Dua orang di masa lalu

Selina masih memeluk Bryan dengan erat sambil mengatakan sesuatu yang tidak Bryan mengerti. Bryan berusaha menyingkirkan Selina yang memeluknya dengan sangat erat itu.

Selina tersenyum puas melihat Alma yang berjalan dengan gontai, sudah pergi keluar dari restoran itu. Dalam hatinya Selina merasa marah karena Bryan menyiapkan kejutan untuk Alma. Padahal dulu Bryan tidak pernah memperlakukan nya dengan romantis seperti yang Bryan lakukan pada Alma.

" Kamu sudah gila ya?! Apa yang kamu lakukan disini, Selina?!!" teriak Bryan marah

" Ya, aku mau ketemu kamu lah "

" Pergi kamu dari sini !" seru Bryan kesal

" Kenapa kamu jadi kayak gini Bryan? aku pulang ke Indonesia cuma buat ketemu sama kamu. "

" Kalau kamu berbuat seperti ini agar kamu dimaafkan. Lupakan saja semuanya Selina, rasa ku buat mu udah mati !"

" tidak Bryan, aku percaya kamu masih mencintai aku. Bahkan karena aku ninggalin kamu, kamu jadi cowok playboy. Sekarang aku udah balik, aku kembali sama kamu Bryan. Aku gak akan ninggalin kamu lagi "

Selina masih memegang tangan Bryan meskipun Bryan menepisnya berkali-kali. Bryan heran kenapa Selina bisa tau kalau dia ada di restoran itu dan datang pada saat yang tepat.

Selina memohon agar Bryan mengizinkannya untuk berbicara dengan pria itu sebentar saja. Merasa suasana yang sudah kacau dengan kehadiran Selina, ia pun menghubungi Alma yang masih ada di sekitaran tempat parkir.

Selina merasa percaya diri bahwa ia lebih penting daripada Alma yang berstatus sebagai istri Bryan. Karena Selina adalah cinta pertama Bryan sekaligus mantan pacar Bryan yang sulit dilupakan.

" Kamu dimana?" tanya Bryan

" Saya masih di rumah pak " jawab Alma sambil melihat Bryan yang sedang duduk di kursi yang ada di dalam restoran dan berhadapan dengan Selina.

" kamu jangan kesini, maaf kita undur dulu makan malam bersamanya ke lain hari ya. Hari ini aku ada urusan mendadak di kantor "

Maaf aku bohong sama kamu Alma. Belum saat nya kamu tau tentang masa lalu aku. Termasuk Selina.

Hatinya terluka seperti tersayat pisau, mendengar kebohongan Bryan tepat di depan matanya sendiri.

" Iya pak gak papa, pak " Alma tersenyum pahit, menahan air mata nya

Kenapa kamu harus bohong? katanya kita mau saling terbuka, tapi kenapa hal seperti ini saja kamu harus bohong? apa ini karena aku dia sangat penting buat kamu?

" Kamu mau makan malam apa? aku akan pesankan sekarang untukmu ya?" tanya Bryan dengan nada yang lembut

" Tidak usah pak, saya bisa masak sendiri di rumah. Bapak mau saya buatkan makanan sekalian?" tanya Alma berusaha untuk ramah

" Tidak perlu, aku makan di luar " jawab Bryan

" Baiklah kalau begitu pak "

" Aku mungkin akan pulang agak malam, kunci pintunya rapat-rapat. Kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi aku " kata Bryan lembut

" Iya "

Tut..

Kali ini Alma yang memutuskan panggilan nya lebih dulu dari pada Bryan. Wanita itu menahan kesal dan kecewa nya dengan kebohongan Bryan yang terlihat di depan matanya. Saat ini ia ingin sekali menangis. Ia merasa seperti orang bodoh dan berharap cinta dari Bryan.

Hatinya semakin sakit saat mendengar beberapa pelayan restoran itu membicarakan Bryan yang menyewa seluruh restoran untuk mengatakan cinta pada pacarnya.

Sementara itu Andre sedang menunggu dan duduk duduk di salah satu warung yang ada di sekitar restoran.

" Pasti Presdir sedang makan malam romantis dengan nona Alma. Aku tunggu disini saja deh mereka pasti akan cukup lama berada di dalam " gumam Andre sambil meminum kopi nya dengan santai

*****

Namun, bayangan dan harapan Andre salah besar !

Presdir nya itu sedang bersama dengan Selina bukan nya dengan Alma. Dan dimanakah Alma?

Gadis itu keluar dari restoran itu dengan gontai. Langkahnya menjadi serampangan, dan agak terhuyung. Kepalanya pusing dan sakit, tapi dibandingkan kepalanya yang sakit, hatinya yang lebih sakit.

