...Happy Reading...
"Apa kamu bilang? Di pecat?" Ucap Rani menggebu-gebu.
"Iya Bu, aku juga tidak tahu alasannya" Ucap Firda sambil tetap menunduk.
"Dasar kau memang anak yang gak berguna" Ucap Rani sambil mendekati tubuh Firda dan…
Plak…
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Firda hingga ada tanda merah di wajah Firda. Tubuh Firda yang tidak siap menerima tamparan keras itu langsung jatuh tersungkur di lantai.
"Kemarin kau sudah membuat banyak masalah, kau berani-beraninya memiliki kekasih di belakangku, dan kau juga menghabiskan uangku untuk biaya pengobatan, lalu kau sekarang di Pecat, dari mana aku mempunyai uang, ayahmu saja tidak jelas hidup dan matinya" Ucap Rani marah.
Firda hanya meneteskan air matanya itu.
"Ibu apa yang harus aku lakukan agar ibu baik dan memaafkan aku…hiks…"
"Apa kau yakin akan melakukan apapun?" Tanya Rani.
"Halah paling juga cuma basa-basi aja Bu" Ucap Karina.
"Aku janji Bu, aku akan lakukan apapun untuk ibu, agar ibu bisa kembali seperti dulu lagi" Ucap Firda di sela tangisannya.
"Baik nanti sore kamu siap-siap! Aku akan menunjukkan sesuatu padamu" Perintah Rani yang tentunya membuat Firda sangat senang.
"Baik Bu aku akan bersiap-siap nanti" Ucap Firda senang dan tak lupa ia memeluk tubuh Rani dengan erat.
Rani hanya diam tak membalas pelukan dari Firda, dan tentunya wajah Karina sangat tidak suka melihat Firda memeluk tubuh ibunya itu.
' terima kasih ya Allah, setidaknya aku masih memiliki ibu yang masih menyayangi ku saat ini ' batin Firda.
Kini waktu sudah menjelang sore, Firda sejak tadi sudah bersiap dengan semangat, ia sangat bahagia akhirnya hubungannya dengan sang ibu akan segera membaik.
"Ini awal yang baik buatmu" Ucap Firda pada dirinya sendiri.
"Ayo kita pergi!" Perintah Rani di ambang pintu kamar Firda.
"Baik Bu" Ucap Firda yang langsung mengikuti sang ibu dan adiknya di belakang.
"Kita akan pergi kemana Bu?" Tanya Firda yang masih berada di belakang Rani.
"Jangan banyak tanya deh kak, ikuti aja kita!" Ucap Karina sebal.
"Sudah jangan malah bertengkar, kamu ikuti aja ibu, jangan banyak tanya ibu tidak suka" Ucap Rani kesal.
Namun kekesalan Rani tak membuat raut wajah Firda berubah, wajahnya masih tetap mengukir senyuman bahagianya.
Mereka bertiga akhirnya menaiki sebuah taksi dan pergi bersama, Firda tak mempedulikan dimana tempatnya dan seberapa jauhnya tempat itu, baginya yang paling penting Sekarang dia bisa memperbaiki hubungannya dengan sang ibu.
Akhirnya mereka telah sampai di sebuah tempat dimana di sana banyak sekali orang-orang.
Mereka akhirnya turun dari taksi.
Firda merasa aneh kenapa ibunya mengajak Firda ke sini, ya tempatnya itu di sebuah club' malam.
"Ibu kenapa ibu mengajak aku ke sini?" Tanya Firda.
"Sudah kamu diam saja" Perintah Rani.
"Hai ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba muncul.
"Emmm… saya mau memperlihatkan ini" Ucap Rani langsung pada Firda.
"Dia sangat cantik kan?" Tanya Rani lagi.
"Waw Cantik sekali putrimu nyonya" Ucap Wanita itu yang langsung menyentuh pipi Firda.
Firda semakin kebingungan di sana, namun melihat ekspresi wajah Karina yang tersenyum ke arahnya.
"Ibu maksud ibu apa?" Tanya Firda pada Rani.
Namun Rani hanya diam tak menjawab pertanyaan Firda.
Wanita yang berbicara kepada Rani akhirnya memberikan sejumlah Uang pada Rani, amplop yang berisi uang itu sangat tebal.
"Ibu pergi dulu kamu baik-baik saja di sini!" Ucap Rani yang membuat Firda terkejut.
"Maksud ibu apa? Ibu mau tinggalin di tempat kayak gini?" Ucap Firda.
"Diam kamu!! Kamu janjikan akan melakukan apapun untuk ibu? Atau kamu mau mengingkari janji mu?" Ucap Rani.
