...sukai cerita aku, vote cerita aku, lalu promosikan cerita aku ♥️ aku pasti up lebih banyak 😚😚🙂...
Pagi ini Firda sedang bersiap-siap untuk bekerja dengan penuh semangat, dari malam tadi Firda tak pernah melunturkan senyumannya, kini ia berjalan keluar dengan celana jeans barunya dan baju kemeja berwarna Cream polos.
Diruang tamu ia melihat ayahnya sedang menelpon dengan seseorang dengan serius, Firda hanya tersenyum melihat pemandangan di depannya.
"Pagi Sayang!" Sapa Dafa saat melihat putrinya, ia sudah mengakhiri sambungan telepon nya.
"Pagi juga Ayah" Jawab Firda ceria.
"Mana ibu kamu?" Tanya Dafa.
"Aku di sini mas" Jawab Rani pada Dafa yang tiba-tiba datang dari arah belakang.
"Rani, sepertinya aku harus menjemput Klaten penting dari Bandara, katanya ini sangat penting" Ucap Dafa yang tentunya membuat Firda sedih.
"Aku sih terserah mas Dafa aja, aku gak papa kok, kalau kamu sayang?" Tanya Rani pada Firda.
"Emmhh, inikan pekerjaan ayah, jadi aku gak papa kok" Jawab Firda dengan senyuman kecut di wajahnya.
"Maaf kan ayah, ayah gak bisa lama di rumah, ayah juga nanti pulang lagi kok tenang aja" Ucap Dafa yakin.
"Ayah tenang aja kita gak papa kok, lagian inikan demi kota semua" Ucap Karina yang baru saja datang.
Namun berbeda dengan Firda yang hanya diam memendam kesedihannya dengan senyuman.
"Firda kamu mau berangkat sama ayah gak?" Tanya Dafa.
"Enggak usah, ayah pergi saja, aku bisa sendiri kok" Ucap Firda meyakinkan.
"Tapi kamu harus sarapan bareng ayah yah!!! sebelum ayah pergi" perintah Dafa.
Setelah selsai sarapan pagi, Firda dan ayahnya sama-sama pergi, namun tanpa pergi bersama, karena memang berbeda arah.
Saat ini Firda sedang berada dalam taksinya, sebelum pergi Dafa sempat memaksa Firda untuk naik taksi untuk pergi ke toko, Dafa juga memberikan beberapa uang untuk keperluan Firda, dan untungnya tanpa sepengetahuan dari Karina dan Rani, kalau mereka tahu entah apa yang akan mereka perbuat pada Firda selanjutnya.
Akhirnya Firda telah sampai di depan toko kue tempat dimana ia bekerja, ia turun dan mulai masuk ke dalam toko. Ada rasa risih di hati Firda, saat para pegawai lainnya meliriknya.
"Pagi Di" Sapa seorang wanita yang tak lain adalah Sasa.
"Pagi sa" Jawab Firda senang.
"Kamu kenapa sih, seperti orang kebingungan gitu pas masuk toko?" Tanya Sasa heran.
"Sa, para pegawai toko kenapa ya liatin aku kayak gitu?" Tanya Firda sambil tetap berjalan ke arah dapur bersama Sasa.
"Emmmhh… mungkin karena hal kemarin, tapi kamu gak usah pikirin mereka, cuek aja Ok!!!"
"Hmmm" jawab Firda singkat dan mengangguk mengerti.
Firda langsung memulai pekerjaannya, mulai dari membuat kue, malayani para pelanggan, namun hari ini ia tidak di tugaskan mengantarkan kue pesanan, jadi dia bekerja membantu pekerjaan lainnya, seperti mencuci peralatan membuat kue, dan menyapu ruangan.
Saat waktunya beristirahat dalam bekerja, Firda langsung melihat handphonenya, dan mencoba menghubungi ayahnya lewat telepon, ia ingin menanyakan apakah ayahnya sudah sampai di luar kota atau belum.
Namun ayahnya belum juga mengangkat teleponnya, " Mungkin ayah lagi sibuk, atau masih dalam perjalanan" Ucap Firda pasrah dan langsung menyimpan handphonenya lagi.
Tak lama kemudian Firda di panggil oleh salah satu pegawai di sana.
"Heh anak kampung, kemari!!!" perintah pegawai wanita itu dengan berteriak, dia memang salah satu orang yang di percaya oleh manager toko. Firda hanya menurut dan menghampiri pagawai seniornya itu.
"Ada apa mbak Sira?" Tanya Firda saat sudah di hadapan wanita itu yang bernama Sira.
"Ada yang mau pesan kue pelangi buatan kamu, cepat kamu kerjakan!! Nanti sore sudah harus dia antar" Perintah Sira.
"Berapa box mbak?" Tanya Firda masih dengan nada bicara lembut dan ramah.
"Lima puluh box, cepat kerjakan" Perintahnya yang hanya di angguki oleh Firda.
ia langsung bergegas ke dapur, walaupun ini jam istirahatnya dalam bekerja, tapi Firda sama sekali tidak mengeluh atas apa yang di perintahkan oleh seniornya itu.
Saat sedang membuat kue, tiba-tiba Sasa datang menghampiri Firda yang sedang asyik membuat kue.
"Firda kamu lagi buat kue?" Tanya Sasa heran.
