16. Datang Bulan

...HOLLA AUTHOR INI KEMBALI LAGI NIH GAYSS!!!!...

"IBUUU AKU TAK TAHAN DENGAN SEMUA INI? MANA UANG 10M ITU HAH?" Teriak Karina.

"Hey Kau lupa HAH? Uang itu dirampok saat di jalan? itu gara-gara kamu yang cerobah, jadi jangan salahkan ibu!!!"

"Cape-cape kita jual Firda gak ada hasilnya sama sekali!"

"Makanlah seadanya Karin!!!!!"

"ibu menyuruhku makan dengan sayuran sialan ini?" Tanya Karin marah.

"Jaga bicaramu Karina! Atau ibu tak akan memasak lagi untukmu!" Dengan terpaksa Karina memakan makanan di depannya ini.

"Gadis Pintar!!" Puji Rani.

'Akan ku cari kamu Firda! Dan lihat akan kuperlakukan kamu seperti apa yang kau mau!'

Di suatu tempat seorang gadis sedang memakan masakannya dengan lahap, pagi ini tiba-tiba ia sudah melihat kedatangan Satria di ruang tamu sedang berkutat dengan laptop, dan ia meminta Firda membuatkan masakan untuk ia sarapan.

Dengan senang hati Firda membuatkannya, karena baginya itu hal yang mudah.

Pagi ini ia memasak Nasi goreng ayam cincang, ayam bakar dan juga capcay, ia juga membuat jus alpukat untuk minumannya.

Tak ada percakapan diantara keduanya, hanya suara dentingan sendok yang terdengar.

Firda merapihkan meja makan setelah acara sarapan selesai, ia juga mencuci piring bekas ia makan.

"Siang ini bawakan aku makanan ke kantor! Pukul 11 siang sudah ada disana! Jangan sampai telat!"

"Baiklah! Kau mau dibuatkan apa?" Tanya Firda enteng, tapi sebenarnya kesal juga dengan sikap Laki-laki aneh ini yang seenaknya menyuruhnya tanpa ada penolakan.

"Terserah!" Jawaban Satria membuat Firda jengkel.

"Jawabanmu menyerupai perempuan!" gumam Firda.

"Aku masih bisa mendengarnya!!"

"Ouh… bagus dong!"

"Kau semakin berani hmm?" Tanya Satria dingin.

Firda yang merasa aura sekitar mulai berubah langsung menggelengkan kepalanya sambil menampilkan deretan giginya.

Satria langsung melenggang pergi setelah menerima pesan dari sebrang sana. Firda yang melihatnya hanya bisa memukul-mukul udara seakan gemas dengan Satria.

"untung ganteng banget! Kalau enggak udah aku racun tuh tadi di makanan," ucap Firda yang langsung melenggang pergi ke kamarnya untuk membersihkan badan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesuai permintaan sang Polisi menyebalkan, Firda siang ini memasak sesukanya, ia memasak pasta, spagheti, ia juga membuat ikan bakar sambal matah, ada juga salad buah, dan juga buah-buahan yang telah ia kupas.

"Akhirnya selesai juga!" Setelah menata semua makanan ke wadah, Firda bersiap-siap untuk pergi ke kantor Polisi.

Firda sudah terbiasa mengambil pakaian-pakaian yang sudah tertata di dalam lemari kamarnya, bahkan semua setelan tercium aroma baju baru, bisa di pastikan setiap baju yang ia pakai pasti masih baru.

Ia memakai baju kemeja berwarna biru langit dipadukan dengan rok putih selutut, ia juga menggerai rambutnya dengan bebas.

Ia juga memakai skin care yang sudah tersedia di depan cermin besar dikamar nya, ia tahu alat kecantikan itu walau sebelumnya belum pernah sama sekali memakai hal semacam itu. Namun sekarang berbanding balik, jika dipikir-pikir seniat itulah polisi itu membawanya kesini? Pikirnya aneh.

Setelah selesai Firda langsung pergi dari apartemen dan menaiki taksi yang sudah di pesan oleh Satria, awalnya ia menolak, tapi tahu sendiri bukan sifat polisi itu yang sangat-sangat tidak suka dengan berbau penolakan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Gue mau kasih ini!"

Satria menatap kotak itu bingung dan langsung menatap sahabatnya didepan.

"Kayaknya itu milik pacar Lo Sat! Pas waktu Lo bawa kerumah sakit kotaknya ketinggalan, yaaah kayaknya itu berharga banget buat pacar Lo! Siapa tahu itu pemberian Lo!"

"Thanks Udah Lo kembaliin!"

