Ciuman pertama

18+

Harap bijak dalam membaca 🙏🤗

🍂🍂🍂

Di tengah keramaian dan riuh para tamu yang menghadiri pesta. Leon meninggalkan mereka semua yang ingin berbicara dengan nya dan mencari Alma yang sudah cukup lama berada di toilet.

" Kemana dia? kenapa lama sekali di toilet nya?"

Leon mencari-cari Alma di sekitar kerumunan orang-orang yang ada di pesta, karena Alma tidak ada di toilet.

***

Bryan menyeret Alma hingga sampai ke parkiran mobil. Alma memberontak dan kesal dengan perilaku Bryan yang selalu seenaknya padanya.

" Lepaskan saya pak! bapak tidak berhak bersikap seperti ini pada saya !"

" Aku berhak, aku suami mu secara hukum agama dan negara? apa kamu lupa?"

" Suami suami suami.. lagi-lagi itu yang bapak katakan saat bapak sudah kalah dalam perdebatan. Jangan jadikan kata-kata suami itu sebagai alasan, pada dasarnya bapak tidak pernah bersikap seperti suami saya "

" Apa? karena pria itu kamu jadi seperti ini padaku? kamu mulai tidak patuh ya !"

" Apa saya harus selalu patuh pada bapak? hubungan saya dan bapak hanya sekedar kontrak, anggap saja lah bapak adalah majikan dan saya pembantu bapak. " ucap Alma tegas

" Kapan aku bilang begitu? ah tidak, apa aku pernah bilang begitu?!" tanya Bryan marah

" Bukankah bapak duluan yang bersikap seperti itu pada saya? saya tidak mengerti apa yang membuat bapak marah, padahal belum lama ini bapak bilang tidak peduli pada urusan saya, apa yang saya lakukan, dengan siapa saya pergi. Kenapa bapak bersikap seolah-olah bapak sedang cemburu?"

Ya ampun, aku sudah gila. Aku keceplosan. Tanpa sadar bibirku mengatakannya. Dia kan tidak mungkin cemburu padaku.

Alma kaget sendiri dengan kata-kata yang ia lontarkan pada Bryan. Pria itu terdiam sejenak, lalu menatap Alma dengan tatapan yang aneh.

Cemburu? jadi apakah perasaan marah dan tidak senang ini adalah cemburu?

" Maaf saya sudah salah bicara, lebih baik kita kembali ke pesta. Pasangan bapak pasti sudah menunggu bapak. " ucap Alma sambil mengalihkan pandangannya

Aku, aku harus memastikan perasaanku padanya. Hari ini juga, tidak peduli dengan 30 persen saham yang kumiliki. Detik ini aku harus tau perasaan aneh apa ini.

Bryan menarik Alma masuk ke dalam mobilnya dengan sedikit kasar. Tak lupa Bryan menutup pintu mobilnya.

" Apa yang bapak lakukan? saya harus kembali ke pesta, pak Leon pasti mencari saya.."

" Diam, aku harus memastikan sesuatu dengan mu sekarang. "

Tangan Bryan menyentuh bibir Alma, menatap wanita itu dengan tatapan nanar, Alma terpana melihat Bryan yang menatapnya dengan begitu berbeda.

" Pak Bryan.."

Apa yang mau dia lakukan?

Perasaan panas yang membuncah dari tubuh Bryan, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi. Apalagi saat ia mengingat Leon yang memegang tangan Alma sebelum nya, dan memeluknya. Bryan marah, bingung dan frustasi. Perasaan yang tidak bisa di jelaskan oleh akalnya, dan nama dari perasaan itu adalah cemburu.

Dengan satu tangan, Bryan mengunci kedua tangan Alma dengan kuat. Ia menurunkan kursi mobilnya. Sehingga mereka berdua terbaring di kursi mobil.

" Pa-pak Bryan !" Alma kaget karena tubuh Bryan sudah berada di atasnya, terlebih lagi tangannya di pegang erat oleh Bryan

Gawat sudah, seperti nya Bryan sudah tidak peduli lagi akan kehilangan 30 persen saham nya bila ia menyentuh Alma.

Dirinya sudah mabuk dan terhipnotis oleh gadis yang ada di depannya itu, tubuhnya memanas saat memandangi bibir nya yang ranum. Lengkuk lehernya yang cantik dan ia ingin sekali menyentuhnya, membuat Bryan sangat tergoda. Fantasi liar nya sudah merebak kemana-mana, membayangkan satu ciuman dengan Alma.

Tanpa berlama-lama lagi..

