18+
Harap bijak dalam membaca 🙏🤗
🍂🍂🍂
Di tengah keramaian dan riuh para tamu yang menghadiri pesta. Leon meninggalkan mereka semua yang ingin berbicara dengan nya dan mencari Alma yang sudah cukup lama berada di toilet.
" Kemana dia? kenapa lama sekali di toilet nya?"
Leon mencari-cari Alma di sekitar kerumunan orang-orang yang ada di pesta, karena Alma tidak ada di toilet.
***
Bryan menyeret Alma hingga sampai ke parkiran mobil. Alma memberontak dan kesal dengan perilaku Bryan yang selalu seenaknya padanya.
" Lepaskan saya pak! bapak tidak berhak bersikap seperti ini pada saya !"
" Aku berhak, aku suami mu secara hukum agama dan negara? apa kamu lupa?"
" Suami suami suami.. lagi-lagi itu yang bapak katakan saat bapak sudah kalah dalam perdebatan. Jangan jadikan kata-kata suami itu sebagai alasan, pada dasarnya bapak tidak pernah bersikap seperti suami saya "
" Apa? karena pria itu kamu jadi seperti ini padaku? kamu mulai tidak patuh ya !"
" Apa saya harus selalu patuh pada bapak? hubungan saya dan bapak hanya sekedar kontrak, anggap saja lah bapak adalah majikan dan saya pembantu bapak. " ucap Alma tegas
" Kapan aku bilang begitu? ah tidak, apa aku pernah bilang begitu?!" tanya Bryan marah
" Bukankah bapak duluan yang bersikap seperti itu pada saya? saya tidak mengerti apa yang membuat bapak marah, padahal belum lama ini bapak bilang tidak peduli pada urusan saya, apa yang saya lakukan, dengan siapa saya pergi. Kenapa bapak bersikap seolah-olah bapak sedang cemburu?"
Ya ampun, aku sudah gila. Aku keceplosan. Tanpa sadar bibirku mengatakannya. Dia kan tidak mungkin cemburu padaku.
Alma kaget sendiri dengan kata-kata yang ia lontarkan pada Bryan. Pria itu terdiam sejenak, lalu menatap Alma dengan tatapan yang aneh.
Cemburu? jadi apakah perasaan marah dan tidak senang ini adalah cemburu?
" Maaf saya sudah salah bicara, lebih baik kita kembali ke pesta. Pasangan bapak pasti sudah menunggu bapak. " ucap Alma sambil mengalihkan pandangannya
Aku, aku harus memastikan perasaanku padanya. Hari ini juga, tidak peduli dengan 30 persen saham yang kumiliki. Detik ini aku harus tau perasaan aneh apa ini.
Bryan menarik Alma masuk ke dalam mobilnya dengan sedikit kasar. Tak lupa Bryan menutup pintu mobilnya.
" Apa yang bapak lakukan? saya harus kembali ke pesta, pak Leon pasti mencari saya.."
" Diam, aku harus memastikan sesuatu dengan mu sekarang. "
Tangan Bryan menyentuh bibir Alma, menatap wanita itu dengan tatapan nanar, Alma terpana melihat Bryan yang menatapnya dengan begitu berbeda.
" Pak Bryan.."
Apa yang mau dia lakukan?
Perasaan panas yang membuncah dari tubuh Bryan, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi. Apalagi saat ia mengingat Leon yang memegang tangan Alma sebelum nya, dan memeluknya. Bryan marah, bingung dan frustasi. Perasaan yang tidak bisa di jelaskan oleh akalnya, dan nama dari perasaan itu adalah cemburu.
Dengan satu tangan, Bryan mengunci kedua tangan Alma dengan kuat. Ia menurunkan kursi mobilnya. Sehingga mereka berdua terbaring di kursi mobil.
" Pa-pak Bryan !" Alma kaget karena tubuh Bryan sudah berada di atasnya, terlebih lagi tangannya di pegang erat oleh Bryan
Gawat sudah, seperti nya Bryan sudah tidak peduli lagi akan kehilangan 30 persen saham nya bila ia menyentuh Alma.
Dirinya sudah mabuk dan terhipnotis oleh gadis yang ada di depannya itu, tubuhnya memanas saat memandangi bibir nya yang ranum. Lengkuk lehernya yang cantik dan ia ingin sekali menyentuhnya, membuat Bryan sangat tergoda. Fantasi liar nya sudah merebak kemana-mana, membayangkan satu ciuman dengan Alma.
Tanpa berlama-lama lagi..