"Gak ibu tapi bukan cara seperti ini" Ucap Firda berteriak dan menangis.
"Kenapa ibu tega menjual Firda…hiks…"
"Tenang anak manis mari kita masuk ke dalam" ucap Wanita paruh baya yang sama sekali Firda belum kenal.
"Gak aku gak mau, aku mau bekerja yang halal, bukan cara kotor seperti ini" Teriak Firda.
"Lihatlah Putrimu, sangat menjengkelkan" Ucap Wanita itu dengan kesal.
"Diam kamu anak bodoh" Ucap Rani secara tiba-tiba. Ia langsung menarik rambut Firda yang terurai itu.
"Aww" Jerit Firda.
"Diam kamu! Kamu gak mau kan mati tragis seperti ayahmu?" Tanya Rani yang pastinya membuat Firda sangat terkejut.
"Ma…maksud Ibu …a…a…apa"
"Aku yang sudah membuatnya celaka" Ucap Rani di telinga Firda.
"Ibu kenapa ibu jahat sekali…hiks…Ayah itu baik Bu" Ucap Firda menangis histeris.
"Sudahlah aku tidak mau membahasnya, sekarang aku sudah tidak punya urusan lagi dengan mu" Ucap Rani yang langsung pergi dengan Karina menaiki taksi. Sedangkan tubuh Firda di tahan sejak tadi oleh dua bodyguard sang wanita paruh baya itu.
"Gak aku masih suci, aku gak mau jadi ******" Teriak Firda di sela Isak tangisannya.
"Diamlah!!" Perintah laki-laki itu.
Namun tiba-tiba seorang laki-laki bertubuh tinggi, bertopi, dan wajahnya memakai masker menghampiri Firda dan kedua bodyguard itu.
"Lepaskan dia!" Perintahnya.
"Hai kau tamu baru ya? Apa kau tertaris dengan gadis polos ini?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Hmmm… bukan hanya menyewanya, aku akan membelinya" ucap laki-laki itu.
"Gak aku gak mau jadi ****** mu tuan, aku masih suci, jangan lakukan itu" Teriak Firda yang sejak tadi mendengar percakapan mereka berdua.
Namun laki-laki itu tidak menjawab Firda sama sekali.
"Kau berani membayar dia berapa?" Tanya Wanita paruh baya itu.
"10 M" Jawabnya singkat.
Mereka semua sangat terkejut atas ucapan laki-laki itu termasuk Firda yang mendengarnya.
"Gak tuan, aku gak menarik sama sekali jangan lakukan itu padaku…hiks" Ucap Firda menangis.
"Diam kau gadis polos" Ucap salah satu bodyguard itu.
"Uangnya akan aku Transfer sekarang juga" Ucap Laki-laki itu.
Wanita paruh baya itu sangat senang, baru saja dia mengeluarkan uang dan sekarang uang itu tidak sebanding dengan apa yang barusan ia keluarkan pada ibu Firda.
"Dengan senang hati tuan" Ucap Wanita itu.
Akhirnya Firda di bawa paksa ke dalam mobil laki-laki itu oleh kedua bodyguardnya.
Firda masih tetap menangis di dalam Mobil mewah itu. Ia masih tidak bisa menerima sekarang ia menjadi wanita yang di jual belikan.
Laki-laki itu langsung masuk dan duduk di samping Firda.
"Kau tak perlu menangis seperti itu nona!"
"Tolong biarkan aku pergi…hiks…"
"Uang 10 M itu tidak sedikit nona, jadi sekarang ikutlah denganku!" perintah laki-laki itu.
"Aku gak mau jadi wanita murahan kayak gini…hiks…aku juga manusia…aku masih berhak hidup…hiks…aku gak mau di perjual belikan kayak gini" Ucap Firda pada laki-laki itu.
Laki-laki itu langsung melepaskan Yopi dan maskernya dan ia juga langsung memeluk tubuh Firda dengan erat.
"Tenanglah!" Ucapnya.
Deg…
Alangkah terkejutnya Firda saat melihat wajah laki-laki itu dengan sekilas, ia sangat mengenali laki-laki ini.
"Ka…kamu"Ucap Firda langsung melepaskan pelukan dari Laki-laki itu yang tak lain adalah Satria. Ya dia adalah Polisi yang Firda anggap sangat menyebalkan.
"Kenapa kau lupa dengan wajah ini?" Ucap Satria.
Firda masih diam tak berkutik, ia masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi saat ini.
"Sudahlah terlalu panjang untuk di jelaskan, nanti saja kita bicara, ini sudah hampir malam" Ucap Satria dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Sampai sini dulu yaaa!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments