6. Kabar Buruk

...sukai cerita aku, vote cerita aku, lalu promosikan cerita aku ♥️ aku pasti up lebih banyak 😚😚🙂...

Pagi ini Firda sedang bersiap-siap untuk bekerja dengan penuh semangat, dari malam tadi Firda tak pernah melunturkan senyumannya, kini ia berjalan keluar dengan celana jeans barunya dan baju kemeja berwarna Cream polos.

Diruang tamu ia melihat ayahnya sedang menelpon dengan seseorang dengan serius, Firda hanya tersenyum melihat pemandangan di depannya.

"Pagi Sayang!" Sapa Dafa saat melihat putrinya, ia sudah mengakhiri sambungan telepon nya.

"Pagi juga Ayah" Jawab Firda ceria.

"Mana ibu kamu?" Tanya Dafa.

"Aku di sini mas" Jawab Rani pada Dafa yang tiba-tiba datang dari arah belakang.

"Rani, sepertinya aku harus menjemput Klaten penting dari Bandara, katanya ini sangat penting" Ucap Dafa yang tentunya membuat Firda sedih.

"Aku sih terserah mas Dafa aja, aku gak papa kok, kalau kamu sayang?" Tanya Rani pada Firda.

"Emmhh, inikan pekerjaan ayah, jadi aku gak papa kok" Jawab Firda dengan senyuman kecut di wajahnya.

"Maaf kan ayah, ayah gak bisa lama di rumah, ayah juga nanti pulang lagi kok tenang aja" Ucap Dafa yakin.

"Ayah tenang aja kita gak papa kok, lagian inikan demi kota semua" Ucap Karina yang baru saja datang.

Namun berbeda dengan Firda yang hanya diam memendam kesedihannya dengan senyuman.

"Firda kamu mau berangkat sama ayah gak?" Tanya Dafa.

"Enggak usah, ayah pergi saja, aku bisa sendiri kok" Ucap Firda meyakinkan.

"Tapi kamu harus sarapan bareng ayah yah!!! sebelum ayah pergi" perintah Dafa.

Setelah selsai sarapan pagi, Firda dan ayahnya sama-sama pergi, namun tanpa pergi bersama, karena memang berbeda arah.

Saat ini Firda sedang berada dalam taksinya, sebelum pergi Dafa sempat memaksa Firda untuk naik taksi untuk pergi ke toko, Dafa juga memberikan beberapa uang untuk keperluan Firda, dan untungnya tanpa sepengetahuan dari Karina dan Rani, kalau mereka tahu entah apa yang akan mereka perbuat pada Firda selanjutnya.

Akhirnya Firda telah sampai di depan toko kue tempat dimana ia bekerja, ia turun dan mulai masuk ke dalam toko. Ada rasa risih di hati Firda, saat para pegawai lainnya meliriknya.

"Pagi Di" Sapa seorang wanita yang tak lain adalah Sasa.

"Pagi sa" Jawab Firda senang.

"Kamu kenapa sih, seperti orang kebingungan gitu pas masuk toko?" Tanya Sasa heran.

"Sa, para pegawai toko kenapa ya liatin aku kayak gitu?" Tanya Firda sambil tetap berjalan ke arah dapur bersama Sasa.

"Emmmhh… mungkin karena hal kemarin, tapi kamu gak usah pikirin mereka, cuek aja Ok!!!"

"Hmmm" jawab Firda singkat dan mengangguk mengerti.

Firda langsung memulai pekerjaannya, mulai dari membuat kue, malayani para pelanggan, namun hari ini ia tidak di tugaskan mengantarkan kue pesanan, jadi dia bekerja membantu pekerjaan lainnya, seperti mencuci peralatan membuat kue, dan menyapu ruangan.

Saat waktunya beristirahat dalam bekerja, Firda langsung melihat handphonenya, dan mencoba menghubungi ayahnya lewat telepon, ia ingin menanyakan apakah ayahnya sudah sampai di luar kota atau belum.

Namun ayahnya belum juga mengangkat teleponnya, " Mungkin ayah lagi sibuk, atau masih dalam perjalanan" Ucap Firda pasrah dan langsung menyimpan handphonenya lagi.

Tak lama kemudian Firda di panggil oleh salah satu pegawai di sana.

"Heh anak kampung, kemari!!!" perintah pegawai wanita itu dengan berteriak, dia memang salah satu orang yang di percaya oleh manager toko. Firda hanya menurut dan menghampiri pagawai seniornya itu.

"Ada apa mbak Sira?" Tanya Firda saat sudah di hadapan wanita itu yang bernama Sira.

"Ada yang mau pesan kue pelangi buatan kamu, cepat kamu kerjakan!! Nanti sore sudah harus dia antar" Perintah Sira.

"Berapa box mbak?" Tanya Firda masih dengan nada bicara lembut dan ramah.

"Lima puluh box, cepat kerjakan" Perintahnya yang hanya di angguki oleh Firda.

ia langsung bergegas ke dapur, walaupun ini jam istirahatnya dalam bekerja, tapi Firda sama sekali tidak mengeluh atas apa yang di perintahkan oleh seniornya itu.

Saat sedang membuat kue, tiba-tiba Sasa datang menghampiri Firda yang sedang asyik membuat kue.

"Firda kamu lagi buat kue?" Tanya Sasa heran.

"Iyah Sa, ada orang yang memesan kue buatan aku, kuenya kue pelangi 50 box lagi, lumayan kan?" Ucap Firda senang sambil terus mengerjakan pekerjaannya itu.

"Tapikan ini jam istirahat kamu Firda" Ucap Sasa.

"Udah gak papa kok Sa, aku seneng banget bisa ngisi waktu luang aku" Ucap Firda lembut.

Sasa hanya melihat Firda dengan kasihan, ia tahu ini perbuatannya seniornya itu, mereka dari dulu memang tidak suka dengan Firda, entah apa yang mereka lihat.

"Aku bantu yah" Ucap Sasa yang hanya di angguki oleh Firda.

Namun saat mereka berdua sedang membuat adonan kue, handphone Firda tiba-tiba berdering, Firda dengan cepat meninggalkan pekerjaannya dan langsung menyambar handphonenya itu, benar saja dugaannya, yang menelponnya saat ini adalah sang ayah tercinta.

"Benarkan, ayah pasti melihat panggilan telepon dariku, hingga ayah langsung menelpon ku kembali" Ucap Firda dan langsung mengangkat teleponnya itu.

"Assalamualaikum ayah, hai ayah, apa ayah sudah sampai? Ayah sedang apa sekarang? " Tanya Firda berturut turut.

"Waalaikum salam, kami sebenarnya dari pihak kepolisian!" Jawab orang di sebrang sana.

"Tunggu!!! Maksudnya ayah saya di tangkap?? Apa dia gak bawa KTP? Atau dia gak memaki helm? perasaan tadi dia memakainya" Ucap Firda khawatir.

Sedangkan polisi di sebrang sana merasa jengkel atas pertanyaan dan celotehan orang yang ia telepon.

"Sebenarnya ayah anda tidak ada kaitannya dengan hak itu…" belum sempat polisi itu menyelesaikan ucapannya Firda sudah angkat bicara lagi.

"Lalu kenapa ayah saya handphonenya di ambil tanpa sebab?" Tanya Firda kesal.

"Ayah anda kecelakaan dan ia terlempar masuk ke jurang yang sangat dalam" Jawab polisi itu to the point.

"Alamatnya jalan Mandala km.04" Ucap polisi itu lagi dan langsung mematikan teleponnya.

Sedangkan berbeda dengan Firda ia langsung mematung, detak jantungnya berdegup kencang, kepalanya terasa pusing, tubuhnya kaku, dan nafasnya seakan terhenti, ia langsung memasukan handphonenya ke dalam tasnya dan langsung berlari keluar dapur.

"Hey kamu mau kemana?" Tanya Sira saat melihat Firda berlari keluar.

Namun Firda tak menghiraukan panggilan dari Sira, yang berada dalam pikirannya sekarang adalah ayahnya saja. Sasa yang kaget melihat Firda berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada temannya itu, tapi ia tak menemukan jawabannya.

"Hey… kembali kamu atau kamu saya pecat anak kampung!!" Teriak Sira lagi, namun terlambat Firda sudah pergi dan tak terlihat lagi.

Sejak tadi air mata Firda terus menerus keluar tanpa henti, bahkan penampilannya sangat kacau, ia menaiki ojek menuju tujuan yang di berikan oleh si penelpon yang mengaku sebagai polisi itu.

"Bang lebih cepat!" perintah Firda pada si tukang ojek.

"Siap neng"

"Ayah pasti gak papakan? Polisi itu pasti berbohong, ayah gak mungkin kecelakaan hiks…hiks… ayahkan pahlawan aku yang paling kuat" Ucap Firda di sela-sela tangisannya.

Saat ia sudah sampai di tempat yang ia tuju, tempat itu sudah di kerumuni banyak orang, dan pihak kepolisian, Firda juga melihat garis kuning pembatas milik polisi.

"Ini gak ada kaitannya dengan ayah kan?" Ucap Firda di akhiri tangisannya.

Namun satu hal yang membuat tangisan Firda pecah kembali, Firda melihat motor milik ayahnya di jurang sedang di tarik oleh beberapa polisi, bahkan tas milik ayahnya sudah ada di pinggir jalan, dan sudah sangat kotor karena masuk jurang.

"Arghhhhhhh…… GAK GAK MUNGKIN, AYAAAAAAAH" Teriak Firda histeris, ia berlari ke arah jurang dan menerobos garis polisi.

Namun tubuh Firda langsung di tarik kembali agar ia tidak ikut terjun, sebuah tangan kekar menahan tubuh mungil Firda dengan satu tangannya.

"Lepaskan, aku mau cari ayah…Lepaskaaaaaan" Teriak Firda.

Namun orang itu tetap menahan tubuh Firda, seketika Firda membalikan tubuhnya, ia sangat terkejut saat orang yang menahannya itu adalah laki-laki yang menurutnya menyebalkan, laki-laki itupun terkejut saat melihat orang yang ia tahan adalah wanita yang baru ia temui beberapa hari lalu, dan wanita ini adalah pegawai cabang toko kue milik keluarganya.

AYO PROMOSIKAN CERITA AKU, BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT LAGIII🙂

Terpopuler

Comments

Ela Fadillah

Ela Fadillah

sabarya firda

2024-01-09

0

Sofi Indriani

Sofi Indriani

makasih

2021-08-27

0

Sofi Indriani

Sofi Indriani

oke makasihh aku akan berusaha up tiap Jumat okk

2021-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Firda
2 2. Dia menyebalkan
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Satria
5 5. Kepulangan Ayah
6 6. Kabar Buruk
7 7. Kepahitan
8 8. Kemarahan Satria
9 9. Pulang
10 10. Kekejaman Rani
11 11. Tempat Baru
12 12. Kecewa
13 13. Lembar Baru
14 14. Di pijat
15 15. Bukan koala!
16 16. Datang Bulan
17 17. Permintaan Maaf
18 18. Rangga
19 19. Aku bukan Jalang!!
20 20. Laki-laki Brengsek!!!!
21 21. Trauma
22 22. Trauma II
23 23. Rumah Baru
24 24. Karma?
25 25. Tanpa Alas Kaki
26 26. Syarat?
27 27. Gara-gara Obat Tidur
28 28. Kabar Bahagia?
29 29. Kerinduan yang Datang
30 30. Apartemen Baru
31 31. Cemburu?
32 32. Badmood
33 33. Fitting Baju
34 34. Kembali Bekerja
35 35. Salah Paham
36 36. Berubah dan Marah
37 37. Masih Peduli
38 38. Amera
39 39. Maaf
40 40. Satu Hoodie?
41 41. Kesedihan yang kembali
42 42. Demam
43 43. Sup ayam
44 44. Luka
45 45. Bertemu Ibu
46 46. Peluk Manja
47 47. Sejuta Keberanian
48 48. Dimana Kotak itu?
49 49. Hukuman
50 50. Ngidam Sintia
51 51. Satria yang Meresahkan
52 52. Ancaman Anita
53 53. Hilang
54 54. Merasa Bersalah
55 55. Meresahkan lagi
56 56. Panti Asuhan
57 57. Ikut Rapat
58 58. Melarikan diri
59 59. Rencana Pernikahan
60 60. Gedung
61 61. Laura dan Anita
62 62. Cemas
63 63. Tidak boleh bertemu
64 64. H-1
65 65. SAH
66 66. Balon udara
67 67. Satria dan Firda
68 68. Rencana Bulan Madu
69 69. Membuka Hati?
70 70. Kepribadian Anita
71 71. Jalan-jalan yang gagal
72 72. Kehilangan kepercayaan diri!
73 73. Kehilangan Jejak
74 74. Jepang
75 75. Go to Korea
76 76. Marah
77 77. Ancaman Rani
78 78. Pulang
79 79. Ketemu Sasa
80 80. Kecelakaan
81 81. Donor Darah?
82 82. Aldo
83 83. Ayah?
84 84. Alter Ego
85 85. Keluarga Gabriel
86 86. Masih Marah
87 87. Kotak Hitam
88 88. Isi surat
89 89. Kebenaran yang terungkap
90 90. Rio
91 91. Keluarga Yang lengkap
92 92. Kucing di mansion
93 93. Maid bayaran
94 94. Mengakhiri hubungan
95 95. Masuk Angin?
96 96. Ingin Seblak
97 97. Kabar Bahagia
98 98. Mengakhiri Hidup
99 99. Hampir Salah Paham
100 100. Amukan Anita
101 101. Biji kacang