" Bodoh, sudah jelas-jelas kamu tidak ada dihatinya sama sekali. Kenapa kamu masih terbawa perasaan dengan kebaikan dan kelembutan nya? bisa aja dia seperti itu karena kasihan padamu Alma ! bahkan setelah dia mencium kamu, dia bahkan tidak mengatakan dia menyukaimu bukan? lalu kenapa kamu mengartikan tindakan nya malam itu sebagai rasa suka? tapi ini bukan salah ku juga sih, dia sendiri yang bersikap lembut padaku dan bersikap baik padaku, siapapun pasti akan mengira perasaan nya sama seperti ku. "

Alma kesal sambil berjalan keluar dari area restoran mewah itu. Tadinya ia ingin memberitahu Andre, tapi ia mengurungkan niatnya karena malas. Wanita itu berjalan ke halte bus dan duduk di bangku panjang yang ada disana. Sambil menunggu taksi atau ojeg yang lewat di depannya, wajahnya terlihat tidak bersemangat. Hatinya masih terasa sakit, karena dibohongi oleh Bryan.

Tanpa sadar ia menangis, ia bersyukur karena tidak ada orang di sekitar halte bus itu.

" Kenapa air mata ini tidak berhenti? benar-benar menyebalkan "

Alma kaget saat ada seseorang yang tiba-tiba menyodorkan sapu tangan padanya. Lalu gadis itu mendongakkan kepala nya dan melihat sosok yang menyodorkan sapu tangan berwarna putih itu padanya.

" Kamu suka sekali ya mangkal di halte bus. Waktu itu kamu lagi nendang nendang kaleng, sekarang kamu lagi nangis" Leon tersenyum pada Alma yang duduk di kursi itu menatapnya dengan bingung.

" Pak Leon?" kata Alma sambil berdiri dari kursinya. " Saya tidak menangis kok "

" Oh ya?" Leon tersenyum dan menatap Alma dengan tidak percaya.

CLAK CLAK.

TES TES

ZRASHH

Tetesan air secara tiba-tiba jatuh dari langit membasahi bumi, membuat tubuh Leon dan Alma kebasahan.

" Yah.. hujan " Alma tersenyum senang saat melihat hujan.

" Kita neduh dulu di mobilku " kata Leon sambil tersenyum

Alma dan Leon berteduh di mobil Leon yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

" Pak Leon, maaf ya mobil bapak jadi kebasahan gara-gara saya " kata Alma merasa tak enak hati

" Haha, santai aja kali. Aku juga membasahi mobilku kok. Oh ya, ngomong-ngomong baju kamu basah semua. "

" Ah iya " Alma melihat dirinya sendiri yang basah kuyup " bapak juga basah kuyup "

" Sedikit. Tapi kamu memakai baju agak terbuka seperti itu, pasti kamu kedinginan " Leon mengambil sesuatu dari tas nya.

Padahal aku sudah berdandan seperti ini untuk bertemu pak Bryan, kayak orang bodoh. Aku malah dijadikan badut disana.

Ternyata ia mengambil sebuah jaket kering dari tas itu lalu dipakaikan ke tubuh Alma.

" Tidak usah pak, nanti kebasahan jaketnya "

" Tidak apa. Aku antar kamu pulang sekarang ya. "

" Tidak usah pak, saya akan pulang sendiri " Alma merasa tak enak hati

Kalau pak Leon mengantarku pulang, dia bisa tau kalau aku tinggal di rumah pak Bryan.

" Aku tidak bisa membiarkan seorang perempuan yang kebasahan pulang sendirian. Apalagi ini sudah malam " kata Leon cemas

" kalau begitu, tolong antar saya ke kost san Mia !" seru Alma

" Kost san Mia?" Leon heran

Leon bertanya-tanya kenapa Alma pulang ke kosan Mia bukan pulang ke rumah nya sendiri. Alma berkata bahwa malam ini ia berjanji akan menginap di rumah Mia karena hari besok adalah hari Minggu. Leon pun percaya pada penjelasan Alma. Padahal alasan sebenarnya Alma tidak mau pulang ke rumah Bryan, karena ia mengira Bryan pasti tidak akan pulang ke rumah setelah bertemu kekasih lamanya. Ia tak mau sendirian di rumah yang besar dan megah itu.

Sebelumnya ia memang selalu sendirian, namun entah kenapa sejak tinggal bersama Bryan ia jadi merasa tidak nyaman jika hanya sendirian di rumah itu bersama seorang penjaga rumah.

Alma memeriksa ponsel nya dan tidak ada satupun telpon atau chat dari Bryan. " Pasti dia sedang sibuk dengan wanita cantik itu " gumam Alma pelan

" Kamu bilang apa barusan?" tanya Leon

" Saya tidak bilang apa-apa pak " jawab Alma sambil tersenyum

Apa dia ada masalah ya? kenapa dia nangis?. Leon melihat Alma dengan cemas.

