Sore itu, Bryan pulang ke rumah nya. Dengan wajah yang muram dan masam. Ia melihat Alma yang sedang memasak untuk makan malam.
Bryan juga melihat rumah barunya itu lebih bersih dari sebelumnya. Dengan memakai celemek, Alma menyambut Bryan dengan ramah, wanita itu seperti istri yang sedang menunggu suaminya pulang dengan patuh.
" Pak Bryan sudah pulang? bagaimana rapatnya pak?" tanya Alma ramah
Bagaimana bisa dengan wajahnya yang polos begini bisa merayu pria? menyebalkan. Kenapa aku sangat kesal.
" Lancar "
" Bapak mau saya siapkan air untuk mandi nya sekarang? saya juga sudah menyiapkan makan malam "
" Tidak perlu " jawab Bryan dingin
" Baiklah pak" kata Alma sambil mengelap meja di dapur dengan serius.
Apa aku bilang saja padanya sekarang ya, tentang pergi bersama pak Leon. Bagaimana pun juga aku harus meminta izin pada suamiku.
Aku ingin sekali menanyakan langsung padanya siapa pria yang tadi bersamanya. Tapi.. untuk apa aku peduli.
" Lain kali tidak perlu menyambut ku dengan ramah seperti ini, aku tidak suka. Kamu tidak perlu bersikap seperti seorang istri di depanku " kata Bryan sinis
" Apa?"
" Kamu tidak dengar apa yang aku katakan? kamu tuli?!" tanya Bryan dengan nada suara nya yang meninggi
" Ada apa pak? kenapa bapak tiba-tiba seperti ini? apa saya melakukan sesuatu yang salah ?" tanya Alma bingung. Karena tadi pagi Bryan baik-baik saja, bahkan tertawa saat bersamanya. Kenapa mendadak sikapnya berubah dingin saat pulang kerja?
" Tunjukkan saja senyuman genit mu itu pada pria lain, jangan padaku " kata Bryan sambil melangkah pergi ke kamarnya.
Alma kebingungan dan heran dengan sikap Bryan yang kembali seperti dulu. Alma tidak berhenti disitu, ia mengikuti Bryan sampai ke kamarnya. Pria itu melepas bajunya, bersiap-siap untuk mandi.
" Biar saya siapkan air panas nya pak "
" Aku bilang tidak perlu ! aku sedang membutuhkan air dingin, bukan air panas !" Bryan melempar baju yang dipakainya ke wajah Alma.
" Bapak kenapa sih? apa saya ada salah? bapak bicara dong !" seru Alma
" Kamu benar-benar tidak tahu diri ya, kubilang pergi dari sini ! " teriak Bryan
Alma terlihat sedih melihat perubahan sikap Bryan padanya yang begitu tiba-tiba. Meskipun Bryan bersikap kasar padanya, ia tetap berusaha membujuknya dan bersikap baik padanya.
Setelah Bryan selesai mandi, Alma sudah menyiapkan piyama tidur untuk Bryan. Tapi Bryan tidak memakainya dan malah memakai pakaian formal seperti akan pergi ke acara resmi. Alma terlihat curiga melihatnya.
" Malam ini aku mungkin tidak akan pulang ke rumah. Kunci pintu rumah rapat-rapat "
" Bapak mau kemana?" tanya Alma penasaran
" Cih, apa urusanmu aku mau pergi kemana? kamu terlalu banyak ikut campur ya " kata Bryan sinis
Dia pasti akan bertemu dengan wanita-wanita itu lagi. Kenapa hatiku terasa sakit? padahal hubungan ini hanya kontrak. Seperti nya hanya aku sendiri yang baper disini.
" Baiklah saya tidak akan bertanya lagi, tapi saya juga mau minta izin dari bapak "
" Izin apa ?"
" Saya akan pergi malam ini bersama teman saya "
" Kenapa kamu harus minta izin padaku? kalau mau pergi ya pergi saja, bukan urusanku juga. Mau kamu pergi kemana pun, dan dengan siapa. Aku tidak peduli "
" Oke, kalau bapak bicara begitu. Setidaknya saya sudah niat baik meminta izin pada bapak, karena sebelumnya bapak yang bilang agar selalu mengabari dan tidak putus komunikasi. " Alma mulai kesal dengan sikap sinis dan Bryan padanya
" Terserah, aku tidak peduli "
Bryan melangkah pergi keluar dari rumahnya, ia menaiki mobilnya dan pergi dari rumah itu. Alma mendengus kesal melihat kelakuan suaminya itu.
" Baik, kamu mau pergi dengan siapapun juga terserah ! aku juga tidak peduli. Aku juga akan pergi malam ini dan bersenang-senang, jadi kamu juga bersenang senanglah dasar penjahat wanita !" gerutu Alma kesal
Gadis itu mengeluarkan ponselnya dari saku, dan ia menghubungi seseorang. Belum sampai dering ketiga, orang itu sudah mengangkat telpon dari Alma.
" Halo pak Leon "
" Ini siapa?" tanya Leon yang tidak fokus dan sedang memakai jas nya.
" Ini saya pak, Alma "
" Oh, Alma. Maaf saya sedang tidak fokus barusan.. Bagaimana jawaban mu?"
" Saya mau ikut bapak ke pesta itu !"
" Kamu mau? "
" Iya pak, tapi saya tidak tau apa yang harus saya kenakan ke pesta itu dan saya harus bagaimana " kata Alma bingung
" Biar itu jadi urusanku. Kamu dimana sekarang? aku akan menjemputmu " Leon tersenyum senang
" Kita ketemuan saja di halte bus pak, halte bus di jalan kenang " jawab Alma
" Baiklah, kita bertemu 30 menit lagi ya "
" Iya pak "
Tuttt....
Baiklah Bryan playboy, malam ini aku akan melupakan mu. Bukan kamu saja yang akan pergi keluar bersama wanita wanita mu yang tidak jelas itu,
Alma menutup telpon nya. Alma masuk ke dalam rumah, mengambil tas nya dan bersiap-siap untuk pergi ke halte bus yang tak jauh dari rumah Bryan berada.
" Bapak tidak usah mengikuti saya lagi, lebih baik bapak menjaga rumah saja !" ujar Alma pada seorang bodyguard suruhan Bryan
" Maaf nona ,tapi saya sudah ditugaskan oleh pak presdir untuk selalu mengawal nona dan mengikuti nona " kata Pria bertubuh kekar itu patuh
" Baiklah, saya yang akan bicara pada nya. Saya yang akan bertanggungjawab kalau bapak dimarahi. Pasti bapak lelah seharian karena terus mengikuti saya. Oh ya siapa nama bapak?" tanya Alma
" Nama saya Jefry, non " jawab Jeffry
" Pak Jeffry, saya mohon bapak di rumah saja. Karena saya juga akan pergi, jadi bapak jaga rumah saja. Dan makan makanan yang ada di dalam.." kata Alma membujuk
Dengan kata-kata manis bujukan dari Alma, akhirnya Jeffry menurut dan menjaga rumah. Sementara itu Alma pergi bersama Leon ke sebuah salon.
Alma takjub melihat Leon yang berpakaian rapi di depannya. Padahal biasanya Leon ke kampus pergi dengan pakaian casual.
" Pak, mau apa kita kemari?" tanya Alma
" Maafkan aku Alma, tapi hari ini kamu harus menurut padaku ya. Kamu akan jadi tuan putri sehari " senyum Leon dengan bibir yang terangkat itu membuat Leon terlihat semakin tampan. Sifat ramah dan lembut Leon, bisa membuat siapapun jatuh hati padanya.
" Sekarang saya mengerti kenapa para gadis di kampus mengejar ngejar bapak "
" Apa yang kamu bicarakan?" tanya Leon
" Haha tidak pak " jawab Alma
Leon meminta pegawai salon itu untuk mendandani Alma secantik mungkin. Setelah berdandan, Alma memakai gaun yang cantik berwarna merah muda.
Gadis itu takjub pada dirinya sendiri, saat melihat cermin. Rambutnya yang lurus panjang itu diubah menjadi sedikit keriting. Belum lagi wajahnya memakai make up, pipinya yang putih di poles dengan sedikit blush on, kelopak matanya juga dirias dengan dandanan yang natural tidak terlalu mencolok, lipstiknya yang berwarna merah muda membuat bibirnya semakin terlihat seksi.
" Alma kamu cantik banget "
" Apa benar pak? gaun nya cantik kan?"
Ternyata dia mengira aku memujinya karena gaun? polos sekali.
" Bukan hanya gaun nya yang cantik, kamu juga lebih cantik dari gaun nya " Leon tersenyum tipis
" Iya benar pak, nona ini sudah cantik meskipun tanpa make up. Kami hanya memoles wajahnya sedikit dan nona ini langsung terlihat sangat sempurna. " kata seorang pegawai salon memuji
" Betul, gaunnya sangat cocok dengan nona yang cantik "
" Mbak bisa aja hehe " Alma tersenyum polos
Dia tidak berubah sama sekali, tetap rendah hati seperti dulu. Alma.. kamu benar-benar.
" Ayo, kita harus segera berangkat " Leon memegang tangan Alma. Dan Alma langsung menghindari nya. " Maaf, aku gak bermaksud untuk.."
Leon kaget melihat alas kaki yang dipakai Alma, masih sebuah sandal biasa. Leon tersenyum lalu mengambilkan sepasang sepatu berwarna pink yang hak nya tidak terlalu tinggi, untuk Alma.
