Pangeran Narsis

Di dalam restoran itu terlihat Alma yang sedang melayani tamu dengan ramah. Kebanyakan tamu di restoran Prancis itu adalah laki-laki. Anak kampus yang nongkrong, pengusaha yang hanya sekedar duduk bersantai untuk ngopi, atau pasangan yang sedang kencan romantis.

" Al, aku lihat kamu dianterin pake mobil mewah tadi. Siapa tuh?" tanya Amel kepo

" Hehe, itu cuma taksi online " jawab Alma sambil mengelap salah satu meja di restoran itu.

Jadi mereka lihat tadi pak Bryan nganterin aku, gawat.

" Masa sih? kok tadi aku lihat supir nya ganteng banget " Amel tersenyum tak percaya

" Gak kelihatan kaya supir taksi online tuh, kalian tadi kayanya lagi berantem deh" kata Meli curiga

" Hehe..itu tadi benar-benar taksi online kok, dan tadi berantem dikit gara-gara uang nya kurang " Alma tersenyum cerah

Teman teman pelayan nya yang bekerja di restoran itu menggoda Alma, dan mengira bahwa Bryan adalah kekasihnya. Tapi, Alma bersyukur karena teman-teman nya tidak mengenali Bryan sebagai CEO grup Aditama.

Alma baru teringat kalau ia sudah menikah, saat Amel menanyakan cincin berlian yang tersematkan di jari manisnya. Alma berdalih bahwa cincin itu adalah cincin imitasi, dan Alma memakai nya untuk hiasan di tangan nya saja dan tidak memiliki arti lain.

Benar juga, aku kan sudah menikah. Sesaat aku merasa kalau aku hidup sendiri.

Tiba-tiba Alma teringat nasihat kakek nya, jika Alma sudah menikah nanti, untuk selalu berbakti kepada suami dan menuruti semua perintah suaminya. Minta izin kepada suami jika ingin bepergian, dan segala sesuatu yang dilakukan istri harus lah dengan izin dan keridhaan suami.

****

Di sepanjang perjalanan sampai kembali ke kantor, wajah Bryan tampak kusam. Ia memang selalu marah-marah, tapi kali ini marah-marah nya sangat berlebihan. Baru kali ini omongannya di bantah oleh seorang wanita, padahal selama ini semua wanita selalu menuruti apa perintah nya.

" Andre, aku tau ada yang kamu sembunyikan. Sebaiknya kamu bilang sekarang sebelum aku tau dari orang lain " Bryan duduk di kursinya dan menanti Andre untuk bicara.

" Saya tidak mengerti apa maksud bapak"

BRAK

Bryan menggebrak meja kerjanya dan mengacak acak kertas yang ada di atas meja. Akhirnya kertas itu berserakan di mana-mana. Andre syok melihat kertas-kertas yang berserakan itu. Tandanya bahwa tugasnya bertambah banyak, dan itu akan membuat nya sibuk.

Astaga, tugasku bertambah lagi. Bagaimana aku harus membereskan semua kertas kertas ini. Butuh waktu lama untuk membereskan nya.

" Aku tidak mau menghabiskan waktu ku yang berharga hanya untuk menunggumu bicara, Andre. " ucap Bryan sambil menatap sekretaris nya itu.

Bagaimana ini? nona Alma, saya harus bagaimana.

" Aku hitung sampai 3, kalau tidak bicara. Maka kamu akan segera mati !" seru Bryan serius

Deg, Andre semakin tegang saja melihat wajah Bryan yang terlihat serius dan menatapnya dengan tajam.

" Benar-benar tidak ada yang terjadi pak presdir, sungguh "

" Satu... Dua... Ti..."

" Baik baik baiklah pak ! saya akan mengatakannya !" Andre memotong Bryan yang sedang menghitung, akhirnya sekretaris itu kalah dengan kekuasaan presdir nya.

Maafkan saya nona Alma, padahal saya sudah berjanji. Tapi saya malah mengkhianati, ini demi istri dan anak saya. Saya tidak mau dikirim ke Jepang. Saya harap nona Alma mengerti. Batin Andre merasa bersalah.

" Akhirnya kamu kalah juga, sekarang bicara lah. Apa yang terjadi dengan bocah itu sebelum makan siang?" tanya Bryan sambil tersenyum puas

Sekretaris Bryan pun menjelaskan tentang apa yang ia tau saat ia mencari Alma di kampus dan tidak menemukan nya.

Andre mencari ke rumah lama Alma, dan melihat dari kejauhan beberapa orang bertubuh besar menghancurkan barang-barang di rumah Alma dan memukul Alma juga. Bryan kaget, karena Alma mengalami semua itu sendirian dan tidak menceritakan nya pada siapapun.

