...Hallo Everyone 🤗🤗 Yu baca lagi gas poll...
Sebuah taksi kini telah sampai di halaman gedung apartemen yang menjulang tinggi, Firda berjalan gontai dengan rasa terpaksa, tubuhnya terasa letih saat ini.
Saat di lobby tiba-tiba,,,
Bruk…
Namun ternyata kesialan hari ini bagi Firda belum berakhir, ia harus tersungkur akibat tidak melihat jalanan kedepan dan berakhir tubuhnya harus terjatuh kelantai.
"Eh…sorry saya gak. lihat!" Ucap seseorang yang menabrak Firda.
Firda hanya mengumpat sejadi-jadinya, bagaimana bisa ia bertemu dengan laki-laki ini di situasi seperti ini?
Firda langsung berdiri. tanpa menerima ukuran tangan dari pria itu yang masih kaget melihat siapa wanita yang ia tabrak.
"I'm oke!" Firda langsung berdiri dan hendak pergi dari lobby namun ternyata tangannya ditahan oleh tangan kekar.
"Firda sepertinya kita perlu bicara!"
Dengan kasar Firda menghempaskan tangan yang mencoba menahannya.
"Jangan pernah ganggu aku lagi Rangga!!" Peringat Firda, yaps laki-laki itu adalah Rangga.
"Fir please, aku bisa jelasin!" Firda hanya melirik Rangga sekilas dan langsung membuang muka kearah lain.
"Urus saja istrimu yang sedang mengandung itu Rangga!!"
"Aku hanya cinta sama kamu Firda! Ansela bukan apa-apa bagiku!!" Firda tak habis pikir dengan perkataan laki-laki didepannya ini, benar-benar gila. Pikir Firda.
"Jangan bikin aku tambah benci sama kamu Rangga! Aku gak mau diganggu!" Setelah mengucapkan itu, Firda langsung pergi kearah lip untuk pergi ke kamarnya.
"Kamu akan tetap jadi milik aku Firda, bahkan akan kulakukan apapun untuk mendapatkanmu!" ucap Rangga. yang menatap kepergian Firda. Tanpa ada yang menyadari Rangga kini tersenyum yang tak dapat diartikan oleh siapapun.
Firda menghempaskan tubuhnya ke kasur berukuran king size itu, rasanya hari ini sangat lelah, moodnya berantakan.
Firda mantap langit apartemen itu dengan tenang, satu bulir air matanya kini terjatuh, ia hanya menutup matanya untuk menerima apa yang terjadi pada hari ini.
"Aku keterlaluan gak ya sama Ibu? Kenapa rasa takut muncul kembali ketika berhadapan dengannya Tuhan? Dia ibuku! Tak seharusnya aku takut!"
"Kenapa aku harus kehilangan tempat berceritaku tuhan? Kak Rangga satu-satunya tempat yang selalu mengerti keadaanku, kenapa ia harus Kau renggut juga? bahkan Kau menunjukkan sifat buruknya padaku setelah Kau meyakinkan ku bahwa ia sangat baik untukku di masa lalu!"
Firda menangis kembali untuk hari ini, ia lelah, ia cape dengan semuanya, ia ingin bahagia, ia ingin mengakhiri semua rasa sakit yang terus menjalar ini, ia juga ingin bertemu sang Ayah yang sampai saat ini belum diketahui keadaan yang sebenarnya. Akibat elah karena terus menangis, tanpa sadar kini Firda sudah berada di alam mimpinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Heh anak keras kepala? Cepatlah pulang!! Nenek ingin bertemu denganmu! Kau terlalu betah ya di Apartemenmu hingga melupakan keluargamu!!"
"Hmm… nanti aku pulang Kak!"
"Nenek ingin bertemu sekarang!!!"
"CK… menyebalkan!"
"HEH!! SIAPA YANG KAU SEBUT MENYEBALKAN HAH?"
"Yang sedang berbicara denganku saat ini!"
"Awas kau yah! Akan ku puk…"
TUT….
Satria memutuskan telepon secara sepihak dan langsung memakai jaket kebanggaannya bersiap untuk pergi.
Ia keluar dari kantornya pada pukul empat sore dan pergi menuju rumahnya untuk memenuhi keinginan sang Kakak.
Sesampainya di halaman mansion milik keluarganya ia langsung masuk dan disambut oleh beberapa pengawal dan maid disana.
Satria hanya menampilkan wajah datarnya saat masuk keruangan utama Keluarga William.
"Ingat rumah juga anak ini!" Satria hanya menatap Kakaknya malas saat berjalan kearahnya.
Semua orang kebetulan langsung turun ke lantai utama untuk bertemu dengan Satria yang akhir-akhir ini jarang sekali pulang ke rumah.
"Mana calon menantu ku? Ini sudah hampir sebulan loh Satria!" Ujar Saka sang Ayah.
Satria langsung duduk disalah satu sofa empuk sambil memijit pangkal hidungnya.
"Tuan Saka yang terhormat! Anakmu baru saja pulang! Kau. langsung menanyakan hal demikian?"
"Heh!! Kau ini kurang ajar ya!!" Ucap seseorang yang tiba-tiba datang dari taman belakang.
"Hai Grandma! How are you?" Satria langsung menghampiri sang Nenek dan mencium tangannya.
"Aku sehat seperti yang kau lihat saat ini!" Jawab sang nenek yang langsung duduk di samping Saka sedangkan Satria kembali ketempat asalnya.
"Sepertinya nenek sudah menemukan wanita yang cocok untukmu, kau harus menikahinya! Dia wanita baik!"
"Oh ayolah Nenek! Aku bukan anak kecil yang terus dikekang seperti ini! Satria bisa cari sendiri!"
"Hahahaha!" Sintia tertawa renyah mendengarnya.
"Kau dengar sendiri Ken? Dia mau mencari sendiri, bahkan wanita tidak mau dengan wajah datarnya itu, yah kecuali si polwan gatel itu!" Ken yang mendengar penuturan Istrinya hanya tersenyum.
"Kenzo…Kenzo, kau tertipu dengan wajah lugunya dulu, apa yang membuatmu tertarik pada wanita pecicilan seperti dia?"
"Heh aku kakakmu bodoh!" Satria tersenyum remeh mendengarnya.
"Sudah-sudah, kau istirahatlah sayang! Nanti kau turun saat makan malam!" Satria hanya mengangguk dan langsung pergi berlalu dari ruangan tamu menuju kamarnya dilantai tiga dengan menggunakan lip.
Keluarga William terkenal sebagai keluarga bisnis yang begitu besar, mereka terkenal sebagai keluarga berdarah dingin, namun tidak saat berada di rumah, semuanya akan terlihat ceria tak seperti yang di bayangkan. Yah kecuali salah satu dari mereka, siapa lagi kalau bukan Satria si wajah datar dan dingin yang terkenal dengan julukan tak pandang bulu. Bahkan jika sudah marah tak ada yang berani sedikitpun mengusiknya.
.
.
.
.
.
. SUDAH DULU YA UP NYA SEE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
ibeth wati
lif bukan lip ..maaf bukan maksut menggurui 🙏🙏
2023-09-09
1