2. Dia menyebalkan

Selamat membaca,, tolong support terus cerita aku ya🥺🥺🙏🏼

Siang ini Firda harus mengantar kan kue pesanan, namun ia harus di jebak lagi dengan kemacetan, untung saja Firda menelpon si pemesan agar sabar karena kondisi jalanan yang sangat macet. Untung saja orang yang memesan tidak keberatan akan hal ini.

Keringat Firda terus mengalir, menandakan ia sangat lelah hari ini, namun apalah daya,,, dia harus memenuhi kebutuhan rumahnya. Seakan tak cukup ibu Firda Rani terus-menerus meminta uang padanya, jika di pikir kembali uang bulanan kiriman ayahnya di luar kota sangat cukup bagi keluarga.

Namun Firda selalu sabar menerima nasib yang di berikan oleh tuhan.

"Sampai kapan seperti ini? Aku takut orang yang memesan kecewa denganku" Ucap Firda.

Namun tiba-tiba, seorang polisi yang umurnya masih muda tentunya menghampiri Firda. Jika dilihat wajahnya sangat datar, dingin, galak, dan kelihatannya Tegas.

"Hei!!! Mengapa kamu tidak memakai Helm?" tanya si polisi pada Firda.

Firda yang kaget akan bentakan, ia langsung mengelus dadanya lembut.

"Itu pak,,, saya buru-buru mau anterin pesanan kue" Jawab Firda seadanya.

"Saya gak mau tahu, kamu telah melanggar aturan, jadi kamu harus membayar denda" Ucap si Polisi sangat tegas.

Sebenarnya Firda sangat takut dengan polisi di depannya ini, Firda yang jengkel dengan polisi di depannya langsung menjawab.

"Pak maaf ya, tapikan saya juga sering ke sini gak pake helm, tapi polisi yang lain biasa aja tuh, gak kayak bapak marah-marah Mulu dari tadi, ini pesanan saya harus segera di antar" elak Firda.

"Saya gak peduli!!! Berarti mereka itu gak teliti, serahkan KTP mu!!" perintah polisi itu.

"Pak tapikan Saya juga perlu KTP ini pastinya" Ucap Firda tak mau kalah.

"Cepat berikan!!" tegas polisi itu membuat Firda ketakutan, terpaksa ia harus memberikan KTP-nya, Firda sangat kesal melihat laki-laki di depannya ini.

"KTP ini akan ada di tangan saya selagi kamu gak bayar denda" ucap polisi itu lalu pergi.

Firda membuka mulutnya lebar-lebar melihat apa yang di lakukan polisi tadi, menurutnya polisi seperti itu sangat menyebalkan.

' itu pasti polisi baru, aku gak pernah melihatnya sebelumnya, sok tahu banget jadi orang,,, perasaan biasanya juga gak papa kalau gak pake helm, jaraknya juga deket ' kesal Firda dalam hati.

Akhirnya Firda memilih melanjutkan perjalanan nya ketika melihat jalanan sudah tak macet.

Akhirnya aku sampai ditempat tujuan, tempat yang ku datangi adalah sebuah kantor megah dan besar, mungkin mereka sedang mengadakan acara, sampai memesan kue sangat banyak.

Aku mencoba masuk dan bertanya ke resepsionis.

"Permisi mbak" ucapku sopan.

"Ouh ada apa yah bak, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis itu padaku.

"Ini mbak, saya mau mengantarkan pesanan atas nama Tuan WILLIAM"

"Ouh dari "Happy cake shop"?" tanyanya yang hanya ku angguki.

"Mari saya antar"

Aku hanya mengikuti langkah resepsionis itu, dalam hatiku berkata ' dia sangat beruntung bekerja seperti ini ' batinku.

Akhirnya aku di suruh masuk ke ruangan Tuan William, di pintunya tertera Mr. Willian, aku sangat gugup sekali, siapa yang tidak tahu perusahaan yang terkenal ini, perusahan ini adalah perusahan paling terkenal, di Indonesia bahkan se Asia tenggara.

Aku mencoba untuk mengetuk pintu dengan tanganku yang kosong.

Tok…Tok…Tok…

"Silahkan masuk!!" ucap laki-laki di dalam.

Aku mencoba tidak gugup, perlahan aku membuka pintu itu, kulihat ruangan yang sangat luas dan hanya di huni dengan satu orang, kulihat tuan William sedang pokus pada komputer di depannya.

"Kau pengantar kue bukan?" tanya Tuan William padaku.

"I…Iyah tuan, saya yang menelpon anda tadi" ucapku gugup dan takut.

"Hey,, tenang saja nona, aku tak akan melukaimu sampai kau gugup seperti itu" ucapnya sambil tersenyum ke arahku.

"Simpan saja di atas meja kuenya, lalu kemarilah!!!" perintahnya padaku.