" Apa? terjadi hal sebesar ini dan kamu baru bilang padaku? " suara Bryan mulai meninggi

" Maafkan saya Presdir, nona Alma yang menyuruh saya merahasiakan nya. " Andre menunduk

" Sudahlah, yang penting kamu sudah bilang. Tapi, apa kamu tau apa yang membuatku lebih marah?"

" Ya Presdir? apa itu?"

" Kamu tau itu sedang terjadi di depanmu dan kamu malah diam saja. "

" A-Apa? itu karena.."

Pak presdir ternyata peduli pada nona Alma.

Bryan melamun dan terlihat sedang memikirkan sesuatu. Andre yang melihat raut wajah Bryan yang berubah-ubah ketika melamun, mulai tegang.

Aku bukan manusia yang tidak punya hati, sekarang dia menyandang nama ku di belakang namanya. Setidaknya dia harus mendapatkan perlakuan layaknya nyonya keluarga Aditama. Walaupun itu hanya 3 tahun saja. Bagaimana bisa istri ku diperlakukan seperti itu oleh orang lain?

" Pak, tolong jangan bilang kalau saya yang memberitahukan ini pada bapak " ucap Andre memohon

" Aku juga tidak ingin dia tau semua ini, jadi aku akan pura-pura tidak tau. Tapi aku punya tugas untukmu "

" Siap pak !"

Bryan menyuruh Andre memanggil seseorang yang cocok untuk menjadi bodyguard Alma. Dan mata-mata untuk mengawasi Alma secara diam-diam.

Hari itu Bryan sangat sibuk, pada dasarnya Bryan memang orang yang workaholic. Segala sesuatu mengenai pekerjaan harus sempurna, walaupun urusan wanita, Bryan sangat kacau.

Malam itu Bryan akan pulang dari kantornya, ia sudah turun dari lantai atas, bersama dengan Andre.

Bryan terus melihat ponselnya sampai tidak melihat jalan yang ada di depannya, pria itu terlihat resah seperti sedang menunggu nunggu sesuatu. Andre yang memiliki peran ganda, selain sebagai sekretaris, ia juga sebagai orang suruhan Bryan saat dibutuhkan dalam setiap keadaan yang harus siap siaga kapanpun Bryan memerlukan nya.

Beberapa kali hp Bryan bergetar, ia terlihat kesal melihat yang menelponnya berkali kali itu. Karena orang yang diharapkan untuk menghubungi nya, tak kunjung menghubungi nya juga.

Kenapa dia tidak menghubungi ku juga? padahal aku sudah memberikannya ponsel. Jangan bilang dia tidak bisa menggunakan ponsel juga? mana mungkin. Kenapa yang menelpon malah wanita-wanita ini. gerutu Bryan kesal dalam hatinya.

" Andre, kunci mobil "

Andre langsung menyerahkan kunci mobil milik Bryan padanya.

" Bapak tidak akan pulang dengan saya? apa tidak mau saya antar?" tanya Andre heran

" Aku pulang sendiri, kamu juga cepat pulang. Besok ada meeting penting, jangan sampai terlambat " ujar Bryan tegas

" Baiklah pak, kalau begitu hati-hati dijalan " Andre membungkuk dengan sopan, lalu berjalan pergi menuju ke depan kantor, untuk mencari taksi atau kendaraan umum yang lewat.

Bryan berjalan menuju ke tempat parkiran mobil. Malam itu terlihat sepi, karena semua karyawan dikantornya sudah pulang sekitar jam 5 sore. Dan lagi hari itu tidak ada lembur.

" Apa aku harus menghubungi nya duluan? tidak mungkin seorang Bryan Aditama menghubungi perempuan duluan? biasanya para perempuan itulah yang mengemis ngemis agar telpon mereka diangkat olehku. Tapi, bocah ini,dia sama sekali tidak membutuhkan ku. Bahkan keadaan nya sudah seperti itu pun dia tidak meminta bantuan. Apa jangan-jangan dia tidak terpikat sama sekali oleh ku? masa sih " gerutu Bryan kesal sendiri

Padahal semua wanita selalu ingin berada di dekatnya, entah itu karena uang, tubuhnya atau wajah tampannya. Tidak ada yang mampu menolak pesonanya, semua wanita bisa ia tiduri dengan mudah. Dan mereka pergi setelah diberi upah, layaknya wanita malam. Tapi, saat melihat Alma yang bersikap dingin padanya, seolah tak peduli, membuat harga diri Bryan sebagai pria playboy tercoreng.

Mana ada yang bisa menolak Bryan dari segi uang, dan wajah. Bryan merasa kalau ia akan selalu menang dalam segala hal , kepintaran, kekuasaan, uang, wajah, semuanya sempurna dalam hidupnya. Namun, Alma sama sekali tidak memperhatikan nya.

Bryan masuk ke dalam mobilnya, ia terdiam sejenak memikirkan apa yang harus ia lakukan dengan Alma.

" Apa aku jemput saja dia ke tempat kerja nya? tidak tidak, ini sudah jam 9. Dia pasti sudah pulang kan ?" gumam Bryan sambil melihat ke arah ponselnya, pria itu terlihat ragu-ragu.

Beberapa bisikan terdengar olehnya, entah itu kata hati atau kata pikiran. Bisikan itu terdengar seperti dua kubu yang berbeda sedang berdebat.

Kenapa kamu tidak tanyakan saja padanya? ayo telpon dia, dan tanyakan apa dia sudah pulang atau belum.

Tidak, jangan tanyakan Bryan ! kalau kamu menelpon nya duluan, kamu kalah. Dimana pesona dan harga dirimu sebagai penakluk wanita? masa kamu kalah dengan bocah.

Entah berasal dari mana bisikan yang membuat Bryan bingung itu. Akhirnya ia memilih pilihan kedua, untuk tidak menghubungi Alma.

Bryan pun memilih menelpon Laura dan menanyakan pada kakak nya itu, apakah Alma sudah pulang ke rumah utama atau belum.

" Belum tuh, kayaknya dia belum pulang. Emang kamu gak lagi sama dia?" tanya Laura

Apaan nih? beneran ini si Bryan kan? padahal dia gak pernah peduli sama wanita. Tapi sekarang dia terdengar perhatian?. Batin Laura senang

" Iya tuh istri kamu belum pulang, padahal udah malem. Kelayapan kemana dia?" teriak Ny. Delia pada Laura yang sedang menelpon Bryan.

" Ma, udah dong ah !" seru Laura pada ibunya.

" Ya sudah kalau dia pulang kabarin aku. "

Tut

Bryan memutus panggilan nya begitu saja, ia menggerutu kesal " Ternyata dia benar-benar pulang malam. Sialan, kenapa aku merasa terganggu? seharusnya aku bersenang senang saja dengan wanita wanita ku diluar sana. Kenapa dia begitu menggangguku?! benar Bryan, aku seperti ini karena tanggungjawab ku pada kakek dan demi warisan. Bukan maksud apa apa. Aku ini pangeran tampan, bisa mendapatkan wanita manapun yang aku mau. "

Bryan begitu narsis mengira semua wanita akan jatuh cinta padanya.

Bryan mengendarai mobilnya, meninggalkan parkiran. Ia mengabaikan wanita wanita yang menghubungi nya itu. Dan melaju kencang menuju ke tempat kerja Alma.

🍂🍂🍂

Di depan restoran, terlihat Alma yang sedang berjalan. Seperti nya gadis itu sudah selesai bekerja dan akan pulang, disampingnya ada Amel yang juga akan pulang.

" Kamu mau nunggu angkutan umum juga, Mel?"

" Iya, pasti jam segini udah gak ada bus. Udah malem banget, kita barengan yuk " ajak Amel

" Ya, ayo " Alma tersenyum

Belum jauh mereka berjalan dari restoran tempat mereka bekerja itu, mereka melihat dari kejauhan ada 3 orang pria yang berjalan sempoyongan menuju ke arah mereka.

Dan anehnya malam itu, jalanan itu sangat sepi tanpa ada satu kendaraan atau satu orang pun yang lewat. Padahal baru pukul 21.30, seharusnya masih ramai.

" Al, kayaknya ini gak bener deh " Amel memegang tangan Alma, tubuhnya gemetar ketakutan melihat 3 orang pria yang terlihat mabuk itu.

" Kayaknya mereka mabuk, kita jalan mundur lagi aja Mel. Balik lagi ke restoran, yuk " ajak Alma dengan ketenangan di wajahnya.

Kedua wanita itu membalikkan tubuh mereka, lalu berjalan menuju ke arah yang berlawanan dengan ketiga pria yang berjalan menuju ke arah mereka.

" Hey mau kemana ? sini temenin Abang " ujar salah satu pria itu, suaranya setengah berteriak.

Alma dan Amel pun berlari sambil bergandengan tangan. Ketiga pria mabuk itu rupanya masih mengincar Alma dan Amel. Sayangnya Amel dan Alma yang sudah berlari kencang itu, kalah kecepatan nya dengan 3 pria mabuk itu.

" Mau kemana kalian? " tanya seorang pria sambil memegang tangan Amel dengan kasar.

Melihat temannya diperlakukan seperti itu, Alma tidak diam saja. Ia mendorong pria yang menyentuh Amel. Pria itu marah dan memegang tangan Alma. Amel celingukan melihat ke arah sekitar nya untuk mencari pertolongan, tapi tidak ada siapapun disana.

" Dua duanya cantik, kita sikat aja dua duanya " kata pria 1

" Lepaskan aku ! kalian benar-benar.." Alma terlihat kesal

" Alma !" teriak Amel panik

" Kalau kalian mau uang, ambil saja uang kami. Tapi lepaskan kami " ucap Alma dengan nada tegas dan penuh ketenangan.

" Kami bukan mau uang, tapi tubuhmu hahaha"

" Pria busuk " gumam Alma kesal ,lalu Alma menendang milik pria itu dengan keras.

BUGH

" Aaaahhhh !! Sialan lo ! " Pria itu merintih kesakitan dan memegang miliknya

Alma menggandeng tangan Amel, lalu berusaha berlari. Tapi kedua pria mabuk yang lainnya menghadang mereka. Ketika salah satu pria itu akan memukul Alma...

BUK

BUK

BUK

Terdengar suara perkelahian di depannya, Amel terpana dengan apa yang ia lihat. Bryan dan beberapa orang berpakaian hitam mengeroyok ketiga pria yang sudah mengganggu Alma dan Amel.

" Alma lihat ! ganteng banget. Apa dia model ? atau dia artis? " Amel fokus pada Bryan yang tampan.

Kenapa pak Bryan ada disini? dan kenapa ada banyak orang berpakaian hitam disini? siapa mereka?

Banyak pertanyaan di kepala Alma saat melihat Bryan dan pria berpakaian hitam yang tiba-tiba muncul di depannya itu.

Bryan juga ikut menghajar salah satu pria mabuk itu. Ia mematahkan lengan pria mabuk itu dengan sekali pukulan.

" Kalau aku melihat kalian lagi, aku pastikan kalian akan mati " Bryan melihat tajam ke arah tiga pria mabuk yang sudah babak belur itu.

Nyali ketiga pria itu sudah menciut, mereka lari kabur. Bryan langsung saja memarahi ke 4 orang berpakaian hitam dan berkacamata hitam itu.

" Kalian terlambat satu menit, bagaimana bisa kalian yang sudah begitu profesional dan tersertifikasi sebagai pengawal. Bisa begitu bodoh? apa aku salah memilih kalian?" tanya Bryan sinis

" Maafkan kami pak, kami tidak akan mengulangi nya lagi" kata 4 orang itu serempak, tak lupa mereka membungkuk di depan Bryan.

" Apa apaan ini?" tanya Alma bingung dengan apa yang terjadi di depannya

Mereka pengawal?

" Aku sudah bilang berhenti lah bekerja disana, apa kamu tau ini sudah jam berapa? bagaimana wanita yang sudah menikah pulang semalam ini? apa kamu harus dibuat kapok dulu, agar kamu berhenti bocah?" Bryan terlihat kesal

" Me-menikah? Alma kamu udah nikah?" tanya Amel dengan nada yang terbata-bata. Amel kaget mendengar temannya itu sudah menikah.

" Pak Bryan, ini apa apaan sih? " tanya Alma kaget karena tiba-tiba Bryan mengatakan ia adalah wanita yang sudah menikah

" Apa perlu aku perjelas lagi statusmu, Almahyra Aditama?" tanya Bryan sambil mengangkat dagu Alma dan menatap wajah gadis itu.

Aku harus menjelaskan apa pada Amel? dia sudah terlanjur tau.

Amel terpana, ia masih mencoba mencerna apa yang terjadi di depannya. Tiba-tiba pria tampan muncul di depannya, 4 orang berpakaian hitam dan fakta dari pria tampan itu kalau temannya sudah menikah.

Amel melihat cincin yang dipakai oleh Alma dan Bryan, adalah cincin yang mirip. Mungkinkah itu cincin pernikahan? begitulah pikirnya.

" Kamu sangat keras kepala " Bryan memegang tangan Alma.

" Apa apa anda suami Alma?" tanya Amel memberanikan diri

" Iya saya suaminya. " jawab Bryan tegas

Astaga, Alma nikah sama orang seganteng ini? kayanya orang ini juga bukan orang biasa. Aku seperti nya pernah melihatnya. Dimana ya?

" Maaf Amel, aku jelasin nanti. " ucap Alma pada temannya itu

" Pulang !" ujar Bryan dengan mata yang penuh amarah

" Tapi, teman ku.." Alma melihat bingung ke arah Amel, ia tak bisa membiarkan temannya pulang sendirian setelah terjadi hal yang seperti barusan.

" Kalian antar nona ini dengan selamat sampai ke rumahnya !" ujar Bryan pada ke 4 bodyguard itu

Dia masih saja peduli pada orang lain, padahal dirinya sendiri gemetar ketakutan. Dasar bocah sok berani.

Bryan melihat ketakutan yang ada di mata Alma ,bahkan tubuh gadis itu tak bisa berbohong di depan Bryan.

" Baik pak presdir " jawab ke 4 bodyguard itu kompak

Dua dari empat orang bodyguard itu mengantar Amel. Sementara itu Bryan dan Alma berada di dalam satu mobil yang sama.

...---***---...

Terpopuler

Comments

Yollandha Putri°𝐍𝐍᭄

Yollandha Putri°𝐍𝐍᭄

💪💪☺️☺️

2022-01-11

1

Laras

Laras

wah mulai suka kayanya nih

2021-12-17

1

Bella

Bella

ngenes sekali kau andre🤣

2021-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Membahas kontrak
3 Dosen baru
4 Kehidupan Alma
5 Istri Bryan Alvaro Aditama
6 Pangeran Narsis
7 Pikiran Liar
8 Jangan lupa dia playboy
9 Hari pertama di rumah mertua
10 Masalah
11 Topeng Jason
12 Berharap
13 Ada rasa
14 Mulai cemburu
15 Bertemu di pesta
16 Ciuman pertama
17 Mulai dari awal
18 Kepercayaan
19 Hadirnya Selina
20 Dua orang di masa lalu
21 Pernyataan cinta
22 Kita suami istri
23 Ulang tahun Laura
24 Pelakor beraksi
25 ITS over
26 Cerai
27 Hilangnya kesucian
28 Selamat tinggal Bryan
29 Ada yang aneh pada tubuhku?
30 Siapa ayah bayi itu?
31 Hancur !
32 6 tahun kemudian
33 Rencana Kelvin
34 Akhirnya bertemu juga
35 Tertampar kenyataan
36 Mereka anakku, bukan anak kita
37 Perceraian kedua Bryan
38 Pernyataan cinta Leon
39 Kebenaran pahit
40 Mengejar kembali mantan istri
41 Leon kembali
42 Kesempatan untuk Bryan
43 Jawaban untuk Leon
44 Ingatlah hari ini
45 Bryan Alma jadian?
46 Firasat buruk
47 Alma sakit
48 Ayo putus?
49 Good bye masa lalu!
50 Jangan pergi Leon!
51 Surprise
52 Malam di Paris
53 Paris menjadi saksi
54 Berita bahagia
55 Alma ngambek?
56 Prewedding
57 7 hari lagi?
58 Acara reuni
59 Sayang! aku mencintaimu
60 Janji suci Albry
61 Malam pertama yang sebenarnya?
62 Nyonya Aditama
63 Leon Laura
64 Dua couple
65 Selina tidak waras?
66 Akhir dari Selina
67 Seperti tikus dan kucing
68 Wisuda si kembar
69 Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70 Bulan madu (1)
71 Bulan madu (2)
72 Nenek sakit ya?
73 Akhir dari bulan Madu
74 Semoga kamu bahagia
75 Kenangan bersama nenek
76 Accident
77 Putus hubungan
78 Kamulah takdirku
79 Aku percaya padamu
80 Maafkan aku Bryan
81 Kenapa belum pulang?
82 Badai ( End Season 1 )
83 Konferensi pers (S2)
84 Masih marah?
85 Istriku semakin seksi
86 Peri cantik
87 Menengok Dede bayi?
88 Hati-hati suamiku
89 Mengambil alih
90 Bryan berubah
91 Luluh
92 Rahasia terkuak
93 Kebenaran
94 Papa kangen kalian
95 Persalinan
96 Terimakasih sudah kembali
97 Anggota keluarga baru
98 Penyambutan
99 Sekretaris kakak ipar
100 Di panggil kepala sekolah?
101 Akhir dari semuanya( End Season 2)
102 Pengumuman
103 Prolog ( SILC season 3 )
104 Bab 1. Hari pertama sekolah
105 Bab 2. MOS
106 Bab 3. Kei kelinci
107 Bab 4. Mr genius cold man
108 Bab 5. Lo lagi?
109 Bab 6. Kerja paruh waktu
110 Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111 Bab 8. Junai
112 Bab 9. Kejadian tidak terduga
113 Bab 10. Albry, ayo pulang!
114 Bab 11. Albry sudah pergi
115 Bab 12. Pemakaman
116 Bab 13. Tinggal Kenangan
117 Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118 Bonus visual karakter
119 Bab 15. Naina ngambek
120 Visual karakter 2
121 Bab 16. Balap motor
122 Bab 17. Dasar tidak peka
123 Bab 18. Cowok bucin
124 Bab 19. Pelajaran olahraga
125 Bab 20. Rumah sakit
126 Bab 21. Risya ditangkap
127 Bab 22. Pembunuh Albry
128 Bab 23. Kompak
129 Bab 24. Memohon
130 Bab 25. Monster kecil
131 Bab 26. Putusan pengadilan
132 Bab 27. Cinta dalam hati
133 Bab 28. Sebelum ujian
134 Bab 29. Mengantar pulang
135 Bab 30. Aku suka kamu
136 Bab 31. Resmi pacaran?
137 Bab 32. NINAINA!!
138 Bab 33. Kasih sayang keluarga
139 Bab 34. Exam Day
140 Bab 35. Angry Cat
141 Bab 36. Juna tuan muda
142 Bab 37. Naik kelas malah galau?
143 Bab 38. Curhat
144 Bab 39. Permohonan maaf
145 Bab 40. Satu tahun berlalu
146 Bab 41. Tak sepaham
147 Bab 42. Acara makan malam
148 Bab 43. Kecewa
149 Bab 44. Kamu jahat
150 Bab 45. Tanpa Juna
151 Bab 46. Hidup baru
152 Bab 47. Telpon misterius
153 Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154 Bab 49. Aku pengecut
155 Bab 50. Pertemuan di bandara
156 Bab 51. Perusahaan A-Tech
157 Bab 52. Rasa bersalah Keira
158 Bab 53. Juna kembali
159 Bab 54. I miss you
160 Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161 Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162 Bab 57. Keira buka mulut
163 Bab 58. Maaf dan terimakasih
164 Bab 59. Kesempatan kedua
165 Bab 60. Di pameran
166 Bab 61. Ada yang cembukor
167 Bab 62. Siapa friendzone?
168 Bab 63. Cari kesempatan
169 Bab 64. Kita bukan teman lagi
170 Bab 65. Lampu hijau
171 Bab 66. Kelvin curhat
172 Bab 67. Menggoda Naina
173 Bab 68. Restu
174 Bab 69. Isi daya
175 Bab 70. Jadi begini rasanya
176 Bab 71. Keira marah
177 Bab 72. Baikan
178 Bab 73. Dua bunga dua coklat
179 Bab 74. Libur untuk Theo
180 Bab 75. Arti cemburu
181 Bab 76. Ke rumah calon mertua
182 Bab 77. Aku pilih Juna
183 Bab 78. Maaf kak Theo
184 Bab 79. Star of Heaven
185 Bab 80. Cinta sepihak
186 Bab 81. Pura-pura
187 Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188 Bab 83. Lamaran ala drakor
189 Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190 Bab 85. Pingsan
191 Bab 86. Siapa dia?
192 Bab 87. Citra
193 Bab 88. Tak sepaham
194 Bab 89. Juna cemas
195 Bab 90. Dia tunangan ku
196 Bab 91. Hadiah untuk Keira
197 Bab 92. Kecelakaan
198 Bab 93. Leukimia
199 Bab 94. Kita kembar
200 Bab 95. Sabar
201 Bab 96. Naina pulang
202 Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203 Bab 98. Aku sayang kamu
204 Bab 99. Menguji cinta (1)
205 Bab 100. Menguji cinta (2)
206 Bab 101. Restu
207 Bab 102. Juna curiga
208 Bab 103. Kambuh
209 Bab 104. Gaun pengantin
210 Bab 105. Terkuak
211 Bab 106. Menjelang pernikahan
212 Bab 107. Wedding 2K
213 Bab 108. Naina tidak mungkin..
214 Bab 109. Harus kuat
215 Bab 110. Pulang ke rumah
216 Bab 111. Malam pertama di rumah
217 Bab 112. Juna semangat
218 Bab 113. Pray for Naina
219 Bab 114. Mimpi Naina
220 Bab 115. Kembali
221 Bab 116. Semangat Naina
222 Bab 117. Kemo ketiga
223 Bab 118. Sayang kamu
224 Bab 119. Keira sakit
225 Bab 120. Menantu? cucu?
226 Bab 121. Juna pergi
227 Bab 122. Pregnant
228 Bab 123. Bule nyasar
229 Bab 124. Operasi Naina
230 Bab 125. Wanita psikopat
231 Bab 126. Mahkota wanita
232 Bab 127. Kena mental
233 Bab 128. Rumah sakit lagi
234 Bab 129. Tercipta untukku
235 Bab 130. Before married (1)
236 Bab 130. Before married (2)
237 Bab 131. Teror
238 Bab 132. Body shaming
239 Bab 133. VC
240 Bab 134. Maaf yang terlambat
241 Bab 135. Titip Kayla
242 Bab 136. Sekolah lama
243 Bab 137. Meminta maaf
244 Bab 138. Ancaman Clay
245 Bab 139. Masuk RSJ
246 Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247 Bab 141. Wedding day (2)
248 Bab 142. Masih resepsi
249 Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250 Bab 144. Singapura?
251 Bab 145. Malam pertama JuNai
252 Bab 146. Ngidam ibu hamil
253 Bab 147. Dokter tampan
254 Bab 148. Alhamdulillah
255 Bab 149. Back Jakarta
256 Bab 150. Junior telah hadir
257 Bab 151. Pertengkaran pertama
258 Bab 152. Sensitif!
259 Bab 153. Pingsan
260 Bab 154. Anugerah terindah
261 Bab 155. Suami ngidam
262 Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263 Pengumuman!
264 Second life Liliana
265 promo novel baruku
266 Obsesi Cinta Tuan Mafia
267 Benih Yang Kau Tinggalkan
Episodes