Namun, Alma malah celingukan kesana kemari dan tak sengaja ia melihat sebuah cincin mainan yang berhiaskan kucing tergantung di kaca mobil Leon. Alma seperti mengenali cincin mainan yang dijadikan gantungan di mobil Leon itu.

" Um.. pak Leon." Alma terlihat ragu-ragu

" Ya, Alma?" tanya Leon sambil menyetir

" Gantungan di kaca mobil bapak, unik banget. "

" Haha iya kan, aku juga berfikir itu sangat unik. Sampai aku menggantungnya di kaca mobil ku." Leon sedikit tertawa

" Iya zaman sekarang masih ada orang yang menyimpan benda yang dijual pada zaman dulu saya masih sekolah dasar, mungkin " Alma tersenyum melihat gantungan cincin mainan itu

" Apa kamu tidak mengenalinya Alma?" tanya Leon

" Sebenarnya saya sedikit familiar dengan cincin itu, tapi saya rasa itu bukan ..." Alma terlihat bingung dan terkejut dengan pertanyaan Leon yang

" Jadi kamu ingat Al?" tanya Leon sambil memberhentikan mobilnya ke tepi jalan.

Leon menatap Alma lekat lekat, ada rasa bahagia di hatinya. Alma terlihat bingung dengan wajah polosnya menatap wajah pria yang ada di depan nya itu. " Ingat apa pak?"

" Kamu yang ngasih cincin itu ke aku? kamu ingat?" tanya Leon

" Itu.. "

Leon dan Alma pun sama-sama menceritakan peristiwa masa lalu yang pernah terjadi diantara mereka. 14 tahun yang lalu mereka pernah bertemu di dalam sebuah perjalanan menuju ke Bandung.

Saat itu Leon berusia 10 tahun dan Alma berusia 6 tahun. Ibu mereka adalah teman SMA yang sudah lama tidak bertemu. Dan saat itulah mereka bertemu di dalam bus, mengobrol panjang, Alma dan Leon pun berkenalan. Alma kecil memanggil Leon sebagai pangeran tampan dan melamarnya dengan cincin mainan kesayangan nya yang selalu ia pakai di jarinya.

" Akhirnya kamu ingat juga, padahal aku sudah beberapa kali memberikan kode kepada mu " kata Leon sambil tersenyum

" Bapak mengingat saya? dalam sekali lihat?" tanya Alma

" Sebenarnya tidak sih, tapi aku melihat gantungan di tas kamu waktu itu. Dari situlah aku tau kalau itu kamu, gadis kecil yang melamar ku dengan cincin mainan hehe " Leon tertawaan kecil

" Bapak jangan meledek saya lagi, itu kan masa lalu. Saya jadi malu " Alma terlihat cemberut

" Kamu tidak berubah ya, masih tetap lucu dan polos seperti 14 tahun yang lalu. " Leon tersenyum dan mengelus rambut Alma.

" Begitu kah pak?" tanya Alma

" Iya, tapi ngomong-ngomong panggilan bapak itu sangat tidak nyaman. Kita kan sudah saling mengenal sejak lama " gumam Leon

" Lalu saya harus panggil apa?" tanya Alma

" Gimana kalau kakak tampan " jawab Leon

" Apa?!" Alma kaget dan wajahnya langsung memerah

Dia imut sekali.

Kakak tampan adalah panggilan Alma untuk Leon saat mereka masih kecil. Mereka pun tertawa dan saling bercerita tentang masa lalu dengan gembira. Bagaimana dulu Alma menyelamatkan nya dari kecelakaan mobil yang hampir merenggut nyawa Leon.

Leon dan Alma pun jadi berbicara tidak formal satu sama lain , ketika mereka sudah tau bahwa mereka saling mengenal nya sebelum nya.

Tak lama kemudian mereka sampai di depan kost san Mia. Saat Alma turun dari mobil, Alma akan menelpon Mia. Akan tetapi ponselnya mati karena kehabisan baterai.

" Jadi ini kost san Mia?" tanya Leon sambil melihat kost san berlantaikan dua itu.

" Iya pak, eh kak. Makasih udah nganterin aku kesini "

" Nah gitu dong, bicaranya santai. " Leon tersenyum cerah

Aku tidak menyangka kalau kak Leon adalah pangeran ku waktu kecil. Apakah ini takdir ya?

" Maaf kak, aku tidak bisa menawarkan kakak untuk masuk ke dalam kost-an. Karena ini sudah malam, padahal tadinya aku mau buatkan makanan untuk kak Leon "

" Tidak apa, lain kali saja. Aku akan menagih nya nanti ya Alma " Leon tersenyum

Akhirnya aku bisa dekat lagi dengan kamu Alma.

