Budayakan Vote okehhh🤭🙏🏼
Sore ini Firda pulang dari toko kue dengan awal, karena memang stok kue di toko sudah habis Kariadi hari ini. Namun berbeda dengan perasaan Firda yang hatinya sejak tadi tidak enak terhadap para pegawai toko, Firda baru mengetahui satu hal dari Sasa.
Flashback on
"Firda tadi kamu habis ngapain sama kapten polisi itu?" Tanya Sasa penasaran.
"Kamu kenal sama dia?" Tanya Firda kembali.
"Siapa sih yang gak kenal sama dia, dia itu anak dari CEO ternama" Jawab Sasa heboh.
"Siapa?" Tanya Firda lagi.
"Mr. William Firda!!! Masa kamu gak tahu sih" Ucap Sasa sewot.
"APA?" kaget Firda.
"Iya Firda, Mr.William, salah satu CEO ternama"
Firda hanya menelan ludahnya susah payah mendengar perkataan Sasa, pantas saja Sasa tadi hanya diam saja dan tidak membantu Firda, ternyata sisi hanya takut jika ia ikut campur.
Flashback off
"Tunggu!" Ucap Firda pada dirinya sendiri hingga langkahnya terhenti.
"Maksud laki-laki itu tadi pada pegawai ingin memecatnya itu apa?" Ucap Firda kebingungan.
"Apa jangan-jangan toko itu salah satu milik Mr. William?" Ucap Firda kaget sambil menepuk jidatnya beberapa kali.
Firda langsung melanjutkan perjalanan pulangnya dengan perasaan yang tidak karuan, antara takut dan membenci laki-laki yang bernama satria itu.
Sesampainya di halaman rumahnya Firda kaget melihat motor yang tak lain adalah milik ayahnya, ia langsung berlari ke dalam rumah dan mencari sosok ayahnya itu.
"Ayah,,, Ayah,,, Apa ayah pulang?" Ucap Firda gembira, Firda yang sudah di sambut senyuman hangat dari ayahnya yang bernama DAFA itu.
Berbeda dengan raut wajah Rani dan Karina yang sejak tadi menatap Firda tidak suka, namun mereka berusaha baik di depan Dafa.
BRUK…
Firda langsung memeluk tubuh Dafa yang tinggi itu, tinggi Firda yang sebatas dada Dafa membuat Dafa leluasa untuk mengelus kepala Firda dengan lembut.
"Apa kabar sayang?" Tanya Dafa lembut.
"Aku baik-baik aja ayah" Ucap Firda menahan kesedihannya.
"Kenapa masih bekerja nak, ayahkan sudah perintahkan kamu untuk berhenti" Ucap Dafa bernada khawatir dan mengecup puncak kepala Firda sekilas.
"Iya mas aku juga sudah kasih tahu Firda, tapi dia tetep aja bekerja" Ucap Rani pura-pura khawatir.
"Aku kan juga belum masuk kuliah yah, jadi gak papa kok, aku malah seneng bisa ngisi waktu senggang" Ucap Firda sambil melepaskan pelukan dari Dafa.
"Tapi jangan sampai kecapean yah!!" Perintah Dafa.
Firda hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan perkataan Dafa.
"Ouh Iyah, ayah punya sesuatu buat kamu!!" Ucap Dafa pada Firda dan menarik tangan Firda ke arah kursi, Dafa juga langsung membuka tas yang berisi paper bag berukuran sedang lalu memberikannya pada Firda.
"Apa ini ayah?" Tanya Firda penasaran.
"Buka saja!" Perintah Dafa.
Alangkah senangnya Firda saat melihat isi paper bag itu, di dalamnya terdapat sepasang sepatu wanita, dan dua pasangan pakaian yang cocok untuk kuliahan.
Berbeda dengan Karina yang sejak tadi ada di sana, ia sangat iri saat melihat Firda.
"Kalau buat Karin mana yah?" ucap suara Karin pura-pura sedih.
"Ouh ada dong biat anak ayah yang satu lagi" ucap Dafa ramah.
Karina langsung membuka paper bag yang ukurannya sama dengan Firda, namun saat melihat isinya Karina tidak merasa puas.
Rani yang melihat wajah Karina yang sangat murung sangat tidak terima atas perlakuan Dafa yang menurutnya tidak adil.
' Awas aja mas Dafa, kamu akan menyesal telah berbuat seenaknya pada Karina, kamu tidak adil ' Batin Rani kesal.
"Ayah kok gak adil sih, masa aku cuma di belikan baju murah kayak gini, gak kayak kak Firda " Ucap Karina merengek pada Dafa.
"Ya udah kamu ambil punya kakak aja dek" Ucap Firda.
"Gak sayang gak boleh!!!" Bantah Dafa.
"Karina sayang, baju kamu padahal lebih mahal dari kakak kamu" Ucap Dafa lagi.
