...BUDAYAKAN LIKE, VOTE DAN KASIH SEMANGAT AUTHOR YA HEHE...
"Pagi semuanya!" Sapa Farhan pada kedua orangtuanya dan juga nenek dan kakeknya yang baru saja meluncur ke Indonesia kemarin.
"Pagi!" Jawab mereka. serempak.
"Kamu mau makan apa sayang?" Tanya Anes pada sang putra.
"Roti saja Bund!" Jawab Farhan singkat.
"Gimana perkembangan Rumah Sakit?" Tanya Arsen pada sang Putra Atau lebih lengkapnya ARSEN ADELIO GABRIEL .
"Hari ini banyak pasien yang harus di check up, terutama kalangan lansia yang membutuhkan perhatian khusus."
"Bagus-bagus! Jangan terlalu membebankan biaya pengobatan pada mereka yang membutuhkan Han!"
"Minggu depan aku akan mampir ke Kantor Ayah!"
"Jika kau merasa keberatan, lebih baik untuk tidak dipikirkan! Ayah masih bisa mengurus semuanya dengan Kakek mu!" Tutur Arsen.
"Aku akan mencoba membagi waktuku sama seperti Satria, aku akan belajar banyak darinya!" Ucap Farhan.
"Jika kau mempunyai waktu luang maka datanglah! Ayah akan senang menyambut mu!"
"Maafkan aku ya bund waktu itu!" Ucap Farhan tulus menatap Aneska.
Aneska hanya tersenyum dan langsung mengusap rambut putranya dengan lembut.
"Ibu ngerti kok sayang!"
"Udah baikan kan? Kapan sarapannya?" Tanya sang nenek memecahkan suasana.
"Ayo kita mulai Sarapan!" Akhirnya semuanya memulai sarapan dengan Hidmat setelah Arsen mempersilahkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semalaman Firda merasakan kehilangan sesuatu, tapi entah apa itu. Saat makan malam pun ia merasa tak bersemangat. Apa mungkin ia merindukan Satria si polisi menyebalkan itu? Ah yang benar saja! Harusnya ia senang tak ada yang menyebalkan di hidupnya walaupun hanya satu hari.
Pagi ini Firda merasa sangat bosan, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk mengisi waktu luangnya. Tapi, apakah polisi itu akan mengizinkannya? Saat ini ia berada di kawasan kekuasaan Satria. Namun di balik sifatnya yang menyebalkan bagi Firda Satria tetap seseorang yang berpengaruh pada hidupnya, jika saja ia waktu itu tak di selamatkan, mungkin hari ini Firda akan menangisi nasibnya yang telah kotor disentuh oleh pria hidung belang.
TING…
Firda mengalihkan pandangannya pada benda pipih yang berbentuk persegi keluaran terbaru itu. Dengan Malas ia meraihnya dan melihat isi pesan yang baru saja masuk.
...POLISI MENYEBALKAN 👮💨💩...
"Antrkn mknan siang hari ini ke kntr!"
📍Jl. Pondok Mawar
"Ke almt ini!"
Apa di keyboardnya tidak ada huruf vokal? Dan Apa ia memiliki banyak kantor? Pikir Firda saat. melihat isi pesannya yang lengkap dengan alamat yang berbeda dengan biasanya dan dengan pesan sesingkat-singkatnya.
^^^"Oke! Kau mau makan apa hari ini?"^^^
^^^"Kau juga kirimkan taksi untukku bukan?"^^^
"Trsrh!'
"Hmm"
SESINGKAT INIKAH? Teriak Firda dalam hatinya. Firda menarik nafasnya dalam-dalam dan langsung membuangnya kasar.
"Oke! Mari kita sarapan terlebih dahulu sebelum menguras tenaga bersama polisi menyebalkan itu!" Firda langsung beranjak pergi ke dapur untuk memasak sarapan hari ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Satria! Anita bilang ia kamu pindahkan tugas keluar kota? Apa itu benar?" Tanya Saka sang Ayah.
Kebetulan hari ini jadwal Satria pergi ke kantor milik sang ayah untuk membantunya, dan kini ia berada di ruang kerja sang Ayah.
"Hmm" Gumam Satria sebagai jawaban.
"Apa alasannya?" Tanya Saka yang masih tetap fokus pada layar monitornya.
"CK… sifatnya yang tidak menunjukkan seorang yang berkualitas dan profesional sebagai abdi negara! Ayah tahu bukan? Dia keterima dulu gara-gara uang sogokan?"
"Ayah tahu kok! Ayah juga tahu kau sedang dekat wanita polos dan lugu!" Satria terkekeh sinis mendengarnya, ia tidak bodoh, ayahnya selalu mengirimkan beberapa penguntit untuk mengawasinya tiap hari.