Akhirnya bibir Bryan yang sudah terasa panas berhasil membenamkan bibirnya pada bibir cantik milik Alma. Kedua mata gadis itu terbelalak saking kagetnya, karena ia belum pernah mendapatkan perlakuan seperti itu. Ini adalah ciuman pertama nya.
Apa ini yang namanya ciuman?
Kenapa? padahal hanya ciuman ringan saja, tapi bibirnya terasa sangat manis seperti ini. Membuatku ketagihan. Jantungku berdebar-debar lagi, apa benar kata Ian, aku jatuh cinta padanya?
Bryan melepaskan kecupan nya, ia menatap Alma yang tampak cantik di matanya. Wanita itu kebingungan dan masih terpana. Sesekali Bryan mengelus rambut Alma yang tergerai.
" Pak Bryan.. "
Itu barusan ciuman kan?
" Panggil aku Bryan "
" Hah??" Alma menyentuh bibirnya yang baru saja di cium oleh Bryan, wanita itu tampak malu-malu.
" Buka mulutmu, Alma " Tangan Bryan menyentuh dagu Alma dan sedikit terangkat. Kedua mata mereka bertemu, menyiratkan ada perasaan diantara mereka.
Tak puas dengan satu kecupan tadi, Bryan menggigit kecil bibir Alma dengan gemas. Bryan tak sabar ingin membuat Alma membuka mulutnya, tapi gadis itu masih saja menutup mulutnya rapat-rapat.
" Ahh.. pak " Alma memegang bibirnya yang baru saja di gigit oleh Bryan.
Semakin di lihat dari dekat oleh Bryan, Alma terlihat semakin cantik. Terlebih lagi penampilan nya yang memakai gaun pendek itu membuat Bryan mulai kehilangan akal sehatnya.
Ia tak pernah sekalipun merasakan perasaan seperti saat bersama dengan wanita lain. Hanya Alma saja yang membuat waktu seolah berhenti saat itu juga.
" Pak, tolong ingat 30 persen saham bapak!" Alma mulai mendorong pelan tubuh Bryan yang menindihnya. Alma takut Bryan melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman padanya.
" Tidak apa, akan ku berikan padamu "
" Ya? apa?" Alma kebingungan
" 30 persen saham milikku "
" A-Apa?"
" Untuk memastikan perasaan ini, akan kuberikan padamu saham itu. Jadi, bukalah mulutmu, izinkan aku mencium mu dengan benar "
" Apa bapak sudah gila?" tanya Alma yang masih berada dalam akal sehatnya.
memastikan perasaan apa?
" Kalau kamu tidak mau membukanya, aku yang akan membuatmu membuka nya "
Dengan rakus, Bryan melahap bibir gadis itu. Membuat mulut Alma terbuka, lidah Bryan bermain-main di dalam sana. Kedua bibir yang bersentuhan dan berpagutan itu sudah basah. Bryan bisa merasakan kalau Alma sama sekali belum pernah berciuman, jadi Bryan lah yang memandu nya.
Pandangan Alma mulai memutih dan berkabut, ia mulai menikmati ciuman dan permainan lidah yang dilakukan Bryan padanya. Ujung lidah mereka saling bersahutan. Bryan tak menyangka bahwa berciuman dengan Alma sangat berbeda saat ia berciuman dengan Selina, cinta pertama nya.
Selama Bryan berhubungan intim dengan wanita, Bryan tak pernah mencium bibir mereka. Bagi Bryan, ciuman di bibir itu akan ia persembahkan untuk orang yang benar-benar berharga untuknya.
Alma yang tadinya menolak, tidak bisa lagi melawan ciuman paksa dari Bryan itu. Alma juga tenggelam dalam ciuman Bryan yang menggairahkan dan terkesan memaksa itu. Setelah tau bahwa Alma tidak menolak nya lagi, tangannya mulai melepaskan tangan Alma yang tadi ia kunci dengan erat.
Entah karena refleks, atau apa. Kedua tangan Alma itu menggapai leher Bryan. Menikmati ciuman yang di lontarkan oleh Bryan padanya. Bahkan Alma dan Bryan sampai mengeluarkan suara ketika mereka berciuman saking nikmatnya ciuman itu.
Hmphh..
Kenapa aku tidak menolak pak Bryan? ternyata ciuman seperti ini rasanya. Manis dan lembut.
Tidak salah lagi, Bryan memang sudah jatuh cinta pada Alma. Pria itu ketagihan mencium bibir Alma, sudah sejak lama ia membayangkan mencium wanita di depannya itu. Tapi, bukan karena hasrat dan nafsu saja. Ia yakin bahwa ia memang ada perasaan pada Alma, ia yakin bahwa ia cemburu melihat Leon bersama dengan Alma.