Akhirnya bibir Bryan yang sudah terasa panas berhasil membenamkan bibirnya pada bibir cantik milik Alma. Kedua mata gadis itu terbelalak saking kagetnya, karena ia belum pernah mendapatkan perlakuan seperti itu. Ini adalah ciuman pertama nya.

Apa ini yang namanya ciuman?

Kenapa? padahal hanya ciuman ringan saja, tapi bibirnya terasa sangat manis seperti ini. Membuatku ketagihan. Jantungku berdebar-debar lagi, apa benar kata Ian, aku jatuh cinta padanya?

Bryan melepaskan kecupan nya, ia menatap Alma yang tampak cantik di matanya. Wanita itu kebingungan dan masih terpana. Sesekali Bryan mengelus rambut Alma yang tergerai.

" Pak Bryan.. "

Itu barusan ciuman kan?

" Panggil aku Bryan "

" Hah??" Alma menyentuh bibirnya yang baru saja di cium oleh Bryan, wanita itu tampak malu-malu.

" Buka mulutmu, Alma " Tangan Bryan menyentuh dagu Alma dan sedikit terangkat. Kedua mata mereka bertemu, menyiratkan ada perasaan diantara mereka.

Tak puas dengan satu kecupan tadi, Bryan menggigit kecil bibir Alma dengan gemas. Bryan tak sabar ingin membuat Alma membuka mulutnya, tapi gadis itu masih saja menutup mulutnya rapat-rapat.

" Ahh.. pak " Alma memegang bibirnya yang baru saja di gigit oleh Bryan.

Semakin di lihat dari dekat oleh Bryan, Alma terlihat semakin cantik. Terlebih lagi penampilan nya yang memakai gaun pendek itu membuat Bryan mulai kehilangan akal sehatnya.

Ia tak pernah sekalipun merasakan perasaan seperti saat bersama dengan wanita lain. Hanya Alma saja yang membuat waktu seolah berhenti saat itu juga.

" Pak, tolong ingat 30 persen saham bapak!" Alma mulai mendorong pelan tubuh Bryan yang menindihnya. Alma takut Bryan melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman padanya.

" Tidak apa, akan ku berikan padamu "

" Ya? apa?" Alma kebingungan

" 30 persen saham milikku "

" A-Apa?"

" Untuk memastikan perasaan ini, akan kuberikan padamu saham itu. Jadi, bukalah mulutmu, izinkan aku mencium mu dengan benar "

" Apa bapak sudah gila?" tanya Alma yang masih berada dalam akal sehatnya.

memastikan perasaan apa?

" Kalau kamu tidak mau membukanya, aku yang akan membuatmu membuka nya "

Dengan rakus, Bryan melahap bibir gadis itu. Membuat mulut Alma terbuka, lidah Bryan bermain-main di dalam sana. Kedua bibir yang bersentuhan dan berpagutan itu sudah basah. Bryan bisa merasakan kalau Alma sama sekali belum pernah berciuman, jadi Bryan lah yang memandu nya.

Pandangan Alma mulai memutih dan berkabut, ia mulai menikmati ciuman dan permainan lidah yang dilakukan Bryan padanya. Ujung lidah mereka saling bersahutan. Bryan tak menyangka bahwa berciuman dengan Alma sangat berbeda saat ia berciuman dengan Selina, cinta pertama nya.

Selama Bryan berhubungan intim dengan wanita, Bryan tak pernah mencium bibir mereka. Bagi Bryan, ciuman di bibir itu akan ia persembahkan untuk orang yang benar-benar berharga untuknya.

Alma yang tadinya menolak, tidak bisa lagi melawan ciuman paksa dari Bryan itu. Alma juga tenggelam dalam ciuman Bryan yang menggairahkan dan terkesan memaksa itu. Setelah tau bahwa Alma tidak menolak nya lagi, tangannya mulai melepaskan tangan Alma yang tadi ia kunci dengan erat.

Entah karena refleks, atau apa. Kedua tangan Alma itu menggapai leher Bryan. Menikmati ciuman yang di lontarkan oleh Bryan padanya. Bahkan Alma dan Bryan sampai mengeluarkan suara ketika mereka berciuman saking nikmatnya ciuman itu.

Hmphh..

Kenapa aku tidak menolak pak Bryan? ternyata ciuman seperti ini rasanya. Manis dan lembut.

Tidak salah lagi, Bryan memang sudah jatuh cinta pada Alma. Pria itu ketagihan mencium bibir Alma, sudah sejak lama ia membayangkan mencium wanita di depannya itu. Tapi, bukan karena hasrat dan nafsu saja. Ia yakin bahwa ia memang ada perasaan pada Alma, ia yakin bahwa ia cemburu melihat Leon bersama dengan Alma.