"Iyah Sa, ada orang yang memesan kue buatan aku, kuenya kue pelangi 50 box lagi, lumayan kan?" Ucap Firda senang sambil terus mengerjakan pekerjaannya itu.
"Tapikan ini jam istirahat kamu Firda" Ucap Sasa.
"Udah gak papa kok Sa, aku seneng banget bisa ngisi waktu luang aku" Ucap Firda lembut.
Sasa hanya melihat Firda dengan kasihan, ia tahu ini perbuatannya seniornya itu, mereka dari dulu memang tidak suka dengan Firda, entah apa yang mereka lihat.
"Aku bantu yah" Ucap Sasa yang hanya di angguki oleh Firda.
Namun saat mereka berdua sedang membuat adonan kue, handphone Firda tiba-tiba berdering, Firda dengan cepat meninggalkan pekerjaannya dan langsung menyambar handphonenya itu, benar saja dugaannya, yang menelponnya saat ini adalah sang ayah tercinta.
"Benarkan, ayah pasti melihat panggilan telepon dariku, hingga ayah langsung menelpon ku kembali" Ucap Firda dan langsung mengangkat teleponnya itu.
"Assalamualaikum ayah, hai ayah, apa ayah sudah sampai? Ayah sedang apa sekarang? " Tanya Firda berturut turut.
"Waalaikum salam, kami sebenarnya dari pihak kepolisian!" Jawab orang di sebrang sana.
"Tunggu!!! Maksudnya ayah saya di tangkap?? Apa dia gak bawa KTP? Atau dia gak memaki helm? perasaan tadi dia memakainya" Ucap Firda khawatir.
Sedangkan polisi di sebrang sana merasa jengkel atas pertanyaan dan celotehan orang yang ia telepon.
"Sebenarnya ayah anda tidak ada kaitannya dengan hak itu…" belum sempat polisi itu menyelesaikan ucapannya Firda sudah angkat bicara lagi.
"Lalu kenapa ayah saya handphonenya di ambil tanpa sebab?" Tanya Firda kesal.
"Ayah anda kecelakaan dan ia terlempar masuk ke jurang yang sangat dalam" Jawab polisi itu to the point.
"Alamatnya jalan Mandala km.04" Ucap polisi itu lagi dan langsung mematikan teleponnya.
Sedangkan berbeda dengan Firda ia langsung mematung, detak jantungnya berdegup kencang, kepalanya terasa pusing, tubuhnya kaku, dan nafasnya seakan terhenti, ia langsung memasukan handphonenya ke dalam tasnya dan langsung berlari keluar dapur.
"Hey kamu mau kemana?" Tanya Sira saat melihat Firda berlari keluar.
Namun Firda tak menghiraukan panggilan dari Sira, yang berada dalam pikirannya sekarang adalah ayahnya saja. Sasa yang kaget melihat Firda berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada temannya itu, tapi ia tak menemukan jawabannya.
"Hey… kembali kamu atau kamu saya pecat anak kampung!!" Teriak Sira lagi, namun terlambat Firda sudah pergi dan tak terlihat lagi.
Sejak tadi air mata Firda terus menerus keluar tanpa henti, bahkan penampilannya sangat kacau, ia menaiki ojek menuju tujuan yang di berikan oleh si penelpon yang mengaku sebagai polisi itu.
"Bang lebih cepat!" perintah Firda pada si tukang ojek.
"Siap neng"
"Ayah pasti gak papakan? Polisi itu pasti berbohong, ayah gak mungkin kecelakaan hiks…hiks… ayahkan pahlawan aku yang paling kuat" Ucap Firda di sela-sela tangisannya.
Saat ia sudah sampai di tempat yang ia tuju, tempat itu sudah di kerumuni banyak orang, dan pihak kepolisian, Firda juga melihat garis kuning pembatas milik polisi.
"Ini gak ada kaitannya dengan ayah kan?" Ucap Firda di akhiri tangisannya.
Namun satu hal yang membuat tangisan Firda pecah kembali, Firda melihat motor milik ayahnya di jurang sedang di tarik oleh beberapa polisi, bahkan tas milik ayahnya sudah ada di pinggir jalan, dan sudah sangat kotor karena masuk jurang.
"Arghhhhhhh…… GAK GAK MUNGKIN, AYAAAAAAAH" Teriak Firda histeris, ia berlari ke arah jurang dan menerobos garis polisi.
Namun tubuh Firda langsung di tarik kembali agar ia tidak ikut terjun, sebuah tangan kekar menahan tubuh mungil Firda dengan satu tangannya.
"Lepaskan, aku mau cari ayah…Lepaskaaaaaan" Teriak Firda.
Namun orang itu tetap menahan tubuh Firda, seketika Firda membalikan tubuhnya, ia sangat terkejut saat orang yang menahannya itu adalah laki-laki yang menurutnya menyebalkan, laki-laki itupun terkejut saat melihat orang yang ia tahan adalah wanita yang baru ia temui beberapa hari lalu, dan wanita ini adalah pegawai cabang toko kue milik keluarganya.
AYO PROMOSIKAN CERITA AKU, BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT LAGIII🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Ela Fadillah
sabarya firda
2024-01-09
0
Sofi Indriani
makasih
2021-08-27
0
Sofi Indriani
oke makasihh aku akan berusaha up tiap Jumat okk
2021-08-27
0