Pikiranku mulai berkabut. batin Bryan
Tangan Bryan mulai menjelajah ke dua buah gunung milik Alma dan menyentuhnya pelan
Alma terkejut dan memegang tangan Bryan seolah ingin melindungi kedua buah gunung milik nya dari sentuhan Bryan.
Sial, tubuhku semakin panas. Tidak boleh, tidak boleh begini. Ini belum saatnya.
Bryan menyadari bahwa tubuhnya menginginkan lebih dari Alma. Akhirnya, setelah lama berciuman dan melahap bibir Alma, Bryan melepaskan ciuman nya, keduanya mengambil napas panjang.
" Haahh.. "
Apa yang sudah ku lakukan? aku berciuman dengan pak Bryan? apa aku sudah gila?
Bryan segera beranjak dari atas tubuh Alma. Wajah keduanya sama-sama memerah, seperti kepanasan.
Suasana canggung mulai terasa. Apa yang sudah mereka lakukan di dalam mobil? terlebih lagi di tempat parkir? apakah itu keinginan tubuh mereka? atau hati mereka? ataukah keduanya menginginkan hal yang sama?
Kenapa pak Bryan mencium ku? apa dia sedang bercanda denganku? Ini terlalu serius untuk disebut sebagai candaan, dia mempertaruhkan 30 persen saham miliknya karena dia sudah menyentuhku.
Dia tidak marah, padahal aku habis menciumnya dengan kasar. Itu artinya dia menikmati nya bukan? itu artinya dia memiliki perasaan yang sama dengan ku.
Akal sehat mereka mulai kembali, Alma hendak membuka pintu mobil itu. Tapi Bryan menahannya.
" Kamu mau kemana?"
" Saya mau kembali ke pesta "
" Kamu mau menemui pria itu lagi? setelah kita melakukan ini?" tanya Bryan kesal
Alma terlihat malu setelah pertanyaan yang dilontarkan oleh Bryan.
" Saya hanya akan berpamitan pada pak Leon " jawab Alma tanpa melihat ke arah Bryan
" Tidak perlu. Kita pulang saja sekarang !" seru Bryan tegas
" Pu-pulang?"
" Kenapa? kamu masih mau bertemu dengan nya? berani ya kamu?!!" kedua mata Bryan melotot pada Alma, ia terlihat kesal.
Alma mematung dan tidak berani bicara lagi, ia masih syok dengan apa yang baru saja ia lakukan dengan Bryan. Sepanjang perjalanan, Alma terus menyentuh bibirnya yang masih basah itu. Bryan tersenyum tipis saat melihat wajah malu-malu Alma, ia menyukai wajah polos dan malu-malu istrinya itu.
Sebenarnya di dalam hatinya, Alma ingin sekali bertanya pada Bryan apa maksud nya ciuman itu. Apa arti dirinya untuk Bryan? dan apakah Bryan memiliki perasaan yang sama dengannya? tapi ia merasa malu untuk bertanya pada Bryan setelah ciuman di mobil itu.
🍂🍂🍂🍂
Mereka pun sampai di rumah, setelah kurang lebih 20 menit perjalanan. Alma menutup wajahnya yang memerah, ia segera berlari menuju ke kamarnya yang ada disebelah kamar Bryan.
" Dia pasti malu malu, karena ini ciuman pertama nya " gumam Bryan sambil tersenyum melihat Alma yang masuk ke kamarnya. " Tapi kenapa dia masuk ke kamar itu bukan ke kamarku?" tanya Bryan heran
Di dalam kamarnya, Alma benar-benar malu. Ia membersihkan make up dan mengganti bajunya dengan baju piyama tidur. Ia tak berani keluar dari kamarnya.
Perasaan nya benar-benar tidak karuan, hatinya masih berdebar debar. Tak hentinya wanita itu memegang bibirnya, masih teringat ciuman yang panas itu.
" Apa yang harus aku lakukan? aku tidak berani pergi keluar! " Alma merebahkan dirinya ke ranjang
Tok, tok tok,
Suara ketukan pintu itu membuat Alma beranjak dari ranjangnya yang empuk. Ia terlihat sangat terkejut.
" Si-siapa?"
" Kamu pikir siapa lagi yang ada di rumah ini, selain aku? atau kamu berharap orang lain yang akan mengetuk pintu ini "
" Oh, pak Bryan "
" Cepat buka pintu nya, kita harus bicara "
" A-Apa tidak bisa besok saja?" tanya Alma gugup
" Harus sekarang, ini penting ! aku tunggu di ruang kerja ku !" ujar Bryan
Lucu sekali, dia sampai mengeluarkan suara seperti itu. Dia pasti sangat gugup.
KLAK
Alma membuka pintu kamarnya, ia masih tak berani menatap Bryan yang sedang berdiri di depannya. Bayangan akan ciuman itu masih terngiang di kepalanya, padahal Bryan yang memulainya tapi malah Alma yang malu.
Kenapa pak Bryan terlihat biasa saja? ah apa karena ini bukan pertama kalinya dia berciuman? benar saja, dia kan Playboy, pasti sudah banyak bibir wanita yang ia cium. haa.. kenapa hanya aku saja yang merasa seperti ini? Memalukan.
Namun, Alma salah menduga. Bryan juga sama gugup, malu, setelah mencium Alma di dalam mobilnya. Hanya saja ia menutupi semuanya dengan tenang diluar.
Padahal ini bukan ciuman pertama ku, tapi kenapa aku masih berdebar seolah olah ini yang pertama? Anehnya dulu, saat berciuman dengan wanita itu, aku tidak merasakan sesuatu seperti ini. Seperti saat aku mencium si bocah.
Bryan dan Alma duduk di sofa yang ada di ruang kerja Bryan.
Langsung saja Bryan menyuruh Alma menandantangani sebuah kertas yang ada di depannya. " Surat apa ini pak?"
" Pengalihan 30 persen saham ku " jawab Bryan
" Apa?! "
Ternyata dia serius dengan janjinya.
" Kenapa? kamu pikir janjiku cuma omong kosong?"
" Tidak, bapak tidak perlu melakukan ini. "
" Aku sudah menyentuh mu tanpa izin, jadi ini adalah bayaran nya "
Mendengar kata bayaran, membuat Alma sedikit tersinggung. Ia seperti menjual bibirnya pada Bryan dan Bryan membayarnya.
" Bibir saya tidak dijual, jadi bapak tidak perlu membayar nya !" kata Alma tegas
" Apa aku bisa menganggap bahwa kamu menyukai nya juga?" tanya Bryan
" A-Apa?" Alma terpana
" Jadi kamu suka kan? kamu suka pada ku, atau suka pada ciuman ku?" Bryan mendekat ke arah Alma.
" Ke-kenapa bapak mengatakan hal mesum semacam itu?" tanya Alma kaget dan menghindar dari Bryan.
Kali ini apa yang akan dia lakukan?
Reaksi dari Alma yang secara terang-terangan menghindari nya, membuat Bryan gemas. Dan ia baru menyadari bahwa wanita yang disebut bocah di depannya itu ternyata sangat menarik. Wajah polosnya, rambut panjang nya yang indah, senyuman nya yang imut, lengkuk tubuhnya yang menawan, meskipun memakai piyama tidur. Gadis yang berusia 20 tahun itu mampu membuat Bryan terpesona dan gemas padanya.
" Tenang saja, aku tidak akan memakan mu sekarang. Waktu kita masih panjang. "
Imut sekali, aku yakin dia tidak akan pernah membuatku bosan. Dia berbeda dari wanita lain, kenapa aku baru menyadari nya? aku jatuh cinta padanya.
Tangan Bryan menarik ikat rambut yang terpasang di rambut Alma. Tergerai lah rambut panjang itu, jatuh ke bawah.
" Pak !" Alma kaget dan setengah berteriak
" Kamu sudah cantik, tapi lebih cantik lagi kalai rambutmu di gerai seperti ini. "
" Apa bapak sedang merayu saya?" tanya Alma kesal, memikirkan berapa banyak wanita yang sudah Bryan rayu dan terjebak dalam rayuan nya.
" Aku serius, aku tidak merayu mu. Dan meskipun ini disebut rayuan, aku hanya merayu mu " bibir Bryan sedikit terangkat saat ia menunjukkan sebuah senyuman manis.
Jangan percaya Alma. Jangan lupa, pria di depanmu itu adalah playboy.
Mungkin sekarang kamu tidak akan percaya dengan apa yang ku katakan, jika aku bilang aku menyukai mu. Jadi biarkan nya semuanya mengalir seperti air. Toh, kamu adalah istriku. Waktu yang kita miliki masih panjang, dan kamu tidak akan pergi kemana-mana.
Baik Alma maupun Bryan sama-sama merasa berdebar debar saat mereka saling berdekatan. Seperti magnet yang tarik menarik.
...--***---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2022-06-30
0
Anonymous
selanjutnya
2021-12-28
1
Bella
kissess kissww
2021-12-21
1