Hati Bryan merasa lega saat mendapati Alma sedang bersama Mia dan bukannya dengan Leon. Terlihat beberapa gadis di mall terpesona dengan ketampanan Bryan. Melihat banyak gadis yang melirik Bryan, membuat Alma sedikit terganggu.
Bryan melirik ke arah Alma, wajah gadis itu muram tidak seperti biasanya yang selalu ceria dan tersenyum. " Ternyata dia kesal karena cemburu, apa bisa ku anggap itu karena kamu menyukaiku?"
Seperti nya aku menganggu disini, aku harus biarkan pak Bryan berduaan sama Alma.
Mia yang tadinya bilang bahwa ia sedang santai pada Alma, tiba-tiba pamit pulang karena ada urusan di rumah neneknya.
Tinggallah Alma dan Bryan berdua di restoran itu, Bryan pun duduk di depan Alma dan meletakkan bunga yang ia bawa di meja nya, ia berencana menjelaskan semua nya pada Alma tentang Selina yang datang ke kantornya.
Kenapa dia malah kesini? dia kan sibuk di kantor nya. Dan itu bunga untuk siapa? pasti untuk wanita cantik yang tadi kan?
" Kenapa kamu ada disini? bukannya kamu ada bimbingan?" tanya Bryan heran
" i-itu karena pak Leon memindahkan jadwal bimbingan nya ke hari lain " jawab Alma.
" Kamu udah makan siang?" tanya Bryan
" Seperti yang bapak lihat saya baru selesai makan siang " jawab Alma cuek
Bryan melihat makanan yang masih banyak tersisa di piring. " Bukankah kamu selalu bilang mubazir menyisakan makanan?" tanya Bryan
" Itu bukan makanan saya, itu punya Mia " jawab Alma
" Oh ya, makanan buatan kamu enak loh " Bryan tersenyum
" Bapak sudah memakan nya?" tanya Alma
" Sebelum kesini aku sudah makan siang, dan masakan buatan mu enak loh "
" Lalu kenapa bapak kesini? ah kenapa bapak bisa tau saya ada disini?" tanya Alma heran
" Kamu menggunakan kartu ku, mana bisa aku tidak tau. Ada notifikasi nya ke ponselku "
Aku tidak bisa bilang kalau aku memasang GPS di ponselnya. Dan aku tidak bisa bilang kalau ponselnya terhubung dengan ponselku. Nanti aku dikira melakukan tindakan kejahatan.
" Oh begitu ya, pantas saja "
" Kamu marah padaku?" tanya Bryan
" Kenapa saya harus marah tanpa alasan?"
" Bukannya saat ini kamu sedang marah tanpa alasan "
" Kapan saya begitu?"
" sekarang, kamu sedang marah padaku. "
" Tapi saya bukan marah tanpa alasan!"
" Jadi benar ya kamu marah? "
" Saya... "
Alma menunduk karena ketahuan ia sedang marah, Bryan tersenyum lalu memberikan bunga mawar itu pada Alma yang sedang duduk di depannya.
" Hem Hem, ini aku memungutnya di jalan " kata Bryan sambil menyodorkan buket bunga mawar merah itu ke depan Alma. Wanita polos itu tersentuh melihatnya.
" Ini untuk saya?" tanya Alma sambil mengambil bunga itu dari tangan Bryan, dan menciumi nya
Benarkah pak Bryan memungut nya? di bungkus serapi ini, masa dipungut di jalan? pak Bryan ini terkadang lucu.
" Memangnya untuk siapa lagi " jawab Bryan cuek
" Baiklah terimakasih, tapi akan lebih bagus kalau mawar nya berwarna ungu "
Jadi dia suka mawar ungu. Baiklah lain kali aku akan membawakan nya mawar ungu. Meskipun itu jarang ditemukan. Bryan sedikit menengadah mendengar nya.
" Oh ya, tentang wanita yang tadi kamu lihat di ruangan ku dia bukan siapa siapa. Kamu jangan salah paham, aku benar-benar tidak menghubungi nya. Kamu bisa tanyakan itu pada Andre. "
Kenapa dia menjelaskan semua ini dan bersikap baik padaku? itu kan bisa membuat salah paham. Apalagi setelah ciuman itu. Bahkan setelah nya ia tidak bilang kalau dia menyukai ku.
Melihat Alma yang diam saja, membuat Bryan berfikir bahwa Alma tidak mempercayai nya. Saat akan Bryan akan menjelaskan nya sekali lagi, Alma memotong ucapan nya.
