih Sama
127 127. Drop
128 INFO! TOLONG BACA YA
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1. Kehidupan Firda
2
2. Dia menyebalkan
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Satria
5
5. Kepulangan Ayah
6
6. Kabar Buruk
7
7. Kepahitan
8
8. Kemarahan Satria
9
9. Pulang
10
10. Kekejaman Rani
11
11. Tempat Baru
12
12. Kecewa
13
13. Lembar Baru
14
14. Di pijat
15
15. Bukan koala!
16
16. Datang Bulan
17
17. Permintaan Maaf
18
18. Rangga
19
19. Aku bukan Jalang!!
20
20. Laki-laki Brengsek!!!!
21
21. Trauma
22
22. Trauma II
23
23. Rumah Baru
24
24. Karma?
25
25. Tanpa Alas Kaki
26
26. Syarat?
27
27. Gara-gara Obat Tidur
28
28. Kabar Bahagia?
29
29. Kerinduan yang Datang
30
30. Apartemen Baru
31
31. Cemburu?
32
32. Badmood
33
33. Fitting Baju
34
34. Kembali Bekerja
35
35. Salah Paham
36
36. Berubah dan Marah
37
37. Masih Peduli
38
38. Amera
39
39. Maaf
40
40. Satu Hoodie?
41
41. Kesedihan yang kembali
42
42. Demam
43
43. Sup ayam
44
44. Luka
45
45. Bertemu Ibu
46
46. Peluk Manja
47
47. Sejuta Keberanian
48
48. Dimana Kotak itu?
49
49. Hukuman
50
50. Ngidam Sintia
51
51. Satria yang Meresahkan
52
52. Ancaman Anita
53
53. Hilang
54
54. Merasa Bersalah
55
55. Meresahkan lagi
56
56. Panti Asuhan
57
57. Ikut Rapat
58
58. Melarikan diri
59
59. Rencana Pernikahan
60
60. Gedung
61
61. Laura dan Anita
62
62. Cemas
63
63. Tidak boleh bertemu
64
64. H-1
65
65. SAH
66
66. Balon udara
67
67. Satria dan Firda
68
68. Rencana Bulan Madu
69
69. Membuka Hati?
70
70. Kepribadian Anita
71
71. Jalan-jalan yang gagal
72
72. Kehilangan kepercayaan diri!
73
73. Kehilangan Jejak
74
74. Jepang
75
75. Go to Korea
76
76. Marah
77
77. Ancaman Rani
78
78. Pulang
79
79. Ketemu Sasa
80
80. Kecelakaan
81
81. Donor Darah?
82
82. Aldo
83
83. Ayah?
84
84. Alter Ego
85
85. Keluarga Gabriel
86
86. Masih Marah
87
87. Kotak Hitam
88
88. Isi surat
89
89. Kebenaran yang terungkap
90
90. Rio
91
91. Keluarga Yang lengkap
92
92. Kucing di mansion
93
93. Maid bayaran
94
94. Mengakhiri hubungan
95
95. Masuk Angin?
96
96. Ingin Seblak
97
97. Kabar Bahagia
98
98. Mengakhiri Hidup
99
99. Hampir Salah Paham
100
100. Amukan Anita
101
101. Biji kacang
102
102. Trauma yang kembali
103
103. Sedikit pelajaran
104
104. Tuan William
105
105. Nona Muda
106
106. Ngidam Firda
107
107. Maid Baru
108
108. Satria yang diabaikan
109
109. Rencana Firda
110
110. Satria Vs Farhan
111
111. Rena
112
112. Alarm Bahaya
113
113. Terlambat?
114
114. Kehilangan
115
115. Kembali Tersenyum
116
116. Putus Asa
117
117. Usaha Arsen
118
118. Satria yang kalut
119
119. Unboxing Hadiah
120
120. Satria yang Cemburu
121
121. Baikan
122
122. Habis Terjual
123
123. Kecelakaan
124
124. Kehilangan
125
125. Kesedihan Firda
126
126. Masih Sama
127
127. Drop
128
INFO! TOLONG BACA YA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!