17. Permintaan Maaf

...HAY HAY HAAAYYY MARATON BACA YUKK...

...BUDAYAKAN LIKE, VOTE SEBELUM BACAYA READER...

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya penjaga Alfamart tersebut.

"Saya mau membeli keperluan wanita yang datang bulan!" Ucap Satria Datar.

Penjaga perempuan yang mengerti langsung mengarahkan Satria ke tak khusu pembalut.

"Mau yang seperti apa tuan?"

"Yang paling bagus!" Jawab Satria singkat lagi.

"Menurut kami, yang daun sirih lebih baik tuan, karena itu bagus pada kelancaran datang bulan! Tapi mau ukuran panjangnya berapa?"

"Terserah!" Jawab. Satria dingin.

Penjaga Alfamart hanya tersenyum kikuk mendengar penuturan polisi didepannya.

"Saya ambil yang 30cm tuan! Dan juga yang memiliki sayap biar gampang. Mau ambil berapa pics?"

"Secukupnya untuk bulan ini!"

"Dua pics cukup tuan?"

"Hmm!"

"Mau sekalian dengan obat pereda nyerinya tuan?" Satria hanya mengangguk.

Setelah selesai akhirnya Satria pergi ke kasir untuk membayarnya.

"Kirim setiap bulan ke alamat ini dan di tanggal yang sama! Namun, harus produk yang baru keluar bukan kadaluarsa!" Satria menyerahkan Alamat Apartemennya dan nomor tangan kanannya.

"Hubungi nomor itu untuk melakukan pembayaran! Dan jangan lupa juga kirim makanan ringan setiap bulan."

"Baik tuan?" Para penjaga disana ingin sekali menjerit histeris, kenapa ini beda dari yang lain? biasanya laki-laki romantis yang pernah mereka temui akan memborong semua produk, namun kali ini tidak, menurut mereka ini paling romantis.

Semua wanita akan bahagia diperlakukan seperti ini, bahkan perihal keluaran produk saja sangat teliti untuk pasangannya, uhhh sangat romantis bukan?.

Satria langsung melenggang pergi menenteng kresek yang berisi pembalut dan obat pereda nyeri untuk Firda dengan tatapan khas datarnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Mana sih polisi itu? Lama banget, aku hampir membeku di kamar mandi ini!" Gerutu Firda.

Tok…tok…tok

Firda langsung membuka pintu kamar mandi sedikit saat mendengar suara ketukan pintu kamar mandi.

Sebuah tangan kekar menyerahkan Paper bag berukuran sedang, tanpa ba-bi-bu Firda langsung meraihnya dan menutup pintu kembali.

Alangkah terkejutnya ia melihat semuanya dengan komplit, dari mulai pembalut, obat pereda nyeri, celana jeans baru berwarna hitam, baju kemeja baru berwarna Abu-abu, dan hal yang memalukan ialah CD pun berada disana. Ingin sekali rasanya Firda berteriak saat ini.

Firda dengan cepat. membersihkan tubuhnya dan mengganti seluruh pakaiannya akibat banyak sekali darah yang keluar.

Ceklek…

Pintu kamar mandi terbuka dan langsung menampilkan Firda dengan pakaian barunya, kemeja tadi Firda masukan karena terlalu panjang dan besar, namun kali ini rambutnya ia kuncir agar tak ribet saat di kamar mandi tadi.

Satria hanya melirik Firda sekilas dan kembali menatap layar komputernya.

"Selesaikan makanmu!" Namun saat Firda ingin kembali ke sofa ia melihat Sofa disana yang sudah berubah warna, apakah polisi itu menggantinya? pikir Firda.

"Maaf!" Satria mengangkat satu alisnya tanda bertanya.

"Karena kecerobohanku aku menodai Sofa ruanganmu!"

"Jangan dipikirkan! Itu hal kecil bagiku!" Jawab Satria enteng.

Tetap saja Firda merasa tidak enak kali ini walaupun Satria berbicara seperti itu.

"Kau sudah selesai makan?"

"Hmm! Kau terlalu lama di dalam!"

"Aku kan harus mencuci pakaianku dulu!" Firda langsung mendaratkan bokongnya di sofa berwarna hitam itu.

"Lain kali kau tak perlu mencucinya! Aku tidak mau kau sakit, nanti siapa yang akan dijadikan babu olehku?" Ucap Satria Datar.

Baru saja Firda akan terbang dengan ucapan diawal eh ternyata ia dijatuhkan olehnya di akhir kalimatnya. Menyebalkan bukan?.

"Aku sudah tidak selera makan, aku akan pulang!"

"Kau. sudah meminum obat peredanya?"