Aku menjalankan apa yang di perintahkan olehnya, ia terlihat baik, makanya aku menyimpan kue-kue itu dengan hati-hati.

Aku langsung menghampiri Yuan William saat itu.

"Tuan maaf mungkin saya terlambat, karena kondisi jalanan yang sangat macet, saya harap saya tidak akan mengulanginya lagi" ucapku merasa bersalah.

"Tidak masalah!! Acaranya juga setengah jam lagi baru mau di mulai, kau tak perlu meminta maaf, ini bukan salahmu" ucapnya begitu lembut.

Aku merasa tidak enak sekali, mungkin baru kali ini aku harus mengantar kan pesanan ke sebuah perusahaan ternama ini.

"Ini uangnya!" Ia memberikan uang di dalam amplop, aku langsung mengambilnya dengan sopan, ketika aku melihat uang itu melebihi harga kue seluruhnya.

"Tuan maaf, uang ini kelebihan"

"Ambil saja lebihnya untukmu!!"

"Apa ini tidak banyak?" tanyaku lagi.

"Ambil saja!!!" ia masih tetap Pokus pada monitor komputer itu.

"Terimakasih tuan saya permisi"

Aku langsung pergi dengan perasaan lega,, ternyata seorang bos atau CEO yang kubayangkan tidak semua seperti itu, buktinya tuan William sangat baik dan ramah.

Aku teringat pada laki-laki tadi, dia membawa KTP ku, aku harus menebusnya secepatnya, karena besok aku membutuhkan itu pada saat masuk kuliah lagi.

'Dasar laki-laki menyebalkan' umpat ku dalam hati.

Aku langsung pergi meninggalkan perusahaan itu, tujuanku kali ini bukan pergi ke toko melainkan membawa barang berharga ku dulu, aku tahu dimana kantor polisi itu, siang ini pasti ia sedang beristirahat, aku tak sengaja melihat logo di bajunya namun aku lupa melihat namanya.

Kini aku sudah sampai di depan kantor polisi yang sangat besar, awalnya aku ragu untuk masuk, namun demi kembalinya KTP ku aku harus cepat mengambil hak ku.

"Permisi pak saya mau bertemu dengan polisi yang tadi berjaga di jalan. mekar jaya" ucapku pada salah satu polisi.

"ouhh sebentar dulu saya mau tanyakan dulu ke dalam"

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Mari masuk non, kapten ada di dalam" ucapnya sambil menunjuk ke salah satu ruangan lalu ia pergi meninggalkan ku begitu saja.

"Apa laki-laki itu Seorang Kapten?" pikirku.

"Aku yakin bapak tadi salah orang, tapi aku cari tahu dulu aja" ucapku sambil langsung masuk ke ruangan itu.

Namun seketika aku terkejut Dengan apa yang aku lihat, laki-laki menyebalkan itu sedang duduk santai sambil memegang KTP ku, ' ternyata dia seorang kapten ' gumamku dalam hati.

Aku langsung duduk di kursi di depannya sambil menyodorkan uang seratus ribu di hadapannya.

"Mana KTP ku?" ucapku sambil menyodorkan tanganku.

"Seenak itu kau meminta KTP mu? Lalu apa itu, memang aku menyebut nilai uang sebanyak seratus ribu?" Tanyanya dengan nada jengkel.

"Maaf anda tidak menyebutkan nominalnya tuan, jadi apa uang itu tidak cukup?"

Di dalam hatiku sebenarnya ada rasa kesal mendengar ucapannya tadi, namun aku juga takut karena dia seorang kapten di sini, aku takut dia berbuat sesuatu terhadapku.

"Tentu itu tidak cukup, kamu melanggar peraturan lalu lintas, jadi biasanya nominal itu tidak cukup"

"Katakan berapa kekurangan nya!!" Ucap Firda.

"Dua ratus ribu, karena kau juga sudah berani melawanku sebagai polisi, jadi itu sudah cukup"

Aku membulatkan mataku mendengar ucapan nya, hanya karena tidak memaki helm, aku sudah di denda 300 ribu.

"Kau mau memoroti ku?" ucapku jengkel mendengarnya.

Aku langsung mengambil KTP ku di tangannya dengan cepat, ia sampai terkejut melihat tingkahku.

"HEI!! BERANINYA KAU!" Ucapnya begitu keras, suaranya memenuhi ruangan ini.

Tanganku gemetar mendengar nya hingga KTP ku terjatuh, suara seperti ini biasanya hanya ku dapatkan jika di rumah, yaps hanya ibu yang suka membentakku seperti ini.

Aku mulai takut saat ia menghampiriku dan mencengkeram tanganku dengan kuat, aku meringis kesakitan karena bekas luka bakar ku yang belum sempat ku obati.

"Sakit…hiks…" ucap Firda tak sadar menangis.