Updated 267 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Membahas kontrak
3
Dosen baru
4
Kehidupan Alma
5
Istri Bryan Alvaro Aditama
6
Pangeran Narsis
7
Pikiran Liar
8
Jangan lupa dia playboy
9
Hari pertama di rumah mertua
10
Masalah
11
Topeng Jason
12
Berharap
13
Ada rasa
14
Mulai cemburu
15
Bertemu di pesta
16
Ciuman pertama
17
Mulai dari awal
18
Kepercayaan
19
Hadirnya Selina
20
Dua orang di masa lalu
21
Pernyataan cinta
22
Kita suami istri
23
Ulang tahun Laura
24
Pelakor beraksi
25
ITS over
26
Cerai
27
Hilangnya kesucian
28
Selamat tinggal Bryan
29
Ada yang aneh pada tubuhku?
30
Siapa ayah bayi itu?
31
Hancur !
32
6 tahun kemudian
33
Rencana Kelvin
34
Akhirnya bertemu juga
35
Tertampar kenyataan
36
Mereka anakku, bukan anak kita
37
Perceraian kedua Bryan
38
Pernyataan cinta Leon
39
Kebenaran pahit
40
Mengejar kembali mantan istri
41
Leon kembali
42
Kesempatan untuk Bryan
43
Jawaban untuk Leon
44
Ingatlah hari ini
45
Bryan Alma jadian?
46
Firasat buruk
47
Alma sakit
48
Ayo putus?
49
Good bye masa lalu!
50
Jangan pergi Leon!
51
Surprise
52
Malam di Paris
53
Paris menjadi saksi
54
Berita bahagia
55
Alma ngambek?
56
Prewedding
57
7 hari lagi?
58
Acara reuni
59
Sayang! aku mencintaimu
60
Janji suci Albry
61
Malam pertama yang sebenarnya?
62
Nyonya Aditama
63
Leon Laura
64
Dua couple
65
Selina tidak waras?
66
Akhir dari Selina
67
Seperti tikus dan kucing
68
Wisuda si kembar
69
Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70
Bulan madu (1)
71
Bulan madu (2)
72
Nenek sakit ya?
73
Akhir dari bulan Madu
74
Semoga kamu bahagia
75
Kenangan bersama nenek
76
Accident
77
Putus hubungan
78
Kamulah takdirku
79
Aku percaya padamu
80
Maafkan aku Bryan
81
Kenapa belum pulang?
82
Badai ( End Season 1 )
83
Konferensi pers (S2)
84
Masih marah?
85
Istriku semakin seksi
86
Peri cantik
87
Menengok Dede bayi?
88
Hati-hati suamiku
89
Mengambil alih
90
Bryan berubah
91
Luluh
92
Rahasia terkuak
93
Kebenaran
94
Papa kangen kalian
95
Persalinan
96
Terimakasih sudah kembali
97
Anggota keluarga baru
98
Penyambutan
99
Sekretaris kakak ipar
100
Di panggil kepala sekolah?
101
Akhir dari semuanya( End Season 2)
102
Pengumuman
103
Prolog ( SILC season 3 )
104
Bab 1. Hari pertama sekolah
105
Bab 2. MOS
106
Bab 3. Kei kelinci
107
Bab 4. Mr genius cold man
108
Bab 5. Lo lagi?
109
Bab 6. Kerja paruh waktu
110
Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111
Bab 8. Junai
112
Bab 9. Kejadian tidak terduga
113
Bab 10. Albry, ayo pulang!
114
Bab 11. Albry sudah pergi
115
Bab 12. Pemakaman
116
Bab 13. Tinggal Kenangan
117
Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118
Bonus visual karakter
119
Bab 15. Naina ngambek
120
Visual karakter 2
121
Bab 16. Balap motor
122
Bab 17. Dasar tidak peka
123
Bab 18. Cowok bucin
124
Bab 19. Pelajaran olahraga
125
Bab 20. Rumah sakit
126
Bab 21. Risya ditangkap
127
Bab 22. Pembunuh Albry
128
Bab 23. Kompak
129
Bab 24. Memohon
130
Bab 25. Monster kecil
131
Bab 26. Putusan pengadilan
132
Bab 27. Cinta dalam hati
133
Bab 28. Sebelum ujian
134
Bab 29. Mengantar pulang
135
Bab 30. Aku suka kamu
136
Bab 31. Resmi pacaran?
137
Bab 32. NINAINA!!
138
Bab 33. Kasih sayang keluarga
139
Bab 34. Exam Day
140
Bab 35. Angry Cat
141
Bab 36. Juna tuan muda
142
Bab 37. Naik kelas malah galau?
143
Bab 38. Curhat
144
Bab 39. Permohonan maaf
145
Bab 40. Satu tahun berlalu
146
Bab 41. Tak sepaham
147
Bab 42. Acara makan malam
148
Bab 43. Kecewa
149
Bab 44. Kamu jahat
150
