HAPPY READING
Ting…Tong…
Sejak tadi Satria memencet bel apartemen yang di huni Firda, namun orang yang ia tunggu tidak muncul sama sekali. Sebenarnya Satria juga memiliki kuncinya, namun ia tidak mau orang lain berpikir macam-macam nantinya.
"Kemana sih wanita aneh itu" Ucap Satria heran, pasalnya ia sudah menunggu sejak 15 menit yang lalu.
"Hey, gak sopan banget sih pagi-pagi buta begini ke rumah orang" Ucap Firda saat membuka pintu apartemennya.
"Sultan kan bebas" Ucap Satria yang langsung saja masuk ke dalam.
"Kau pikir Apartemen ini milikmu? Iya sih kau yang bayar, tapi kan aku yang menghuninya" Ucap Firda kesal.
"Memang Apartemen ini milikku, apa kau lupa? Atau belum tahu?" Tanya Satria Santai.
Firda langsung terdiam mendengarnya, ia juga tidak suka dengan sikap satria yang seenaknya.
"Cepatlah kau lupa hari ini sudah bekerja denganku?"
"Emmmhh…kalau besok memulainya bagaimana?" Tanya Firda.
Satria hanya mengangkat satu alisnya, seakan bertanya kenapa.
"Emmmhh, aku harus mengurus kuliahku sebentar, kau mengerti kan maksudku?"
"Kau kuliah?" Tanya Satria.
"Ya aku kuliah, hanya mengandalkan beasiswa saja, jadi jika aku tidak datang hari ini, aku takut beasiswa ku di hapus" Ucap Firda.
Satria hanya diam mendengarnya, ada rasa kasihan melihat wanita di depannya, namun ego dan sikap dinginnya lebih besar dari itu.
"Yasudah kau bebas hari ini, tapi tidak hari esok dan kedepannya" Ucap Satria yang langsung pergi keluar apartemen.
Dilihat dari pakainya Satria akan mulai bekerja di kantor polisi nya.
' untungnya kamu selamat Firda, semoga dia gak curiga ' ucap Firda dalam hati.
Akhirnya Firda bisa terbebas dari polisi itu, ia juga langsung bersiap-siap untuk bertemu Rangga di sebuah cafe tempat biasa mereka bertemu saat SMA. Semalam Rangga mengirim pesan mengabarkan tempat yang akan mereka kunjungi besok.
Umur Rangga hanya berbeda 3 tahun dengan Firda. Saat Firda SMA kelas 10, ia bertemu Rangga saat ada acara alumni di sekolah, dan itu adalah hari pertama mereka bertemu. Hingga saat ini mereka menjalin hubungan. Sebenarnya Firda sangat sepi dengan hubungannya, karena Rangga selalu di sibukkan dengan pekerjaan beserta tugas kuliahnya, jadi mereka jarang sekali bertemu. Apalagi sekarang adalah pertemuannya kembali dengan Rangga. karena dua bulan lalu Rangga pergi ke luar negeri untuk melakukan pekerjaannya.
^^
Kini Firda sudah sampai di Cafe latte tempat ia bernostalgia saat SMA beserta teman-temannya maupun Rangga.
Saat Firda duduk ia langsung terkejut ketika ada sebuah tangan menutupi kedua matanya, namun aroma khas yang di milikinya membuat Firda tahu siapa dia.
"Sudah lah kak, aku sudah tahu itu kamu" Ucap Firda santai sambil tersenyum.
"Kau curang sayang, kau selalu saja mengenaliku" Ucap Rangga pura-pura sedih dan langsung duduk di dekat Firda.
Firda hanya tertawa mendengarnya.
"Apa kabar sayang?" Tanya Rangga.
"Aku baik-baik saja, tapi beberapa hari kebelakang aku tidak baik-baik saja" Ucap Firda sedih.
"Ada masalah apa hmm?? Coba ceritakan!"
Firda menarik nafas panjang dan mulai menceritakan tentang kehidupannya ke belakang, mulai dari ayahnya yang kecelakaan hingga saat ini tak tahu dimana, dan tak tahu masih hidup atau enggak, dan tentang kisahnya yang di pecat.
Namun Firda tidak pernah menceritakan kehidupan yang lainnya pada Rangga, termasuk kekejaman Rani sang ibu beserta adiknya..
Rangga langsung memeluk tubuh Firda saat Melihat ekspresi wajah nya yang sedih dan mengeluarkan air mata.
"Kau sabar ya!!! Jika kau butuh sesuatu katakanlah padaku!!" Ucap Rangga.