"Ayah juga tahu bahwa orang-orang yang ayah suruh sudah di kandang harimau!"
"Hahahaha! Dan kau juga tahu bahwa mereka selamat dari amukan mu!" Ucap Saka tak mau kalah.
"Sudahlah! Aku tidak suka di awasi, lagian wanita itu hanya sandaran seorang Satria, sebentar lagi setelah aku bosan akan ku buang ia dengan mentah-mentah."
"Haruskah aku percaya?" Tanya Saka.
"Tidak perlu Tuan Saka yang terhormat! Aku tidak butuh kepercayaanmu!" Satria masih tetap anteng mengurusi setumpuk berkas sambil terus menjawab pertanyaan ayahnya.
"Jika ibumu tahu! Wah… ia akan memukulmu!" Saa. tertawa kembali setelah mengucapkan kata demikian.
"Ayah tak akan berani memberitahunya!"
"Sudahlah lakukan sesukamu! Kau juga memiliki batas kalau boleh ku peringati!!"
"I know!!" Jawab Satria singkat.
"Baiklah-baiklah!!! sekarang mana berkas yang ku minta!" Pinta Saka pada putranya.
Satria berjalan ke meja sang ayah dan menyimpan dokumen di map berwarna biru muda. Ia lalu kembali ke tempat duduknya.
"Bagus-bagus!! Kau semakin hebat putraku!!" Puji Saja yang hanya di balas senyuman mengejek pada Saka sang ayah, memang tidak sopan Satria ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Pak bentar-bentar!! apakah benar ini alamatnya?" Tanya Firda pada sang sopir.
"Benar Bu! Ini alamatnya!"
"Inikan kantornya Mr. William yang terkenal kaya raya itu! Sedang apa polisi aneh itu?" Pikir Firda heran.
"Yasudah pak terima kasih telah mengantarkan saya!"
"Sama-sama Bu!"
Siang ini Firda benar-benar menuruti polisi itu untuk membawakan makanan siang, namun ia sedikit heran kenapa Polisi itu menyuruhnya ke alamat Mr. William, apa ia sedang ada pekerjaan disini? pikir Firda.
Tanpa banyak berpikir Firda langsung masuk ke dalam kantor, karena saat di gerbang tadi ia tak melihat satpam yang berjaga disana, jadi ia langsung masu saja.
Untuk yang kedua kalinya ia menginjakan kaki di gedung yang menjulang tinggi ini, pertama kali ia kesini saat mengantarkan pesanan kue pesanan, dan ini yang kedua kalinya.
"Eh anda mau bertemu siapa?" Tanya salah satu resepsionis disana, karena kebetulan disana ada dua orang resepsionis.
"Emmh… emmmhh… Say mau ketemu dengan yang namanya Satria!" Resepsionis disana kaget saat mendengar nama yang memang tidak asing bagi mereka.
"Apakah ia salah satu pegawai? Karena disini tidak ada yang namanya Satria kecuali…"
"Sudahlah pasti dia ****** yang ingin ketemu Tuan muda! Ngaku-ngakunya kenal padah mau jual diri!" Ucap Salahsatunya dengan nada sinis.
"Mohon maaf!!! Saya bukan ****** seperti yang anda bicarakan!" Tegas Firda marah, saat datang bulan seperti ini Firda memang gampang sekali terbawa emosi apalagi dengan perihal yang menyangkut harga dirinya.
"Lalu kalau bukan ****** apa namanya hah?" Tanya Resepsionis itu sinis, ia menghampiri Firda dan mendorong bahu Firda hingga mundur beberapa langkah.
"Jaga bicara anda nona! Bahkan semua orang bisa menilai walau hanya dalam cara berpakaian! Kau bisa lihat sendiri pakaian anda yang kurang bahan ini dan makeup setebal selimut, dan kau menuduh saya ******?"
Hendak saja resepsionis itu mengangkat tangannya untuk menampar Firda namun ditahan oleh lengan seseorang di belakangnya.
"Tu…tuan!" Ucap Resepsionis itu gugup saat melihat tangan kanan Tuan mudanya.
"Seperti inikah kau melayani tamu saat datang? Tuan muda menunggu surat resign darimu hari ini!" Tutur Laki-laki itu.
"Nona! Mari. saya antar keruangan Tuan!" Firda yang masih bingung hanya mengangguk dan mengikuti langkah laki-laki didepannya.
.
.
.
. KOMEN DONG READER BIAR MAKIN SEMANGAT NIH NULISNYA 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
jungnayaseok
heehh mang pantas dipecat lansung orang kaya gitu🤦🤦😮💨😮💨
2023-09-02
0
Tri Winarni
bagus
2023-08-17
0
Sri Lestari
emang harus julid gitu ya kalau ada tamu 😏😏
2023-08-08
1