CEKLEK

Salah satu pintu kost san itu terbuka, terlihat lah Mia yang keluar dari pintu kost-san yang ada di lantai bawah. Ia kaget melihat Alma ada di depan kost-san nya bersama Leon. Mia segera menghampiri Alma dan Leon.

" Selamat malam pak Leon, Alma " Mia menyapa. Mata Mia melihat ke arah Alma dengan penuh pertanyaan.

" Mia, saya titip Alma ya. Jangan lupa ingatkan dia untuk mandi air hangat, dan makan malam. Saya sudah pesankan makan malam untuk kalian, dan sedang dalam perjalanan. " Leon tersenyum hangat

Ada apa sama Alma dan pak Leon? kenapa mereka jadi kelihatan dekat?

" Kak !" Alma kaget dengan kebaikan Leon

" Aku pulang dulu ya, Alma. Sampai ketemu hari Senin di kampus " kata Leon

" Iya kak "

Baik banget kak Leon.

" Sampai ketemu hari Senin juga ya Mia "

" I-iya pak "

wah ini sih udah jelas kalau pak Leon ada hati sama Alma. Gila !. Tanpa sadar mulut Mia ternganga melihat senyuman Leon pada Alma.

Leon masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas pergi dari tempat itu. Alma segera masuk ke dalam kost-san Mia. Dengan semangat, Mia merengek agar Alma menceritakan apa yang terjadi padanya yang bisa bersama Leon, basah kuyup dan kenapa ia bisa memakai gaun.

Alma menahan ceritanya, ia mandi dan mengeringkan badannya. Jaket Leon digantungnya dengan hati-hati di gantungan yang ada di kamar mandi Mia.

" Mia, aku nitip jaket kak Leon dulu di kamar mandi kamu sama baju aku juga. Besok aku mau cuci "

" Ada apa ini Al? " tanya Mia sambil melahap fried chicken yang sudah di pesan delivery oleh Leon.

" Kamu pasti punya banyak pertanyaan ya, baiklah akan aku ceritakan " Alma duduk di depan Mia.

****

Satu jam berlalu,

Bryan dan Selina masih berada di dalam restoran itu. Selina bercerita tentang kepergian nya keluar negeri demi mengejar cita-cita nya, ia meminta maaf pada Bryan atas semua yang ia lakukan di masa lalu, meninggalkan nya begitu saja tanpa kabar. Bryan menanggapi wanita itu tanpa perasaan (dingin ).

" Apa maksud kamu dengan meminta maaf seperti ini?" tanya Bryan

" Ayo kita balikan lagi kaya dulu Bryan " jawab Selina

Bryan mengangkat sedikit bibirnya, wajah nya masih terlihat dingin. " Balikan? "

" Ya, aku akan memperbaiki semuanya. Semua kesalahanku "

" memperbaiki kesalahan? apa menurutmu ini hal yang bisa diperbaiki?"

" Aku janji, aku tidak akan meninggalkan kamu lagi. Sekarang aku akan terus ada disisi kamu Bryan " wanita itu terlihat seperti akan menangis

" Tidak ada yang perlu diperbaiki lagi. Perselingkuhan kamu, kepergian kamu tanpa kabar, dan kepercayaan ku padamu. Tidak ada yang bisa diperbaiki, Selina. Kamu sudah menghancurkan nya 3 tahun yang lalu. Dan aku juga sudah menikah " Bryan beranjak dari kursinya dan melangkah pergi meninggalkan Selina.

Tidak ! satu satunya yang bisa menjadi istri Bryan adalah aku. Hanya aku.Bryan juga hanya mencintai ku.

Selina mengepal tangannya dengan kesal, ia melihat Bryan sudah berjalan sampai di depan restoran. Wanita itu tidak diam saja, ia mengejar Bryan dan memeluk pria itu dari belakang.

" Selina ! apa yang kamu lakukan?! lepas !"

" Bryan aku yakin masih ada perasaan yang tersisa untuk ku. Kamu masih mencintai ku, aku tau itu. " Selina memegang erat Bryan

Bryan mendorong Selina dengan kasar. Terlihat jelas wajahnya yang kesal dengan perlakuan Selina padanya. " Kamu gila ya Selina?!"

Andre kaget melihat Bryan berpelukan dengan Selina dan bukannya dengan Alma. Ia segera menghampiri bos nya itu.

" Loh, kemana nona Alma?" tanya Andre bingung

" Bukannya dia ada di rumah "

" Di rumah? apa maksud bapak? sekitar 1 jam yang lalu saya mengantarnya ke depan restoran untuk menemui bapak " terang Andre yang terlihat kebingungan

" Apa??!" Bryan kaget mendengar nya.

Apa dia sempat melihat aku dan Selina?

...---***---...

Apakah dua orang di masa lalu mereka akan menganggu hubungan mereka?