"Lo lagi ada masalah?" Tanya Satria saat menatap raut wajah Farhan yang sedikit kosong.

"Biasalah,"

"Padahal gue juga bisa pegang keduanya, yah walaupun masih dibantu!"

"Prioritas gua sekarang hanya pasien-pasien gue Sat, mereka akan jadi apa kalau gue sibuk sana-sini?"

"Lo bener juga Han! Lo pernah bicarakan ini baik-baik kan pada bokap dan nyokap Lo?"

"Terakhir beberapa hari lalu kayaknya gue nyakitin hati bunda gue deh Sat! Waktu itu gue juga lagi mumet-mumetnya,"

"Tapi Lo gak ngelewatin batas kan Han?" Tanya Satria dingin.

"Tenang aja Sat, gue. tahu batasannya kalau berhadapan dengan bunda gue!"

Satria mengangguk paham.

"Gue harus balik ke RS! Lain kali kita makan siang bareng!" Satria hanya mengangguk dan mengantarkan Farhan keluar dari ruangannya.

Saat ingin masuk kembali tangannya disentuh oleh Anita, masih ingat Anita bukan?

"Lepaskan!" Satria langsung menghempaskan tangannya dari tangan Anita.

"Kamu kok gitu Hany? Pasti gara-gara cewek murahan itu ya?" Satria langsung masuk dan menutup pintunya dengan kasar.

Semua orang yang disana bergidik ngeri dengan keberanian Anita sang Polwan itu, pasalnya kapten mereka tak boleh di usik sembarangan jika tidak mau kena amukannya.

"Pindahkan tugas Anita keluar kota! Jika ia mencoba menyogok dan kau menerimanya! Maka nyawa kaulah yang menjadi akibatnya!" Ucap Satria pada seseorang di sebrang sana. Ia juga mematikan panggilan telepon secara sepihak.

Satria sudah muak dengan kelakuan Anita yang sangat tidak mencerminkan seorang polisi yang tegas dan berwibawa, bahkan perilakunya sudah sangat keluar batas akhir-akhir ini.

Tok…tok…tok

Satria berjalan untuk membuka pintu itu karena dikunci, saat membukanya ia melihat polisi yang di beri nama HAMDAN di bajunya.

"Kapten! Diluar ada wanita yang mencari kapten, katanya ia membawa makan siang untuk anda, tapi…"

"Katakan!"

"Tapi Anita…" belum sempat menyelesaikan ucapannya itu, Satria langsung melenggang pergi keluar.

Saat sampai diluar ia melihat Anita yang ditahan oleh polisi lain dan Firda yang hanya menundukkan kepalanya kebawah.

"Urus dia!" Ucap Satria pada salah satu polisi disana.

Tangan satria meraih tangan Firda yang sedang meremas rok putihnya itu.

"Ngapain nunduk? Gak ada yang menarik di bawah!" Ucap Satria sambil terus berjalan dengan tangan masih bertaut dengan tangan milik Firda.

Saat sampai di ruangan Satria, Firda langsung duduk di sofa yang berada di ruangan luas itu.

Ia juga mulai menata makanan yang nantinya akan disantap oleh Satria.

"Aku lupa bawa minum! Akan kubeli diluar dulu!"

"Biar bawahanku yang membelinya!"

"Hanya super market di sebrang jalan! Tidak jauh, aku bisa sendiri!"

"Kau mulai membantahku?"

"Terserah kau saja!" Ucap Firda mengalah ia sudah cape hari ini, apalagi barusan yang tiba-tiba ia dilabrak polwan dengan kata-kata kasar dan tidak pantas dikeluarkan.

Dan kebetulan ini hari mendekati ia kedatangan bulan, jadi moodnya mudah sekali naik turun. Setelah salah satu bawahan Satria mengantarkan air mineral keruangan satria Firda langsung mengajak Satria makan.

"Ayo kita makan!" Ajak Firda. Sedangkan Satria hanya mengangguk dan duduk di sebelah Firda.

Firda menyodorkan piring yang sudah ia tata nasi beserta ikan, ia juga menyiapkan satu piring lagi untuk spagheti nya.

Mereka langsung memulai makan siangnya dengan Hidmat, tapi tidak dengan mood Firda yang kembali.

"Akan ku ambilkan gelas!" Firda langsung bangkit dan pergi ke dapur mini yang masih terletak di ruangan Satria saking besarnya.

"****!" Ucap Satria sangat menyadari sesuatu.

Satria meraih jaket miliknya dan mengikuti Firda ke dapur.