Pikiranku mulai berkabut. batin Bryan

Tangan Bryan mulai menjelajah ke dua buah gunung milik Alma dan menyentuhnya pelan

Alma terkejut dan memegang tangan Bryan seolah ingin melindungi kedua buah gunung milik nya dari sentuhan Bryan.

Sial, tubuhku semakin panas. Tidak boleh, tidak boleh begini. Ini belum saatnya.

Bryan menyadari bahwa tubuhnya menginginkan lebih dari Alma. Akhirnya, setelah lama berciuman dan melahap bibir Alma, Bryan melepaskan ciuman nya, keduanya mengambil napas panjang.

" Haahh.. "

Apa yang sudah ku lakukan? aku berciuman dengan pak Bryan? apa aku sudah gila?

Bryan segera beranjak dari atas tubuh Alma. Wajah keduanya sama-sama memerah, seperti kepanasan.

Suasana canggung mulai terasa. Apa yang sudah mereka lakukan di dalam mobil? terlebih lagi di tempat parkir? apakah itu keinginan tubuh mereka? atau hati mereka? ataukah keduanya menginginkan hal yang sama?

Kenapa pak Bryan mencium ku? apa dia sedang bercanda denganku? Ini terlalu serius untuk disebut sebagai candaan, dia mempertaruhkan 30 persen saham miliknya karena dia sudah menyentuhku.

Dia tidak marah, padahal aku habis menciumnya dengan kasar. Itu artinya dia menikmati nya bukan? itu artinya dia memiliki perasaan yang sama dengan ku.

Akal sehat mereka mulai kembali, Alma hendak membuka pintu mobil itu. Tapi Bryan menahannya.

" Kamu mau kemana?"

" Saya mau kembali ke pesta "

" Kamu mau menemui pria itu lagi? setelah kita melakukan ini?" tanya Bryan kesal

Alma terlihat malu setelah pertanyaan yang dilontarkan oleh Bryan.

" Saya hanya akan berpamitan pada pak Leon " jawab Alma tanpa melihat ke arah Bryan

" Tidak perlu. Kita pulang saja sekarang !" seru Bryan tegas

" Pu-pulang?"

" Kenapa? kamu masih mau bertemu dengan nya? berani ya kamu?!!" kedua mata Bryan melotot pada Alma, ia terlihat kesal.

Alma mematung dan tidak berani bicara lagi, ia masih syok dengan apa yang baru saja ia lakukan dengan Bryan. Sepanjang perjalanan, Alma terus menyentuh bibirnya yang masih basah itu. Bryan tersenyum tipis saat melihat wajah malu-malu Alma, ia menyukai wajah polos dan malu-malu istrinya itu.

Sebenarnya di dalam hatinya, Alma ingin sekali bertanya pada Bryan apa maksud nya ciuman itu. Apa arti dirinya untuk Bryan? dan apakah Bryan memiliki perasaan yang sama dengannya? tapi ia merasa malu untuk bertanya pada Bryan setelah ciuman di mobil itu.

🍂🍂🍂🍂

Mereka pun sampai di rumah, setelah kurang lebih 20 menit perjalanan. Alma menutup wajahnya yang memerah, ia segera berlari menuju ke kamarnya yang ada disebelah kamar Bryan.

" Dia pasti malu malu, karena ini ciuman pertama nya " gumam Bryan sambil tersenyum melihat Alma yang masuk ke kamarnya. " Tapi kenapa dia masuk ke kamar itu bukan ke kamarku?" tanya Bryan heran

Di dalam kamarnya, Alma benar-benar malu. Ia membersihkan make up dan mengganti bajunya dengan baju piyama tidur. Ia tak berani keluar dari kamarnya.

Perasaan nya benar-benar tidak karuan, hatinya masih berdebar debar. Tak hentinya wanita itu memegang bibirnya, masih teringat ciuman yang panas itu.

" Apa yang harus aku lakukan? aku tidak berani pergi keluar! " Alma merebahkan dirinya ke ranjang

Tok, tok tok,

Suara ketukan pintu itu membuat Alma beranjak dari ranjangnya yang empuk. Ia terlihat sangat terkejut.

" Si-siapa?"

" Kamu pikir siapa lagi yang ada di rumah ini, selain aku? atau kamu berharap orang lain yang akan mengetuk pintu ini "

" Oh, pak Bryan "

" Cepat buka pintu nya, kita harus bicara "

" A-Apa tidak bisa besok saja?" tanya Alma gugup

" Harus sekarang, ini penting ! aku tunggu di ruang kerja ku !" ujar Bryan

Lucu sekali, dia sampai mengeluarkan suara seperti itu. Dia pasti sangat gugup.