" Saya percaya pada bapak, jadi bapak jangan menjelaskan nya lagi " kata Alma
" Benarkah?"
" Iya pak "jawab Alma
" Terimakasih sudah percaya padaku, seterusnya juga kamu harus terus percaya padaku. " kata Bryan " Eh, pipimu kenapa bisa memerah lagi? apa yang terjadi?" tanya Bryan sambil menyentuh pipi Alma yang ditampar oleh Ny. Delia.
Bukankah pipinya yang ditampar mama sudah sembuh?
" Auw.. "
" Jawab aku, kamu kenapa? apa ada seseorang yang menindas mu?" tanya Bryan cemas
Alma tiba-tiba teringat kata-kata Mia yang mengatakan bahwa seorang pria yang benar-benar menyukai seorang wanita pasti akan memperhatikan wanita yang disukai nya sampai ke detail detailnya. Dari tubuhnya, bahkan sampai perasaan wanita itu. Kini Alma merasakan bahwa Bryan sedang menaruh perhatian padanya.
" Tidak apa apa pak, ini hanya terjatuh "
" Terjatuh? kamu bilang luka seperti ini karena terjatuh? kamu menganggap ku bodoh ya?" tanya Bryan
" I-ini karena make up, kulit pipi saya jadi memerah seperti ini.."
" Kamu tidak pandai berbohong, ya sudah kalau kamu tidak mau bilang. Biar aku yang cari tau sendiri " kata Bryan kesal
Bryan berjalan mendahului Alma, ia terlihat kesal. Alma mengekori Bryan dari belakang sambil memegang bunga pemberian Bryan.
Sebelum kembali ke kantor, Bryan mengantar Alma kembali ke rumah mereka. Bryan pun kembali ke kantornya untuk melakukan pekerjaan nya.
Di tengah-tengah pekerjaan nya, Bryan menerima telpon yang kurang menyenangkan dari ibunya. Ny. Delia sangat marah pada Bryan karena Bryan memberikan 30 persen sahamnya pada Alma.
" Kamu tidak harusnya seperti itu, dia kan cuma istri kontrak kamu !"
" Ma, tolong jangan terlalu ikut campur sama urusan ku dan istriku. Apalagi tentang saham "
" Bryan, Kenapa kamu memberikan saham kamu sama dia? apa kamu sudah menyentuh nya? kalian tidak mungkin tidur bersama kan?" tanya Ny. Delia
" Kami belum melakukan nya "
" Apa maksud kamu? jadi kamu mau melakukan nya?"
" Bukankah pasangan suami istri wajar melakukan hal itu " jawab Bryan santai
" Apa? apa sekarang kamu menganggap gadis kampungan itu sebagai istri mu?" tanya Ny. Delia semakin naik pitam.
" Jangan panggil dia gadis kampungan lagi ma! dia punya nama " kata Bryan sinis
" BRYAN ! kamu berani bicara sinis pada mama cuma karena dia? seperti nya otak kamu sudah teracuni sama dia. Ingat tujuan awal kamu nikah sama dia itu demi apa !" suara Ny. Delia terdengar kesal, ia mengingatkan putra nya itu
" Tujuan aku menikah dengannya sudah berubah ma. "
" Apa maksud kamu, Hah?"
" Aku menyukai dia sebagai wanita, jadi Mama jangan ganggu dia lagi. Aku tidak akan membiarkan mama menghina atau menampar lagi istriku " kata Bryan tegas
Tut...
Bryan langsung memutus telpon dari ibunya begitu saja, karena ia tidak mau mendengar ibunya mengomel lagi padanya. Terlebih lagi, ia punya banyak pekerjaan penting di kantor. Bryan tersenyum sendiri saat ia sadar bahwa ia membela Alma di depan ibunya, hal yang tak pernah ia lakukan sebelum nya.
Seperti nya pria itu memang sudah jatuh hati pada Alma. Tapi entahlah sedalam apa perasaan itu, sampai membuat Bryan menentang ibunya yang tak pernah ia lawan sekali pun.
****
Ny. Delia terlihat kesal saat Bryan memutus telponnya begitu saja. Ia sedang bersama Selina di sebuah restoran.