Firda hanya mengangguk mendengar perkataan Rangga, sebenarnya ia ingin bercerita tentang satria, namun ia tak ingin Rangga salah paham nantinya.
Seorang pelayan datang memberikan dua minuman dan makanan yang sudah di pesan sejak tadi oleh Rangga.
"Minumlah!! biar hatimu tenang" Ucap Rangga menyodorkan minuman.
Firda menerimanya dengan tersenyum, rasanya ia sangat nyaman dengan sikap Rangga yang seperti ini.
Tiba-tiba ada sebuah air minuman yang tumpah di kepala Firda, Firda sangat terkejut begitu juga Rangga.
BYUR…
"Aw" teriak Firda terkejut.
semua orang yang di sana langsung terarah pada kursi yang di duduki Firda dan Rangga, pasalnya seorang wanita dengan sengaja menyiram kepala Firda dengan minuman.
"Rasakan itu wanita sialan" Ucap wanita itu pada Firda.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Firda pada wanita itu sambil berdiri.
"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan dengan suamiku" Tanya Wanita itu.
"Maksudnya? suami…" Ucap Firda menggantung dan langsung melirik Rangga yang hanya terdiam.
"Apa ini yang di maksud pekerjaan Hah?" Tanya Wanita itu kepada Rangga.
Semua orang di sana langsung berkerumun melihat kejadian ini, mulai dari ada yang memvideokan kejadian ini, ada yang merekam dan yang lainnya.
Rangga hanya menunduk malu saat semua orang melihat kejadian ini.
"Sela Cukup" Ucap Rangga tegas.
"Apa kamu? Harusnya aku yang marah di sini, kamu pulang dari luar negeri dan bilang pada aku ada pekerjaan yang belum selesai, ini maksudnya hah??" Teriak wanita yang bernama ANSELA itu.
"Jelaskan kak? Maksud semua ini apa?" Tanya Firda.
"Diam kamu dasar pelakor!" Bentak Sela.
Dengan sekuat tenaga Firda menahan sakit di dadanya agar ia tidak tumbang hanya gara-gara ini. Ia tidak mau jadi tontonan hanya karena ia pingsan gara-gara hal ini.
"Sela mending kita pulang" Ucap Rangga sambil memegang tangan Sela dan menariknya.
Namun secepat mungkin Sela menepisnya dengan kasar.
"Aku belum selesai, ingat kamu hidup bergantung padaku" Ucap Sela pada Rangga.
Sela langsung berjalan ke arah Firda, dan membisikan sesuatu di telinga Firda.
"Jauhi Rangga, dia hanya milikku!! Kau tahu sekarang aku sedang mengandung anaknya!!" Ucap Sela dan langsung pergi dari sana sambil menarik tangan Rangga.
DEG…DEG…DEG
Debar jantung Firda seakan ingin berhenti mendengarnya, ia ingin sekali tidak percaya, namun saat melihat perut Sela yang cukup besar itu semua sudah membuktikan bahwa Sela sedang hamil.
Saat Sela pergi keluar semua orang di sana memandang remeh pada Firda, ada yang memaki dan ada yang menyuraki nya.
Firda pergi dari sana dengan berderai air mata, ia menahan rasa kecewanya pada Rangga, dan menahan sakit di dadanya. dadanya semakin sakit, mungkin karena akibat bentakan keras Sela tadi.
"Ah…" Ucap Firda memegang dadanya.
Ia berusaha agar kuat,
"Firda ini masih jalan raya, kau harus kuat" Ucapnya pada diri sendiri.
Namun tiba-tiba pandangan nya semakin mengabur dan…
Bruk…
Firda sudah tak sadarkan diri.
^^
Firda menetralkan matanya dari cahaya lampu, ia baru saja sadar dari pingsannya, namun saat ia sadar ternyata ia ada di kamar Apartemennya itu.
"Kok aku di sini" Ucap Firda sambil memegangi kepalanya.
"Kau sudah sadar?" Tanya Seorang laki-laki dari arah pintu.
Saat Firda melihatnya ternyata dia adalah Satria.
"Kau…"
"Kenapa? Kau aneh melihatku?" Ucap Satria Kesal.
"emm,, enggak kok"
"Kenapa kau berbohong?" Ucap Satria mengintrogasi.
Firda hanya diam dan menundukkan kepalanya.
"Aku sedang bicara padamu hey"
"Apa karena laki-laki pengecut itu" Tanya Satria lagi.
"Maksudmu??" Tanya Firda pura-pura tidak tahu.
Satria langsung memperlihatkan video yang sudah tersebar di media, ya video itu adalah video kejadian tadi di cafe latte.
