Seorang laki-laki bermuka datar sedang melaksanakan sarapan pagi di meja yang sangat luas, yang di penuhi dengan berbagai macam jenis makanan.
Ia sedang makan dengan sikap tenang…
"Pagi Sayang" ucap seorang wanita paruh baya, ia menyapa anak bungsunya itu yang sedang anteng makan, ia langsung duduk di hadapan sang anak.
"Pagi Mom" jawab laki-laki itu.
"Satria, kapan kamu akan membawa calon menantu mamah ke sini?? Atau biar mamah ataupun yang lainnya untuk mencarikan pendamping kamu nanti?" Yaps laki-laki itu adalah Satria.
"please mom, jangan bahas menantu di pagi-pagi ini! lagian satria juga bisa cari sendiri sesuai selera satria sendiri" Jawab satria malas.
"Mamah ingin kamu itu dewasa satria, kamu harus memikirkan bagaimana masa depan kamu kedepannya" Ucap Ibundanya Satria.
"Amera Sayang!! Sudahlah biarkan satria mencari pendampingnya sendiri" ucap Suami Amera yang tiba-tiba muncul dan langsung ikut gabung di meja makan.
Amera sang istri hanya mendengus kesal mendengar ucapan suaminya itu.
"Itu ayah tahu" Ucap satria sambil anteng melanjutkan makannya.
"Tapi… dalam jangka waktu satu bulan kamu belum menemukan yang cocok, biar Ayah dan ibu kamu yang Carikan!!" Ucap Ayah Satria sambil memakan roti di depannya.
"Satria gak suka di kekang Pah!!!" ucap Satria malas.
"Dan papah gak suka di bantah!" Ucap Ayah Satria yang bernama SAKA ARNOLD WILLIAM.
"Satria pasrah aja pan" Ucap satria yang langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai ke tiga, ia menggunakan lip agar cepat sampai di atas.
Namun, yang di pikirkan Satria saat ini bukan pembicaraan orangtuanya, melainkan ia memikirkan gadis yang ia tolong semalam, ia merasa kesal saat Mendengar penyiksaan terhadap Firda.
' Wanita ini dari awal selalu menyusahkan ku, sekarang mau tidak mau aku harus membantunya ' Batin satria.
Saat penampilannya sudah siap untuk berangkat ke kantor dengan berbagai macam perlengkapan atribut di bajunya, Satria segera keluar dari kamar mewahnya itu, dan pintu kamar terkunci secara otomatis hingga ia tak perlu repot-repot menguncinya.
Ia keluar dari mansion megahnya dan langsung menaiki salah satu mobil Lamborghini di sana, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi karena ia pagi ini ada jadwal untuk rapat.
Begitulah kira-kira kegiatannya setiap hari, ia di percaya menjadi seorang kapten polisi, bahkan ia masih menjabat menjadi kapten kepolisian di negara Jerman, ia akan pergi ke Jerman setiap bulannya untuk mengecek keadaan di sana, dan terkadang ia juga harus mengadakan beberapa rapat penting di beberapa negara, ia juga menjabat menjadi direktur di perusahaan utama ayahnya, namun ia lebih menyukai perannya di kepolisian.
Satria adalah anak kedua dari Pasangan AMERA AURELLIA PUTRI Dan SAKA ARNOLD WILLIAM, Mereka dikaruniai dua anak, yang pertama adalah anak perempuan yang bernama SINTIA AURELLIA WILLIAM, anak perempuan mereka sudah menikah satu tahun yang lalu, sudah bisa si pastikan bahwa Satria adalah anak kedua dari Amera dan Saka.
Kini Satria sudah sampai di salah satu rumah sakit ternama, ia turun dari mobil mewahnya itu dan langsung masuk.
Ia berjalan di lorong rumah sakit dan berjalan santai menuju salah satu ruangan dokter.
"Bisa gak kalau masuk ruangan orang lain permisi dulu??" Ucap Seorang dokter laki-laki yang masih tetap Pokus dengan layar laptopnya.
"Hmmmm" ucap Satria bergumam dan langsung duduk di depan dokter itu.
"Ada apa?? Bukannya Lo ada rapat di kantor?" Tanya Dokter itu bernada jengkel.
"Bagaimana keadaan penjahat itu?" Tanya Satria.
"Dia baru saja sadar, kayaknya Lo bisa mulai sidangnya satu hari lagi" Ucap dokter itu bernada datar.
"Far, kayaknya gue gak bisa antar dia ke pengadilan, biar anak buah gue aja, gue sibuk" ucap Satria yang hanya di angguki oleh dokter yang bernama Farhan itu, Lengkapnya FARHAN ADELIO GABRIEL, ia berasal dari keluarga "GABRIEL GROUP" ia menjadi pewaris tunggal GABRIEL GROUP, namun ia menjabat menjadi dokter sekaligus CEO di perusahaan ayahnya, perusahan Gabriel group tak kalah saing dengan perusahaan William group, milik ayah Satria.
"Sat, gue ada rapat lima menit lagi, gue pamit" Ucap Farhan yang langsung saja pergi keluar dari ruangan megahnya itu, ruangan yang bernuansa abu-abu, cat yang di sesuaikan dengan keinginan Farhan.