" Ada apa Tante? kenapa Tante marah-marah? " tanya Selina dengan wajah memelas
" Selina, untunglah kamu sudah pulang. Kamu harus bantu Tante bawa Bryan ke jalan yang benar. Dia seperti nya sudah benar-benar terkena racun gadis kampungan itu "
" Apa maksud Tante? aku udah gak bisa lagi masuk ke kehidupan mereka tan. Bryan udah nikah dan mutusin hubungan nya sama aku " Selina terlihat sedih
" Kamu tenang aja, tante bakal bantu kamu untuk dekat lagi dengan Bryan. Hanya kamu yang cocok untuk Bryan, dan jadi menantu tante. "
" Tapi tante .."
" Kamu tenang aja, tante ada di pihak kamu. Bryan pun pasti akan sadar bahwa kamu adalah jodohnya " kata Ny. Delia sambil tersenyum ramah pada Selina. Senyuman yang tidak pernah ia tunjukkan pada Alma sekalipun.
Selina tersenyum hangat dan memegang tangan Ny. Delia. Ia berkata dengan penuh keyakinan bahwa ia akan mendapatkan kembali hati Bryan dengan dukungan Ny. Delia.
****
Sore itu di rumah Bryan.
Alma terlihat senang menerima bunga dari Bryan. Ia menyimpan bunga itu di vas bunga dan merawatnya. Tak hentinya ia memandangi bunga itu dengan hati gembira. Kini Bryan yang dingin sudah berubah padanya, ia merasakan kehangatan pada diri Bryan.
Aku gak nyangka, pak Bryan bisa ngasih bunga. Sikapnya juga baik dan hangat. Padahal waktu dulu dia dingin banget. Pada hari pernikahan kami pun, dia membawa wanita lain dan tidur bersamanya. Tapi sekarang dia baik banget sama aku.
🎶🎶📞
Ponsel Alma berdering, ia menerima panggilan itu. " Pak Bryan?"
" Halo pak?"
" Seperti nya kamu udah terbiasa manggil aku pak. Gimana kalau kamu panggil aku Bryan?"
" Pak, itu.."
" Sudahlah tidak apa, kamu pasti sangat suka bunga dari ku kan?" tanya Bryan sambil tersenyum senang menatap layar di laptop nya. Terlihat Alma yang sedang duduk di sofa sambil memandangi bunga pemberian Bryan yang ada di vas bunga.
" Kata siapa? Bapak jangan kepedean deh ! bunga nya aku simpan di gudang " kata Alma menyangkal
" PFutt.. "
" Kenapa bapak tertawa?" tanya Alma heran
" Jelas-jelas kamu sangat menyukai nya, bahkan sekarang kamu sedang menatap bunga pemberian dariku " Bryan tersenyum
Andre terpana melihat Bryan yang tertawa dan tersenyum di depannya. Sebelum rumah itu ditinggali oleh Bryan dan Alma, Bryan menyuruh Andre memasang CCTV di ruang tamu dan dapur di rumah itu agar ia bisa melihat Alma saat Bryan sedang bekerja.
Akhirnya hari hari ku akan semakin cerah, Nona Alma teruslah buat Pak presdir tersenyum, saya mendukung cinta kalian. batin Andre bahagia
Alma celingukan kesana kemari mencari tau siapa yang sedang mengawasi nya. Tapi ia tak melihat siapa-siapa di sana. Karena Pak Jeffry sedang izin pergi ke rumah keluarga nya, jadi tidak mungkin pak Jeffry yang mengawasinya. Lagi-lagi Bryan tertawa melihat kelakuan Alma.
" Apa mungkin bapak memasang CCTV di rumah ini?"
" Mana mungkin aku memasang CCTV di dalam rumah i? kalau di luar rumah sih memang ada " kata Bryan sambil tersenyum
" Lalu kenapa bapak bisa tau kalau saya sedang melihat bunga dari bapak?" tanya Alma polos
" Jadi akhirnya kamu mengaku juga kalau kamu sedang melihat bunga dari ku?" tanya Bryan sambil tersenyum
" Ti-tidak !!" Alma menyangkal dan terlihat malu
" Alma, kamu tidak perlu memasak makan malam hari ini. "
" Kenapa pak?"
" Kita akan makan malam diluar, dandan yang cantik, pakai baju yang ada di lemari "
" A-Apa? iya pak, baiklah " jawab Alma
Ada apa ini? kenapa aku deg degan ya? pak Bryan ngajak aku makan malam diluar? tumben sekali.
" Nanti aku jemput udah pulang kerja "
" Ya pak "
Mereka pun menutup telpon nya bersamaan.