Leon berlutut di depan Alma dan memakaikan sepatu itu ke kaki Alma.
" Pak, biar saya saja.."
" Tidak apa-apa, aku ingin melakukan nya "
" Bapak benar-benar membuat saya seperti Cinderella " gumam Alma
" Apa kamu benar-benar mau menjadi Cinderella?"
" Tentu saja, asalkan tidak ada ibu dan saudara tiri yang jahat di dalam nya. " Alma tersenyum
" Aku pastikan tidak akan ada hal seperti itu kalau aku yang jadi pangeran nya " kata Leon
" Eh ? apa??" Alma terpana mendengar nya
****
Hari sudah malam..
Di depan sebuah pintu masuk hotel mewah..
Nampak beberapa pasangan yang masuk ke dalam hotel itu, seperti nya ada pesta di dalam hotel mewah itu. Yang pria memakai setelan jas dan rapi, dan wanita yang datang juga memakai gaun.
" Sayang akhirnya kamu ngehubungin aku juga, aku udah lama nungguin telpon dari kamu loh " kata seorang wanita yang dengan genitnya menempel pada Bryan. Wanita cantik, seksi, elegan, dan semua barang-barang yang ada ditubuhnya semua adalah barang branded.
" Ya, sama-sama sayang. " Bryan memaksakan senyuman nya pada wanita di samping nya itu.
Ya, wanita kayak gini yang harusnya cocok menjadi istriku. Bukan si kampungan itu. Haa...kenapa aku jadi memikirkan nya? dia pasti sedang sendirian menungguku di rumah, hah.. biarkan saja.
Bryan dan wanita yang bernama Cecil itu masuk ke dalam hotel. Bryan menyerahkan undangan pesta nya ke salah satu penjaga di pintu hotel. Andre juga ikut hadir dan mengekori Bryan kemana-mana, itu memang sudah jadi tugasnya.
Kenapa pak Bryan malah membawa model ini bukannya nona Alma? apa mereka benar-benar bertengkar karena foto itu? astaga. Kapan hidupku akan benar-benar damai. gerutu Andre di dalam hatinya.
Pada malam itu, diadakan pesta untuk semua pengusaha di Jakarta. Semua orang yang hadir di pesta itu adalah pengusaha pengusaha besar yang ada di ibu kota, rata-rata para pengusaha itu sudah menikah dan membawa pasangan nya.
Biasanya mereka saling menyapa , berbicara seputar bisnis, dan kali ini mereka akan berpesta untuk merayakan acara besar menyambut Presdir baru dari perusahaan kedua terbesar di Indonesia setelah Aditama Grup. Yaitu perusahaan Maxton grup.
Jason dan Laura juga hadir disana, karena Jason adalah Ceo dari hotel Macmille Grup.
" Presdir Bryan, apa kamu sudah dengar kabar dari pemeran utama hari ini?" tanya pak Broto, salah satu Presdir dari perusahaan batu bara
" Aku dengar dia kuliah dan tinggal lama luar negeri, lulusan terbaik pula. " kata Bryan sambil meneguk minuman yang di minumnya.
" Benar, dan identitas nya masih dirahasiakan sampai hari ini. Benar-benar mengejutkan, aku dengar dia masih sangat muda "
" kita bisa lihat hari ini sehebat apa dia, dan seperti apa wajahnya " kata Bryan penasaran
Tiba-tiba saat semua orang sedang mengobrol dan menunggu pemeran utama di pesta itu, Alma muncul dengan Leon yang menggandeng tangannya. Semua mata tertuju pada mereka berdua yang datang terlambat.
" Pak, kenapa semua orang memperhatikan kita?" bisik Alma pada Leon.
" Itu karena kamu cantik "
" Bapak, jangan bercanda !" seru Alma gemas
Seharusnya aku tidak datang kesini, bagaimana jika aku mempermalukan pak Leon?
" Baiklah baiklah. Itu seperti nya karena kita terlambat " kata Leon sambil tersenyum
" Sebaiknya saya pulang saja pak "
" Kamu mau mau kemana? kamu sudah janji " Leon memegang tangan Alma di depan semua orang disana.
Andre, Jason dan Laura terkejut saat memperhatikan baik-baik wanita cantik yang di gandeng oleh Leon itu.
" Sayang, bukannya itu Alma?" tanya Laura pada Jason
" A-Apa? jadi gadis cantik yang digandeng Presdir Maxton grup itu adalah Alma?!" tanya Jason tak percaya
" APA??!! CEO Maxton Grup?" tanya Andre dan Laura terkejut
Aku sudah tau sebelum nya kalau dia itu cantik. Tapi melihatnya berdandan dan berpakaian seperti itu membuatnya terlihat semakin menarik. Kenapa dia bisa bersama dengan pewaris grup Maxton? dan kenapa Bryan malah menggandeng wanita lain? haha..sangat menarik.