"Nanti ku minum di Apartemen!"

"Hmm!"

"Aku sudah memesan taksi online, tunggu saja diluar, satu menit lagi sampai!" Ucap Satria yang masih fokus mengotak-atik komputer didepannya.

"Hmm, oke!" Firda langsung keluar dari ruangan Satria, saat keluar, banyak sekali pasang mata yang menyapanya ramah, tentu saja Firda menyapa balik dan tersenyum ramah.

Saat diluar, akhirnya pesanan Satria datang.

"Pak ke alamat ini dulu ya!"

"Baik non!"

Mobil taksi yang ditumpangi kini membelah jalanan yang sudah cukup sepi karena jam kerja juga sudah mulai.

Saat ini ia berniat untuk menemui temannya yaitu Sasa, ia berkomunikasi dengan Sasa lewat Instagram, karena nomor WhatsApp nya baru akibat diganti oleh Polisi aneh itu.

Sasa mengajaknya bertemu ditaman kota yang tidak jauh dari tempat kerjanya dulu.

"Sampai non!"

"Terima kasih pak! Ini uangnya!"

"Maaf non pesanan ini sudah di bayar oleh Pak Satria!"

"Emhh baiklah!"

"Saya tunggu disini ya non!"

"Tidak usah pak! nanti saya bisa cari taksi lain kok! Lagian saya kayaknya lama deh!"

"Tapi non alamat tujuannya kan bukan disini!"

" Tidak apa-apa pak! Bapak kan harus cari penumpang lain juga."

"Baiklah Nona saya permisi!"

Setelah taksi itu pergi akhirnya Firda memutuskan untuk duduk di salah satu bangku taman kota, sepertinya Sasa belum datang, pikir Firda.

"FIRDAAA!" Teriak Sasa yang baru saja turun dari Ojol.

"Sasa kau membuat semua orang menatapku!" Tegur Firda.

"Hehe maaf Fir, soalnya aku kangen banget sama kamu!" Sasa langsung memeluk Firda yang Langsung di balas oleh sang empunya.

"Gimana kabarmu? kamu sehatkan? kok dipecat dari toko malah kayaknya makin tambah cantik dan bahagia amat nih!"

"Emhhh banyak sekali Sa yang kulalui ini, eh gimana kabar toko?" Tanya Firda mengalihkan pembicaraan.

"Wihh tambah rame banget, tapi kemarin pas kamu dipecat tanpa alasan pemilik aslinya datang dan bikin perhitungan sama senior menyebalkan itu. Tadinya sih kamu mau ditarik kerja lagi Fir, tapi gak ada yang tahu tempat tinggal kamu!"

Setelah berbincang lama dengan Sasa, akhirnya Sasa kembali ke toko kue karena tak enak jika harus ijin terlalu lama.

Kini Firda Sedang menunggu taksi melewat, namun selama lima belas menit tak ada satupun taksi yang berhenti.

"Firda!" Suara panggilan yang sangat lembut itu membuat Firda mengalihkan pandangannya.

"I…ibu!" Yaps dia adalah Rani Tirani sang ibu yang tega menjualnya demi keegoisannya.

"Firda sayang kamu baik-baik aja kan?" Firda langsung membeku saat mendengar ucapan ibunya itu dan lebih kagetnya lagi ibunya kini memeluknya dengan erat.

"Firda baik kok Bu! Ibu juga baikkan?"

"Tentu saja Sayang, ibu baik-baik saja! Adikmu merindukanmu loh!"

"oh yah?" Antara percaya dan tidak percaya Firda mendengarnya.

"Ibu mau minta maaf atas kelakuan ibu selama ini kepada kamu Sayang! Kamu mau Maafin ibu kan?" Tanya Rani dengan raut wajahnya yang sudah sembab akibat menangis.

"Firda maafkan ibu kok! Ibu gak usah minta maaf."

"Ibu senang mendengarnya!"

"Kamu pulang yah sayang! Kita hidup bareng-bareng lagi!" Ucap Rani.

Firda langsung membeku mendengarnya, antara senang dan tidak senang, sebenarnya saat ini ia bertemu ibunya, rasa trauma itu selalu datang menghampirinya, siksaan, pukulan, bentakan, selalu ia dapatkan dan memori itu seakan tak ingin hilang dari kepalanya, yah walaupun ia berusaha melupakan hal tersebut.

Ia juga sebenarnya masih kecewa sama ibunya, ia tak menyangka ibunya dengan tega mencelakai ayahnya yang berstatus sebagai suaminya sendiri.

"Ibu maaf tapi Firda gak bisa ikut ibu!"

"Tapi kenapa sayang?" Ucap Rani kecewa.