102 102. Trauma yang kembali
103 103. Sedikit pelajaran
104 104. Tuan William
105 105. Nona Muda
106 106. Ngidam Firda
107 107. Maid Baru
108 108. Satria yang diabaikan
109 109. Rencana Firda
110 110. Satria Vs Farhan
111 111. Rena
112 112. Alarm Bahaya
113 113. Terlambat?
114 114. Kehilangan
115 115. Kembali Tersenyum
116 116. Putus Asa
117 117. Usaha Arsen
118 118. Satria yang kalut
119 119. Unboxing Hadiah
120 120. Satria yang Cemburu
121 121. Baikan
122 122. Habis Terjual
123 123. Kecelakaan
124 124. Kehilangan
125 125. Kesedihan Firda
126 126. Masih Sama
127 127. Drop
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Kehidupan Firda
2
2. Dia menyebalkan
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Satria
5
5. Kepulangan Ayah
6
6. Kabar Buruk
7
7. Kepahitan
8
8. Kemarahan Satria
9
9. Pulang
10
10. Kekejaman Rani
11
11. Tempat Baru
12
12. Kecewa
13
13. Lembar Baru
14
14. Di pijat
15
15. Bukan koala!
16
16. Datang Bulan
17
17. Permintaan Maaf
18
18. Rangga
19
19. Aku bukan Jalang!!
20
20. Laki-laki Brengsek!!!!
21
21. Trauma
22
22. Trauma II
23
23. Rumah Baru
24
24. Karma?
25
25. Tanpa Alas Kaki
26
26. Syarat?
27
27. Gara-gara Obat Tidur
28
28. Kabar Bahagia?
29
29. Kerinduan yang Datang
30
30. Apartemen Baru
31
31. Cemburu?
32
32. Badmood
33
33. Fitting Baju
34
34. Kembali Bekerja
35
35. Salah Paham
36
36. Berubah dan Marah
37
37. Masih Peduli
38
38. Amera
39
39. Maaf
40
40. Satu Hoodie?
41
41. Kesedihan yang kembali
42
42. Demam
43
43. Sup ayam
44
44. Luka
45
45. Bertemu Ibu
46
46. Peluk Manja
47
47. Sejuta Keberanian
48
48. Dimana Kotak itu?
49
49. Hukuman
50
50. Ngidam Sintia
51
51. Satria yang Meresahkan
52
52. Ancaman Anita
53
53. Hilang
54
54. Merasa Bersalah
55
55. Meresahkan lagi
56
56. Panti Asuhan
57
57. Ikut Rapat
58
58. Melarikan diri
59
59. Rencana Pernikahan
60
60. Gedung
61
61. Laura dan Anita
62
62. Cemas
63
63. Tidak boleh bertemu
64
64. H-1
65
65. SAH
66
66. Balon udara
67
67. Satria dan Firda
68
68. Rencana Bulan Madu
69
69. Membuka Hati?
70
70. Kepribadian Anita
71
71. Jalan-jalan yang gagal
72
72. Kehilangan kepercayaan diri!
73
73. Kehilangan Jejak
74
74. Jepang
75
75. Go to Korea
76
76. Marah
77
77. Ancaman Rani
78
78. Pulang
79
79. Ketemu Sasa
80
80. Kecelakaan
81
81. Donor Darah?
82
82. Aldo
83
83. Ayah?
84
84. Alter Ego
85
85. Keluarga Gabriel
86
86. Masih Marah
87
87. Kotak Hitam
88
88. Isi surat
89
89. Kebenaran yang terungkap
90
90. Rio
91
91. Keluarga Yang lengkap
92
92. Kucing di mansion
93
93. Maid bayaran
94
94. Mengakhiri hubungan
95
95. Masuk Angin?
96
96. Ingin Seblak
97
97. Kabar Bahagia
98
98. Mengakhiri Hidup
99
99. Hampir Salah Paham
100
100. Amukan Anita
101
101. Biji kacang
102
102. Trauma yang kembali
103
103. Sedikit pelajaran
104
104. Tuan William
105
105. Nona Muda
106
106. Ngidam Firda
107
107. Maid Baru
108
108. Satria yang diabaikan
109
109. Rencana Firda
110
110. Satria Vs Farhan
111
111. Rena
112
112. Alarm Bahaya
113
113. Terlambat?
114
114. Kehilangan
115
115. Kembali Tersenyum
116
116. Putus Asa
117
117. Usaha Arsen
118
118. Satria yang kalut
119
119. Unboxing Hadiah
120
120. Satria yang Cemburu
121
121. Baikan
122
122. Habis Terjual
123
123. Kecelakaan
124
124. Kehilangan
125
125. Kesedihan Firda
126
126. Masih Sama
127
127. Drop

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!