KLAK

Alma membuka pintu kamarnya, ia masih tak berani menatap Bryan yang sedang berdiri di depannya. Bayangan akan ciuman itu masih terngiang di kepalanya, padahal Bryan yang memulainya tapi malah Alma yang malu.

Kenapa pak Bryan terlihat biasa saja? ah apa karena ini bukan pertama kalinya dia berciuman? benar saja, dia kan Playboy, pasti sudah banyak bibir wanita yang ia cium. haa.. kenapa hanya aku saja yang merasa seperti ini? Memalukan.

Namun, Alma salah menduga. Bryan juga sama gugup, malu, setelah mencium Alma di dalam mobilnya. Hanya saja ia menutupi semuanya dengan tenang diluar.

Padahal ini bukan ciuman pertama ku, tapi kenapa aku masih berdebar seolah olah ini yang pertama? Anehnya dulu, saat berciuman dengan wanita itu, aku tidak merasakan sesuatu seperti ini. Seperti saat aku mencium si bocah.

Bryan dan Alma duduk di sofa yang ada di ruang kerja Bryan.

Langsung saja Bryan menyuruh Alma menandantangani sebuah kertas yang ada di depannya. " Surat apa ini pak?"

" Pengalihan 30 persen saham ku " jawab Bryan

" Apa?! "

Ternyata dia serius dengan janjinya.

" Kenapa? kamu pikir janjiku cuma omong kosong?"

" Tidak, bapak tidak perlu melakukan ini. "

" Aku sudah menyentuh mu tanpa izin, jadi ini adalah bayaran nya "

Mendengar kata bayaran, membuat Alma sedikit tersinggung. Ia seperti menjual bibirnya pada Bryan dan Bryan membayarnya.

" Bibir saya tidak dijual, jadi bapak tidak perlu membayar nya !" kata Alma tegas

" Apa aku bisa menganggap bahwa kamu menyukai nya juga?" tanya Bryan

" A-Apa?" Alma terpana

" Jadi kamu suka kan? kamu suka pada ku, atau suka pada ciuman ku?" Bryan mendekat ke arah Alma.

" Ke-kenapa bapak mengatakan hal mesum semacam itu?" tanya Alma kaget dan menghindar dari Bryan.

Kali ini apa yang akan dia lakukan?

Reaksi dari Alma yang secara terang-terangan menghindari nya, membuat Bryan gemas. Dan ia baru menyadari bahwa wanita yang disebut bocah di depannya itu ternyata sangat menarik. Wajah polosnya, rambut panjang nya yang indah, senyuman nya yang imut, lengkuk tubuhnya yang menawan, meskipun memakai piyama tidur. Gadis yang berusia 20 tahun itu mampu membuat Bryan terpesona dan gemas padanya.

" Tenang saja, aku tidak akan memakan mu sekarang. Waktu kita masih panjang. "

Imut sekali, aku yakin dia tidak akan pernah membuatku bosan. Dia berbeda dari wanita lain, kenapa aku baru menyadari nya? aku jatuh cinta padanya.

Tangan Bryan menarik ikat rambut yang terpasang di rambut Alma. Tergerai lah rambut panjang itu, jatuh ke bawah.

" Pak !" Alma kaget dan setengah berteriak

" Kamu sudah cantik, tapi lebih cantik lagi kalai rambutmu di gerai seperti ini. "

" Apa bapak sedang merayu saya?" tanya Alma kesal, memikirkan berapa banyak wanita yang sudah Bryan rayu dan terjebak dalam rayuan nya.

" Aku serius, aku tidak merayu mu. Dan meskipun ini disebut rayuan, aku hanya merayu mu " bibir Bryan sedikit terangkat saat ia menunjukkan sebuah senyuman manis.

Jangan percaya Alma. Jangan lupa, pria di depanmu itu adalah playboy.

Mungkin sekarang kamu tidak akan percaya dengan apa yang ku katakan, jika aku bilang aku menyukai mu. Jadi biarkan nya semuanya mengalir seperti air. Toh, kamu adalah istriku. Waktu yang kita miliki masih panjang, dan kamu tidak akan pergi kemana-mana.

Baik Alma maupun Bryan sama-sama merasa berdebar debar saat mereka saling berdekatan. Seperti magnet yang tarik menarik.

...--***---...

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2022-06-30

0

Anonymous

Anonymous

selanjutnya

2021-12-28

1

Bella

Bella

kissess kissww

2021-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Membahas kontrak
3 Dosen baru
4 Kehidupan Alma
5 Istri Bryan Alvaro Aditama
6 Pangeran Narsis
7 Pikiran Liar
8 Jangan lupa dia playboy
9 Hari pertama di rumah mertua
10 Masalah
11 Topeng Jason
12 Berharap
13 Ada rasa
14 Mulai cemburu
15 Bertemu di pesta
16 Ciuman pertama
17 Mulai dari awal
18 Kepercayaan
19 Hadirnya Selina
20 Dua orang di masa lalu
21 Pernyataan cinta
22 Kita suami istri
23 Ulang tahun Laura
24 Pelakor beraksi
25 ITS over
26 Cerai
27 Hilangnya kesucian
28 Selamat tinggal Bryan
29 Ada yang aneh pada tubuhku?
30 Siapa ayah bayi itu?
31 Hancur !
32 6 tahun kemudian
33 Rencana Kelvin
34 Akhirnya bertemu juga
35 Tertampar kenyataan
36 Mereka anakku, bukan anak kita
37 Perceraian kedua Bryan
38 Pernyataan cinta Leon
39 Kebenaran pahit
40 Mengejar kembali mantan istri
41 Leon kembali
42 Kesempatan untuk Bryan
43 Jawaban untuk Leon
44 Ingatlah hari ini
45 Bryan Alma jadian?
46 Firasat buruk
47 Alma sakit
48 Ayo putus?
49 Good bye masa lalu!
50 Jangan pergi Leon!
51 Surprise
52 Malam di Paris
53 Paris menjadi saksi
54 Berita bahagia
55 Alma ngambek?
56 Prewedding
57 7 hari lagi?
58 Acara reuni
59 Sayang! aku mencintaimu
60 Janji suci Albry
61 Malam pertama yang sebenarnya?
62 Nyonya Aditama
63 Leon Laura
64 Dua couple
65 Selina tidak waras?
66 Akhir dari Selina
67 Seperti tikus dan kucing
68 Wisuda si kembar
69 Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70 Bulan madu (1)
71 Bulan madu (2)
72 Nenek sakit ya?
73 Akhir dari bulan Madu
74 Semoga kamu bahagia
75 Kenangan bersama nenek
76 Accident
77 Putus hubungan
78 Kamulah takdirku
79 Aku percaya padamu
80 Maafkan aku Bryan
81 Kenapa belum pulang?
82 Badai ( End Season 1 )
83 Konferensi pers (S2)
84 Masih marah?
85 Istriku semakin seksi
86 Peri cantik
87 Menengok Dede bayi?
88 Hati-hati suamiku
89 Mengambil alih
90 Bryan berubah
91 Luluh
92 Rahasia terkuak
93 Kebenaran
94 Papa kangen kalian
95 Persalinan
96 Terimakasih sudah kembali
97 Anggota keluarga baru
98 Penyambutan
99 Sekretaris kakak ipar
100 Di panggil kepala sekolah?
101 Akhir dari semuanya( End Season 2)
102 Pengumuman
103 Prolog ( SILC season 3 )
104 Bab 1. Hari pertama sekolah
105 Bab 2. MOS
106 Bab 3. Kei kelinci
107 Bab 4. Mr genius cold man
108 Bab 5. Lo lagi?
109 Bab 6. Kerja paruh waktu
110 Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111 Bab 8. Junai
112 Bab 9. Kejadian tidak terduga
113 Bab 10. Albry, ayo pulang!
114 Bab 11. Albry sudah pergi
115 Bab 12. Pemakaman
116 Bab 13. Tinggal Kenangan
117 Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118 Bonus visual karakter
119 Bab 15. Naina ngambek
120 Visual karakter 2
121 Bab 16. Balap motor
122 Bab 17. Dasar tidak peka
123 Bab 18. Cowok bucin
124 Bab 19. Pelajaran olahraga
125 Bab 20. Rumah sakit
126 Bab 21. Risya ditangkap
127 Bab 22. Pembunuh Albry
128 Bab 23. Kompak
129 Bab 24. Memohon
130 Bab 25. Monster kecil
131 Bab 26. Putusan pengadilan
132 Bab 27. Cinta dalam hati
133 Bab 28. Sebelum ujian
134 Bab 29. Mengantar pulang
135 Bab 30. Aku suka kamu
136 Bab 31. Resmi pacaran?
137 Bab 32. NINAINA!!
138 Bab 33. Kasih sayang keluarga
139 Bab 34. Exam Day
140 Bab 35. Angry Cat
141 Bab 36. Juna tuan muda
142 Bab 37. Naik kelas malah galau?
143 Bab 38. Curhat
144 Bab 39. Permohonan maaf
145 Bab 40. Satu tahun berlalu