"Karena aku tak akan bisa kembali lagi, ibu sudah menjual ku pada orang lain, aku harus bayar uang yang senilai dengan yang ia berikan pada ibu dulu!" Jawab Firda lemah.

"Maafkan ibu, kamu jadi seperti ini gara-gara ibu!" Tangis Rani sudah pecah.

"Ibu! Ini semua sudah takdir, aku senang bisa lihat ibu berubah, namun jujur saja Firda masih kecewa dengan ibu, kenapa ibu celakai ayah?"

"Firda kamu kabur saja dari laki-laki hidung belang itu, ibu yakin ia tak akan tahu rumah kita!" Ucap Rani.

"Maaf ibu! Firda gak bisa!" Firda langsung berlari dari hadapan ibunya seakan tuli saat ibunya memanggil namanya.

' Firda trauma Bu! Firda takut, hiks '

Tanpa sadar air mata Firda terus keluar, ia mencegat taksi yang melewat dan untungnya berhenti.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ela Fadillah

Ela Fadillah

owh ibu kandung,kirain ibu tiri...ko jahat bget,,,jangan"firda bukan anak asli.

2024-01-09

0

ibeth wati

ibeth wati

Firda klo di depan satria berani banget kayak wanita strong tp klo didepan ibu dan adiknya yg notabenya jahat justru lemah ...yg kuat Firda lawan itu wanita" jelmaan iblis