Eh…

Firda kaget saat sepasang tangan melingkar di pinggangnya. Ia melihat pergerakan tangan Satria yang mengikatkan Jaket di pinggangnya dengan posisi Satria dari belakangnya seperti sedang memeluknya. Ahh jantung Firda berdegup kencang saat ini.

"Kau ceroboh sekali! Bagaimana jika tadi diluar kau seperti ini? banyak pasang mata menatapmu nantinya!"

Firda seakan tahu maksud Satria saat tiba-tiba ada sesuatu yang mengalir di bagian bawahnya. Ia meringis menahan malu saat ini.

"Bersihkan dirimu ke kamar mandi! Aku kembali beberapa menit lagi!"

Firda yang masih membeku sekaligus menahan malu hanya bisa diam ditempatnya.

Saat sudah terdengar pintu ruangan tertutup ia berlari keluar dan melihat Sofa berwarna abu-abu muda itu ada bekas merah yang tercetak jelas.

"Memalukan sekali ini Firda!!! Apa-apaan kau ini hah? Aku kira akan datang bulan besok atau lusa, ternyata perkiraan ku salah besar!" Sekarang apa yang harus ia lakukan? ia benar-benar malu.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

🤣🤣🤣🤣🤣 trnyata dirampok toh..bagus bagus 👏👏👏 emang enk 😏😏

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Firda
2 2. Dia menyebalkan
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Satria
5 5. Kepulangan Ayah
6 6. Kabar Buruk
7 7. Kepahitan
8 8. Kemarahan Satria
9 9. Pulang
10 10. Kekejaman Rani
11 11. Tempat Baru
12 12. Kecewa
13 13. Lembar Baru
14 14. Di pijat
15 15. Bukan koala!
16 16. Datang Bulan
17 17. Permintaan Maaf
18 18. Rangga
19 19. Aku bukan Jalang!!
20 20. Laki-laki Brengsek!!!!
21 21. Trauma
22 22. Trauma II
23 23. Rumah Baru
24 24. Karma?
25 25. Tanpa Alas Kaki
26 26. Syarat?
27 27. Gara-gara Obat Tidur
28 28. Kabar Bahagia?
29 29. Kerinduan yang Datang
30 30. Apartemen Baru
31 31. Cemburu?
32 32. Badmood
33 33. Fitting Baju
34 34. Kembali Bekerja
35 35. Salah Paham
36 36. Berubah dan Marah
37 37. Masih Peduli
38 38. Amera
39 39. Maaf
40 40. Satu Hoodie?
41 41. Kesedihan yang kembali
42 42. Demam
43 43. Sup ayam
44 44. Luka
45 45. Bertemu Ibu
46 46. Peluk Manja
47 47. Sejuta Keberanian
48 48. Dimana Kotak itu?
49 49. Hukuman
50 50. Ngidam Sintia
51 51. Satria yang Meresahkan
52 52. Ancaman Anita
53 53. Hilang
54 54. Merasa Bersalah
55 55. Meresahkan lagi
56 56. Panti Asuhan
57 57. Ikut Rapat
58 58. Melarikan diri
59 59. Rencana Pernikahan
60 60. Gedung
61 61. Laura dan Anita
62 62. Cemas
63 63. Tidak boleh bertemu
64 64. H-1
65 65. SAH
66 66. Balon udara
67 67. Satria dan Firda
68 68. Rencana Bulan Madu
69 69. Membuka Hati?
70 70. Kepribadian Anita
71 71. Jalan-jalan yang gagal
72 72. Kehilangan kepercayaan diri!
73 73. Kehilangan Jejak
74 74. Jepang
75 75. Go to Korea
76 76. Marah
77 77. Ancaman Rani
78 78. Pulang
79 79. Ketemu Sasa
80 80. Kecelakaan
81 81. Donor Darah?
82 82. Aldo
83 83. Ayah?
84 84. Alter Ego
85 85. Keluarga Gabriel
86 86. Masih Marah
87 87. Kotak Hitam
88 88. Isi surat
89 89. Kebenaran yang terungkap
90 90. Rio
91 91. Keluarga Yang lengkap
92 92. Kucing di mansion
93 93. Maid bayaran
94 94. Mengakhiri hubungan
95 95. Masuk Angin?
96 96. Ingin Seblak
97 97. Kabar Bahagia
98 98. Mengakhiri Hidup
99 99. Hampir Salah Paham
100 100. Amukan Anita
101 101. Biji kacang
102 102. Trauma yang kembali
103 103. Sedikit pelajaran
104 104. Tuan William