Bab 45. Tanpa Juna
151
Bab 46. Hidup baru
152
Bab 47. Telpon misterius
153
Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154
Bab 49. Aku pengecut
155
Bab 50. Pertemuan di bandara
156
Bab 51. Perusahaan A-Tech
157
Bab 52. Rasa bersalah Keira
158
Bab 53. Juna kembali
159
Bab 54. I miss you
160
Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161
Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162
Bab 57. Keira buka mulut
163
Bab 58. Maaf dan terimakasih
164
Bab 59. Kesempatan kedua
165
Bab 60. Di pameran
166
Bab 61. Ada yang cembukor
167
Bab 62. Siapa friendzone?
168
Bab 63. Cari kesempatan
169
Bab 64. Kita bukan teman lagi
170
Bab 65. Lampu hijau
171
Bab 66. Kelvin curhat
172
Bab 67. Menggoda Naina
173
Bab 68. Restu
174
Bab 69. Isi daya
175
Bab 70. Jadi begini rasanya
176
Bab 71. Keira marah
177
Bab 72. Baikan
178
Bab 73. Dua bunga dua coklat
179
Bab 74. Libur untuk Theo
180
Bab 75. Arti cemburu
181
Bab 76. Ke rumah calon mertua
182
Bab 77. Aku pilih Juna
183
Bab 78. Maaf kak Theo
184
Bab 79. Star of Heaven
185
Bab 80. Cinta sepihak
186
Bab 81. Pura-pura
187
Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188
Bab 83. Lamaran ala drakor
189
Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190
Bab 85. Pingsan
191
Bab 86. Siapa dia?
192
Bab 87. Citra
193
Bab 88. Tak sepaham
194
Bab 89. Juna cemas
195
Bab 90. Dia tunangan ku
196
Bab 91. Hadiah untuk Keira
197
Bab 92. Kecelakaan
198
Bab 93. Leukimia
199
Bab 94. Kita kembar
200
Bab 95. Sabar
201
Bab 96. Naina pulang
202
Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203
Bab 98. Aku sayang kamu
204
Bab 99. Menguji cinta (1)
205
Bab 100. Menguji cinta (2)
206
Bab 101. Restu
207
Bab 102. Juna curiga
208
Bab 103. Kambuh
209
Bab 104. Gaun pengantin
210
Bab 105. Terkuak
211
Bab 106. Menjelang pernikahan
212
Bab 107. Wedding 2K
213
Bab 108. Naina tidak mungkin..
214
Bab 109. Harus kuat
215
Bab 110. Pulang ke rumah
216
Bab 111. Malam pertama di rumah
217
Bab 112. Juna semangat
218
Bab 113. Pray for Naina
219
Bab 114. Mimpi Naina
220
Bab 115. Kembali
221
Bab 116. Semangat Naina
222
Bab 117. Kemo ketiga
223
Bab 118. Sayang kamu
224
Bab 119. Keira sakit
225
Bab 120. Menantu? cucu?
226
Bab 121. Juna pergi
227
Bab 122. Pregnant
228
Bab 123. Bule nyasar
229
Bab 124. Operasi Naina
230
Bab 125. Wanita psikopat
231
Bab 126. Mahkota wanita
232
Bab 127. Kena mental
233
Bab 128. Rumah sakit lagi
234
Bab 129. Tercipta untukku
235
Bab 130. Before married (1)
236
Bab 130. Before married (2)
237
Bab 131. Teror
238
Bab 132. Body shaming
239
Bab 133. VC
240
Bab 134. Maaf yang terlambat
241
Bab 135. Titip Kayla
242
Bab 136. Sekolah lama
243
Bab 137. Meminta maaf
244
Bab 138. Ancaman Clay
245
Bab 139. Masuk RSJ
246
Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247
Bab 141. Wedding day (2)
248
Bab 142. Masih resepsi
249
Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250
Bab 144. Singapura?
251
Bab 145. Malam pertama JuNai
252
Bab 146. Ngidam ibu hamil
253
Bab 147. Dokter tampan
254
Bab 148. Alhamdulillah
255
Bab 149. Back Jakarta
256
Bab 150. Junior telah hadir
257
Bab 151. Pertengkaran pertama
258
Bab 152. Sensitif!
259
Bab 153. Pingsan
260
Bab 154. Anugerah terindah
261
Bab 155. Suami ngidam
262
Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263
Pengumuman!
264
Second life Liliana
265
promo novel baruku
266
Obsesi Cinta Tuan Mafia
267
Benih Yang Kau Tinggalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!