...HOLLA AUTHOR INI KEMBALI LAGI NIH GAYSS!!!!...
"IBUUU AKU TAK TAHAN DENGAN SEMUA INI? MANA UANG 10M ITU HAH?" Teriak Karina.
"Hey Kau lupa HAH? Uang itu dirampok saat di jalan? itu gara-gara kamu yang cerobah, jadi jangan salahkan ibu!!!"
"Cape-cape kita jual Firda gak ada hasilnya sama sekali!"
"Makanlah seadanya Karin!!!!!"
"ibu menyuruhku makan dengan sayuran sialan ini?" Tanya Karin marah.
"Jaga bicaramu Karina! Atau ibu tak akan memasak lagi untukmu!" Dengan terpaksa Karina memakan makanan di depannya ini.
"Gadis Pintar!!" Puji Rani.
'Akan ku cari kamu Firda! Dan lihat akan kuperlakukan kamu seperti apa yang kau mau!'
Di suatu tempat seorang gadis sedang memakan masakannya dengan lahap, pagi ini tiba-tiba ia sudah melihat kedatangan Satria di ruang tamu sedang berkutat dengan laptop, dan ia meminta Firda membuatkan masakan untuk ia sarapan.
Dengan senang hati Firda membuatkannya, karena baginya itu hal yang mudah.
Pagi ini ia memasak Nasi goreng ayam cincang, ayam bakar dan juga capcay, ia juga membuat jus alpukat untuk minumannya.
Tak ada percakapan diantara keduanya, hanya suara dentingan sendok yang terdengar.
Firda merapihkan meja makan setelah acara sarapan selesai, ia juga mencuci piring bekas ia makan.
"Siang ini bawakan aku makanan ke kantor! Pukul 11 siang sudah ada disana! Jangan sampai telat!"
"Baiklah! Kau mau dibuatkan apa?" Tanya Firda enteng, tapi sebenarnya kesal juga dengan sikap Laki-laki aneh ini yang seenaknya menyuruhnya tanpa ada penolakan.
"Terserah!" Jawaban Satria membuat Firda jengkel.
"Jawabanmu menyerupai perempuan!" gumam Firda.
"Aku masih bisa mendengarnya!!"
"Ouh… bagus dong!"
"Kau semakin berani hmm?" Tanya Satria dingin.
Firda yang merasa aura sekitar mulai berubah langsung menggelengkan kepalanya sambil menampilkan deretan giginya.
Satria langsung melenggang pergi setelah menerima pesan dari sebrang sana. Firda yang melihatnya hanya bisa memukul-mukul udara seakan gemas dengan Satria.
"untung ganteng banget! Kalau enggak udah aku racun tuh tadi di makanan," ucap Firda yang langsung melenggang pergi ke kamarnya untuk membersihkan badan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesuai permintaan sang Polisi menyebalkan, Firda siang ini memasak sesukanya, ia memasak pasta, spagheti, ia juga membuat ikan bakar sambal matah, ada juga salad buah, dan juga buah-buahan yang telah ia kupas.
"Akhirnya selesai juga!" Setelah menata semua makanan ke wadah, Firda bersiap-siap untuk pergi ke kantor Polisi.
Firda sudah terbiasa mengambil pakaian-pakaian yang sudah tertata di dalam lemari kamarnya, bahkan semua setelan tercium aroma baju baru, bisa di pastikan setiap baju yang ia pakai pasti masih baru.
Ia memakai baju kemeja berwarna biru langit dipadukan dengan rok putih selutut, ia juga menggerai rambutnya dengan bebas.
Ia juga memakai skin care yang sudah tersedia di depan cermin besar dikamar nya, ia tahu alat kecantikan itu walau sebelumnya belum pernah sama sekali memakai hal semacam itu. Namun sekarang berbanding balik, jika dipikir-pikir seniat itulah polisi itu membawanya kesini? Pikirnya aneh.
Setelah selesai Firda langsung pergi dari apartemen dan menaiki taksi yang sudah di pesan oleh Satria, awalnya ia menolak, tapi tahu sendiri bukan sifat polisi itu yang sangat-sangat tidak suka dengan berbau penolakan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Gue mau kasih ini!"
Satria menatap kotak itu bingung dan langsung menatap sahabatnya didepan.
"Kayaknya itu milik pacar Lo Sat! Pas waktu Lo bawa kerumah sakit kotaknya ketinggalan, yaaah kayaknya itu berharga banget buat pacar Lo! Siapa tahu itu pemberian Lo!"
"Thanks Udah Lo kembaliin!"
"Lo lagi ada masalah?" Tanya Satria saat menatap raut wajah Farhan yang sedikit kosong.
"Biasalah,"
"Padahal gue juga bisa pegang keduanya, yah walaupun masih dibantu!"
"Prioritas gua sekarang hanya pasien-pasien gue Sat, mereka akan jadi apa kalau gue sibuk sana-sini?"
"Lo bener juga Han! Lo pernah bicarakan ini baik-baik kan pada bokap dan nyokap Lo?"
"Terakhir beberapa hari lalu kayaknya gue nyakitin hati bunda gue deh Sat! Waktu itu gue juga lagi mumet-mumetnya,"
"Tapi Lo gak ngelewatin batas kan Han?" Tanya Satria dingin.