Tunggu di chapter berikutnya ya readers 😘❤️

jangan lupa like dan komen nya 😘

Terpopuler

Comments

Sari Mulia

Sari Mulia

ceo-nya aja yg bodoh !!!

2022-07-04

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

alma melihat mu bryan

2022-06-30

0

Heny Ekawati

Heny Ekawati

syukurin lo alma dg leon aj tor

2022-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Membahas kontrak
3 Dosen baru
4 Kehidupan Alma
5 Istri Bryan Alvaro Aditama
6 Pangeran Narsis
7 Pikiran Liar
8 Jangan lupa dia playboy
9 Hari pertama di rumah mertua
10 Masalah
11 Topeng Jason
12 Berharap
13 Ada rasa
14 Mulai cemburu
15 Bertemu di pesta
16 Ciuman pertama
17 Mulai dari awal
18 Kepercayaan
19 Hadirnya Selina
20 Dua orang di masa lalu
21 Pernyataan cinta
22 Kita suami istri
23 Ulang tahun Laura
24 Pelakor beraksi
25 ITS over
26 Cerai
27 Hilangnya kesucian
28 Selamat tinggal Bryan
29 Ada yang aneh pada tubuhku?
30 Siapa ayah bayi itu?
31 Hancur !
32 6 tahun kemudian
33 Rencana Kelvin
34 Akhirnya bertemu juga
35 Tertampar kenyataan
36 Mereka anakku, bukan anak kita
37 Perceraian kedua Bryan
38 Pernyataan cinta Leon
39 Kebenaran pahit
40 Mengejar kembali mantan istri
41 Leon kembali
42 Kesempatan untuk Bryan
43 Jawaban untuk Leon
44 Ingatlah hari ini
45 Bryan Alma jadian?
46 Firasat buruk
47 Alma sakit
48 Ayo putus?
49 Good bye masa lalu!
50 Jangan pergi Leon!
51 Surprise
52 Malam di Paris
53 Paris menjadi saksi
54 Berita bahagia
55 Alma ngambek?
56 Prewedding
57 7 hari lagi?
58 Acara reuni
59 Sayang! aku mencintaimu
60 Janji suci Albry
61 Malam pertama yang sebenarnya?
62 Nyonya Aditama
63 Leon Laura
64 Dua couple
65 Selina tidak waras?
66 Akhir dari Selina
67 Seperti tikus dan kucing
68 Wisuda si kembar
69 Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70 Bulan madu (1)
71 Bulan madu (2)
72 Nenek sakit ya?
73 Akhir dari bulan Madu
74 Semoga kamu bahagia
75 Kenangan bersama nenek
76 Accident
77 Putus hubungan
78 Kamulah takdirku
79 Aku percaya padamu
80 Maafkan aku Bryan
81 Kenapa belum pulang?
82 Badai ( End Season 1 )
83 Konferensi pers (S2)
84 Masih marah?
85 Istriku semakin seksi
86 Peri cantik
87 Menengok Dede bayi?
88 Hati-hati suamiku
89 Mengambil alih
90 Bryan berubah
91 Luluh
92 Rahasia terkuak
93 Kebenaran
94 Papa kangen kalian
95 Persalinan
96 Terimakasih sudah kembali
97 Anggota keluarga baru
98 Penyambutan
99 Sekretaris kakak ipar
100 Di panggil kepala sekolah?
101 Akhir dari semuanya( End Season 2)
102 Pengumuman
103 Prolog ( SILC season 3 )
104 Bab 1. Hari pertama sekolah
105 Bab 2. MOS
106 Bab 3. Kei kelinci
107 Bab 4. Mr genius cold man
108 Bab 5. Lo lagi?
109 Bab 6. Kerja paruh waktu
110 Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111 Bab 8. Junai
112 Bab 9. Kejadian tidak terduga
113 Bab 10. Albry, ayo pulang!
114 Bab 11. Albry sudah pergi
115 Bab 12. Pemakaman
116 Bab 13. Tinggal Kenangan
117 Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118 Bonus visual karakter
119 Bab 15. Naina ngambek
120 Visual karakter 2
121 Bab 16. Balap motor
122 Bab 17. Dasar tidak peka
123 Bab 18. Cowok bucin
124 Bab 19. Pelajaran olahraga
125 Bab 20. Rumah sakit
126 Bab 21. Risya ditangkap
127 Bab 22. Pembunuh Albry
128 Bab 23. Kompak
129 Bab 24. Memohon
130 Bab 25. Monster kecil
131 Bab 26. Putusan pengadilan
132 Bab 27. Cinta dalam hati
133 Bab 28. Sebelum ujian
134 Bab 29. Mengantar pulang
135 Bab 30. Aku suka kamu
136 Bab 31. Resmi pacaran?
137 Bab 32. NINAINA!!
138 Bab 33. Kasih sayang keluarga
139 Bab 34. Exam Day
140 Bab 35. Angry Cat
141 Bab 36. Juna tuan muda
142 Bab 37. Naik kelas malah galau?