Satria hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah datar Farhan yang gak Berbeda jauh dengan dirinya. Mereka adalah sahabat lama, ayah dan ibu mereka juga adalah sahabat terakrab, sungguh dunia ini sepertinya sangat sempit, hingga dari mulai orang tua hingga anaknya di dekatkan oleh tuhan.
Satria juga ikut keluar dan menuju tempat mobilnya, ia langsung pergi dari rumah sakit itu.
Ia melewati kantor tugasnya dan pergi ke suatu tempat, ia bahkan membiarkan rapatnya di ganti oleh kepercayaan nya.
Kini ia sudah sampai di depan sebuah toko kue, ia tersenyum miring dalam hati ' ternyata dia bekerja di sini! ' Batin Satria.
Ia langsung masuk ke dalam toko kue itu dan mencari-cari apa yang sedang ia cari, tiba-tiba salah satu pelayan menghampirinya dengan tatapan genit.
Satria yang melihatnya begitu jengah sekali, ia bahkan mengabaikan pelayan di depannya itu.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Ucap Wanita pelayan itu dengan suara lembut yang di buat-buat.
"Aku tak butuh kamu" Ucap Satria bernada dingin dan berwajah datar.
Pelayan itu masih tetap diam di tempat, ia tak menyerah sama sekali, bahkan ia malah mengikuti langkah satria.
"Pergi atau saya yang akan pergi dari sini!!" Ancam satria jengah melihat tingkah wanita pelayan toko di depannya ini, tingkahnya seolah-olah menunjukkan ia adalah wanita murahan.
Akhirnya Mata satria tertuju pada apa yang ia cari sejak tadi, ia langsung berjalan ke arah dapur toko kue itu dengan santai dan langsung menghampiri seorang wanita yang ia cari, siapa lagi kalau bukan Firda.
Satria langsung memegang tangan Firda dengan lembut dan menyeretnya keluar dari dapur, semua orang begitu terkejut termasuk si empu yang di pegang tangannya.
Begitu juga si pelayan wanita tadi, ia menatap Firda tidak suka melihatnya. Firda di dudukkan di salah satu kursi pelanggan, begitu juga satria yang langsung duduk di hadapan Firda.
"Ish,, kamu apa-apaan sih? Aku lagi kerja tahu!" Ucap Firda kesal.
"Terus?" Tanya Satria singkat.
"Aku harus kembali bekerja, jangan sok kenal deh, baru aja ketemu kemarin udah ngikutin aku aja" Ucap Firda ketus.
"Emhhh" Gumam Satria.
Firda semakin kesal mendengar jawaban singkat dan datar Satria, menurutnya hal ini hanya membuang-buang waktu.
Firda langsung berdiri dan bermaksud pergi, namun tangan satria tak kalah cepat menahannya, hingga Firda terduduk kembali di kursi.
"Saya mau minta Jaket saya" Ucap satria singkat.
"Ouhh" Jawab Firda singkat dan langsung pergi ke arah dapur lagi.
Namun saat tiba di dapur Firda langsung di hadang oleh dua pelayan wanita mereka sudah menatap Firda tidak suka.
"Heh anak kampung, Lo kasih pelet apa ke cowok tadi?" Tanya salah satu wanita dari mereka.
"Maaf kak, aku gak ngerti apa yang kakak maksud, permisi kak!" ucap Firda sopan dan langsung pergi, namun rambut Firda di tarik oleh wanita yang satunya lagi hingga ikat rambut Firda lepas dan tubuh Firda hampir saja terjatuh, Namun tubuh Firda langsung di tahan oleh seorang laki-laki yang tak lain adalah Satria yang dari tadi mengikuti Firda dari belakang.
Kedua wanita itu gelagapan ketika melihat kehadiran satria yang tiba-tiba, mereka hanya bisa diam mematung.
"Ada masalah apa?" Tanya Satria datar.
"Eng…nggak kok" Ucap kedua wanita itu secara bersamaan.
Firda langsung pergi membawa sebuah paper bag yang berisi jaket satria itu, ia tidak mau memperburuk keadaan.
Setelah Firda menemukan apa yang ia cari, ia langsung menyeret tangan kekar satria untuk meninggalkan kedua wanita itu.
"Bentar!" Ucap Satria.
"Jangan macam-macam! Kamu mau saya pecat" ucap Satria yang membuat Firda dan kedua pelayan itu kaget.
"Iya tuan" ucap kedua wanita itu dan langsung pergi.
Firda yang masih bingung pun tak mau banyak bertanya yang penting ia segera membawa Laki-laki di hadapannya agar cepat pergi.
Akhirnya kini Firda dan satria berada di luar toko Firda segera memberikan jaket satria.
"Aku mau kembali bekerja!" Ucap Firda singkat.
"Hmmm silahkan" ucap Satria singkat.
"yaudah sana pergi!!!"
Firda langsung pergi ke dalam toko dan kembali bekerja, sedangkan satria tersenyum dalam hati melihat Firda.
' Gadis aneh ' batin satria.
Jangan lupa Vote ya,,,, Minggu besok aku up lagi,, janjiiii💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments