13. Lembar Baru

Seorang laki-laki sedang duduk termenung di depan balkon kamar miliknya, mungkin ia sedang berpikir kesana kemari, pikiran nya kaluat tak karuan.

"Sedang apa sayang?" Ucap Seorang wanita paruh baya, yang langsung duduk di salah satu kursi minimalis ber cat putih.

"Kelihatannya?" Ucapnya bernada rendah, namun berkesan malas.

"Tadi katanya ayah mau bicara sebentar sama kamu, tapi kamunya kayak gak enak badan, jadi mungkin ayah mengurungkan niatnya"

"Please…bunda ngertiin Farhan ya!! Farhan pernah bilang beberapa kali, Farhan gak mau jadi CEO tetap di perusahaan ayah, Farhan lebih suka jadi dokter" Ucapnya Malas.

"Bunda ngerti kok, tapi kasihan juga kan kamu sering kesana kemari ngurusin perusahan lah, rumah sakit lah, ayah kamu juga ngurusin Beberapa perusahaan lainnya" Ucap Anes sang bunda, lebih lengkapnya ANESKA ABILA NADIRA, ia sudah pasrah dengan keras kepala sang putranya di depan.

"Dulu aja kalian dukung aku kuliah kedokteran, tapi apa buktinya? Kalian seakan akan tak setuju dengan apa yang Farhan lakukan"

"Kamu juga janji dulu, akan tetap Pokus sama perusahaan ayah, tapi mana buktinya?" Ucap Anes membalikan pada putranya.

"Kenapa juga anak bunda cuma satu, Andai punya banyak, mungkin gak akan kesusahan kayak gini"

Anes hanya terdiam saat mendengar perkataan putranya, ia termenung dalam lubuk hatinya, dan hanya Tuhanlah yang tahu apa isi hati yang sebenarnya pada diri Anes.

Anes langsung berdiri dan pergi begitu saja tanpa menjawab perkataan putranya. Pandangannya kosong entah apa yang ia pikirkan.

' apa aku nyakitin bunda ya? ' tanya Farhan dalam hati.

' Maafin Farhan bund '

Farhan langsung masuk ke dalam kamarnya, ia membanting kan tubuhnya pada kasur king size miliknya yang berwarna abu-abu itu.

Saat sedang anteng melihat langit kamarnya, ia Tak sengaja matanya menangkap sebuah kotak berwarna hitam berukuran yang tak terlalu kecil yang berada di atas nakas minimalis yang berada di dekat ranjang.

"Tunggu!! Aku lupa" Ucap Farhan sambil bangkit dari atas kasurnya sambil berjalan mengambil kotak tersebut.

"Inikan milik wanita itu…emhhh Firda"

"Apa aku berikan ini pada satria ya? Aku kan juga jarang bertemu dengan wanita itu" Pikir Farhan.

"Isinya apa ya?" Pikir Farhan sambil mengocoknya, terdapat suara kecil dari dalamnya.

"Sudahlah ini milik orang lain, aku tak berhak membukanya" Ucapnya sambil menyimpan kotak itu di atas nakas.

√√

"Huh…capek banget" Ucap Firda membanting kan tubuhnya pada salah satu sofa di kantor polisi.

Sebenarnya Firda meminta mengerjakan semua berkas di apartemen saja, namun Satria memaksa dan mengancam Firda agar ikut ke kantor polisi, alasannya karena ia takut pekerjaan Firda tidak benar. Dan sebalnya lagi dia meminta Firda untuk satu ruangan dengannya.

"Belikan aku makanan!!" Ucap Satria dengan mata masih Pokus pada beberapa berkas.

"Uangnya?" Tanya Firda sambil menjulurkan tangannya.

"Kemari! Dan ambil sendiri!!"

Firda langsung berjalan dan mengambil beberapa uang lembar merah di depan satria, ia heran kenapa Satria memberikan banyak uang, emang dia makan seberapa banyak? Pikir Firda.

"Makan apa?" Tanya Firda.

"Yang penting jangan pedas!"

"Ouhh…"

"Beli dua porsi! Nanti kita makan disini!"

"Hmm" Jawab Firda singkat dan tidak mau banyak bicara.

Namun saat Firda mau pergi keluar seseorang masuk tanpa mengetuk pintu dan seenaknya masuk. Yang pertama Firda lihat ialah seorang wanita berpakaian sama dengan satria, dengan rambut sepanjang bahu, memakai rok selutut.

Ia tersenyum ramah dan langsung menghampiri satria, dan tentunya melewati Firda dengan santai.

"Hai hany, how are you to day?" Tanyanya lbut dan langsung duduk di meja besar Satria.

"Ada apa kau ke sini?" Tanya Satria balik dengan nada dingin.

"Aku mau mengajakmu makan bersama, kau pasti maukan?"

"Aku akan makan dengan Asisten baruku, kau bisa pergi makan sendiri"

"Tapikan…" Belum sempat menjadi wanita itu menjawab Satria sudah terlebih dahulu bicara.

"Anita kau mau pergi sendiri atau dipaksa oleh satpam diluar?"

"Dia gak akan berani sentuh aku hany" Ucap wanita yang bernama Anita itu dengan nada melawan.

Firda yang masih tetap diam melihat percakapan dua orang di depannya itu, tak sengaja Mata Firda bertemu dengan kedua mata Satria.

Satria langsung berdiri dan menghampiri Firda, ia juga langsung menggenggam tangan Firda, dan membawanya keluar dari ruangan itu.

Firda hanya menurut saja tanpa membantah, dan tanpa sepengetahuan mereka Anita mengepalkan kedua tangannya dengan keras, ia langsung pergi dari ruangan satria dengan perasaan kesal.

"Ish…apaan sih narik-narik tangan aku segala?" Ucap Firda kesal dan langsung menghempaskan tangan satria dari genggamannya.

"Kita makan disana" Ajak satria dan langsung pergi meninggalkan Firda di tempat.

Firda langsung mengikuti satria dari belakang, ia juga melintasi jalan raya dengan santai karena pengendara Sekarang sedang sepi.

Firda langsung memasuki Restoran yang berdiri kokoh dan mewah di sebrang kantor polisi, ia sering melihat restoran ini jika ia akan pergi ke toko kue, namun ia tidak pernah berani memasukinya, karena ia berpikir ia tidak akan bisa membayar makanan di tempat se mewah ini.

Firda langsung duduk di depan satria sambil melirik isi restoran yang bercorak dan penuh dengan hiasan astetic, lampu-lampu kecil berwarna-warni menambah kesan elegan di setiap sudut ruangan.

"Kau mau makan apa?" Tanya Satria sambil tetap Pokus pada beberapa menu makanan yang sudah tersedia di sana.

"Emhhh… aku mau cumi pedas" Ucap Firda semangat.

"Pelayanan" panggil satria.

"Cumi pedas dua+ nasi putih, minumannya jus mangga dua" Perintah Satria saat pelayanan tersebut datang menghampiri nya.

Satria langsung melihat pandangan di depannya, ya siapa lagi kalau bukan Firda. firda merebahkan kepalanya di atas meja sambil menunggu pesanan, tangannya sambil mengetuk-ngetuk meja membuat irama dengan ketukannya sendiri. Kadang suaranya mengeluarkan nyanyian tapi tidak jelas menyanyi apa. Satria tersenyum sendiri melihatnya. Saat satria sadar, ia langsung mengusap wajahnya pelan dan merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Silahkan mas, mbak, makanannya siap di santap" ucap pelayan yang mengantarkan pesanan kedua orang itu.

"Terima kasih mbak" ucap Firda lembut.

pelayanan tersebut langsung mengangguk dan pergi meninggalkan Firda dan satria.

Mereka berdua langsung menyantap makanan dengan tenang sambil melihat pemandangan restoran yang sangat elegan.

Saat keluar Firda begitu kenyang apa yang ia makan tadi, rasanya baru kali ini ia memakan cumi pedas yang begitu enak.

Ia berjalan santai menyebrang jalan raya, namun tanpa ia sadar sebuah mobil menyebrang dengan cepat dan.…

Tintin…

Bruk…

Firda terhuyung jatuh ke belakang, Untungnya ia tidak tertabrak oleh mobil tersebut, karena kecepatan langkah satria untuk menolong Firda membuat Firda dengan cepat terselamatkan.

Firda terjatuh di pelukan satria pada saat itu, dengan cepat satria bangun sambil mengangkat tubuh Firda agar berdiri.

Aww…

Rintih Firda saat ia berdiri, kaki Firda ternyata terkilir sebelah. Namun berbeda dengan satria yang langsung menghampiri mobil tersebut, karena mobil tersebut tadi sempat berhenti saat kejadian Firda hampir tertabrak.

"Bisa keluar sebentar" Ucap Satria mengetuk pintu mobil itu.

HOLAA APA KABAR PARA READER YANG SETIA MEBACA CERITANYA AKU🙏🏼🙏🏼 MAAF YA BARU UPDATE, SOALNYA KEMARIN BANYAKKKK SEKALI TUGAS SEKOLAH🥺🥺🥺🥺

NANTIKAN KELANJUTAN CERITANYA YA,,,

KIRA-KIRA APA YANG AKAN DILAKUKAN OLEH SATRIA NIH PADA SI SOPIR MOBIL??

Episodes
1 1. Kehidupan Firda
2 2. Dia menyebalkan
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Satria
5 5. Kepulangan Ayah
6 6. Kabar Buruk
7 7. Kepahitan
8 8. Kemarahan Satria
9 9. Pulang
10 10. Kekejaman Rani
11 11. Tempat Baru
12 12. Kecewa
13 13. Lembar Baru
14 14. Di pijat
15 15. Bukan koala!
16 16. Datang Bulan
17 17. Permintaan Maaf
18 18. Rangga
19 19. Aku bukan Jalang!!
20 20. Laki-laki Brengsek!!!!
21 21. Trauma
22 22. Trauma II
23 23. Rumah Baru
24 24. Karma?
25 25. Tanpa Alas Kaki
26 26. Syarat?
27 27. Gara-gara Obat Tidur
28 28. Kabar Bahagia?
29 29. Kerinduan yang Datang
30 30. Apartemen Baru
31 31. Cemburu?
32 32. Badmood
33 33. Fitting Baju
34 34. Kembali Bekerja
35 35. Salah Paham
36 36. Berubah dan Marah
37 37. Masih Peduli
38 38. Amera
39 39. Maaf
40 40. Satu Hoodie?
41 41. Kesedihan yang kembali
42 42. Demam
43 43. Sup ayam
44 44. Luka
45 45. Bertemu Ibu
46 46. Peluk Manja
47 47. Sejuta Keberanian
48 48. Dimana Kotak itu?
49 49. Hukuman
50 50. Ngidam Sintia
51 51. Satria yang Meresahkan
52 52. Ancaman Anita
53 53. Hilang
54 54. Merasa Bersalah
55 55. Meresahkan lagi
56 56. Panti Asuhan
57 57. Ikut Rapat
58 58. Melarikan diri
59 59. Rencana Pernikahan
60 60. Gedung
61 61. Laura dan Anita
62 62. Cemas
63 63. Tidak boleh bertemu
64 64. H-1
65 65. SAH
66 66. Balon udara
67 67. Satria dan Firda
68 68. Rencana Bulan Madu
69 69. Membuka Hati?
70 70. Kepribadian Anita
71 71. Jalan-jalan yang gagal
72 72. Kehilangan kepercayaan diri!
73 73. Kehilangan Jejak
74 74. Jepang
75 75. Go to Korea
76 76. Marah
77 77. Ancaman Rani
78 78. Pulang
79 79. Ketemu Sasa
80 80. Kecelakaan
81 81. Donor Darah?
82 82. Aldo
83 83. Ayah?
84 84. Alter Ego
85 85. Keluarga Gabriel
86 86. Masih Marah
87 87. Kotak Hitam
88 88. Isi surat
89 89. Kebenaran yang terungkap
90 90. Rio
91 91. Keluarga Yang lengkap
92 92. Kucing di mansion
93 93. Maid bayaran
94 94. Mengakhiri hubungan
95 95. Masuk Angin?
96 96. Ingin Seblak
97 97. Kabar Bahagia
98 98. Mengakhiri Hidup
99 99. Hampir Salah Paham
100 100. Amukan Anita
101 101. Biji kacang
102 102. Trauma yang kembali
103 103. Sedikit pelajaran
104 104. Tuan William
105 105. Nona Muda
106 106. Ngidam Firda
107 107. Maid Baru
108 108. Satria yang diabaikan
109 109. Rencana Firda
110 110. Satria Vs Farhan
111 111. Rena
112 112. Alarm Bahaya
113 113. Terlambat?
114 114. Kehilangan
115 115. Kembali Tersenyum
116 116. Putus Asa
117 117. Usaha Arsen
118 118. Satria yang kalut
119 119. Unboxing Hadiah
120 120. Satria yang Cemburu
121 121. Baikan
122 122. Habis Terjual
123 123. Kecelakaan
124 124. Kehilangan
125 125. Kesedihan Firda
126 126. Masih Sama
127 127. Drop
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Kehidupan Firda
2
2. Dia menyebalkan
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Satria
5
5. Kepulangan Ayah
6
6. Kabar Buruk
7
7. Kepahitan
8
8. Kemarahan Satria
9
9. Pulang
10
10. Kekejaman Rani
11
11. Tempat Baru
12
12. Kecewa
13
13. Lembar Baru
14
14. Di pijat
15
15. Bukan koala!
16
16. Datang Bulan
17
17. Permintaan Maaf
18
18. Rangga
19
19. Aku bukan Jalang!!
20
20. Laki-laki Brengsek!!!!
21
21. Trauma
22
22. Trauma II
23
23. Rumah Baru
24
24. Karma?
25
25. Tanpa Alas Kaki
26
26. Syarat?
27
27. Gara-gara Obat Tidur
28
28. Kabar Bahagia?
29
29. Kerinduan yang Datang
30
30. Apartemen Baru
31
31. Cemburu?
32
32. Badmood
33
33. Fitting Baju
34
34. Kembali Bekerja
35
35. Salah Paham
36
36. Berubah dan Marah
37
37. Masih Peduli
38
38. Amera
39
39. Maaf
40
40. Satu Hoodie?
41
41. Kesedihan yang kembali
42
42. Demam
43
43. Sup ayam
44
44. Luka
45
45. Bertemu Ibu
46
46. Peluk Manja
47
47. Sejuta Keberanian
48
48. Dimana Kotak itu?
49
49. Hukuman
50
50. Ngidam Sintia
51
51. Satria yang Meresahkan
52
52. Ancaman Anita
53
53. Hilang
54
54. Merasa Bersalah
55
55. Meresahkan lagi
56
56. Panti Asuhan
57
57. Ikut Rapat
58
58. Melarikan diri
59
59. Rencana Pernikahan
60
60. Gedung
61
61. Laura dan Anita
62
62. Cemas
63
63. Tidak boleh bertemu
64
64. H-1
65
65. SAH
66
66. Balon udara
67
67. Satria dan Firda
68
68. Rencana Bulan Madu
69
69. Membuka Hati?
70
70. Kepribadian Anita
71
71. Jalan-jalan yang gagal
72
72. Kehilangan kepercayaan diri!
73
73. Kehilangan Jejak
74
74. Jepang
75
75. Go to Korea
76
76. Marah
77
77. Ancaman Rani
78
78. Pulang
79
79. Ketemu Sasa
80
80. Kecelakaan
81
81. Donor Darah?
82
82. Aldo
83
83. Ayah?
84
84. Alter Ego
85
85. Keluarga Gabriel
86
86. Masih Marah
87
87. Kotak Hitam
88
88. Isi surat
89
89. Kebenaran yang terungkap
90
90. Rio
91
91. Keluarga Yang lengkap
92
92. Kucing di mansion
93
93. Maid bayaran
94
94. Mengakhiri hubungan
95
95. Masuk Angin?
96
96. Ingin Seblak
97
97. Kabar Bahagia
98
98. Mengakhiri Hidup
99
99. Hampir Salah Paham
100
100. Amukan Anita
101
101. Biji kacang
102
102. Trauma yang kembali
103
103. Sedikit pelajaran
104
104. Tuan William
105
105. Nona Muda
106
106. Ngidam Firda
107
107. Maid Baru
108
108. Satria yang diabaikan
109
109. Rencana Firda
110
110. Satria Vs Farhan
111
111. Rena
112
112. Alarm Bahaya
113
113. Terlambat?
114
114. Kehilangan
115
115. Kembali Tersenyum
116
116. Putus Asa
117
117. Usaha Arsen
118
118. Satria yang kalut
119
119. Unboxing Hadiah
120
120. Satria yang Cemburu
121
121. Baikan
122
122. Habis Terjual
123
123. Kecelakaan
124
124. Kehilangan
125
125. Kesedihan Firda
126
126. Masih Sama
127
127. Drop

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!