143 Bab 38. Curhat
144 Bab 39. Permohonan maaf
145 Bab 40. Satu tahun berlalu
146 Bab 41. Tak sepaham
147 Bab 42. Acara makan malam
148 Bab 43. Kecewa
149 Bab 44. Kamu jahat
150 Bab 45. Tanpa Juna
151 Bab 46. Hidup baru
152 Bab 47. Telpon misterius
153 Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154 Bab 49. Aku pengecut
155 Bab 50. Pertemuan di bandara
156 Bab 51. Perusahaan A-Tech
157 Bab 52. Rasa bersalah Keira
158 Bab 53. Juna kembali
159 Bab 54. I miss you
160 Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161 Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162 Bab 57. Keira buka mulut
163 Bab 58. Maaf dan terimakasih
164 Bab 59. Kesempatan kedua
165 Bab 60. Di pameran
166 Bab 61. Ada yang cembukor
167 Bab 62. Siapa friendzone?
168 Bab 63. Cari kesempatan
169 Bab 64. Kita bukan teman lagi
170 Bab 65. Lampu hijau
171 Bab 66. Kelvin curhat
172 Bab 67. Menggoda Naina
173 Bab 68. Restu
174 Bab 69. Isi daya
175 Bab 70. Jadi begini rasanya
176 Bab 71. Keira marah
177 Bab 72. Baikan
178 Bab 73. Dua bunga dua coklat
179 Bab 74. Libur untuk Theo
180 Bab 75. Arti cemburu
181 Bab 76. Ke rumah calon mertua
182 Bab 77. Aku pilih Juna
183 Bab 78. Maaf kak Theo
184 Bab 79. Star of Heaven
185 Bab 80. Cinta sepihak
186 Bab 81. Pura-pura
187 Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188 Bab 83. Lamaran ala drakor
189 Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190 Bab 85. Pingsan
191 Bab 86. Siapa dia?
192 Bab 87. Citra
193 Bab 88. Tak sepaham
194 Bab 89. Juna cemas
195 Bab 90. Dia tunangan ku
196 Bab 91. Hadiah untuk Keira
197 Bab 92. Kecelakaan
198 Bab 93. Leukimia
199 Bab 94. Kita kembar
200 Bab 95. Sabar
201 Bab 96. Naina pulang
202 Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203 Bab 98. Aku sayang kamu
204 Bab 99. Menguji cinta (1)
205 Bab 100. Menguji cinta (2)
206 Bab 101. Restu
207 Bab 102. Juna curiga
208 Bab 103. Kambuh
209 Bab 104. Gaun pengantin
210 Bab 105. Terkuak
211 Bab 106. Menjelang pernikahan
212 Bab 107. Wedding 2K
213 Bab 108. Naina tidak mungkin..
214 Bab 109. Harus kuat
215 Bab 110. Pulang ke rumah
216 Bab 111. Malam pertama di rumah
217 Bab 112. Juna semangat
218 Bab 113. Pray for Naina
219 Bab 114. Mimpi Naina
220 Bab 115. Kembali
221 Bab 116. Semangat Naina
222 Bab 117. Kemo ketiga
223 Bab 118. Sayang kamu
224 Bab 119. Keira sakit
225 Bab 120. Menantu? cucu?
226 Bab 121. Juna pergi
227 Bab 122. Pregnant
228 Bab 123. Bule nyasar
229 Bab 124. Operasi Naina
230 Bab 125. Wanita psikopat
231 Bab 126. Mahkota wanita
232 Bab 127. Kena mental
233 Bab 128. Rumah sakit lagi
234 Bab 129. Tercipta untukku
235 Bab 130. Before married (1)
236 Bab 130. Before married (2)
237 Bab 131. Teror
238 Bab 132. Body shaming
239 Bab 133. VC
240 Bab 134. Maaf yang terlambat
241 Bab 135. Titip Kayla
242 Bab 136. Sekolah lama
243 Bab 137. Meminta maaf
244 Bab 138. Ancaman Clay
245 Bab 139. Masuk RSJ
246 Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247 Bab 141. Wedding day (2)
248 Bab 142. Masih resepsi
249 Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250 Bab 144. Singapura?
251 Bab 145. Malam pertama JuNai
252 Bab 146. Ngidam ibu hamil
253 Bab 147. Dokter tampan
254 Bab 148. Alhamdulillah
255 Bab 149. Back Jakarta
256 Bab 150. Junior telah hadir
257 Bab 151. Pertengkaran pertama
258 Bab 152. Sensitif!
259 Bab 153. Pingsan
260 Bab 154. Anugerah terindah
261 Bab 155. Suami ngidam
262 Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263 Pengumuman!
264 Second life Liliana
265 promo novel baruku
266 Obsesi Cinta Tuan Mafia
267 Benih Yang Kau Tinggalkan
Episodes