146 Bab 41. Tak sepaham
147 Bab 42. Acara makan malam
148 Bab 43. Kecewa
149 Bab 44. Kamu jahat
150 Bab 45. Tanpa Juna
151 Bab 46. Hidup baru
152 Bab 47. Telpon misterius
153 Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154 Bab 49. Aku pengecut
155 Bab 50. Pertemuan di bandara
156 Bab 51. Perusahaan A-Tech
157 Bab 52. Rasa bersalah Keira
158 Bab 53. Juna kembali
159 Bab 54. I miss you
160 Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161 Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162 Bab 57. Keira buka mulut
163 Bab 58. Maaf dan terimakasih
164 Bab 59. Kesempatan kedua
165 Bab 60. Di pameran
166 Bab 61. Ada yang cembukor
167 Bab 62. Siapa friendzone?
168 Bab 63. Cari kesempatan
169 Bab 64. Kita bukan teman lagi
170 Bab 65. Lampu hijau
171 Bab 66. Kelvin curhat
172 Bab 67. Menggoda Naina
173 Bab 68. Restu
174 Bab 69. Isi daya
175 Bab 70. Jadi begini rasanya
176 Bab 71. Keira marah
177 Bab 72. Baikan
178 Bab 73. Dua bunga dua coklat
179 Bab 74. Libur untuk Theo
180 Bab 75. Arti cemburu
181 Bab 76. Ke rumah calon mertua
182 Bab 77. Aku pilih Juna
183 Bab 78. Maaf kak Theo
184 Bab 79. Star of Heaven
185 Bab 80. Cinta sepihak
186 Bab 81. Pura-pura
187 Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188 Bab 83. Lamaran ala drakor
189 Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190 Bab 85. Pingsan
191 Bab 86. Siapa dia?
192 Bab 87. Citra
193 Bab 88. Tak sepaham
194 Bab 89. Juna cemas
195 Bab 90. Dia tunangan ku
196 Bab 91. Hadiah untuk Keira
197 Bab 92. Kecelakaan
198 Bab 93. Leukimia
199 Bab 94. Kita kembar
200 Bab 95. Sabar
201 Bab 96. Naina pulang
202 Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203 Bab 98. Aku sayang kamu
204 Bab 99. Menguji cinta (1)
205 Bab 100. Menguji cinta (2)
206 Bab 101. Restu
207 Bab 102. Juna curiga
208 Bab 103. Kambuh
209 Bab 104. Gaun pengantin
210 Bab 105. Terkuak
211 Bab 106. Menjelang pernikahan
212 Bab 107. Wedding 2K
213 Bab 108. Naina tidak mungkin..
214 Bab 109. Harus kuat
215 Bab 110. Pulang ke rumah
216 Bab 111. Malam pertama di rumah
217 Bab 112. Juna semangat
218 Bab 113. Pray for Naina
219 Bab 114. Mimpi Naina
220 Bab 115. Kembali
221 Bab 116. Semangat Naina
222 Bab 117. Kemo ketiga
223 Bab 118. Sayang kamu
224 Bab 119. Keira sakit
225 Bab 120. Menantu? cucu?
226 Bab 121. Juna pergi
227 Bab 122. Pregnant
228 Bab 123. Bule nyasar
229 Bab 124. Operasi Naina
230 Bab 125. Wanita psikopat
231 Bab 126. Mahkota wanita
232 Bab 127. Kena mental
233 Bab 128. Rumah sakit lagi
234 Bab 129. Tercipta untukku
235 Bab 130. Before married (1)
236 Bab 130. Before married (2)
237 Bab 131. Teror
238 Bab 132. Body shaming
239 Bab 133. VC
240 Bab 134. Maaf yang terlambat
241 Bab 135. Titip Kayla
242 Bab 136. Sekolah lama
243 Bab 137. Meminta maaf
244 Bab 138. Ancaman Clay
245 Bab 139. Masuk RSJ
246 Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247 Bab 141. Wedding day (2)
248 Bab 142. Masih resepsi
249 Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250 Bab 144. Singapura?
251 Bab 145. Malam pertama JuNai
252 Bab 146. Ngidam ibu hamil
253 Bab 147. Dokter tampan
254 Bab 148. Alhamdulillah
255 Bab 149. Back Jakarta
256 Bab 150. Junior telah hadir
257 Bab 151. Pertengkaran pertama
258 Bab 152. Sensitif!
259 Bab 153. Pingsan
260 Bab 154. Anugerah terindah
261 Bab 155. Suami ngidam
262 Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263 Pengumuman!
264 Second life Liliana
265 promo novel baruku
266 Obsesi Cinta Tuan Mafia
267 Benih Yang Kau Tinggalkan
Episodes

Updated 267 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Membahas kontrak
3
Dosen baru
4
Kehidupan Alma
5
Istri Bryan Alvaro Aditama
6
Pangeran Narsis
7
Pikiran Liar
8
Jangan lupa dia playboy
9
Hari pertama di rumah mertua
10
Masalah
11
Topeng Jason
12
Berharap
13
Ada rasa
14
Mulai cemburu
15
Bertemu di pesta
16
Ciuman pertama
17
Mulai dari awal
18
Kepercayaan
19
Hadirnya Selina
20
Dua orang di masa lalu
21
Pernyataan cinta
22
Kita suami istri
23
Ulang tahun Laura
24
Pelakor beraksi
25
ITS over
26
Cerai
27
Hilangnya kesucian
28
Selamat tinggal Bryan
29
Ada yang aneh pada tubuhku?
30
Siapa ayah bayi itu?
31
Hancur !
32
6 tahun kemudian
33
Rencana Kelvin
34
Akhirnya bertemu juga
35
Tertampar kenyataan
36
Mereka anakku, bukan anak kita
37
Perceraian kedua Bryan
38
Pernyataan cinta Leon
39
Kebenaran pahit
40
Mengejar kembali mantan istri
41
Leon kembali
42
Kesempatan untuk Bryan
43
Jawaban untuk Leon
44
Ingatlah hari ini
45
Bryan Alma jadian?
46
Firasat buruk
47
Alma sakit
48
Ayo putus?
49
Good bye masa lalu!
50
Jangan pergi Leon!
51
Surprise
52
Malam di Paris
53
Paris menjadi saksi
54
Berita bahagia
55
Alma ngambek?
56
Prewedding
57
7 hari lagi?
58
Acara reuni
59
Sayang! aku mencintaimu
60
Janji suci Albry
61
Malam pertama yang sebenarnya?
62
Nyonya Aditama
63
Leon Laura
64
Dua couple
65
Selina tidak waras?
66
Akhir dari Selina
67
Seperti tikus dan kucing
68
Wisuda si kembar
69
Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70
Bulan madu (1)
71
Bulan madu (2)
72
Nenek sakit ya?
73
Akhir dari bulan Madu
74
Semoga kamu bahagia
75
Kenangan bersama nenek
76
Accident
77
Putus hubungan
78
Kamulah takdirku
79
Aku percaya padamu
80
Maafkan aku Bryan
81
Kenapa belum pulang?
82
Badai ( End Season 1 )
83
Konferensi pers (S2)
84
Masih marah?
85
Istriku semakin seksi
86
Peri cantik
87
Menengok Dede bayi?
88
Hati-hati suamiku
89
Mengambil alih
90
Bryan berubah
91
Luluh
92
Rahasia terkuak
93
Kebenaran
94
Papa kangen kalian
95
Persalinan
96
Terimakasih sudah kembali
97
Anggota keluarga baru
98
Penyambutan
99
Sekretaris kakak ipar
100
Di panggil kepala sekolah?
101
Akhir dari semuanya( End Season 2)
102
Pengumuman
103
Prolog ( SILC season 3 )
104
Bab 1. Hari pertama sekolah
105
Bab 2. MOS
106
Bab 3. Kei kelinci
107
Bab 4. Mr genius cold man
108
Bab 5. Lo lagi?
109
Bab 6. Kerja paruh waktu
110
Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111
Bab 8. Junai
112
Bab 9. Kejadian tidak terduga
113
Bab 10. Albry, ayo pulang!
114
Bab 11. Albry sudah pergi
115
Bab 12. Pemakaman
116
Bab 13. Tinggal Kenangan
117
Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118
Bonus visual karakter
119
Bab 15. Naina ngambek
120
Visual karakter 2
121
Bab 16. Balap motor
122
Bab 17. Dasar tidak peka
123
Bab 18. Cowok bucin
124
Bab 19. Pelajaran olahraga
125
Bab 20. Rumah sakit
126
Bab 21. Risya ditangkap
127
Bab 22. Pembunuh Albry
128
Bab 23. Kompak
129
Bab 24. Memohon
130
Bab 25. Monster kecil
131
Bab 26. Putusan pengadilan
132
Bab 27. Cinta dalam hati
133
Bab 28. Sebelum ujian
134
Bab 29. Mengantar pulang
135
Bab 30. Aku suka kamu
136
Bab 31. Resmi pacaran?
137
Bab 32. NINAINA!!
138
Bab 33. Kasih sayang keluarga
139
Bab 34. Exam Day
140
Bab 35. Angry Cat
141
Bab 36. Juna tuan muda
142
Bab 37. Naik kelas malah galau?
143
Bab 38. Curhat
144
Bab 39. Permohonan maaf
145
Bab 40. Satu tahun berlalu
146
Bab 41. Tak sepaham
147
Bab 42. Acara makan malam
148
Bab 43. Kecewa
149
Bab 44. Kamu jahat
150
Bab 45. Tanpa Juna
151
Bab 46. Hidup baru
152
Bab 47. Telpon misterius
153
Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154
Bab 49. Aku pengecut
155
Bab 50. Pertemuan di bandara
156
Bab 51. Perusahaan A-Tech
157
Bab 52. Rasa bersalah Keira
158
Bab 53. Juna kembali
159
Bab 54. I miss you
160
Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161
Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162
Bab 57. Keira buka mulut
163
Bab 58. Maaf dan terimakasih
164
Bab 59. Kesempatan kedua
165
Bab 60. Di pameran
166
Bab 61. Ada yang cembukor
167
Bab 62. Siapa friendzone?
168
Bab 63. Cari kesempatan
169
Bab 64. Kita bukan teman lagi
170
Bab 65. Lampu hijau
171
Bab 66. Kelvin curhat
172
Bab 67. Menggoda Naina
173
Bab 68. Restu
174
Bab 69. Isi daya
175
Bab 70. Jadi begini rasanya
176
Bab 71. Keira marah
177
Bab 72. Baikan
178
Bab 73. Dua bunga dua coklat
179
Bab 74. Libur untuk Theo
180
Bab 75. Arti cemburu
181
Bab 76. Ke rumah calon mertua
182
Bab 77. Aku pilih Juna
183
Bab 78. Maaf kak Theo
184
Bab 79. Star of Heaven
185
Bab 80. Cinta sepihak
186
Bab 81. Pura-pura
187
Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188
Bab 83. Lamaran ala drakor
189
Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190
Bab 85. Pingsan
191
Bab 86. Siapa dia?
192
Bab 87. Citra
193
Bab 88. Tak sepaham
194
Bab 89. Juna cemas
195
Bab 90. Dia tunangan ku
196
Bab 91. Hadiah untuk Keira
197
Bab 92. Kecelakaan
198
Bab 93. Leukimia
199
Bab 94. Kita kembar
200
Bab 95. Sabar
201
Bab 96. Naina pulang
202
Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203
Bab 98. Aku sayang kamu
204
Bab 99. Menguji cinta (1)
205
Bab 100. Menguji cinta (2)
206
Bab 101. Restu
207
Bab 102. Juna curiga
208
Bab 103. Kambuh
209
Bab 104. Gaun pengantin
210
Bab 105. Terkuak
211
Bab 106. Menjelang pernikahan
212
Bab 107. Wedding 2K
213
Bab 108. Naina tidak mungkin..
214
Bab 109. Harus kuat
215
Bab 110. Pulang ke rumah
216
Bab 111. Malam pertama di rumah
217
Bab 112. Juna semangat
218
Bab 113. Pray for Naina
219
Bab 114. Mimpi Naina
220
Bab 115. Kembali
221
Bab 116. Semangat Naina
222
Bab 117. Kemo ketiga
223
Bab 118. Sayang kamu
224
Bab 119. Keira sakit
225
Bab 120. Menantu? cucu?
226
Bab 121. Juna pergi
227
Bab 122. Pregnant
228
Bab 123. Bule nyasar
229
Bab 124. Operasi Naina
230
Bab 125. Wanita psikopat
231
Bab 126. Mahkota wanita
232
Bab 127. Kena mental
233
Bab 128. Rumah sakit lagi
234
Bab 129. Tercipta untukku
235
Bab 130. Before married (1)
236
Bab 130. Before married (2)
237
Bab 131. Teror
238
Bab 132. Body shaming
239
Bab 133. VC
240
Bab 134. Maaf yang terlambat
241
Bab 135. Titip Kayla
242
Bab 136. Sekolah lama
243
Bab 137. Meminta maaf
244
Bab 138. Ancaman Clay
245
Bab 139. Masuk RSJ
246
Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247
Bab 141. Wedding day (2)
248
Bab 142. Masih resepsi
249
Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250
Bab 144. Singapura?
251
Bab 145. Malam pertama JuNai
252
Bab 146. Ngidam ibu hamil
253
Bab 147. Dokter tampan
254
Bab 148. Alhamdulillah
255
Bab 149. Back Jakarta
256
Bab 150. Junior telah hadir
257
Bab 151. Pertengkaran pertama
258
Bab 152. Sensitif!
259
Bab 153. Pingsan
260
Bab 154. Anugerah terindah
261
Bab 155. Suami ngidam
262
Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263
Pengumuman!
264
Second life Liliana
265
promo novel baruku
266
Obsesi Cinta Tuan Mafia
267
Benih Yang Kau Tinggalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!