Bryan melihat wajah Alma dari CCTV, gadis itu terlihat malu-malu.
" Imutnya " bibir Bryan sedikit terangkat, memperlihatkan senyuman indah dan tulus.
*****
Malam itu Alma sibuk mencoba untuk berdandan, tapi ia tak bisa menggunakan make up nya dengan benar. Maka dari itu ia memutuskan untuk memakai bedak dan lipstik yang terlihat natural saja, dan memakai salah satu baju di lemari yang sudah dibelikan Bryan.
" Ah sudahlah, aku tidak bisa berdandan seperti itu! aku akan pergi dengan memakai baju rapi saja, itu sudah cukup kan? kenapa dandan begitu sulit " gerutu Alma sambil melihat dirinya di cermin.
Ia memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah muda, saat melihat bibirnya ia teringat kembali ciuman nya dengan Bryan.
" Kira-kira pak Bryan mau apa ya ngajak aku makan malam?" tanya Alma dengan wajah yang berseri-seri
Saat itu lah seseorang mengetuk pintu rumah. Alma melihat bukan Bryan yang menjemput nya tapi Andre. " Pak Bryan sudah menunggu di restoran, non '
" Loh? bukannya pak Bryan yang mau jemput saya?"
" Hehe, saya tidak tau, saya hanya disuruh mengantar nona kesana " jawab Andre sambil nyengir
Nona Alma pasti senang sekali melihat kejutan dari pak Bryan.
" Ya udah deh, ayo pak "
Dengan hati yang berdebar, perasaan yang bertanya-tanya, Alma masuk ke dalam mobil bersama Andre. Di sepanjang perjalanan, Alma terus tersenyum senang. Andre sudah bisa menebak bahwa di dalam hati Alma juga ada Bryan.
Di sepanjang perjalanan, Andre terus memuji muji Bryan yang sudah banyak berubah sejak kedatangan Alma. Bahkan Bryan tidak bermain main lagi dengan wanita diluar sana, karena Alma.
Gadis itu tak percaya bahwa dirinyalah yang membuat Bryan berubah. Itu membuatnya merasa penting untuk Bryan. Semoga saja harapan nya tentang perasaan nya itu benar, Bryan juga menyukainya sama seperti dirinya.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah restoran mewah dan terkenal dengan makanan nya yang mahal. Alma keluar dari mobil itu, sementara Andre menunggu di dalam mobil.
Alma masuk ke dalam restoran yang terlihat sepi pengunjung itu, ia merasa heran kenapa restoran semahal itu sepi? Gadis itu berjalan dan melihat dekorasi restoran yang penuh dengan balon balon. " Apa sedang ada pesta ulang tahun? kenapa aku di suruh kesini? apa ada pesta ulang tahun?" gumam Alma kebingungan
Saat ia melangkah menginjak karpet merah, ia melihat Bryan tengah berdiri di tengah tengah karpet merah itu dan berpelukan mesra dengan wanita yang ia sebelumnya pernah ia lihat di dalam ruangan Bryan.
" Makasih Bryan sayang, aku tau kamu nyiapin kejutan ini buat nyambut kepulangan aku. Aku tau kamu masih cinta sama aku, bahkan karena aku kamu sampai main main sama wanita lain. Tapi tidak apa kok, aku maafin kamu. Aku tau kamu ngelakuin semua itu karena kamu kesepian tidak ada aku. Sekarang aku sudah kembali, pacar kamu sudah kembali "
Selina tersenyum menyeringai dalam pelukan Bryan dan melihat ke arah Alma yang berdiri mematung tak jauh dari tempat Bryan dan Selina berpelukan.
Kamu lihat kan gadis kampung? pria ini milikku. batin Selena
Kejutan? jadi semua ini untuk wanita itu? apakah dia wanita yang pernah disebut sebagai cinta pertama pak Bryan? Kenapa pak Bryan menunjukkan ini padaku?
Hati Alma yang tadinya berbunga-bunga, menjadi hancur, belum saja memulai nya. Ia sudah kecewa dan sakit hati. Ia merasa seperti orang bodoh yang melihat kemesraan pasangan kekasih yang sudah lama tidak bertemu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Wirda Lubis
dasar ular siluman si Bryan diam aja di peluk
2022-06-30
0
karmila Nilam
pelakor fiks
2021-12-09
0
alda sumandag
wah mata-mata ny. Delia cekatan
2021-10-02
0