"Sakit? jangan bohong, bahkan tanganku tidak mematahkan tanganmu" ucap laki-laki itu dengan posisi masih mencengkeram tanganku erat.

"Ini sa…sa…kit…hiks,, lepaskan…awww" jerit Firda lagi.

Laki-laki itu melihat Firda aneh, bahkan menurutnya ia tak sampai melukai tangannya, laki-laki itu langsung melepaskan cengkraman nya, ia menarik tangan Firda dan membuka lengan kemeja Firda ke atas, betapa terkejutnya ia melihat luka bakar yang sangat merah. Ia tahu bahwa luka ini belum lama, dan belum sempat di obati.

Firda menghempaskan tangannya dari genggaman Laki-laki tadi, Firda melihat name tag di baju laki-laki itu, " SATRIA " yaps laki-laki di hadapannya satria, Firda langsung lari keluar dan tak lupa menyimpan dua uang lembar kertas lagi, ia juga tak lupa membawa KTP nya yang terjatuh tadi.

Namun…berbeda degan satria, ia terkejut dengan tindakan Firda yang menghempas kan tangannya darinya, Firda keluar masih dengan keadaan menangis, ada rasa kasihan melihatnya seperti itu, namun wajahnya yang datar membuat rasa itu tertutupi.

"Maaf" ucap Satria pelan.

' Ups, sejak kapan aku kasihan terhadap orang lain, Satria Lo gak pernah berubah kan? Ini pasti hanya perasaan biasa ' batin satria.

Akhirnya Satria melanjutkan pekerjaannya lagi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hai Dukung aku terus ya, Jangan lupa Vote cerita aku!!!