Updated 267 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Membahas kontrak
3
Dosen baru
4
Kehidupan Alma
5
Istri Bryan Alvaro Aditama
6
Pangeran Narsis
7
Pikiran Liar
8
Jangan lupa dia playboy
9
Hari pertama di rumah mertua
10
Masalah
11
Topeng Jason
12
Berharap
13
Ada rasa
14
Mulai cemburu
15
Bertemu di pesta
16
Ciuman pertama
17
Mulai dari awal
18
Kepercayaan
19
Hadirnya Selina
20
Dua orang di masa lalu
21
Pernyataan cinta
22
Kita suami istri
23
Ulang tahun Laura
24
Pelakor beraksi
25
ITS over
26
Cerai
27
Hilangnya kesucian
28
Selamat tinggal Bryan
29
Ada yang aneh pada tubuhku?
30
Siapa ayah bayi itu?
31
Hancur !
32
6 tahun kemudian
33
Rencana Kelvin
34
Akhirnya bertemu juga
35
Tertampar kenyataan
36
Mereka anakku, bukan anak kita
37
Perceraian kedua Bryan
38
Pernyataan cinta Leon
39
Kebenaran pahit
40
Mengejar kembali mantan istri
41
Leon kembali
42
Kesempatan untuk Bryan
43
Jawaban untuk Leon
44
Ingatlah hari ini
45
Bryan Alma jadian?
46
Firasat buruk
47
Alma sakit
48
Ayo putus?
49
Good bye masa lalu!
50
Jangan pergi Leon!
51
Surprise
52
Malam di Paris
53
Paris menjadi saksi
54
Berita bahagia
55
Alma ngambek?
56
Prewedding
57
7 hari lagi?
58
Acara reuni
59
Sayang! aku mencintaimu
60
Janji suci Albry
61
Malam pertama yang sebenarnya?
62
Nyonya Aditama
63
Leon Laura
64
Dua couple
65
Selina tidak waras?
66
Akhir dari Selina
67
Seperti tikus dan kucing
68
Wisuda si kembar
69
Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70
Bulan madu (1)
71
Bulan madu (2)
72
Nenek sakit ya?
73
Akhir dari bulan Madu
74
Semoga kamu bahagia
75
Kenangan bersama nenek
76
Accident
77
Putus hubungan
78
Kamulah takdirku
79
Aku percaya padamu
80
Maafkan aku Bryan
81
Kenapa belum pulang?
82
Badai ( End Season 1 )
83
Konferensi pers (S2)
84
Masih marah?
85
Istriku semakin seksi
86
Peri cantik
87
Menengok Dede bayi?
88
Hati-hati suamiku
89
Mengambil alih
90
Bryan berubah
91
Luluh
92
Rahasia terkuak
93
Kebenaran
94
Papa kangen kalian
95
Persalinan
96
Terimakasih sudah kembali
97
Anggota keluarga baru
98
Penyambutan
99
Sekretaris kakak ipar
100
Di panggil kepala sekolah?
101
Akhir dari semuanya( End Season 2)
102
Pengumuman
103
Prolog ( SILC season 3 )
104
Bab 1. Hari pertama sekolah
105
Bab 2. MOS
106
Bab 3. Kei kelinci
107
Bab 4. Mr genius cold man
108
Bab 5. Lo lagi?
109
Bab 6. Kerja paruh waktu
110
Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111
Bab 8. Junai
112
Bab 9. Kejadian tidak terduga
113
Bab 10. Albry, ayo pulang!
114
Bab 11. Albry sudah pergi
115
Bab 12. Pemakaman
116
Bab 13. Tinggal Kenangan
117
Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118
Bonus visual karakter
119
Bab 15. Naina ngambek
120
Visual karakter 2
121
Bab 16. Balap motor
122
Bab 17. Dasar tidak peka
123
Bab 18. Cowok bucin
124
Bab 19. Pelajaran olahraga
125
Bab 20. Rumah sakit
126
Bab 21. Risya ditangkap
127
Bab 22. Pembunuh Albry
128
Bab 23. Kompak
129
Bab 24. Memohon
130
Bab 25. Monster kecil
131
Bab 26. Putusan pengadilan
132
Bab 27. Cinta dalam hati
133
Bab 28. Sebelum ujian
134
Bab 29. Mengantar pulang
135
Bab 30. Aku suka kamu
136
Bab 31. Resmi pacaran?
137
Bab 32. NINAINA!!
138
Bab 33. Kasih sayang keluarga
139
Bab 34. Exam Day
140
Bab 35. Angry Cat
141
Bab 36. Juna tuan muda
142
Bab 37. Naik kelas malah galau?
143
Bab 38. Curhat
144
Bab 39. Permohonan maaf
145
Bab 40. Satu tahun berlalu
146
Bab 41. Tak sepaham
147
Bab 42. Acara makan malam
148
Bab 43. Kecewa
149
Bab 44. Kamu jahat
150