"Tenang aja Sat, gue. tahu batasannya kalau berhadapan dengan bunda gue!"
Satria mengangguk paham.
"Gue harus balik ke RS! Lain kali kita makan siang bareng!" Satria hanya mengangguk dan mengantarkan Farhan keluar dari ruangannya.
Saat ingin masuk kembali tangannya disentuh oleh Anita, masih ingat Anita bukan?
"Lepaskan!" Satria langsung menghempaskan tangannya dari tangan Anita.
"Kamu kok gitu Hany? Pasti gara-gara cewek murahan itu ya?" Satria langsung masuk dan menutup pintunya dengan kasar.
Semua orang yang disana bergidik ngeri dengan keberanian Anita sang Polwan itu, pasalnya kapten mereka tak boleh di usik sembarangan jika tidak mau kena amukannya.
"Pindahkan tugas Anita keluar kota! Jika ia mencoba menyogok dan kau menerimanya! Maka nyawa kaulah yang menjadi akibatnya!" Ucap Satria pada seseorang di sebrang sana. Ia juga mematikan panggilan telepon secara sepihak.
Satria sudah muak dengan kelakuan Anita yang sangat tidak mencerminkan seorang polisi yang tegas dan berwibawa, bahkan perilakunya sudah sangat keluar batas akhir-akhir ini.
Tok…tok…tok
Satria berjalan untuk membuka pintu itu karena dikunci, saat membukanya ia melihat polisi yang di beri nama HAMDAN di bajunya.
"Kapten! Diluar ada wanita yang mencari kapten, katanya ia membawa makan siang untuk anda, tapi…"
"Katakan!"
"Tapi Anita…" belum sempat menyelesaikan ucapannya itu, Satria langsung melenggang pergi keluar.
Saat sampai diluar ia melihat Anita yang ditahan oleh polisi lain dan Firda yang hanya menundukkan kepalanya kebawah.
"Urus dia!" Ucap Satria pada salah satu polisi disana.
Tangan satria meraih tangan Firda yang sedang meremas rok putihnya itu.
"Ngapain nunduk? Gak ada yang menarik di bawah!" Ucap Satria sambil terus berjalan dengan tangan masih bertaut dengan tangan milik Firda.
Saat sampai di ruangan Satria, Firda langsung duduk di sofa yang berada di ruangan luas itu.
Ia juga mulai menata makanan yang nantinya akan disantap oleh Satria.
"Aku lupa bawa minum! Akan kubeli diluar dulu!"
"Biar bawahanku yang membelinya!"
"Hanya super market di sebrang jalan! Tidak jauh, aku bisa sendiri!"
"Kau mulai membantahku?"
"Terserah kau saja!" Ucap Firda mengalah ia sudah cape hari ini, apalagi barusan yang tiba-tiba ia dilabrak polwan dengan kata-kata kasar dan tidak pantas dikeluarkan.
Dan kebetulan ini hari mendekati ia kedatangan bulan, jadi moodnya mudah sekali naik turun. Setelah salah satu bawahan Satria mengantarkan air mineral keruangan satria Firda langsung mengajak Satria makan.
"Ayo kita makan!" Ajak Firda. Sedangkan Satria hanya mengangguk dan duduk di sebelah Firda.
Firda menyodorkan piring yang sudah ia tata nasi beserta ikan, ia juga menyiapkan satu piring lagi untuk spagheti nya.
Mereka langsung memulai makan siangnya dengan Hidmat, tapi tidak dengan mood Firda yang kembali.
"Akan ku ambilkan gelas!" Firda langsung bangkit dan pergi ke dapur mini yang masih terletak di ruangan Satria saking besarnya.
"****!" Ucap Satria sangat menyadari sesuatu.
Satria meraih jaket miliknya dan mengikuti Firda ke dapur.
Eh…
Firda kaget saat sepasang tangan melingkar di pinggangnya. Ia melihat pergerakan tangan Satria yang mengikatkan Jaket di pinggangnya dengan posisi Satria dari belakangnya seperti sedang memeluknya. Ahh jantung Firda berdegup kencang saat ini.
"Kau ceroboh sekali! Bagaimana jika tadi diluar kau seperti ini? banyak pasang mata menatapmu nantinya!"
Firda seakan tahu maksud Satria saat tiba-tiba ada sesuatu yang mengalir di bagian bawahnya. Ia meringis menahan malu saat ini.
"Bersihkan dirimu ke kamar mandi! Aku kembali beberapa menit lagi!"
Firda yang masih membeku sekaligus menahan malu hanya bisa diam ditempatnya.
Saat sudah terdengar pintu ruangan tertutup ia berlari keluar dan melihat Sofa berwarna abu-abu muda itu ada bekas merah yang tercetak jelas.
"Memalukan sekali ini Firda!!! Apa-apaan kau ini hah? Aku kira akan datang bulan besok atau lusa, ternyata perkiraan ku salah besar!" Sekarang apa yang harus ia lakukan? ia benar-benar malu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Elizabeth Zulfa
🤣🤣🤣🤣🤣 trnyata dirampok toh..bagus bagus 👏👏👏 emang enk 😏😏
2023-09-21
0