Episodes
1 1. Kehidupan Firda
2 2. Dia menyebalkan
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Satria
5 5. Kepulangan Ayah
6 6. Kabar Buruk
7 7. Kepahitan
8 8. Kemarahan Satria
9 9. Pulang
10 10. Kekejaman Rani
11 11. Tempat Baru
12 12. Kecewa
13 13. Lembar Baru
14 14. Di pijat
15 15. Bukan koala!
16 16. Datang Bulan
17 17. Permintaan Maaf
18 18. Rangga
19 19. Aku bukan Jalang!!
20 20. Laki-laki Brengsek!!!!
21 21. Trauma
22 22. Trauma II
23 23. Rumah Baru
24 24. Karma?
25 25. Tanpa Alas Kaki
26 26. Syarat?
27 27. Gara-gara Obat Tidur
28 28. Kabar Bahagia?
29 29. Kerinduan yang Datang
30 30. Apartemen Baru
31 31. Cemburu?
32 32. Badmood
33 33. Fitting Baju
34 34. Kembali Bekerja
35 35. Salah Paham
36 36. Berubah dan Marah
37 37. Masih Peduli
38 38. Amera
39 39. Maaf
40 40. Satu Hoodie?
41 41. Kesedihan yang kembali
42 42. Demam
43 43. Sup ayam
44 44. Luka
45 45. Bertemu Ibu
46 46. Peluk Manja
47 47. Sejuta Keberanian
48 48. Dimana Kotak itu?
49 49. Hukuman
50 50. Ngidam Sintia
51 51. Satria yang Meresahkan
52 52. Ancaman Anita
53 53. Hilang
54 54. Merasa Bersalah
55 55. Meresahkan lagi
56 56. Panti Asuhan
57 57. Ikut Rapat
58 58. Melarikan diri
59 59. Rencana Pernikahan
60 60. Gedung
61 61. Laura dan Anita
62 62. Cemas
63 63. Tidak boleh bertemu
64 64. H-1
65 65. SAH
66 66. Balon udara
67 67. Satria dan Firda
68 68. Rencana Bulan Madu
69 69. Membuka Hati?
70 70. Kepribadian Anita
71 71. Jalan-jalan yang gagal
72 72. Kehilangan kepercayaan diri!
73 73. Kehilangan Jejak
74 74. Jepang
75 75. Go to Korea
76 76. Marah
77 77. Ancaman Rani
78 78. Pulang
79 79. Ketemu Sasa
80 80. Kecelakaan
81 81. Donor Darah?
82 82. Aldo
83 83. Ayah?
84 84. Alter Ego
85 85. Keluarga Gabriel
86 86. Masih Marah
87 87. Kotak Hitam
88 88. Isi surat
89 89. Kebenaran yang terungkap
90 90. Rio
91 91. Keluarga Yang lengkap
92 92. Kucing di mansion
93 93. Maid bayaran
94 94. Mengakhiri hubungan
95 95. Masuk Angin?
96 96. Ingin Seblak
97 97. Kabar Bahagia
98 98. Mengakhiri Hidup
99 99. Hampir Salah Paham
100 100. Amukan Anita
101 101. Biji kacang
102 102. Trauma yang kembali
103 103. Sedikit pelajaran
104 104. Tuan William
105 105. Nona Muda
106 106. Ngidam Firda
107 107. Maid Baru
108 108. Satria yang diabaikan
109 109. Rencana Firda
110 110. Satria Vs Farhan
111 111. Rena
112 112. Alarm Bahaya
113 113. Terlambat?
114 114. Kehilangan
115 115. Kembali Tersenyum
116 116. Putus Asa
117 117. Usaha Arsen
118 118. Satria yang kalut
119 119. Unboxing Hadiah
120 120. Satria yang Cemburu
121 121. Baikan
122 122. Habis Terjual
123 123. Kecelakaan
124 124. Kehilangan
125 125. Kesedihan Firda
126 126. Masih Sama
127 127. Drop
128 INFO! TOLONG BACA YA
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1. Kehidupan Firda
2
2. Dia menyebalkan
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Satria
5
5. Kepulangan Ayah
6
6. Kabar Buruk
7
7. Kepahitan
8
8. Kemarahan Satria
9
9. Pulang
10
10. Kekejaman Rani
11
11. Tempat Baru
12
12. Kecewa
13
13. Lembar Baru
14
14. Di pijat
15
15. Bukan koala!
16
16. Datang Bulan
17
17. Permintaan Maaf
18
18. Rangga
19
19. Aku bukan Jalang!!
20
20. Laki-laki Brengsek!!!!
21
21. Trauma
22
22. Trauma II
23
23. Rumah Baru
24
24. Karma?
25
25. Tanpa Alas Kaki
26
26. Syarat?
27
27. Gara-gara Obat Tidur
28
28. Kabar Bahagia?
29
29. Kerinduan yang Datang
30
30. Apartemen Baru
31
31. Cemburu?
32
32. Badmood
33
33. Fitting Baju
34
34. Kembali Bekerja
35
35. Salah Paham
36
36. Berubah dan Marah
37
37. Masih Peduli
38
38. Amera
39
39. Maaf
40
40. Satu Hoodie?
41
41. Kesedihan yang kembali
42
42. Demam
43
43. Sup ayam
44
44. Luka
45
45. Bertemu Ibu
46
46. Peluk Manja
47
47. Sejuta Keberanian
48
48. Dimana Kotak itu?
49
49. Hukuman
50
50. Ngidam Sintia
51
51. Satria yang Meresahkan
52
52. Ancaman Anita
53
53. Hilang
54
54. Merasa Bersalah
55
55. Meresahkan lagi
56
56. Panti Asuhan
57
57. Ikut Rapat
58
58. Melarikan diri
59
59. Rencana Pernikahan
60
60. Gedung
61
61. Laura dan Anita
62
62. Cemas
63
63. Tidak boleh bertemu
64
64. H-1
65
65. SAH
66
66. Balon udara
67
67. Satria dan Firda
68
68. Rencana Bulan Madu
69
69. Membuka Hati?
70
70. Kepribadian Anita
71
71. Jalan-jalan yang gagal
72
72. Kehilangan kepercayaan diri!
73
73. Kehilangan Jejak
74
74. Jepang
75
75. Go to Korea
76
76. Marah
77
77. Ancaman Rani
78
78. Pulang
79
79. Ketemu Sasa
80
80. Kecelakaan
81
81. Donor Darah?
82
82. Aldo
83
83. Ayah?
84
84. Alter Ego
85
85. Keluarga Gabriel
86
86. Masih Marah
87
87. Kotak Hitam
88
88. Isi surat
89
89. Kebenaran yang terungkap
90
90. Rio
91
91. Keluarga Yang lengkap
92
92. Kucing di mansion
93
93. Maid bayaran
94
94. Mengakhiri hubungan
95
95. Masuk Angin?
96
96. Ingin Seblak
97
97. Kabar Bahagia
98
98. Mengakhiri Hidup
99
99. Hampir Salah Paham
100
100. Amukan Anita
101
101. Biji kacang
102
102. Trauma yang kembali
103
103. Sedikit pelajaran
104
104. Tuan William
105
105. Nona Muda
106
106. Ngidam Firda
107
107. Maid Baru
108
108. Satria yang diabaikan
109
109. Rencana Firda
110
110. Satria Vs Farhan
111
111. Rena
112
112. Alarm Bahaya
113
113. Terlambat?
114
114. Kehilangan
115
115. Kembali Tersenyum
116
116. Putus Asa
117
117. Usaha Arsen
118
118. Satria yang kalut
119
119. Unboxing Hadiah
120
120. Satria yang Cemburu
121
121. Baikan
122
122. Habis Terjual
123
123. Kecelakaan
124
124. Kehilangan
125
125. Kesedihan Firda
126
126. Masih Sama
127
127. Drop
128
INFO! TOLONG BACA YA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!