105 105. Nona Muda
106 106. Ngidam Firda
107 107. Maid Baru
108 108. Satria yang diabaikan
109 109. Rencana Firda
110 110. Satria Vs Farhan
111 111. Rena
112 112. Alarm Bahaya
113 113. Terlambat?
114 114. Kehilangan
115 115. Kembali Tersenyum
116 116. Putus Asa
117 117. Usaha Arsen
118 118. Satria yang kalut
119 119. Unboxing Hadiah
120 120. Satria yang Cemburu
121 121. Baikan
122 122. Habis Terjual
123 123. Kecelakaan
124 124. Kehilangan
125 125. Kesedihan Firda
126 126. Masih Sama
127 127. Drop
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Kehidupan Firda
2
2. Dia menyebalkan
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Satria
5
5. Kepulangan Ayah
6
6. Kabar Buruk
7
7. Kepahitan
8
8. Kemarahan Satria
9
9. Pulang
10
10. Kekejaman Rani
11
11. Tempat Baru
12
12. Kecewa
13
13. Lembar Baru
14
14. Di pijat
15
15. Bukan koala!
16
16. Datang Bulan
17
17. Permintaan Maaf
18
18. Rangga
19
19. Aku bukan Jalang!!
20
20. Laki-laki Brengsek!!!!
21
21. Trauma
22
22. Trauma II
23
23. Rumah Baru
24
24. Karma?
25
25. Tanpa Alas Kaki
26
26. Syarat?
27
27. Gara-gara Obat Tidur
28
28. Kabar Bahagia?
29
29. Kerinduan yang Datang
30
30. Apartemen Baru
31
31. Cemburu?
32
32. Badmood
33
33. Fitting Baju
34
34. Kembali Bekerja
35
35. Salah Paham
36
36. Berubah dan Marah
37
37. Masih Peduli
38
38. Amera
39
39. Maaf
40
40. Satu Hoodie?
41
41. Kesedihan yang kembali
42
42. Demam
43
43. Sup ayam
44
44. Luka
45
45. Bertemu Ibu
46
46. Peluk Manja
47
47. Sejuta Keberanian
48
48. Dimana Kotak itu?
49
49. Hukuman
50
50. Ngidam Sintia
51
51. Satria yang Meresahkan
52
52. Ancaman Anita
53
53. Hilang
54
54. Merasa Bersalah
55
55. Meresahkan lagi
56
56. Panti Asuhan
57
57. Ikut Rapat
58
58. Melarikan diri
59
59. Rencana Pernikahan
60
60. Gedung
61
61. Laura dan Anita
62
62. Cemas
63
63. Tidak boleh bertemu
64
64. H-1
65
65. SAH
66
66. Balon udara
67
67. Satria dan Firda
68
68. Rencana Bulan Madu
69
69. Membuka Hati?
70
70. Kepribadian Anita
71
71. Jalan-jalan yang gagal
72
72. Kehilangan kepercayaan diri!
73
73. Kehilangan Jejak
74
74. Jepang
75
75. Go to Korea
76
76. Marah
77
77. Ancaman Rani
78
78. Pulang
79
79. Ketemu Sasa
80
80. Kecelakaan
81
81. Donor Darah?
82
82. Aldo
83
83. Ayah?
84
84. Alter Ego
85
85. Keluarga Gabriel
86
86. Masih Marah
87
87. Kotak Hitam
88
88. Isi surat
89
89. Kebenaran yang terungkap
90
90. Rio
91
91. Keluarga Yang lengkap
92
92. Kucing di mansion
93
93. Maid bayaran
94
94. Mengakhiri hubungan
95
95. Masuk Angin?
96
96. Ingin Seblak
97
97. Kabar Bahagia
98
98. Mengakhiri Hidup
99
99. Hampir Salah Paham
100
100. Amukan Anita
101
101. Biji kacang
102
102. Trauma yang kembali
103
103. Sedikit pelajaran
104
104. Tuan William
105
105. Nona Muda
106
106. Ngidam Firda
107
107. Maid Baru
108
108. Satria yang diabaikan
109
109. Rencana Firda
110
110. Satria Vs Farhan
111
111. Rena
112
112. Alarm Bahaya
113
113. Terlambat?
114
114. Kehilangan
115
115. Kembali Tersenyum
116
116. Putus Asa
117
117. Usaha Arsen
118
118. Satria yang kalut
119
119. Unboxing Hadiah
120
120. Satria yang Cemburu
121
121. Baikan
122
122. Habis Terjual
123
123. Kecelakaan
124
124. Kehilangan
125
125. Kesedihan Firda
126
126. Masih Sama
127
127. Drop

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!