2023-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Firda
2 2. Dia menyebalkan
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Satria
5 5. Kepulangan Ayah
6 6. Kabar Buruk
7 7. Kepahitan
8 8. Kemarahan Satria
9 9. Pulang
10 10. Kekejaman Rani
11 11. Tempat Baru
12 12. Kecewa
13 13. Lembar Baru
14 14. Di pijat
15 15. Bukan koala!
16 16. Datang Bulan
17 17. Permintaan Maaf
18 18. Rangga
19 19. Aku bukan Jalang!!
20 20. Laki-laki Brengsek!!!!
21 21. Trauma
22 22. Trauma II
23 23. Rumah Baru
24 24. Karma?
25 25. Tanpa Alas Kaki
26 26. Syarat?
27 27. Gara-gara Obat Tidur
28 28. Kabar Bahagia?
29 29. Kerinduan yang Datang
30 30. Apartemen Baru
31 31. Cemburu?
32 32. Badmood
33 33. Fitting Baju
34 34. Kembali Bekerja
35 35. Salah Paham
36 36. Berubah dan Marah
37 37. Masih Peduli
38 38. Amera
39 39. Maaf
40 40. Satu Hoodie?
41 41. Kesedihan yang kembali
42 42. Demam
43 43. Sup ayam
44 44. Luka
45 45. Bertemu Ibu
46 46. Peluk Manja
47 47. Sejuta Keberanian
48 48. Dimana Kotak itu?
49 49. Hukuman
50 50. Ngidam Sintia
51 51. Satria yang Meresahkan
52 52. Ancaman Anita
53 53. Hilang
54 54. Merasa Bersalah
55 55. Meresahkan lagi
56 56. Panti Asuhan
57 57. Ikut Rapat
58 58. Melarikan diri
59 59. Rencana Pernikahan
60 60. Gedung
61 61. Laura dan Anita
62 62. Cemas
63 63. Tidak boleh bertemu
64 64. H-1
65 65. SAH
66 66. Balon udara
67 67. Satria dan Firda
68 68. Rencana Bulan Madu
69 69. Membuka Hati?
70 70. Kepribadian Anita
71 71. Jalan-jalan yang gagal
72 72. Kehilangan kepercayaan diri!
73 73. Kehilangan Jejak
74 74. Jepang
75 75. Go to Korea
76 76. Marah
77 77. Ancaman Rani
78 78. Pulang
79 79. Ketemu Sasa
80 80. Kecelakaan
81 81. Donor Darah?
82 82. Aldo
83 83. Ayah?
84 84. Alter Ego
85 85. Keluarga Gabriel
86 86. Masih Marah
87 87. Kotak Hitam
88 88. Isi surat
89 89. Kebenaran yang terungkap
90 90. Rio
91 91. Keluarga Yang lengkap
92 92. Kucing di mansion
93 93. Maid bayaran
94 94. Mengakhiri hubungan
95 95. Masuk Angin?
96 96. Ingin Seblak
97 97. Kabar Bahagia
98 98. Mengakhiri Hidup
99 99. Hampir Salah Paham
100 100. Amukan Anita
101 101. Biji kacang
102 102. Trauma yang kembali
103 103. Sedikit pelajaran
104 104. Tuan William
105 105. Nona Muda
106 106. Ngidam Firda
107 107. Maid Baru
108 108. Satria yang diabaikan
109 109. Rencana Firda
110 110. Satria Vs Farhan
111 111. Rena
112 112. Alarm Bahaya
113 113. Terlambat?
114 114. Kehilangan
115 115. Kembali Tersenyum
116 116. Putus Asa
117 117. Usaha Arsen
118 118. Satria yang kalut
119 119. Unboxing Hadiah
120 120. Satria yang Cemburu
121 121. Baikan
122 122. Habis Terjual
123 123. Kecelakaan
124 124. Kehilangan
125 125. Kesedihan Firda
126 126. Masih Sama
127 127. Drop
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Kehidupan Firda
2
2. Dia menyebalkan
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Satria
5
5. Kepulangan Ayah
6
6. Kabar Buruk
7
7. Kepahitan
8
8. Kemarahan Satria
9
9. Pulang
10
10. Kekejaman Rani
11
11. Tempat Baru
12
12. Kecewa
13
13. Lembar Baru
14
14. Di pijat
15
15. Bukan koala!
16
16. Datang Bulan
17
17. Permintaan Maaf
18
18. Rangga
19
19. Aku bukan Jalang!!
20
20. Laki-laki Brengsek!!!!
21
21. Trauma
22
22. Trauma II
23
23. Rumah Baru
24
24. Karma?
25
25. Tanpa Alas Kaki
26
26. Syarat?
27
27. Gara-gara Obat Tidur
28
28. Kabar Bahagia?
29
29. Kerinduan yang Datang
30
30. Apartemen Baru
31
31. Cemburu?
32
32. Badmood
33
33. Fitting Baju
34
34. Kembali Bekerja
35
35. Salah Paham
36
36. Berubah dan Marah
37
37. Masih Peduli
38
38. Amera
39
39. Maaf
40
40. Satu Hoodie?
41
41. Kesedihan yang kembali
42
42. Demam
43
43. Sup ayam
44
44. Luka
45
45. Bertemu Ibu
46
46. Peluk Manja
47
47. Sejuta Keberanian
48
48. Dimana Kotak itu?
49
49. Hukuman
50
50. Ngidam Sintia
51
51. Satria yang Meresahkan
52
52. Ancaman Anita
53
53. Hilang
54
54. Merasa Bersalah
55
55. Meresahkan lagi
56
56. Panti Asuhan
57
57. Ikut Rapat
58
58. Melarikan diri
59
59. Rencana Pernikahan
60
60. Gedung
61
61. Laura dan Anita
62
62. Cemas
63
63. Tidak boleh bertemu
64
64. H-1
65
65. SAH
66
66. Balon udara
67
67. Satria dan Firda
68
68. Rencana Bulan Madu
69
69. Membuka Hati?
70
70. Kepribadian Anita
71
71. Jalan-jalan yang gagal
72
72. Kehilangan kepercayaan diri!
73
73. Kehilangan Jejak
74
74. Jepang
75
75. Go to Korea
76
76. Marah
77
77. Ancaman Rani
78
78. Pulang
79
79. Ketemu Sasa
80
80. Kecelakaan
81
81. Donor Darah?
82
82. Aldo
83
83. Ayah?
84
84. Alter Ego
85
85. Keluarga Gabriel
86
86. Masih Marah
87
87. Kotak Hitam
88
88. Isi surat
89
89. Kebenaran yang terungkap
90
90. Rio
91
91. Keluarga Yang lengkap
92
92. Kucing di mansion
93
93. Maid bayaran
94
94. Mengakhiri hubungan
95
95. Masuk Angin?
96
96. Ingin Seblak
97
97. Kabar Bahagia
98
98. Mengakhiri Hidup
99
99. Hampir Salah Paham
100
100. Amukan Anita
101
101. Biji kacang
102
102. Trauma yang kembali
103
103. Sedikit pelajaran
104
104. Tuan William
105
105. Nona Muda
106
106. Ngidam Firda
107
107. Maid Baru
108
108. Satria yang diabaikan
109
109. Rencana Firda
110
110. Satria Vs Farhan
111
111. Rena
112
112. Alarm Bahaya
113
113. Terlambat?
114
114. Kehilangan
115
115. Kembali Tersenyum
116
116. Putus Asa
117
117. Usaha Arsen
118
118. Satria yang kalut
119
119. Unboxing Hadiah
120
120. Satria yang Cemburu
121
121. Baikan
122
122. Habis Terjual
123
123. Kecelakaan
124
124. Kehilangan
125
125. Kesedihan Firda
126
126. Masih Sama
127
127. Drop

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!