Bab 45. Tanpa Juna
151
Bab 46. Hidup baru
152
Bab 47. Telpon misterius
153
Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154
Bab 49. Aku pengecut
155
Bab 50. Pertemuan di bandara
156
Bab 51. Perusahaan A-Tech
157
Bab 52. Rasa bersalah Keira
158
Bab 53. Juna kembali
159
Bab 54. I miss you
160
Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161
Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162
Bab 57. Keira buka mulut
163
Bab 58. Maaf dan terimakasih
164
Bab 59. Kesempatan kedua
165
Bab 60. Di pameran
166
Bab 61. Ada yang cembukor
167
Bab 62. Siapa friendzone?
168
Bab 63. Cari kesempatan
169
Bab 64. Kita bukan teman lagi
170
Bab 65. Lampu hijau
171
Bab 66. Kelvin curhat
172
Bab 67. Menggoda Naina
173
Bab 68. Restu
174
Bab 69. Isi daya
175
Bab 70. Jadi begini rasanya
176
Bab 71. Keira marah
177
Bab 72. Baikan
178
Bab 73. Dua bunga dua coklat
179
Bab 74. Libur untuk Theo
180
Bab 75. Arti cemburu
181
Bab 76. Ke rumah calon mertua
182
Bab 77. Aku pilih Juna
183
Bab 78. Maaf kak Theo
184
Bab 79. Star of Heaven
185
Bab 80. Cinta sepihak
186
Bab 81. Pura-pura
187
Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188
Bab 83. Lamaran ala drakor
189
Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190
Bab 85. Pingsan
191
Bab 86. Siapa dia?
192
Bab 87. Citra
193
Bab 88. Tak sepaham
194
Bab 89. Juna cemas
195
Bab 90. Dia tunangan ku
196
Bab 91. Hadiah untuk Keira
197
Bab 92. Kecelakaan
198
Bab 93. Leukimia
199
Bab 94. Kita kembar
200
Bab 95. Sabar
201
Bab 96. Naina pulang
202
Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203
Bab 98. Aku sayang kamu
204
Bab 99. Menguji cinta (1)
205
Bab 100. Menguji cinta (2)
206
Bab 101. Restu
207
Bab 102. Juna curiga
208
Bab 103. Kambuh
209
Bab 104. Gaun pengantin
210
Bab 105. Terkuak
211
Bab 106. Menjelang pernikahan
212
Bab 107. Wedding 2K
213
Bab 108. Naina tidak mungkin..
214
Bab 109. Harus kuat
215
Bab 110. Pulang ke rumah
216
Bab 111. Malam pertama di rumah
217
Bab 112. Juna semangat
218
Bab 113. Pray for Naina
219
Bab 114. Mimpi Naina
220
Bab 115. Kembali
221
Bab 116. Semangat Naina
222
Bab 117. Kemo ketiga
223
Bab 118. Sayang kamu
224
Bab 119. Keira sakit
225
Bab 120. Menantu? cucu?
226
Bab 121. Juna pergi
227
Bab 122. Pregnant
228
Bab 123. Bule nyasar
229
Bab 124. Operasi Naina
230
Bab 125. Wanita psikopat
231
Bab 126. Mahkota wanita
232
Bab 127. Kena mental
233
Bab 128. Rumah sakit lagi
234
Bab 129. Tercipta untukku
235
Bab 130. Before married (1)
236
Bab 130. Before married (2)
237
Bab 131. Teror
238
Bab 132. Body shaming
239
Bab 133. VC
240
Bab 134. Maaf yang terlambat
241
Bab 135. Titip Kayla
242
Bab 136. Sekolah lama
243
Bab 137. Meminta maaf
244
Bab 138. Ancaman Clay
245
Bab 139. Masuk RSJ
246
Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247
Bab 141. Wedding day (2)
248
Bab 142. Masih resepsi
249
Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250
Bab 144. Singapura?
251
Bab 145. Malam pertama JuNai
252
Bab 146. Ngidam ibu hamil
253
Bab 147. Dokter tampan
254
Bab 148. Alhamdulillah
255
Bab 149. Back Jakarta
256
Bab 150. Junior telah hadir
257
Bab 151. Pertengkaran pertama
258
Bab 152. Sensitif!
259
Bab 153. Pingsan
260
Bab 154. Anugerah terindah
261
Bab 155. Suami ngidam
262
Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263
Pengumuman!
264
Second life Liliana
265
promo novel baruku
266
Obsesi Cinta Tuan Mafia
267
Benih Yang Kau Tinggalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!