Karin langsung pergi ke kamarnya dengan kesal.
"Kamu keterlaluan mas" Ucap Rani yang langsung menyusul Karina ke kamar.
"Jangan di pikirkan yah sayang!!" Ucap Dafa sambil mengelus kepala Firda dengan lembut.
Firda merasa tidak enak hati pada Karina, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
Kini hari sudah semakin gelap menandakan bahwa siang telah pergi, keluarga kecil Firda saat ini sedang melakukan makan malam dengan tenang.
Lagi-lagi Rani dan Karina tidak suka dengan Firda yang di belikan makanan kesukaannya.
' Aku sedih ayah, baru kali ini lagi aku makan di meja makan dengan hidangan makanan kesukaanku, biasanya aku makan makanan sisa ' Ucap Hati Firda sedih.
Kini saat acara makan malam telah usai, Firda dan ayahnya sedang duduk di depan rumah bersama angin malam yang sangat dingin.
"Ayah…apa ayah akan bekerja di luar kota lagi?" Tanya Firda.
"Kemungkinan besar sayang, karena penghasilan ayah di sana lebih besar dari pada di kota kita sendiri"
Memang Dafa bekerja di luar kota sebagai supir taksi online, penghasilan di sana cukup untuk membayar kuliah Firda, sekolah Karina dan kebutuhan rumah tangga yang lainnya.
"Ayah, ayah di sini aja, Firda mau ayah dekat Firda terus" Ucap Firda yang langsung memeluk tubuh Dafa saat itu, ia seakan berat di tinggal pergi oleh Dafa lagi ke luar kota.
"Kenapa? Ibu dan adikmu berprilaku baik kan terhadapmu?" Tanya Dafa lembut.
"Mereka baik kok yah!" Ucap Firda berbohong.
"Kalau gitu kamu gak perlu khawatir, mereka akan menjagamu dengan baik, di sini juga ada adik kamu, dia pasti membutuhkan mu" Ucap Dafa.
Tak terasa air mata Firda berjatuhan mengenai pakaian Dafa di dadanya. Dafa yang menyadari akan hal itu langsung menghapus air mata putrinya, di hatinya ada rasa mengganjal saat putrinya menangis.
"Jangan menangis dong, ayah juga tiap bulan pulang kok, dan ayah janji ayah akan pulang satu Minggu satu kali agar anak ayah ini gak nangis merindukan ayah" Ucap Dafa bernada sedih.
"Ayah janji kan? Gak akan bohong kan?" Tanya Firda memastikan.
"Iyah sayang" Jawab Dafa meyakinkan.
"Firda ayah punya sesuatu buat kamu!" ucap Dafa setengah berbisik di telinga Firda.
"Apa yah?" Tanya Firda penasaran.
"Tunggu sebentar" Ucap Dafa yang langsung masuk ke dalam rumah nya, ia juga langsung kembali dan membawa sebuah kotak berukuran kecil yang berwarna hitam, ia langsung memberikannya pada Firda.
"Firda sayang… kamu jangan pernah buka kotak ini sebelum kamu umur 20 tahun!!!" Ucap Dafa serius.
"Kenapa memang yah?" Tanya Firda penasaran.
"Kamu akan tahu nanti" Ucap Dafa tersenyum.
"Anggap saja itu adalah hadiah ulangtahun kamu di umur 20 tahun" Ucap Dafa lagi.
"Maksud ayah apa sih?" Tany Firda yang semakin bingung.
"Sudah suatu saat kamu akan mengerti jika kamu sudah membukanya" Jawab Dafa.
' maaf kan ayah firdaa ' batin Dafa.
Firda hanya menurut saja pada ayahnya tanpa mau bertanya lagi.
"Ayah tak terasa juga yah umur Firda sudah 19 tahun"
"Iyah, kamu sudah sangat besar dan dewasa, perasaan baru saja kemarin kamu nangis minta es krim ke ayah waktu pulang dari sekolah dasar" jawab Dafa di akhiri dengan senyuman, mengingat kejadian beberapa tahun lalu yang menurutnya berbanding jauh dengan sekarang.
"Masuk yu sayang ini udah hampir tengah malam" ajak dad pada putrinya itu.
"Yups"
Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam rumah, Firda hari ini begitu senang sekali ia bisa bertemu dengan ayahnya lagi, ia merasa terbebas dari siksaan ibu dan adiknya itu, ia juga sangat bersyukur sekali karena dirinya masih memiliki orang yang mencintainya dengan tulus, dalam hati Firda ia selalu berdoa agar di suatu saat nanti ibu dan adiknya bisa baik seperti dulu lagi.
SAMPAI NANTI LAGI🤭
JANGAN LUPA VOTE YA, DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA, NANTI AKU UP LAGI YAAAA!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Tri Winarni
bagus ceritanya mudahan berlanjut terus Thor🙏💪👍👍
2023-08-17
0