Firda hanya mematung saat melihat kenyataan yang benar-benar terjadi tadi, dia juga tidak bisa menyalahkan Satria saat menyebut Rangga pengecut, karena memang itu yang sebenarnya.
"Kau sudah merasa sekarang?" Tanya Satria.
"hmm" Gumam Firda.
"Jangan sekali-kali menemuinya, kasihan image mu yang sudah hancur di luar sana"
Firda masih tetap diam.
"Kemarin kau hampir saja jadi wanita murahan, tapi sekarang kau sudah terlanjur di cap sebagai wanita murahan" Ucap Satria lagi dengan kesal.
"Jaga ucapan mu, aku juga tidak tahu kalau dia sudah beristri" Ucap Firda marah.
Satria hanya tersenyum miring mendengarnya, ia langsung berjalan ke arah Firda di ranjang.
"Kau terlalu gampang di bodohi" Ucap Satria di depan wajah Firda.
Firda sebenarnya sangat kesal mendengar nya, namun mau bagaimana lagi perkataan Satria sangat memukul keras hatinya.
"Sudahlah,, kau tak perlu kuliah, cukup bekerja denganku dan hasilkan uang. Besok persiapkan Sarpan untukku, dan kerjakan beberapa laporan penting kantorku, aku tahu kau cerdas, maka dari itu kau dapat beasiswa yakan?" Ucap Satria santai.
"Tapi…" Belum sempat Firda berbicara satria sudah terlebih dahulu memotongnya.
"Atau kau mau bayar uang 10 M itu?"
Firda langsung terdiam mendengarnya, ia tidak mau berdebat dengan laki-laki di depannya.
"Jika kau diam berarti kau menyetujui nya bukan?"
Firda langsung memalingkan wajahnya ka arah jendela besar yang mengarah ke perkotaan, ia jadi teringat ayahnya, jika ayahnya di sini, semuanya tak akan pernah terjadi sama sekali.
' Ayah…Firda rinduu ' batin Firda.
"Di meja ruang tamu sudah ada setumpuk berkas! Kau kerjakan semuanya, besok sudah harus selsai! Lalu antarkan berkas itu ke perusahan yang tercantum namanya!! Kau paham?"
Firda sangat terkejut mendengarnya, polisi di depannya benar-benar menyebalkan sekali.
"Ouh satu hal lagi!! Handphone mu sudah ku ganti, di sana sudah ada nomor telepon ku, handphone mu yang lama sudah ku buang, itu terlalu jadul" Ucap Satria lagi.
Kali ini Firda benar-benar kesal dengan apa yang di lakukan oleh laki-laki di depannya itu.
"Tapikan di sana ada nomor penting" Tegas Firda tak terima.
"Laki-laki pengecut itu?? Kau anggap penting?" Tanya Satria sambil tersenyum miring pada Firda.
' bukan dia yang aku maksud polisi bodoh ' jerit Firda dalam hati.
"Sudahlah aku harus pergi! Ouh satu hal lagi" Ucap Satria Berbalik.
"Nanti Sore tolong antarkan makanan ke kantor ku!!" Ucap Satri lalu pergi meninggalkan Firda di kamar dengan hati yang masih kesal.
' aku lelah hari ini, nyah karena kecewa oleh kak Rangga, ataupun lelah karena terus menghadapi polisi menyebalkan itu '
^^
' laki-laki yang telah menyakiti hati wanita sandraan ku, tidak akan pernah tenang dan lepas begitu saja ' Ucap Satria dalam hati.
Satria yang terus mengendarai mobil masih memikirkan hal yang tadi. Sebenarnya ia terkejut saat melihat sosial media dan banyak sekali video Firda yang sedang di labrak, dan parahnya lagi Firda sampai di bentak oleh wanita itu. Satria pun memutuskan untuk pergi melihat keadaan Firda di cafe latte tersebut. Namun saat di perjalanan ia melihat Firda yang tergeletak begitu saja tanpa ada yang membantunya, karena suasana di tempat itu sangat sepi.
"Kau aneh Sat, kenapa kau harus peduli pada wanita bodoh itu" Ucap Satria kesal dan terus mengendarai mobil dengan kecepatan normal.
SUDAH DULU YA,,, JANGAN LUPA KASIH AKU VOTE, DAN SUKAI CERITA AKU.
UP NYA AKU, TERGANTUNG DUKUNGAN DARI KALIAN:)
See You
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Liza Nasya
enak cerita nya thor👍
smngattttt💪
tapi thor knpa dya mlwan sm pak polisi. bkn nya romantis 🥹
2023-08-24
0
Lulu Fitriyani
semangat cerita bagus biar seminggu sekali tetep saya tunggu kok
2021-10-16
1