Gawat, apa pak Bryan sudah melihat ini? apakah akan terjadi perang setelah mereka bertemu?. Andre terlihat panik dari dalam.
" Alma cantik banget, dia jadi beda banget. Si Bryan kunyuk itu ! kenapa dia malah bawa cewek lain yang kaya cabe cabe an itu ? lihat tuh, Alma jadi sama cowok lain kan?" gerutu Laura kesal
" Gak papa sayang, biar adik kamu itu sadar kalau istrinya cantik. Kita lihat aja ya, jangan ikut campur " Jason menggenggam tangan Laura.
*****
Alma terkejut saat ia mendengar bahwa pesta itu ditunjukkan untuk Leonardo Maxton, presdir Grup Maxton. Saat itulah ia mengetahui bahwa dosennya itu ternyata seorang CEO dari sebuah perusahaan besar seperti tebakannya tadi pagi.
Semua orang bertepuk tangan menyambut Leon yang sedang berpidato di depan semua orang.
Tak sengaja, Alma melihat Bryan sedang berpelukan dengan Cecil di depan semua orang. Mata mereka berdua bertemu, Bryan menatap Alma dengan kesal dan dingin.
Deg!
Sudah aku duga, dia pasti bersama wanita lain lagi. Kenapa dia selalu seperti itu? aku pikir dia sedikit berubah. Dia bahkan tidak malu memeluk wanita itu di depan semua orang. Apa dia memperkenalkan wanita itu sebagai istrinya atau kekasihnya? . batin Alma sakit hati melihat suaminya sedang dipeluk oleh wanita lain.
Kenapa dia bisa ada disini? dengan pakaian dan dandanan seperti itu pula? apa apaan dia?. Bryan marah
Leon menyelesaikan pidato nya yang singkat, ia segera menghampiri Alma dengan tersenyum hangat. Dari kejauhan Bryan melihat kedekatan Alma dan Leon, matanya semakin memancarkan kemarahan. Seperti ada api yang bergejolak di dalam hatinya, mungkin itu yang namanya api cemburu.
Pria itu kan pria yang tadi siang memeluknya? apa mereka ada hubungan? apa dia datang kemari dengan pria itu? sialan. Bryan kesal melihat Alma berduaan dengan Bryan dan menyingkirkan Cecil yang sedang memeluknya.
.
.
" Ternyata ini yang bapak katakan sebagai kejutan "
" Iya, tebakan mu benar Alma "
" Haha, itu hanya tebak-tebakan asal asalan saja. Tapi ternyata benar ya " Alma tertawa kecil
" Ada lagi hal yang lebih mengejutkan, kamu akan melihatnya nanti " kata Leon
" Apa ada hal lain lagi yang bapak sembunyikan dari saya?" tanya Alma
" Ada satu lagi, dan kamu pasti akan terkejut saat melihatnya nanti "
Tak berselang lama, banyak para pengusaha yang mengajak Leon mengobrol. " Tidak apa pak, saya akan pergi ke toilet dulu sebentar"
" Baiklah, aku akan ada disini " kata Leon ramah
Alma berjalan mencari-cari toilet. Beberapa menit kemudian ia menemukan toilet wanita dan masuk ke dalam sana. Ia bercermin, hati dan pikiran nya benar-benar terganggu memikirkan Bryan dengan wanita lain.
Beberapa menit kemudian, Alma keluar dari toilet wanita dan melihat Bryan sedang bersandar di tembok, tepat di depan toilet wanita. Alma malas sekali melihat Bryan, ia berjalan melewati Bryan seolah pria itu tidak ada disana.
" Hey ! mau kemana kamu?" Bryan memegang tangan Alma dan menghentikan Alma untuk melangkah. Alma menepis tangan Bryan, wajah mereka berdua sama-sama terlihat kesal.
" Cih, berani ya kamu menepis tanganku?" tanya Bryan kesal
" Saya malas bicara dengan bapak, kalau ada yang mau dibicarakan. Nanti saja di rumah, itupun kalau bapak pulang kerumah " kata Alma sinis
" Apa ? kamu berfikir aku tidak akan pulang ke rumah? oh aku tau, itu karena kamu ingin bersenang-senang dengan Presdir Maxton grup itu kan?" tanya Bryan menyindir
" Bersenang senang? Haa..seperti nya kata itu lebih tepat ditujukan untuk bapak dan Tante Tante yang datang menemani bapak ke pesta ini " Alma tidak mau kalah bicara
Dan mungkin disinilah perdebatan mereka akan dimulai.
...---****---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Wirda Lubis
Bryan cemburu
2022-06-30
1
Bryan Azhary
🤣🤣🤣🤣🤣
2021-12-21
2
Bella
semangat 😍😘
2021-12-21
2